//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama  (Read 31632 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #75 on: 19 July 2012, 07:43:22 PM »
Bro Djoe. Sepertinya anda bolak balik,pertama anda mencerca hidup dalam kesendirian yang jelas dipuji oleh Sang Buddha sendiri. Anda malah mampu menilai atas bawah kanan kiri tentang pencapaian yang didapat dari cara hidup Dhutanga seolah-olah anda telah melakoninya.Tapi kenyataan anda sama sekali tidak mampu melakoninya dan malah tidak memahami sama sekali mengapa sang Buddha memuji hidup dhutanga. Oleh sebab kamu memuji cara berlatih di dunia ramai,maka saya ajukan pertanyaan dan pernyataan di atas dengan maksud ingin tahu apakah anda bisa melakoninnya,ternyata kamu tidak bisa juga. Jadi kamu sebenarnya mau apa? Apakah anda mau mencoba mengatakan bahwa cara hidup dhutanga yang dipuji oleh Sang Buddha itu salah dan Mereka yang telah membuktikan diri mereka berhasil dalam latihan,kamu anggap apa? Kamu tinggal tunjukkan satu orang saja dari jaman sang Buddha sampai hari ini,yang berhasil dalam latihan tanpa melewati hidup dalam pengasingan diri.Cukup satu saja. Kalau ada,maka salah satu kitab yang memuji hidup dhutanga mungkin akan dihapus dari sejarah buddhism. Tambah satu lagi,tolong tunjukkan siapa yang mampu dan telah berhasil membawa para makhluk dalam samsara ini menyebarang ramai-ramai ke tanah suci.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #76 on: 19 July 2012, 07:50:28 PM »
Begini saja, supaya argumenmu bisa diterima oleh siapa pun dalam buddhism,kamu tulis saja sanggahanmu tentang hidup dhutanga yang dipuji oleh Sang Buddha.

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #77 on: 19 July 2012, 08:06:49 PM »
diperkuat dengan rujukan / referensi ;D
kalau tidak ada rujukan, kami anggap Anda sedang berilusi

Begini saja, supaya argumenmu bisa diterima oleh siapa pun dalam buddhism,kamu tulis saja sanggahanmu tentang hidup dhutanga yang dipuji oleh Sang Buddha.
« Last Edit: 19 July 2012, 08:08:43 PM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #78 on: 19 July 2012, 08:29:05 PM »
Begini saja, supaya argumenmu bisa diterima oleh siapa pun dalam buddhism,kamu tulis saja sanggahanmu tentang hidup dhutanga yang dipuji oleh Sang Buddha.
diperkuat dengan rujukan / referensi ;D
kalau tidak ada rujukan, kami anggap Anda sedang berilusi

nah.. anda sendiri sudah mulai tidak konsisten dengan ketikan anda sendiri :
Awal mengatakan : hasil penyendirian ke dalam hutan tidak membawa ke mana2..
Sekarang : hasil penyendirian ke dalam hutan hanya membawa pencerahan kecil..


Yang benar yang mana ? tidak membawa kemana2 atau pencerahan kecil ?
dan literatur please.

hanya akan dijawab seperti ini :
Kalau burung beo meniru Buddha dari luar saja, maka burung tetaplah burung
Jika burung beo mengerti Buddha dari luar dan dalam dan bisa meniru Buddha dari luar dan dalam, maka burung pun bisa menjadi Buddha.

Kalau mata hanya mempeletoti satu titik saja di alam yang luas ini, maka orang melek itu sama saja dengan orang buta, tidak mau melihat hal yang lain dan hanya melihat hal yang ingin dilihatnya.

sudah saya lihat banyak yang meminta referensi termasuk saya.. namun hasilnya ? nihil

makanya terus terang agak susah berdiskusi secara ilmiah dengan bro djoe.. karena dia memiliki pemikiran yang dia sendiri tanpa sadari melekat pada pemikiran itu sendiri.. dan celakanya tanpa ada referensi dari tipitaka yang jelas ..

akibatnya apa.. akan bolak balik hanya bisa mengeluarkan statement "puitis" :

"anda belum mengerti.." -> apakah bro djoe benar2 mengerti ? parameternya apa ? gak jelas juga
"anda hanya melihat apa yang ingin anda lihat" -> apakah saat ini bro djoe juga hanya melihat apa yang ingin bro djoe lihat ?
jika tidak.. tentu bro djoe bisa mempertanggungjawabkan statement nya dengan referensi

ibarat orang gila mengatakan paus itu ikan.. dan ketika kita menanyakan referensi, terus menerus hanya mengatakan.. anda belum mengerti.. tidak akan mencapai titik temu..

idealnya bro djoe sendiri memiliki itikad baik dalam berdiskusi dan tidak hanya mempertahankan ego semata tanpa literatur yang jelas
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #79 on: 19 July 2012, 09:38:15 PM »
burung beo teriak burung beo, maling teriak maling.... ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #80 on: 19 July 2012, 09:40:11 PM »
burung beo teriak burung beo, maling teriak maling.... ;D

salah, yg benar "lalat teriak lalat"

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #81 on: 19 July 2012, 09:43:37 PM »
burung beo teriak burung beo, maling teriak maling.... ;D
salah, yg benar "lalat teriak lalat"
salah juga.

belum mencapai, tapi pengen mencerahkan, melayani orang lain, tidak mungkin bisa tercerahkan kalau hidup di hutan, makanya dia itu pengen tercerahkan, melayani orang lain, mungkin dapat jackpot sesudah orang lain tercerahkan barulah dia mencapai pencerahan dengan tiba2.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #82 on: 20 July 2012, 03:10:33 PM »
satwa bodoh sedang membahas bodosatwa  :)) :))
« Last Edit: 20 July 2012, 03:12:41 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #83 on: 22 July 2012, 11:06:54 AM »
    Seseorang yang mempunyai pikiran yang tidak pantas, pikiran yang tidak menuju ke arah pencerahan dan welas asih di masa lalu dan menyadari bahwa pikiran tersebut tidak bermanfaat bagi dirinya dan batinnya dan hanya menciptakan penderitaan dan meciptakan karma negatif kemudian bertekad untuk berlatih dan berdiam di masa sekarang dan menciptakan pikiran yang menuju welas asih dan pencerahan untuk menetralisirkan karma negatif di masa lalu.

    Dua orang yang mempunyai pikiran serakah dimasa lalu dan menyadari bahwa pikiran tersebut tidak bermanfaat dan hanya menciptakan penderitaan batin dan karma negatif.

    Yang satu berlatih pergi ke hutan dan berdiam di masa sekarang dan menciptakan pikiran yang tidak serakah dari waktu ke waktu dengan tujuan menetralkan karma masa lalu untuk mencapai buah

    Yang satu berlatih pergi ke tempat dimana terdapat penderitaan dan berdiam dimasa sekarang dengan menciptakan pikiran yang murah hati dengan perbuatan nyata demi tujuan meringakan penderitaan orang lain tanpa memikirkan karma masa lalu dan sekarang.

    Yang pertama mengkonsentrasikan pada menetralkan pada karma diri sendiri
    Yang kedua mengkonsentrasikan pada meringankan penderitaan orang lain.

    Kadang dalam praktek kita tidak menyadari kita menjadi lebih ego ketimbang melepaskan ego.

    Yang manakah diantara ke dua yang akan mencapai buah pencerahan?

    Menjadi tidak serakah adalah setengah jalan pertama
    Murah hati adalah jalan lengkap dan sempurna
    Kenapa harus bersusah payah menjadi tidak serakah, jika hal itu bisa dicapai dengan murah hati dan perbuatan nyata dan bermanfaat bagi orang lain?
    Kenapa harus menunggu untuk menjadi tidak serahkah terlebih dahulu agar kita bisa bermurah hati pada orang lain? Agar kita bisa melakukan perbuatan manfaat pada orang lain di masa sekarang?

    Melepaskan ego adalah setengah jalan pertama
    Memberikan dirimu bagi orang lain adalah jalan lengkap dan sempurna.
    Kenapa harus melepaskan ego jika hal itu bisa dicapai dengan memberikan diri kita dan lebih bermanfaat bagi orang lain?
    Kenapa harus menunggu menjadi tanpa ego/diri dimana kita bisa mencapainya di masa sekraang dengan memberikan diri kita bagi orang lain dengan perbuatan nyata dan bermanfaat di masa sekarang?


Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #84 on: 22 July 2012, 01:33:19 PM »
    Seseorang yang mempunyai pikiran yang tidak pantas, pikiran yang tidak menuju ke arah pencerahan dan welas asih di masa lalu dan menyadari bahwa pikiran tersebut tidak bermanfaat bagi dirinya dan batinnya dan hanya menciptakan penderitaan dan meciptakan karma negatif kemudian bertekad untuk berlatih dan berdiam di masa sekarang dan menciptakan pikiran yang menuju welas asih dan pencerahan untuk menetralisirkan karma negatif di masa lalu.

    Dua orang yang mempunyai pikiran serakah dimasa lalu dan menyadari bahwa pikiran tersebut tidak bermanfaat dan hanya menciptakan penderitaan batin dan karma negatif.

    Yang satu berlatih pergi ke hutan dan berdiam di masa sekarang dan menciptakan pikiran yang tidak serakah dari waktu ke waktu dengan tujuan menetralkan karma masa lalu untuk mencapai buah

    Yang satu berlatih pergi ke tempat dimana terdapat penderitaan dan berdiam dimasa sekarang dengan menciptakan pikiran yang murah hati dengan perbuatan nyata demi tujuan meringakan penderitaan orang lain tanpa memikirkan karma masa lalu dan sekarang.

    Yang pertama mengkonsentrasikan pada menetralkan pada karma diri sendiri

bagaimana cara untuk menetralkan karma diri sendiri ?

Quote
Yang kedua mengkonsentrasikan pada meringankan penderitaan orang lain.

ajaran baru nih ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #85 on: 22 July 2012, 04:42:00 PM »
Lucu juga statementnya bro djoe yang ngotot "mengkonsentrasikan pada ringankan penderitaan orang lain" agar tidak dikatakan ego

Ilustrasinya begini, ada seorang pemuda ingin mengkonsentrasi menghilangkan penderitaan orang lain yang menderita kesakitan, apakah si pemuda itu langsung bisa hanya bermodal "konsentrasi"

Konsentrasi itu hendaknya ditujukan dulu ke si pemuda, misal dalam menyelesaikan studi kedokteran dan meraih gelar dokter, barulah si pemuda bisa meringankan penderitaan orang lain..

Begitu juga dengan Buddha, menemukan jalan pencerahan dalam bermeditasi, baru mengajarkannya kepada orang lain, dan Buddha TIDAK MENDAPATKAN PENCERAHAN ketika hanya bertekad / konsentrasi dan hidup di masyarakat ramai. Lihatlah mengapa Buddha meninggalkan semuanya terlebih dahulu..

Makanya terkadang statement om djoe ini cukup menyesatkan ;D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #86 on: 22 July 2012, 04:55:00 PM »

ideologi sperti ini yang digunakan untuk berargumen
makanya ndak ada yang nyambung ...

cobalah sdr. Djoe melepas ego ideologis tersebut ketika berdiskusi di DC
dan kami akan melihat, apakah Anda masi "keukeuh" dengan ego Anda mempertahankan ideologis tsb ?

jika masi "keukeuh" maka ego-NYA ada pada Anda,
semoga Anda bisa melihat ego Anda sendiri tanpa harus menunjuk2 ego orang lain.

Spoiler: ShowHide
    Seseorang yang mempunyai pikiran yang tidak pantas, pikiran yang tidak menuju ke arah pencerahan dan welas asih di masa lalu dan menyadari bahwa pikiran tersebut tidak bermanfaat bagi dirinya dan batinnya dan hanya menciptakan penderitaan dan meciptakan karma negatif kemudian bertekad untuk berlatih dan berdiam di masa sekarang dan menciptakan pikiran yang menuju welas asih dan pencerahan untuk menetralisirkan karma negatif di masa lalu.

    Dua orang yang mempunyai pikiran serakah dimasa lalu dan menyadari bahwa pikiran tersebut tidak bermanfaat dan hanya menciptakan penderitaan batin dan karma negatif.

    Yang satu berlatih pergi ke hutan dan berdiam di masa sekarang dan menciptakan pikiran yang tidak serakah dari waktu ke waktu dengan tujuan menetralkan karma masa lalu untuk mencapai buah

    Yang satu berlatih pergi ke tempat dimana terdapat penderitaan dan berdiam dimasa sekarang dengan menciptakan pikiran yang murah hati dengan perbuatan nyata demi tujuan meringakan penderitaan orang lain tanpa memikirkan karma masa lalu dan sekarang.

    Yang pertama mengkonsentrasikan pada menetralkan pada karma diri sendiri
    Yang kedua mengkonsentrasikan pada meringankan penderitaan orang lain.

    Kadang dalam praktek kita tidak menyadari kita menjadi lebih ego ketimbang melepaskan ego.

    Yang manakah diantara ke dua yang akan mencapai buah pencerahan?

    Menjadi tidak serakah adalah setengah jalan pertama
    Murah hati adalah jalan lengkap dan sempurna
    Kenapa harus bersusah payah menjadi tidak serakah, jika hal itu bisa dicapai dengan murah hati dan perbuatan nyata dan bermanfaat bagi orang lain?
    Kenapa harus menunggu untuk menjadi tidak serahkah terlebih dahulu agar kita bisa bermurah hati pada orang lain? Agar kita bisa melakukan perbuatan manfaat pada orang lain di masa sekarang?

    Melepaskan ego adalah setengah jalan pertama
    Memberikan dirimu bagi orang lain adalah jalan lengkap dan sempurna.
    Kenapa harus melepaskan ego jika hal itu bisa dicapai dengan memberikan diri kita dan lebih bermanfaat bagi orang lain?
    Kenapa harus menunggu menjadi tanpa ego/diri dimana kita bisa mencapainya di masa sekraang dengan memberikan diri kita bagi orang lain dengan perbuatan nyata dan bermanfaat di masa sekarang?

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #87 on: 23 July 2012, 07:17:26 PM »
Makanya terkadang statement om djoe ini cukup menyesatkan ;D

point2 ini yg dijadikan patokan oleh satu tradisi/aliran dan terus bertransformasi sampai sekarang.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #88 on: 23 July 2012, 10:34:04 PM »
ayo semangat  om djoe
Samma Vayama

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #89 on: 24 July 2012, 08:57:27 AM »
Mari kita lihat mana yang lebih ego. 1. Mereka yang hidup di kota ramai,segala fasilitas boleh dikatakan sudah ada, mau makan disediakan dengan segala menu ditambah cia pou,mau mandi dan buang air besar sudah ada tempat,mau tidur tinggal nyalakan AC dan ranjang sudah empuklah. Bosan,tinggal main gadget daripada membaca buku dharma,kemana-mana ada yang antarin dan mobil tersedia,baju cukup dan mungkin pembantu yang cuci dll............ lalu apakah mereka ini MUDAH mencapai pencerahan atau tambah susah dirawat? 2.Mereka yang hidup menyendiri,apalagi yang di hutan dan gunung. Makan,jalan kaki keluar cari sendiri,itu kalau dapat dan makan apa adanya. Mandi tidak ada sabun,mau buang air besar dan kecil harus hati-hati,takut ada makhluk kecil yang tertimpa air bah dan longsoran tinja.Tidur,kasur seempuk tanah dan batu,musiknya dinyanyikan para penghuni hutan. Baju cuci sendiri apa adanya dll............... apakah orang-orang ini merepotkan orang lain? Apa yang didapat? Paling tidak mereka tidak merepotkan orang lain dan merusak lingkungan,batin mereka lebih terkendali dan matang tenang.

 

anything