//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama  (Read 31631 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #45 on: 17 July 2012, 04:03:00 PM »
:hammer: :hammer: :hammer:

tapi masih kalah sama LSY.... ;D ;D
iya sih aye blom bisa kek gini :
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #46 on: 17 July 2012, 04:18:43 PM »
kerennn... 
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #47 on: 17 July 2012, 04:41:08 PM »
Saya pernah membaca buku Master Lu,dan dia memang mengasingkan diri dulu sebelum muncul.Lebih jelas,kalau ada muridnya yang muncul di forum ini.

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #48 on: 18 July 2012, 01:14:28 PM »
jika ingin berdiskusi.. berdiskusilah dengan ilmiah bro..
Anda mengatakan : "pergi ke hutan dan meditasi itu adalah hal sia2 dan tidak bisa mendapatkan pencerahan"
lalu ketika statement anda diuji.. anda malah bermellow ria..
bagaimana bisa berdiskusi jika model pribadi anda seperti ini..

ilustrasi seperti ini :
djoe  :  1+1= 3
guru : ha ? 1+1 bukannya 2 ?
djoe : guru, anda jangan hanya meniru ucapan orang lain.. bagaimana pun juga anda bukan penemu 1+1 = 2, anda hanya seperti burung beo berlagak manusia..

walau si guru dikatai sebagai burung beo, burung nuri, burung kakaktua, burung parkit segala macam.. tapi jawaban 1+1 = 3 itu tetap saja salah, kebenaran yang sesungguhnya tetap 1+1 = 2

Itu dikarenakan anda hanya melihat apa yang ingin anda lihat
anda mendengar hanya apa yang ingin anda dengar
anda melihat kebenaran hanya apa yang menurut anda benar

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #49 on: 18 July 2012, 01:15:35 PM »
Itu dikarenakan anda hanya melihat apa yang ingin anda lihat
anda mendengar hanya apa yang ingin anda dengar
anda melihat kebenaran hanya apa yang menurut anda benar
bukan menurut saya koq.. sesuai dengan literatur tipitaka..

lalu ? apakah reaksi anda hanya mellow ria ? tidak bisakah menjawab secara ilmiah ?
« Last Edit: 18 July 2012, 01:17:06 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #50 on: 18 July 2012, 01:45:37 PM »
Orang yang tidak mengenal dirinya sendiri dalam kesunyian tidak akan mampu menolong lain dengan baik. Setahu saya,dari kisah hidup para bhiksu mahayanist yang berhasil dalam berlatih diri,semuanya memulainya dari hidup menyendiri dulu yang cukup lama baru keluar,itu pun kalau dimohon mengajar. Contoh Bhiksu YIn Kuang,Bhiksu Kuang Chin,Bhiksu Xin Yun,Bhiksu Tao an,para bhiksu tibetan dan juga para Bhikhu Dhutangga di hutan. Maafkan saya,saya belum membaca kisah hidup dan melihat satu bhiksu,bhikkhu,lama tibetan yang belum pernah hidup dalam penyepian yang berhasil dalam "jalan" tapi anehnya dikenal orang ramai. Setelah meninggalnya,tidak ada relicnya sebagai bukti pencapaian.Bahkan bhante Ashin Jinarakita pun pernah mengalami hidup dalam pertapaan di burma. Tolong kasih tahu kalau ada seorang bhiksu,bhikhu,sidha atau apapun dia dalam lingkup buddhism yang berhasil mencapai jalan tanpa melewati hidup dalam kesunyian? Namaste

Pergi ke hutan dan hidup menyendiri seseorang mungkin bisa menembus anatta dan merasakan sedikit pencerahan, tetapi itu hanyalah pencerahan kecil. Ibarat seperti seseorang diatas kapal yang terciprat air laut. Walau ia bisa merasakan air laut, tetapi ia belum menjadi laut itu sendiri. Walau ada kebijaksanaan tetapi ia belumlah menjadi kebijaksanaan itu sendiri. Walau ada kebenaran tetapi ia belum menjadi kebenaran.

Ia harus keluar dari hutan untuk mempraktekkan dan membuktikan apa yang ia rasakan didalam kehidupaan pertapaan ke dalam perbuatan nyata.
Ia harus membuktikan benarkah ia telah mencapai anatta dengan perbuatan nyata di masyarakat dengan memberikan dirinya.

Pergi ke hutan mungkin seperti seseorang yang belajar dari sd sampai mahasiswa, kemudian menyadari pada akhirnya ia harus keluar hutan untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya langsung di masyarakat.

Sedangkan ada orang yang mempraktekkannya langsung seperti seseorang yang belajar secukupnya dan memiliki pengetahuan dasar yang secukupnya untuk menunjang  pekerjaannya dan kemudian bekerja praktek dan menimba ilmu pengetahuan yang nyata secara langsung dan lewat perbuatan nyata.

Intinya pergi ke hutan dan hidup menyendiri tanpa praktek dan perbuatan nyata di masyarakat, seseorang tidak mungkin akan mencapai pencerahan sempurna.

Karena jalan menuju pencerahan sempurna adalah melalui pemberian dirimu seutuhnya dengan berakhirnya ego. Ego hanya bisa diakhiri dengan perbuatan nyata. Meditasi mungkin bisa menembus anatta tetapi itu hanyalah pengetahuan intelletual anda tentang anatta. Karena keadaan tanpa diri itu harus dibuktikan dalam perbuatan nyata di dalam kehidupan sehari hari.

Seperti sesorang yang hidup di desa dan menemukan singkong di hutan dan hanya makan singkong dan mengatakan singkong makanan yang terenak dan tidak mau yang lain karena ia tidak tahu tentang adanya keju. Tetapi ketika ia mulai berubungan dengan keju  dan tahu tentang keju ini disitu baru bisa diketahui apakah ia masih tetap setia dengan singkong dan mengatakan singkong makanan yang terenak dan tidak mengiginkan makanan lain.


Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #51 on: 18 July 2012, 01:54:13 PM »
Pergi ke hutan dan hidup menyendiri seseorang mungkin bisa menembus anatta dan merasakan sedikit pencerahan, tetapi itu hanyalah pencerahan kecil. Ibarat seperti seseorang diatas kapal yang terciprat air laut. Walau ia bisa merasakan air laut, tetapi ia belum menjadi laut itu sendiri. Walau ada kebijaksanaan tetapi ia belumlah menjadi kebijaksanaan itu sendiri. Walau ada kebenaran tetapi ia belum menjadi kebenaran.

Ia harus keluar dari hutan untuk mempraktekkan dan membuktikan apa yang ia rasakan didalam kehidupaan pertapaan ke dalam perbuatan nyata.
Ia harus membuktikan benarkah ia telah mencapai anatta dengan perbuatan nyata di masyarakat dengan memberikan dirinya.

Pergi ke hutan mungkin seperti seseorang yang belajar dari sd sampai mahasiswa, kemudian menyadari pada akhirnya ia harus keluar hutan untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya langsung di masyarakat.

Sedangkan ada orang yang mempraktekkannya langsung seperti seseorang yang belajar secukupnya dan memiliki pengetahuan dasar yang secukupnya untuk menunjang  pekerjaannya dan kemudian bekerja praktek dan menimba ilmu pengetahuan yang nyata secara langsung dan lewat perbuatan nyata.

Intinya pergi ke hutan dan hidup menyendiri tanpa praktek dan perbuatan nyata di masyarakat, seseorang tidak mungkin akan mencapai pencerahan sempurna.

Karena jalan menuju pencerahan sempurna adalah melalui pemberian dirimu seutuhnya dengan berakhirnya ego. Ego hanya bisa diakhiri dengan perbuatan nyata. Meditasi mungkin bisa menembus anatta tetapi itu hanyalah pengetahuan intelletual anda tentang anatta. Karena keadaan tanpa diri itu harus dibuktikan dalam perbuatan nyata di dalam kehidupan sehari hari.

Seperti sesorang yang hidup di desa dan menemukan singkong di hutan dan hanya makan singkong dan mengatakan singkong makanan yang terenak dan tidak mau yang lain karena ia tidak tahu tentang adanya keju. Tetapi ketika ia mulai berubungan dengan keju  dan tahu tentang keju ini disitu baru bisa diketahui apakah ia masih tetap setia dengan singkong dan mengatakan singkong makanan yang terenak dan tidak mengiginkan makanan lain.


nah.. anda sendiri sudah mulai tidak konsisten dengan ketikan anda sendiri :
Awal mengatakan : hasil penyendirian ke dalam hutan tidak membawa ke mana2..
Sekarang : hasil penyendirian ke dalam hutan hanya membawa pencerahan kecil..


Yang benar yang mana ? tidak membawa kemana2 atau pencerahan kecil ?
dan literatur please.

« Last Edit: 18 July 2012, 01:57:42 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #52 on: 18 July 2012, 01:58:12 PM »
nah.. anda sendiri sudah mulai tidak konsisten dengan ketikan anda sendiri :
Awal mengatakan : hasil penyendirian ke dalam hutan tidak membawa pencerahan apa-apa..
Sekarang : hasil penyendirian ke dalam hutan hanya membawa pencerahan sedikit..

Yang benar yang mana ? dan literatur please.

itu karena anda hanya melihat apa yang ingin anda lihat. Anda tidak melihat secara keseluruhan.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #53 on: 18 July 2012, 02:05:25 PM »
itu karena anda hanya melihat apa yang ingin anda lihat. Anda tidak melihat secara keseluruhan.

saya "melihat" berdasarkan literatur yang saya pegang karena saya belum mencapai pencerahan.
Dan saya yakin anda juga belum mencapai pencerahan, jadi tidak mungkin opini anda menjadi literatur ;D
dan saya melihat anda secara nyata tidak bisa menyajikan literatur sebagai pendukung OPINI anda..
tidak masalah jika anda mengatakan saya tidak melihat secara keseluruhan, tapi setidaknya pernyataan anda didukung dengan literatur yang jelas.. agar diskusi ini juga lebih enak dan tidak hanya sekedar memaksakan opini pribadi.

jika anda ternyata tidak bisa menyajikan literatur, ya saya juga tidak memaksa. Tapi dari sana hanya terlihat karakter anda yang bisa membuat opini tanpa landasan yang jelas. Dan jika berkelanjutan, tidak ada manfaat bagi kita untuk meneruskan diskusi ini. Ibarat meributkan 2+2 = 3 tanpa ada landasan yang jelas sangatlah sia2..

Jadi sekarang semua tergantung pada anda. Dan mohon maaf, jika reply anda berikutnya tidak dibalas jika balasan anda juga hanya berupa opini dan opini
wasting time bro.. sayang waktu ;D


« Last Edit: 18 July 2012, 02:09:10 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #54 on: 18 July 2012, 02:06:09 PM »
Itu dikarenakan anda hanya melihat apa yang ingin anda lihat
anda mendengar hanya apa yang ingin anda dengar
anda melihat kebenaran hanya apa yang menurut anda benar
sama ajah, anda membenar2kan hanya apa yang menurut anda benar, setelah salah jurus belut keluar dan menambahkan kesalahan dari kebenaran sehingga kebenaran menjadi kesalahan, lalu kebenaran pun menjadi kabur dengan kesalahan pandangan sendiri =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #55 on: 18 July 2012, 02:07:45 PM »
Pergi ke hutan dan hidup menyendiri seseorang mungkin bisa menembus anatta dan merasakan sedikit pencerahan, tetapi itu hanyalah pencerahan kecil. Ibarat seperti seseorang diatas kapal yang terciprat air laut. Walau ia bisa merasakan air laut, tetapi ia belum menjadi laut itu sendiri. Walau ada kebijaksanaan tetapi ia belumlah menjadi kebijaksanaan itu sendiri. Walau ada kebenaran tetapi ia belum menjadi kebenaran.

ini sungguh mengejutkan, pencapaian penerangan Sempurna Sang Buddha di hutan Uruvela ternyata hanyalah "sedikit pencerahan".

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #56 on: 18 July 2012, 02:10:07 PM »
ini sungguh mengejutkan, pencapaian penerangan Sempurna Sang Buddha di hutan Uruvela ternyata hanyalah "sedikit pencerahan".
nah itu juga cukup kaget

pengetahuan2 seperti ini.. hanya sedikit :

Quote
Pengetahuan pertama merupakan pengetahuan melihat dengan jelas dan rinci kelahiran-kelahiran-Nya yang terdahulu (pubbenivasanussati ñana). Hal ini terjadi pada waktu jaga pertama, yaitu antara jam 18.00 sampai 22.00.

Pengetahuan kedua merupakan pengetahuan melihat dengan jelas kematian dan tumimbal lahir kembali makhluk hidup (dibbacakkhu ñana). Ia melihat makhluk-makhluk lenyap dan muncul kembali dalam kondisi rendah dan mulia, cantik dan buruk, mujur dan sial. Hal ini terjadi pada waktu jaga kedua, yaitu antara jam 22.00 sampai 02.00.

Pengetahuan ketiga merupakan pengetahuan akan penghancuran noda (asavakkhaya ñãna). Ia mengetahui secara langsung segala sesuatu sebagaimana adanya. Ia menyadari dan mencerap bahwa pikiran-Nya terbebas dari noda keinginan indrawi, noda kehidupan, dan noda kebodohan batin. Dan ketika Ia terbebas, muncullah pengetahuan bahwa Ia telah terbebas. Ia menyadari langsung bahwa kelahiran-Nya sudah dihancurkan; hidup suci sudah dijalankan; apa yang harus dilakukan sudah dilakukan; tiada lagi kelahiran kembali di alam mana pun juga. Hal ini terjadi pada waktu jaga ketiga, yaitu antara jam 02.00 sampai 04.00. Ia mengetahui bahwa “inilah penderitaan”, bahwa “inilah sumber penderitaan”, bahwa “inilah berakhirnya penderitaan”, dan bahwa “inilah jalan menuju akhirnya penderitaan”.

Dengan tercapainya Pengetahuan Sejati Ketiga maka Bodhisatta mencapai Arahatta-Magga, menjadi Yang Sadar (Buddha), Yang Terberkahi (Bhagava), Yang Tercerahkan Sempurna (Sammasambuddha). Seiring dengan Pencerahan-Nya, Buddha juga memperoleh penegtahuan sempurna tentang Empat Kebenaran Ariya (Cattari Ariya Saccani).
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #57 on: 18 July 2012, 02:12:22 PM »
nah itu juga cukup kaget

pengetahuan2 seperti ini.. hanya sedikit :

keknya bagi maha memang buddha ketika masih arahat masih SD, masih kecil =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #58 on: 18 July 2012, 02:16:44 PM »
keknya bagi maha memang buddha ketika masih arahat masih SD, masih kecil =))

itu namanya generalisir, jangan hanya karena seorang umat tolol lalu alirannya yg disalahkan.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Filosofi Mahayana Mencapai Nirvana Bersama-sama
« Reply #59 on: 18 July 2012, 02:24:54 PM »
itu namanya generalisir, jangan hanya karena seorang umat tolol lalu alirannya yg disalahkan.
umat tolol atau bodohsatwa?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything