mengapa angulimala mencapai kebuddhaan, karena kl kita selami hakekat dari kehidupan ini,
bunga dan sampah.
bunga itu indah, harum baunya, semerbak dan semua orang akan suka dengan keindahan dan harumnya bunga.
kalau sampah kebalikannya, bau busuk, menyimpan banyak kekotoran dalamnya, bahkan tidak ada yang mau menciumnya.
bunga yang indah kalau kita tidak sirami, tdk kita rawat akan menjadi layu, dan mati, kemudian menjadi sampah, sedangkan sampah, kalau kita tau pengolahannya akan menjadi kompos dan menghasilkan bunga yang indah..
walaupun angulimala telah menjadi "sampah" tapi dia akhirnya bisa mengolah dirinya menjadi bunga yang indah.
kita juga kalau tidak merawat benih Kebuddhaan dalam diri kita akan menjadi "MARA", Buddha dan MARA tidaklah jauh berbeda, semuannya tergantung kitanya yang mengelola, mau menjadi MARA atau BUDDHA, hanya kita yang bisa mengubahnya.