Halo temen temen se-Dhamma, setelah seringnya melihat dan mendengar berita perampokan yg berakhir dengan pembunuhan, saya jadi berpikir, setahu saya dhamma mengajarkan konsep tanpa aku(anatta), Sekarang jadi bahan pemikiran apabila saya yg dirampok, dan perampoknya mau menyerang saya, apakah saya ada hak untuk membela diri ketika diserang? dalam hal ini membela aku , kalau kita membela diri bukankah sudah ada pemikiran ini tubuhku ini diriku, ini milikku...weleh jadi sia sia donk dhamma yg saya praktekkan. bagaimana pendapat temen temen?
gini aja logikanya bro,. adanya kebijaksanaan yang harus kita pertimbangkan..disinilah peran kebijkasanaan itu dimainkan.
kita bukannya membela "aku " tapi disini bro harus berpikir,..jika ia membunuhku, dan berdiam diri, kelak ia kana bebas berkeliaran, setelah membunuh aku,.lalu ia kan membunuh mungkin tetanggaku, mungkin anakku,.mungkin semua orang yang kusayangi, lalu kalau anda berdiam diri anda kurang bijaksana, karena siperampok tdk mengenal Dhamma, dan anda adalah org yang mengenal Dhamma, anda bisa saja melumpuhkan tapi tdk membunuhnya bukan ? karena anda mengenal dhamma, dan tau hukum dunia, lalu anda serahkan kepihak berwajib. tapi jika anda sdh berusaha mencegah, namun anda mati,.ya sdh karma anda mati ditangan perampok
logikanya gini anda akan membiarkan mana perampok yang berkelakuan buruk atau anda yang mengenal dhamma untuk hidup lebih lama didunia, jika anda berpikir siperampok,.kan saya sdh mengenal Dhamma, biarlah saya mati, siperampok bebas berkeliaran, apakah nantinya anda tdk cemas, biasanya org jahat akan mengulangi perbuatan jahatnya, kecuali ia tersentuh dg arahat kemungkinan ia bisa tercerahkan,..apakah anda seorang arahat, bukan? kalau bukan,.ya hajar aja,.
jangan biarkan kejahatan ada disekitar kita, bila bisa di luruskan silahkan, bimbing, tak bisa diluruskan, hukum negara yang menangani. bereskan