//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [share] suka-duka jadi bhikku  (Read 14403 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
[share] suka-duka jadi bhikku
« on: 06 April 2011, 10:02:23 PM »
Karena sekarang amino umat makin tinggi untuk jadi bhikkhu..
Mohon di share dunk SUKA-DUKAnya hidup selibat(jadi bikhhku)..
Aye mulai duluan..

Duka; sudah diwarning sama sang buddha;
 "sadarlah bhikkhu,jangan lengah. Janganlah membiarkan pikiranmu terhanyut oleh kenikmatan indria. Apabila kamu membiarkannya maka kamu akan terjatuh ke alam neraka dimana kamu akan menelan bola besi yang panas membara. Ketika itu kamu akan mengeluh "inilah penderitaan" oleh karena itu, janganlah membiarkan hal itu terjadi."dhammapada 371
**Kalo jadi bhikkhu tapi masih senang mengumbar kesenagan indria siap2 masuk ke alam menderita

SUKA; "kegembiaraannya tidak terhingga,ia berbahagia di dalam ajaran sang buddha. Bhikkhu seperti itu akan mencapai ketenangan dan kedamaian sempurna ﹑nibbana,melalui terhentinya kesenangan yang terkondisi

***semoga bermanfaat bagi yg berniat jadi samana ;D
« Last Edit: 06 April 2011, 10:04:40 PM by Mr.Jhonz »
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #1 on: 06 April 2011, 10:39:40 PM »
suka duka, fisik / batin ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #2 on: 07 April 2011, 05:50:09 AM »
Karena sekarang amino umat makin tinggi untuk jadi bhikkhu..Mohon di share dunk SUKA-DUKAnya hidup selibat(jadi bikhhku).


MAAF OOT
saya kira tidak tinggi.
upasampada Bhikkhu STI tahun 2011 baru 2 orang.
malah perkembangan Bhikkhu Indonesia termasuk lamban,
ini bisa dilihat dari jumlah Bhikkhu Indonesia dibandingkan dengan vihara2 dan umat Theravadin

 :backtotopic:
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #3 on: 07 April 2011, 05:58:53 AM »
^tapi banyak yg buka thread di DC :hammer:
*betul juga ya..

 [at] mas tidar
Suka duka fisik dan batin juga boleh ;D
« Last Edit: 07 April 2011, 06:11:23 AM by Mr.Jhonz »
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #4 on: 07 April 2011, 09:02:33 AM »
Karena sekarang amino umat makin tinggi untuk jadi bhikkhu..
Mohon di share dunk SUKA-DUKAnya hidup selibat(jadi bikhhku)..
Aye mulai duluan..

Duka; sudah diwarning sama sang buddha;
 "sadarlah bhikkhu,jangan lengah. Janganlah membiarkan pikiranmu terhanyut oleh kenikmatan indria. Apabila kamu membiarkannya maka kamu akan terjatuh ke alam neraka dimana kamu akan menelan bola besi yang panas membara. Ketika itu kamu akan mengeluh "inilah penderitaan" oleh karena itu, janganlah membiarkan hal itu terjadi."dhammapada 371
**Kalo jadi bhikkhu tapi masih senang mengumbar kesenagan indria siap2 masuk ke alam menderita

SUKA; "kegembiaraannya tidak terhingga,ia berbahagia di dalam ajaran sang buddha. Bhikkhu seperti itu akan mencapai ketenangan dan kedamaian sempurna ﹑nibbana,melalui terhentinya kesenangan yang terkondisi

***semoga bermanfaat bagi yg berniat jadi samana ;D
Mungkin maksudnya "animo"?

Kalau suka duka itu sepertinya tergantung pola pikir saja. Bagi orang yang cenderung pada kesederhanaan, justru melihat kehidupan yang jauh dari kesenangan indriah, akan merasa senang.

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #5 on: 07 April 2011, 09:09:12 AM »
hati-hati.. bisa jadi, ini ibarat lift..
maksudnya:
yang berada di luar lift sedang menunggu ingin masuk ke dalam lift..
yang berada di dalam lift, tidak sabar ingin segera keluar lift.. ;D

barangkali yang belum pernah atau tidak sedang menjalani ke-bhikkhu-an, tidak bisa share secara blak-blakan karena belum mengalami sendiri.
alangkah baiknya, orang yang melakukan sharing adalah orang yang sudah pernah atau sedang menjadi bhikkhu.

saya sendiri tidak qualified karena tidak termasuk ke dalam kategori "pernah menjalani" atau "sedang menjalani".. 8)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #6 on: 07 April 2011, 11:05:05 AM »
Mungkin saya sedikit kualified hahaha
Saya telah menjadi samanera sejak 26 November 2000. Itu berarti sudah lebih dari 10 tahun. Tiga tahun saya lewati di Indonesia dan selebihnya berada di Sri Lanka. Kalau ditanya suka-dukkha menjadi bhikkhu tentu saya juga tidak bisa menjawab tetapi kalau suka-duka menjadi samanera tentu saya mengerti. Karena itu, ini mungkin OOT tetapi saya ingin sharing bagaimana suka-duka menjadi samanera.
Di Indonenesia, tidaklah begitu dihormati karena umat selalu mengharapkan seorang samanera segera mendapatkan upasampada. Karena itu, setiap bertemu samanera, tipikal pertanyaan yang diajukan adalah "Kapan diupasampada?" "Kapan menjadi bhikkhu?" "Mengapa tidak menjadi bhikkhu?" Selama 3 tahun berada di Indonesia, bahkan ketika pulang, saya sering mendapatkan pertanyaan semacam itu. Selama ini umat tidak mengerti dampak psikologis yang dialami oleh samanera. Apa yang diketahui oleh umat hanyalah samanera itu perlu segera mendapatkan upasampada dan menjadi bhikkhu. Dampaknya fatal. Para samanera ingin sesegera mungkin mendapatkan upasampada; kalau STI dianggap lamban untuk memberikan upasampada, mereka tidak segan-segan lari ke luar negeri untuk mendapatkan upasampada. Saya rasa umat juga perlu memikirkan implikasi semacam ini.
Selain dihujani dengan pertanyaan yang tanpa disadari oleh umat mendesak samanera untuk segera mendapatkan upasampada, samanera juga harus turut berperan aktif dalam membina umat. Samanera harus terjun ke daerah-daerah untuk memberikan ceramah. Ketika sedang memberikan ceramah, belum tentu umat memberikan rasa hormat yang sama seperti saat seorang bhikkhu memberikan ceramah. Sering kali saya menemukan, umat merasa ada sesuatu yang kurang apabila seorang samanera yang memberikan ceramah. Ada baiknya pola pikir semacam ini perlu diubah. Saat seseorang sedang memberikan ceramah, janganlah respect kepada orangnya, entah itu bhikkhu, samanera atau romo atau umat biasa. Tetapi, respectlah kepada Dhamma. Saya masih ingat, suatu ketika Pandita Sayadaw dikritik karena vihara beliau sangat mewah. Ruangan Dhammasala kedap suara, didindingi dengan kaca import yang sangat mewah dari  luar negeri. Apa komentar beliau? "Kemewahan itu bukan untuk saya, tetapi untuk Dhamma."
Sikap umat Buddha Indonesia sangat berbeda dengan di Sri Lanka. Selama tujuh tahun lebih berada di Sri Lanka, tidak ada satu pun umat yang pernah bertanya kepada saya apakah saya bhikkhu atau samanera. Para profesor dan pembimbing private yang sangat dekat tidak pernah menanyakan hal itu. Apa yang mereka ketahui saya mengenakan jubah. Itu sudah lebih dari cukup untuk mereka. Lalu bagaimana mereka memanggil saya? Bagi mereka yang berbahasa Inggris, mereka memanggil saya "Reverend" atau "Venerable". Bagi yang berbahasa Sinhala, mereka memanggil saya "Sadhu" atau "hamdruwo" atau Swamivahanse". Panggilan semacam ini adalah umum untuk semuanya, baik para bhikkhu maupun samanera. Tidak ada yang dibedakan.
Para Samanera di Sri Lanka, tidak dituntuk untuk segera mendapatkan upasampada. Ada salah seorang samanera di hutan yang telah menjadi samanera sejak tahun 1975. Hingga beberapa tahun lalu, dia tetap menjadi samanera, dan dia sangat menikmati kehidupan menjadi samanera. Dengan menjadi samanera, dia dapat mengembara dengan bebas dari satu hutan ke hutan yang lain. Untuk mendaptkan upasampada juga tidak mudah. Biasanya, di setiap group, upasampada hanya dilakukan sekali dalam setahun. Dan sebelum upasampada, setiap samanera yang ingin mendapatkan upasampada perlu menjalani test. Bagi para samanera yang tinggal di kota, dia perlu hafal seluruh syair dalam Dhammapada beserta artinya. Tidak hanya itu, dia juga harus mampu menggunakan setiap syair untuk bahan ceramah. Apabila mereka lulus tes ini, barulah mereka bisa mendapatkan upasampada. Bagi para samanera di hutan, mereka harus lulus tes meditasi secara praktik dan vinaya secara tertulis. Untuk tes meditasi, mereka harus bermeditasi minimal 6 bulan saat menjadi pandupalasa dan dilanjutkan saat setelah menjadi samanera. Setelah para bhikkhu puas, mereka harus diberi pelajaran vinaya baik vinaya para bhikkhu maupun bhikkhuni. Untuk bisa lulus tes, mereka harus menguasai minimal 35% vinaya para bhikkhu dan bhikkhuni.
Saya sangat menikmati kehidupan saya di Sri Lanka. Saya tidak perlu ceramah. Tugas utama saya, hanya mendampingi para bhikkhu untuk menghadiri undangan makan, baca paritta dan menghadiri acara funeral. Kalau saya tidak bisa membaca paritta, ya saya cukup diam. Tidak masalah. Kalau di hutan justru jauh lebih baik. Saya tidak perlu membaca paritta, saya tidak perlu ikut acara undangan makan, juga tidak perlu menghadiri funeral. Tugas utama saya, cukup menjadi asisten guru meditasi, membantu beliau membersihkan kamarnya, menata buku di perpustakaan atau melakukan sesuatu yang lain bila ada yang perlu dilakukan. Selebihnya, waktu adalah milik saya. Saya boleh bermeditasi dan wajib bermeditasi. Oleh karena itu, saya tidak suka tinggal di Indonesia. Saya lebih senang tinggal di Sri Lanka, tetapi sayang STI tidak mengizinkan saya untuk tinggal di Sri Lanka selamanya.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang para samanera juga diminta untuk memberikan ceramah. Namun, orang Sri Lanka sangat respect saat mereka mendengarkan ceramah. Prof. A.A. Jayasuriya adalah seorang profesor yang telah membuat banyak muridnya menjadi guru besar di universitas terkenal, nama mereka bahkan terkenal di dunia. Namun, setiap hari uposatha dia duduk dengan tenang dari pagi jam 6 hingga sore jam 6. Selama 12 jam, dia akan mendengarkan ceramah siapa pun yang berceramah. Dia tidak pernah mengkritik siapa pun penceramahnya. Banyak juga profesor lain yang juga sangat hebat dalam menguasai agama Buddha mendengarkan ceramah dengan penuh ketulusan dan rasa respect. Mungkin di sinilah perbedaan antara orang yang telah mengerti banyak tentang Dhamma dan mana yang belum.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #7 on: 07 April 2011, 11:48:39 AM »
suka-dukha itu masih tingkat pemikiran umat awam...

jadi jadi samanera/bhiku adalah melatih pikiran ini

bila latihan pikiran ini maju (pesat) maka org tsb akan merasakan "kebahagiaan" sedangkan kalau tidak maju ataupun berjalan ditempat, maka pikiran ini membandingkan ini dan itu, orang bilang ini dan itu... yg akhirnya menjadi "menderita".

kalau jadi samanera ya... pass lagi terik matahari, nah kepalanya terasa panas banget... soalnya kan TIDAK ADA PENANGKIS.... ada KUCING MULUS lewat...arahan mata udah gak boleh MENGIKUTIN....

lagi mau ngantuk..... wiukkks ada umat memantau... wahhh gak jadi tidur dehhhh

enaknya masih bisa online....hahahahaa

IMHO, jadi samanera/bhiku, coba pikiran apa yg anda lakukan akan memberikan dampak paling besar atas penyebaran dhamma.

shadu 3X
« Last Edit: 07 April 2011, 11:52:43 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #8 on: 07 April 2011, 12:10:30 PM »
 [at] Johan: Sebagai samanera, saya masih dalam tahap latihan. Saya membandingkan juga merasa tidak ada salahnya. Bahkan, kalau Johan lihat, masih banyak sekali Sang Buddha menggunakan konsep perbandingan agar orang lebih tahu mana yang baik dan aman yang buruk.
Kemudian soal ngantuk, saya tidak kuatir ngantuk di hadapan umat. Telah beberapa kali saya menjadi asisten guru saya. Saya duduk di sampin guru saya saat beliau sedang memberikan ceramah. Saya ngantuk, saya mungkin malah tertidur di hadapan umat. Dan apakah Johan tahu dari mana saja umatnya? Umatnya ada yang dari Singapura, Australia, Jerman, UK, Amerika dan juga Sri Lanka. Apakah saya merasa malu? Tidak. Mengapa saya harus malu? Kenyataannya saya memang ngantuk. Kenyataannya saya memang ingin tidur. So What?
Saya menjadi samanera tidak bermaksud untuk menyebarkan Dhamma. Tujuan saya menjadi samanera adalah untuk kesejahteraan pribadi saya: Bagaimana saya bisa hidup bahagia, bagaimana saya bisa mengikis kekotoran batin yang ada dalam diri ini. Bagi saya, umat adalah tanggung jawab umat itu sendiri. Kalau mereka ingin bahagia, mereka harus berusaha. 
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #9 on: 07 April 2011, 01:12:00 PM »
nah pass didepan orang banyak, biasanya sehabis makan kan memang rasa ngantuk bertambah.

adakah solusi "trik" gimana menjadi tidak ngantuk ? mohon bantuannya...

sehingga bagi yg di kantoran dpt bermanfaat atas trik ini?  (sorry sedikit OOT)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #10 on: 07 April 2011, 01:43:16 PM »
Ga jadi deh >.<
« Last Edit: 07 April 2011, 02:04:16 PM by M14ka »

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #11 on: 07 April 2011, 04:57:13 PM »
 [at] om johan
Tarik daun telingga,mengertakan gigi,dan ke toilet cuci muka..
tapi,biasanya rasa kantuk juga anicca,bisa datang dan pergi..
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #12 on: 07 April 2011, 06:22:00 PM »
[at] om johan
Tarik daun telingga,mengertakan gigi,dan ke toilet cuci muka..
tapi,biasanya rasa kantuk juga anicca,bisa datang dan pergi..

didepan umat bro Jhonz tarik daun telinga, mengertakan gigi?... trus ke toilet?
gw rasa ini bukan contoh yg baik bagi samanera. (sewaktu Bhiku membabarkan dhamma)

mohon solusi yg lebih baik lagi.
« Last Edit: 07 April 2011, 06:24:08 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #13 on: 07 April 2011, 07:20:13 PM »
didepan umat bro Jhonz tarik daun telinga, mengertakan gigi?... trus ke toilet?
gw rasa ini bukan contoh yg baik bagi samanera. (sewaktu Bhiku membabarkan dhamma)

mohon solusi yg lebih baik lagi.
Keknya seorang samana tidak harus tampil sempurna di depan umat lhoo..
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [share] suka-duka jadi bhikku
« Reply #14 on: 07 April 2011, 07:56:48 PM »
Keknya seorang samana tidak harus tampil sempurna di depan umat lhoo..

memang tidak harus tampil sempurna,

tapi kalau ngantuk sewaktu bhiku ceramah sebaiknya dihindarin dehhh
bagaimana menurut yg lain?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

 

anything