//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Anatta  (Read 8706 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Anatta
« Reply #15 on: 04 July 2010, 04:49:46 PM »

Samaneri.......Terima kasih sarannya. Vijaya Sutta akan saya renungkan lagi. Memang kadang sadar seperti itu bahwa tubuh ini hanyalah terdiri dari unsure-unsurenya, tetapi tetap saja  ada keinginan untuk "menunjukkan" siapa AKU seperti yang saya contohkan tadi.

Samaneri....kalaupun saya benar orang yang samaneri kenal, kan hanyalah sekantong kotoran tadi, jadi tidak perlu meminta maaf seperti itu Samaneri. Apalagi dalam forum diskusi seperti ini kan semuanya pada prinsipnya  SHARING. Lebih-lebih...Samaneri jauh lebih senior dan lebih matang dalam segalanya daripada saya. Jadi kewajiban samaneri untuk mengajarkan hal-hal seperti ini kepada saya.
Saya tunggu selalu nasehatnya.



Anjali saya
Wong Cilik
 _/\_

sis Wong Cilik, jika memang anda yg sy kenal spt perkiraan sy, berarti sy perlu belajar dari anda nih, anda lbh jago dhamma dibanding sy, apalagi anda udah jauh diatas sy pendidikannya (Mphil) dibanding sy yg baru 2 thn kuliah, itu mah belum apa2nya anda....

ok klo sy lebih senior, itu dari umur, krn anda msh amat muda, sedang sy udah nenek, tp dlm pengetahuan dhamma sy perlu belajar dari anda nih....jangan sungkan bagi2 donk, sering sharing pengetahuan dhammanya...

may u always keeping well n happy

mettacittena,

Offline Terasi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 12
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Anatta
« Reply #16 on: 04 July 2010, 06:43:54 PM »
Sdr. Marcedes, terima kasih banyak atas post-nya. Saya akan renungkan ini baik-baik, biar tidak mudah terhanyut perasaan, terutama yang bikin stress  :)
Berarti kita menempatkan diri seperti orang ketiga ya, pengamat saja. Oh itu si Terasi lagi dimarahin orang... ya sudah. Perasaan sedih kena dimarahi jadi tidak muncul. Seperti itu kah?

Maaf saya masih pemula sekali, tapi ingin share. Tadi siang baru dengar Dhamma Talk yang salah satu bagiannya menyinggung "ke-aku-an". Ada yang bertanya, bila setelah kita berbuat sesuatu yang baik, kita teringat perbuatan baik itu, apakah itu salah? Ajahn bilang, itu ego kita muncul. Itu wajar, tak usah dicemaskan, diawasi saja. Kita cermati, apa hanya perasaan senang, atau apakah kita mengharapkan balas jasa. Kalau yang terakhir, kita bakal merasa kecewa kalau yang diharapkan tidak tercapai. Jadi, kayaknya maksud Ajahn, ke-aku-an itu wajar-wajar saja dan tidak salah, tapi perlu dicermati supaya akhirnya tidak bikin kita down sendiri.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Anatta
« Reply #17 on: 04 July 2010, 11:34:59 PM »
 [at] Terasi
Aku begini begitu,
aku Pulang
Aku pergi..
Aku tercerahkan...sebenarnya itu lah polemik nya...

makanya Ajahn Brahm hanya menulis Love you... bukan I love U...besar loh makna nya,
kita selalu berpikir "kita" lah yang ada di situ "kita" pula yang merasakan itu...

padahal sebenarnya tidak ada apa apa disitu..

 [at] sdr kelana..
sy hanya share apa yg saya rasakan...tapi balik lagi ke orang lain, percaya atau nga...coba sendiri. ^^

metta
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline PatriciaT

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Anatta
« Reply #18 on: 05 July 2010, 10:45:58 AM »
Gimana caranya mempraktekan Anatta dlm contoh kasus sy ini ya, anak2 mengotori tempat tidur saya, setelah main2 dengan kucing, tidur2an di tempat tidur saya. 

Kalau dihilangkan kata2 saya diatas, berarti tempat tidur bukan milik saya, jadi saya tidak perlu marah2, trus anak2 dibiarkan saja mengotori tempat tidur ???? Bingung juga mempraktekannya nich. Mohon petunjuk.. :'(

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Anatta
« Reply #19 on: 05 July 2010, 11:30:44 AM »
Gimana caranya mempraktekan Anatta dlm contoh kasus sy ini ya, anak2 mengotori tempat tidur saya, setelah main2 dengan kucing, tidur2an di tempat tidur saya. 

Kalau dihilangkan kata2 saya diatas, berarti tempat tidur bukan milik saya, jadi saya tidak perlu marah2, trus anak2 dibiarkan saja mengotori tempat tidur ???? Bingung juga mempraktekannya nich. Mohon petunjuk.. :'(

Kata2 tsb tidak perlu dihilangkan tetapi batin mengetahui penggunaan hanya untuk kepentingan urusan duiniawi saja. Mengenai mendidik dg kemarahan yang sewajarnya(dimulut saja) untuk mendidik anak secara konseptual kadang diperlukan tetapi batin tetap damai dan penuh kasih terhadap anak. Mengenai ranjang bukan milik saya, memang bukan milik saya tapi tanggung jawab terhadap apa yang saya gunakan agar bersih adalah salah satu bentuk kebijaksanaan. Mengerti anatta harus dibarengi dengan kebijaksanaan. Sehingga aplikasi benar2 terjadi
« Last Edit: 05 July 2010, 11:33:06 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline PatriciaT

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Anatta
« Reply #20 on: 05 July 2010, 12:04:56 PM »
Kata2 tsb tidak perlu dihilangkan tetapi batin mengetahui penggunaan hanya untuk kepentingan urusan duiniawi saja. Mengenai mendidik dg kemarahan yang sewajarnya(dimulut saja) untuk mendidik anak secara konseptual kadang diperlukan tetapi batin tetap damai dan penuh kasih terhadap anak. Mengenai ranjang bukan milik saya, memang bukan milik saya tapi tanggung jawab terhadap apa yang saya gunakan agar bersih adalah salah satu bentuk kebijaksanaan. Mengerti anatta harus dibarengi dengan kebijaksanaan. Sehingga aplikasi benar2 terjadi
[/quote]

Oh..begitu ya.. udah ngert sekarang...Anumodana  ^:)^

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Anatta
« Reply #21 on: 05 July 2010, 01:04:37 PM »
[at] sdr kelana..
sy hanya share apa yg saya rasakan...tapi balik lagi ke orang lain, percaya atau nga...coba sendiri. ^^

metta

Saya hanya menanggapi berdasarkan tata bahasa. Sdr. Merc, karena di awal anda mempermasalahkan arti anatta. Jadi yang saya coba adalah rangkaian kata bukan dalam hal meditasi. Oleh karena itu pula saya katakan hanya sesuai untuk pengantar meditasi.

Demikian selanjutnya no comment karena nanti keluar topik
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Anatta
« Reply #22 on: 07 July 2010, 09:14:07 AM »
[at] Ciputras   ^:)^ Thanks....  Yup, latihan terus sampai dpt sati :>-. Oh...sati...dimana di kau ???...

ehm kalo sy boleh tambahkan, bukan hanya melatih sati semata melainkan juga berbagai faktor batin lainnya misal konsentrasi/ekagatta

Offline PatriciaT

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Anatta
« Reply #23 on: 07 July 2010, 10:41:06 AM »


ehm kalo sy boleh tambahkan, bukan hanya melatih sati semata melainkan juga berbagai faktor batin lainnya misal konsentrasi/ekagatta
[/quote]

Thanks buat input nya ttp menurut sy konsentrasi n sati berhubungan, selama kita sadar, selama itu pula kita konsentrasi.    [at] Terasi  , saya setuju kalimat ini "ke-aku-an itu wajar-wajar saja dan tidak salah, tapi perlu dicermati"  yes, perlu kesadaran untuk mencermatinya.  I got it. 8)

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Anatta
« Reply #24 on: 08 July 2010, 04:37:22 PM »
Berbagai pandangan salah mengenai atta (atta ditthi).

1. atta tak dapat dihancurkan, atta ada selamanya, ini adalah pandangan atta yang abadi (sassata ditthi). Pengikut pandangan ini  beranggapan walau tubuh hancur pada waktu meninggal, atta tidak hancur dan akan memasuki tubuh yang baru.

2.Berlawanan dengan pandangan atta yang abadi adalah nihilisme (uccheda ditthi). Menurut kepercayaan ini entitas ego tetap ada hingga kehancuran jasmani, yang akan menyebabkan atta juga ikut lenyap.

3.Menurut pandangan yang ketiga ini atta abadi tapi juga tak abadi (ekaccasassatavada). Teori ini menganggap keabadian pencipta alam semesta, tetapi menganggap ciptaannya tak abadi. (ini adalah variasi dari pandangan keabadian).

4.Teori ke-empat mengatakan bahwa atta bukan abadi tapi juga bukan tidak abadi, inilah pandangan yang sulit dimengerti, pandangan ini tak menyatakan secara jelas bagaimanakah atta itu sesungguhnya. Pandangan ini juga disebut amaravikkhepavada, amara adalah nama sejenis ikan yang sulit ditangkap.

5.Teori kelima mengatakan bahwa atta terbatas, dengan kata lain, mahluk hidup adalah dunia bagi dirinya sendiri, maksudnya atta dari mahluk-mahluk sesuai dengan ukuran tubuhnya. Dengan demikian atta manusia ukurannya sepanjang satu depa dan keliling diameternya antara 2,5 hingga 3 kaki, ada juga yang mengatakan bahwa atta terletak di lubang jantung, ukurannya sesuai habitat, ada juga yang mengatakan ukurannya sebesar elektron ketika sedang mencari tubuh yang baru.

6.Atta besarnya tak terbatas. Pandangan ini menolak jiwa individu pada setiap jasmani, dan berpandangan bahwa setiap mahluk adalah bagian dari jiwa Maha Agung  (paramatta) Tuhan yang menciptakan alam semesta, sehingga dengan demikian atta ukurannya tak terbatas.

7.Beberapa percaya  bahwa atta terbatas dan juga tak terbatas. Pandangan ini agak sejalan dengan pandangan ekaccasassatavada (teori no  3). Ini berarti bahwa beberapa atta yang diciptakan oleh Tuhan bersifat terbatas, sedangkan Paramatta Tuhan tak terbatas.

8.Adalagi yang beranggapan bahwa atta bukan terbatas maupun tak terbatas. Ini juga adalah spekulasi yang tak masuk diakal (seperti teori no 4) Amaravikkhepada teori yang tak bisa dijelaskan.

Mahathera Cunda bertanya kepada Sang Buddha mengenai Atta, Sang Buddha menjawab, “Cunda, memang benar banyak pandangan salah mengenai atta atau dunia (loka). Pandangan salah ini tumbuh dari kompleksitas lima kelompok kemelekatan (batin dan jasmani), pandangan ini tertanam pada lima khandha....

Pada Mahatanhasankhaya sutta, Majjhima Nikaya, bhikkhu Sati beranggapan bahwa kesadaran adalah atta, karena kesadaran berpindah dari satu jasmani ke jasmani yang lain, ia beranggapan kesadaran adalah ego entity (self).

Mungkin banyak diantara kita  beranggapan bahwa pandangan salah adalah hal yang kecil Tetapi mengutip Mahasi Sayadaw berdasarkan kata-kata Sang Buddha, hal ini akan menghalangi jalan spiritual dalam istilah palinya pandangan salah yang dipegang dengan erat-erat disebut sanditthiparamasa (bigotry).

Lebih lanjut menurut beliau pandangan salah yang terkait dengan praktek Dhamma merupakan hal yang serius,karena hal itu membuat seseorang terikat secara membuta pada pandangan salah. Jika seseorang demikian dogmatik dan mempercayai entitas-ego dan kelanjutan atau kehancuran entitas-ego tersebut setelah mati, maka kemajuan spiritualnya akan terhalang.
 
_/\_

 
« Last Edit: 08 July 2010, 04:39:45 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Anatta
« Reply #25 on: 08 July 2010, 05:15:58 PM »


ehm kalo sy boleh tambahkan, bukan hanya melatih sati semata melainkan juga berbagai faktor batin lainnya misal konsentrasi/ekagatta

Thanks buat input nya ttp menurut sy konsentrasi n sati berhubungan, selama kita sadar, selama itu pula kita konsentrasi.    [at] Terasi  , saya setuju kalimat ini "ke-aku-an itu wajar-wajar saja dan tidak salah, tapi perlu dicermati"  yes, perlu kesadaran untuk mencermatinya.  I got it. 8)
[/quote]

kalau saya boleh kasih info bhw "sadar" dan "konsentrasi" yg anda maksud adalah dalam artian umum, saat "sadar", ada kosentrasi juga

dalam pengertian umum, bisa saja "sadar", mata melotot ke arah TV, tapi ternyata sedang "bengong"
jadi jika ditanya, gimana film yg tadi? org yg bersangkutan bisa bingung mo jawab apa

berbeda dengan sadar/sati dan konsentrasi/ekagatta dalam buddhism dimana sati disini merujuk pada menyadari gerak gerik batin
dan konsentrasi disini merujuk pada tetap pada 1 objek

semoga bermanfaat utk bs membedakan istilah dalam buddhism dengan istilah secara umum/awam karena akan berbeda juga pada waktu pengimplementasian dalam praktek

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Anatta
« Reply #26 on: 09 July 2010, 08:04:54 PM »
Gimana caranya mempraktekan Anatta dlm contoh kasus sy ini ya, anak2 mengotori tempat tidur saya, setelah main2 dengan kucing, tidur2an di tempat tidur saya. 

Kalau dihilangkan kata2 saya diatas, berarti tempat tidur bukan milik saya, jadi saya tidak perlu marah2, trus anak2 dibiarkan saja mengotori tempat tidur ???? Bingung juga mempraktekannya nich. Mohon petunjuk.. :'(

Kata2 tsb tidak perlu dihilangkan tetapi batin mengetahui penggunaan hanya untuk kepentingan urusan duiniawi saja. Mengenai mendidik dg kemarahan yang sewajarnya(dimulut saja) untuk mendidik anak secara konseptual kadang diperlukan tetapi batin tetap damai dan penuh kasih terhadap anak. Mengenai ranjang bukan milik saya, memang bukan milik saya tapi tanggung jawab terhadap apa yang saya gunakan agar bersih adalah salah satu bentuk kebijaksanaan. Mengerti anatta harus dibarengi dengan kebijaksanaan. Sehingga aplikasi benar2 terjadi


mengenai binatang piaraan apa saja yg boleh diranjang memang dari setiap negara dan keluarga berbeda pula.  :)) :)) :))

Gimana perasaan/batin anda melihat foto diatas? kalau pecinta kucing gw yakin dia merasa senang!

Quote
I have no children. My cats have been my surrogate children, or family. In the past month or so, two of my six cats died. There are now four cats in my family. And finally all my cats are on the bed together, which is about as close as some cats of different walks of cat life will get to being a family. They have now also gotten to the point where they can forget their differences long enough to be a family for a short time when I come home. I open the door and find them clustered there in greeting. Then they rub against me and sometimes each other before they can realize what they're doing and give each other tentative sniffs and perhaps a lick on an ear. Just for a few minutes though. Enough is enough.
« Last Edit: 09 July 2010, 08:07:13 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

 

anything