//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: NASIHAT PENUH WELAS ASIH DARI SANG BUDDHA  (Read 6476 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Utphala Dhamma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 109
  • Reputasi: 16
  • Semoga semua mahluk berbahagia
NASIHAT PENUH WELAS ASIH DARI SANG BUDDHA
« on: 16 July 2010, 12:04:51 AM »
NASIHAT PENUH WELAS ASIH DARI SANG BUDDHA "Bagaimana Melindungi Diri Sendiri, Seseorang Melindungi Yang Lain & Sebaliknya" <SN 47.19> 

".. DENGAN melindungi diri sendiri, seseorang melindungi yg lain. DENGAN melindungi yg lain, seseorang melindungi dirinya sendiri.." <SN 47.19> 

*Nasehat di atas cukup menunjukkan bahwa Sang Buddha, Guru Agung pengenal seluruh alam semesta, sangat mengasihi kita bak orangtua kita sendiri*

------------------
Dan bagaimanakah seseorang, "Dengan melindungi diri sendiri, dapat melindungi yg lain"?
Yakni dengan tekun melaksanakan latihan meditasi vipassana, yaitu meditasi dengan objek Empat Landasan Perhatian/ Kesadaran/Perenungan (4 Satipatthana) yakni antara lain:

1. JASMANI; misalnya KELUAR MASUKNYA NAPAS (ANAPANASATI), sikap atau postur tubuh, aktivitas tubuh, organ-organ penyusun tubuh dll.

2. PERASAAN; secara umum menyadari, mengamati & merenungkan keberadaan, timbulnya, lenyapnya, atau timbul lenyapnya perasaan-perasaan (apakah yang menyenangkan, yang tidak menyenangkan, ataupun yang netral).
 
3. PIKIRAN; secara umum menyadari, mengamati & merenungkan keberadaan, timbulnya, lenyapnya, atau timbul lenyapnya pikiran (apakah pikiran baik atau buruk yang timbul, yang diliputi maupun yang bebas dari Lobha, Dosa, dan Moha misalnya nafsu keserakahan, kebencian, keraguan/kebingungan, gelisah dan sesal, kemalasan & kelambanan batin, dll.; atau apakah saat ini pikiran terkonsentrasi atau tidak, dsb).
~> Pikiran atau citta di sini adalah aktivitas bersama namakhandha selain rupa (jasmani) dan vedana (perasaan), yakni sañña (persepsi), sankhara (bentuk-bentuk batiniah) & viññana (kesadaran); disatukan sebagai satu objek landasan kesadaran pikiran/citta, karena pada saat teramati, tiga khandha ini hadir bersama-sama.

4. DHAMMA (Segala Fenomena);  secara umum merenungkan fenomena bentuk-bentuk batin seperti 5 Rintangan Batin (5 Nivarana) dan 7 Faktor Pencerahan (7 Bojjhango); atau juga fenomena batin jasmani baik dalam kerangka PANCAKHANDHA maupun dalam kerangka enam indera internal, enam objek eksternal & belenggu yang menyertainya, dan juga 4 KESUNYATAAN MULIA yang berupa fenomena adanya dukkha, fenomena asal mulanya, fenomena berhentinya, serta fenomena yang mengkondisi lenyapnya; semua dapat diamati sebagai semata fenomena yang bukan suatu diri/ruh/atta, tidak mengandung suatu diri/ruh/atta, bukan milik suatu diri/ruh/atta, dan tak berhubungan dengan suatu diri/ruh/atta; yang memilikii sifat, karakter, corak, mekanisme, prilaku, kondisi-kondisi penunjang dan/atau hukumnya sendiri.
(:: Lengkapnya dapat dilihat dalam DN 22. Maha Satipatthana Sutta ::)
------------------

Dan bagaimanakah seseorang, "Dengan melindungi yg lain, dapat melindungi dirinya sendiri"?
Yakni dengan KESABARAN, PENGENDALIAN DIRI, TIDAK BERBUAT JAHAT, CINTA KASIH dan BELAS KASIHAN.

Note:
1. Saling melindungi di atas, mengingatkan pada inti ajaran para Buddha yaitu tidak berbuat kejahatan, berbuat kebajikan, dan melatih atau mengembangkan kebijaksanaan/kesucian batin.
2. Hakekat dasar dari perenungan terhadap EMPAT LANDASAN KESADARAN (4 Satipatthana), singkatnya adalah:
"Melalui pengalaman langsung",
a. Mengetahui JASMANI, hanyalah sebagai JASMANI semata..
b. Mengetahui PERASAAN, hanyalah sebagai PERASAAN semata..
c. Mengetahui PIKIRAN, hanyalah sebagai PIKIRAN semata..
d. Mengetahui SEGALA SESUATU/FENOMENA, hanyalah sebagai FENOMENA semata..
(Semata fenomena yang ANICCA, DUKKHA & ANATTA, terus berubah, timbul lenyap, tak memuaskan, tak bisa diandalkan, bukan suatu diri, bukan milik suatu diri, dan tak berhubungan dengan sesuatu yang dianggap diri)

SUMBER:
- SN 47.19. Sedaka Sutta, Samyutta Nikaya
- DN 22. Maha Satipatthana Sutta, Digha Nikaya
**********************

Terhaturkan hormat dan terimakasih bagi yang berlatih di jalan Dhamma, karena bukan hanya membawa mereka pada kebahagian sejati di masa kini dan masa yang akan datang, .. tapi juga sungguh-sungguh teramat sangat berarti bagi kebaikan, kesejahteraan, ketenangan batin dan kebahagiaan makhluk lain. _/\_

 

anything