//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: bulu dekat pantat bebek mandarin + baca sutra = pernikahan harmonis..benarkah?  (Read 112755 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
wahai para mahayanis....!!!
sebelum saya memulai ritual 1008x....>>>> nanti di kalau tidak berhasil di katakan tidak sempurna...
dan saya tidak mau ulang-ulang seperti orang bodoh di vihara
 ( kalau ga...cari patung avalokitsvara terus tancap dupa...lalu komat kamit )

tolong tulis yang benar secara LENGKAP !!!!   tata cara melakukan ini...
kalau bisa saya mau pegang 6 bulu bebek lantas langsung di baca sekaligus..jadi 6 dalam 1x baca mantra.

SEKALIAN POSTING MAHAKARUNA DHARANI NYA ATAU MANTRA LAIN YG L E N G K A P.
« Last Edit: 24 March 2010, 09:37:22 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
[...]
Apakah benar2 bisa terjadi bisa ya dan bisa juga tidak. Apa faktor penyebabnya?

1. Kekuatan konsentrasi orang yg membacakan
2. Keyakinan dari si penerima
3. Kejodohan karma atau kamma baik yg memang berbuah

Nah bila ketiga hal diatas terpenuhi maka keberhasilan bisa saja tercapai. Ada tipe2 orang yg percaya terhadap hal diatas . Kalau dinasehati dhamma mereka malas mendengarnya, tetapi karena percayanya pada hal tsb diatas, ditambah karena mungkin dipercaya dari kekuatan avalokitesvara mereka menghargai bulu itu sedemikian rupa yg jika mereka ribut berarti mencederai kesakralan kekuatan bulu yg merupakan media dari pembacaan sutra yg berulang kali.
Sama halnya kita memancarkan metta dengan gelombang pikiran yg terus menerus kepada orang tertentu dengan tujuan baik tanpa ada keegoan, bisa nyampe juga energi itu dan orang itu bisa berubah, sejauh mana itu bisa...sejauh kekuatan konsentrasi, buah kamma dan faktor x x x lainnya.
[...]

Saya mau tanya di bagian 3 faktor ini. Jika memang tergantung kekuatan konsentrasi, mengapa dipatok 1008x? Bagi orang yang terbiasa konsentrasi, mungkin beberapa kali saja sudah bisa merenungkannya, sebaliknya bagi yang tidak biasa konsentrasi, mungkin 1008x masih sangat kurang.
1008x itu hanya anggapan saja, bukan hal yg harus....ada kemungkinan latar belakangnya pernah ada yg 1008x berhasil entah karena kebetulan atau apa lalu cerita ini menyebar dan dijadikanlah asumsi 1008x. Bisa saja 3 x cukup


Kemudian jika kembali pada karma, saya setuju itu adalah yang membuahkan karma baik. Namun jadinya apa kepentingan "Sutranya khusus", "Patungnya yang Avalokiteshvara", dan "objeknya Bulu Bebek Mandarin"? Adakah relevansinya?

Nah ini hanya masalah latar belakang yg harus diteliti, misalnya orang itu penganut Avalokitesvara, ya tentunya sutra tentang Avalokistevara yg memang ada fungsi2 tertentu seperti paritta. Kenapa patung Avalokitesvara ? itu hanya simbolis saja. Misal saya membaca tisaranam di depan Buddha rupang, mengapa Buddha rupam? karena tentang Triratna dan saya menghormatinya secara simbolis dengan adanya Buddha rupam.  Maha Karuna Dharani sendiri sutra tentang Avalokitesvara.
Kenapa objeknya bulu mandarin? saya pun masih bertanya2, tetapi pemikiran saya adalah itu hanya media. Seperti bhante blessing pake media air, kenapa harus air? itu semua hanya simbolisme suatu tatacara saja.  Memang hal ini kalau tidak dimengerti bisa jadi salah paham. Seperti kasus agama lain melihat kita bungkuk2 dihadapan Buddha rupang.
[/size]

Terakhir keyakinan si penerima, apakah berarti kalau dibacakan orang berkonsentrasi tinggi, dibacakan dengan benar, di depan patung yang benar, dan menggunakan bulu bebek yang sesuai, tidak akan berefek jika si penerima tidak percaya?

IMO tentu saja tidak. Seperti Ketika seseorang memberi Anda Apel , lalu anda menolak apel itu. Apakah apel itu sampai ke tangan Anda?
Percaya pun kalau dia tidak mengerti ya percuma. Tetapi biasanya kalau dia sudah mau percaya berarti ada niat untuk harmonis kembali, nah tinggal usaha dan kamma baiknya. Memiliki pengertian dan mau berubah juga merupakan kamma baik. Menurut saya ini hanya tatacara masing2 sesuai tingkat kematangan pengertian seseorang. Yg pasti banyak faktor xxxx dan bersinggungan metafisika. Tetapi akan menjadi fatal bila menjadi takhayul yakni tanpa pengertian benar.
/size]
 


Quote
Nanti yang ke dukun juga ada yg berhasil. Apakah ini bisa disamakan dgn khasiat bulu bebek + sutra ? Bandingkan dgn ratana sutta yang dilafalkan oleh Buddha, isi-nya tidak ada yg metafisika. Isi-nya adalah kesunyataan, yang mana dgn kesunyataan tersebut, para dedemit, hantu dan makhluk halus lainnya "memberi muka" kpd pelafal sutta tersebut. Demikian juga misalnya kita liat angulimala sutta, kita telaah isinya, dimana yg diungkapkan oleh bhante angulimala sbg suatu kebenaran bahwa angulimala sudah menghentikan segala jenis pembunuhan setelah memasuki persamuan sangha, dgn kebenaran tersebut, membantu proses persalinan. Saya juga mau share pengalaman saya, terus terang saya sudah tidak meakukan pembunuhan makhluk apapun secara sadar mungkin sudah 5-6 tahun, jadi sewaktu istri saya bersalin, saya lantunkan terus paritta angulimala. Dan menurut suster2 di rumah sakit, proses persalinan istri saya termasuk yg sangat lancar, dimana saya juga melihat istri saya tidak begitu kesakitan (hal ini juga diamini oleh mertua cewe, yang membandingkan dgn persalinan menantu dia lainnya). Apakah memang benar seperti itu cara kerja-nya pembacaan sutta ? Bisa ya bisa tidak. Tetapi kalau saya lihat paritta perlindungan pali kanon, lebih tidak tendensius isi-nya.

Ini kan karena anda meyakini pali sutta pali kanon jadi mengatakan demikian yakni tidak tendensius bla2, diluar itu salah, aneh, dukun dan mencari2 kesalahan saja. Nyata2nya Anda sendiri baca Angulimala sutta   :)) . Nah cara kerja Angulimala sutta saja anda tidak tahu, yg sebenarnya anda yakin terhadap parita itu. Artinya parita sendiri ngak tau cara kerjanya, koq bisa2nya ngomong sutra orang lain ngawur sebelum diteliti
 :))

Masalah mahluk dengar parita bisa memberi muka dan sebagainya, itu sudah masalah metafisika. Dalam setiap agama atau Spiritual ada unsur metafisika. Makanya kalau sudah bisa lihat baru tau. Kalau tidak bisa liat langsung menuding ini itu namanya mencari pembenaran dan mencari2 kesalahan saja. Kalau saya pribadi sih...mencari tahu dulu latar belakangnya.


Anda percaya dengan pengulangan 'Buddho' 'Buddho"  pertikaian anak dan ibu bisa selesai or happy ending bahkan bisa menyelesaikan balas dendam dan kemarahan yang luar biasa dan mencegah pembunuhan.?  ;D

Kalau tidak ada yg percaya silakan, tetapi saya mengalaminya dan berhasil....lalu kalau orang  lain mencoba tidak berhasil....lalu apakah Buddhonya yg salah atau orgnya. Ingat semua di alam semesta ini ada hubungan sebab akibat.

Lagian kalo orang stress, tidak punya uang, kelaparan ,  batinnya belum matang, coba saja anda terangkan 4 KM. Kalau  bisa ngerti hebat...
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
wahai para mahayanis....!!!
sebelum saya memulai ritual 1008x....>>>> nanti di kalau tidak berhasil di katakan tidak sempurna...
dan saya tidak mau ulang-ulang seperti orang bodoh di vihara
 ( kalau ga...cari patung avalokitsvara terus tancap dupa...lalu komat kamit )

tolong tulis yang benar secara LENGKAP !!!!   tata cara melakukan ini...
kalau bisa saya mau pegang 6 bulu bebek lantas langsung di baca sekaligus..jadi 6 dalam 1x baca mantra.

SEKALIAN POSTING MAHAKARUNA DHARANI NYA ATAU MANTRA LAIN YG L E N G K A P.

Bro mercy, mo belajar kesaktian ya  ^-^

OK saya bukan mahayanis. Tetapi, ini yang pernah saya ketahui saja dan memang tahu tentang Mahakaruna Dharani Sutra. Mudah2an berhasil ya.

Syarat tatacaranya :

1. Anda harus benar2 tulus , pikiran bersih dan juga percaya sepenuhnya pada Avalokitesvara.

2. anda harus ketemu orang yang akan dijadikan objek, sepasang suami istri, tanya mereka apakah mereka  percaya dengan bulu pantat bebek yg dibacakan maha karuna dharani dan percaya pada Avalokitesvara, dan sekalian tanya mereka, apakah mereka setelah dikasi bulu pantat bebek, kedua pasangan itu juga mau melafalkan Maha Karuna Dharani bersama setiap pagi dan sore. Tidak perlu panjang2 3 x saja di depan altar Avalokitesvara Bodhisatva.

3.Tanyakan pada mereka apakah ada niat untuk rukun dan mengubah agar menjadi rukun/harmonis kembali.

4. Saat Anda membaca, Anda harus puasa 24 jam dan hanya boleh minum air putih saja.

5. Beritahu mereka setiap mereka ingin bertengkar karena masalah sepele. Ambil itu bulu pantat bebek lalu lsg baca Namo Kwan Se Im Pho Sat. Terus sampai tenang dan bicara baik2.

6. Pembacaan ini harus didepan patung Avalokitesvara Bodhisatva.

7. Baca Maha karuna Dharani ini 1008x  dan Dibaca jam 4 pagi, tidak boleh ngantuk. Dimana sebelumnya puasa dulu seperti point 4.

Nah itu ritual yang saya ketahui.
Kalo semua point bisa dijalankan niscaya berhasil minimal 6 bulan ada perubahan. mungkin bisa lebih cepat.

Isi Maha karuna Dharani :

Namo Ratna-Trayaya

Namo Aryavalokitesvaraya

Bodhisattvaya Mahasattvaya Mahakarunikaya

Om Sarva Abhaya Sunadasyah

Namo Sukrimama Aryavalokitesvara-Garbha

Namo Nilakantha Siri Maha Bhadrasrame

Sarvathasubhamajeyam Sarvasattvanamawarga Mahadhatu
Tadyata Om Avaloke-lokite-kalate
Hari Maha Bodhisattva Sarva Sarva Mala Mala
Masi Mahahirdayam Kuru Kuru Karmam
Kuru Kuru Vijayati Maha Vijayati
Dhara Dhara Dharin Suraya
Chala Chala Mama Brahmaramukti
Ehi Ehi Chinda Chinda Harsam Prachali
Basa Basam Presaya Hulu Hulu Mala
Hulu Hulu Hilo Sara Sara Siri Siri Suru Suru
Bodhiya Bodhiya Bodhaya Bodhaya
Maitreya Nilakantha Darshinina
Payamana Svaha Sidhaya Svaha Maha Sidhaya Svaha
Sidhayogesvaraya Svaha Nilakantha Svaha
Varahanayaya Svaha Simhashira Mukaya Svaha
Sarva Maha Sidhaya Svaha Cakra Sidhaya Svaha
Padmahastaya Svaha Nilakanthavikaraya Svaha
Mahasishankaraya Svaha
Namo Ratna Trayaya
Namo Aryavalokitesvaraya Svaha
Om Siddhyantu Mantrapadaya Svaha


Selamat mencoba dan smoga berhasil.

« Last Edit: 24 March 2010, 10:49:08 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
1008x itu hanya anggapan saja, bukan hal yg harus....ada kemungkinan latar belakangnya pernah ada yg 1008x berhasil entah karena kebetulan atau apa lalu cerita ini menyebar dan dijadikanlah asumsi 1008x. Bisa saja 3 x cukup
OK, berarti 1008x itu hanya generalisasi saja, bukan yang mutlak harus sekian.


Quote
Nah ini hanya masalah latar belakang yg harus diteliti, misalnya orang itu penganut Avalokitesvara, ya tentunya sutra tentang Avalokistevara yg memang ada fungsi2 tertentu seperti paritta. Kenapa patung Avalokitesvara ? itu hanya simbolis saja. Misal saya membaca tisaranam di depan Buddha rupang, mengapa Buddha rupam? karena tentang Triratna dan saya menghormatinya secara simbolis dengan adanya Buddha rupam.  Maha Karuna Dharani sendiri sutra tentang Avalokitesvara.
Ya, kemungkinan begitu. Mungkin lengkapnya sutra tersebut adalah tentang kualitas Avalokiteshvara, jadi patung itu untuk mengarahkan orang berkonsentrasi pada perenungan Avalokiteshvara tersebut.


Quote
Kenapa objeknya bulu mandarin? saya pun masih bertanya2, tetapi pemikiran saya adalah itu hanya media. Seperti bhante blessing pake media air, kenapa harus air? itu semua hanya simbolisme suatu tatacara saja.  Memang hal ini kalau tidak dimengerti bisa jadi salah paham. Seperti kasus agama lain melihat kita bungkuk2 dihadapan Buddha rupang.
Mengenai bulu bebek ini yang paling bikin penasaran apakah kelebihannya.
Kalau air, setahu saya karena mudah pencariannya, di mana-mana ada, jadi tidak repot. Kemudian air juga efisien dalam "penyebarannya". Misalnya 100 orang berkumpul, tinggal dipercik, bisa kena semua. Kalau benda padat, harus dipecah menjadi 100 bagian dan dibagi 1 per 1.


Quote
IMO tentu saja tidak. Seperti Ketika seseorang memberi Anda Apel , lalu anda menolak apel itu. Apakah apel itu sampai ke tangan Anda?
Percaya pun kalau dia tidak mengerti ya percuma. Tetapi biasanya kalau dia sudah mau percaya berarti ada niat untuk harmonis kembali, nah tinggal usaha dan kamma baiknya. Memiliki pengertian dan mau berubah juga merupakan kamma baik.
Kalau ini saya kurang sependapat. Dalam kebathinan, keyakinan dan konsentrasi mengkondisikan satu keadaan. Jika memang cukup kondisi untuk terjadi, maka itu akan terjadi terlepas dari orang lain percaya atau tidak. Contohnya adalah santet. Si tukang santet tidak perlu membuat si tersantet percaya atau yakin akan santet, namun jika memang kondisi kamma-nya mendukung, santet tersebut akan terjadi.


Quote
Menurut saya ini hanya tatacara masing2 sesuai tingkat kematangan pengertian seseorang. Yg pasti banyak faktor xxxx dan bersinggungan metafisika. Tetapi akan menjadi fatal bila menjadi takhayul yakni tanpa pengertian benar.
Ya, saya pun setuju banyak faktor lain yang sulit untuk diketahui dengan keterbatasan kita. Boleh percaya dan yakin, tetapi jangan sampai karena kurang pengertian benar, jadi tidak rasional seperti merasa tidak perlu adanya usaha untuk perbaikan hubungan sama sekali, benar-benar hanya berharap dari Sutra + Bulu Bebek yang itu pun dibacakan oleh orang lain, misalnya. 

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Quote
Mengenai bulu bebek ini yang paling bikin penasaran apakah kelebihannya.
Kalau air, setahu saya karena mudah pencariannya, di mana-mana ada, jadi tidak repot. Kemudian air juga efisien dalam "penyebarannya". Misalnya 100 orang berkumpul, tinggal dipercik, bisa kena semua. Kalau benda padat, harus dipecah menjadi 100 bagian dan dibagi 1 per 1.

Ini yg perlu kita cari tau, ada kemungkinan ada sisipan tradisi. Seperti orang Bagan siapi-api di altar manapun termasuk Buddham Rupam, mereka selalu menggunakan bulu merak dibelakang rupam itu.
Dan saya rasa media air adalah untuk upacara umum dan media bulu ini adalah media untuk hal2 yg khusus dan tidak dilakukan setiap saat.

Quote
Kalau ini saya kurang sependapat. Dalam kebathinan, keyakinan dan konsentrasi mengkondisikan satu keadaan. Jika memang cukup kondisi untuk terjadi, maka itu akan terjadi terlepas dari orang lain percaya atau tidak. Contohnya adalah santet. Si tukang santet tidak perlu membuat si tersantet percaya atau yakin akan santet, namun jika memang kondisi kamma-nya mendukung, santet tersebut akan terjadi.

Tetapi patut diingat yg percaya lebih gampang kena sekalipun kamma dia baik, dibanding yg tidak percaya didukung kamma baik. Secara energi orang yg tidak percaya sudah ada kekuatan menolak di bandingkan percaya. Ini mengapa seorang kebatinan tidak 100 % juga berhasil dalam hal santet menyantet. Dia harus melihat kondisi yg akan di santet juga. Sama seperti hipnotheraphy harus ada kerja sama 2 pihak...(ini saya dengar sendiri dari Romy Rafael) atau dengan kata lain keselarasan energi atau harus ada law of attractionnya.

« Last Edit: 24 March 2010, 11:19:10 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
 [at]  All

Maaf,bentar ya...Mohon izin OOT,karena dari sini lah sumber konflik terjadi...

Setelah menerima banyak nasihat dari para senior[saya ucapkan banyak terima kasih kepada para senior yang telah bertindak lurus,baik,benar dan patut,dengan menegur saya dengan ciri khas yang elok,bukan melalui personal attack dan memaki dengan kata2 kasar..Semoga para senior,tidak bosan2 menegur saya bilamana dilain waktu saya "kelepasan" didalam berdiskusi,dan mengarah kepada hal2 yang dapat menimbulkan "pelecehan" terhadap Mahayana], akhirnya saya sadar. oleh karena itu dalam kesempatan ini, saya menyampaikan secara terbuka permintaan maaf kepada rekan2 mahayanist atas pernyataan2 saya yg terkesan kasar. semoga rekan2 dapat menerima maaf saya ini. terima kasih kepada para senior yg sudah mengingatkan saya.


Catatan : Terima kasih khususnya kepada Sdr. Chingik yg telah berusaha memberikan penjelasan kepada saya..Semoga bro Chingkik tetap setia dan berkenan berdiskusi dengan saya dengan cara2 yang lebih elegan dimasa yang mendatang.. ^:)^

permintaan : Semoga para senior masih dapat menerima saya didalam forum ini.. :)

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
GRP Send bro..
:jempol:
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Riky sudah menaklukan dirinya sendiri :)
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
 [at] riki
bro lihat deh betapa banyaknya orang yg menghargai anda ketika anda bisa mengendalikan diri anda sendiri di banding anda tetap keras hati lihat grp naik terus.
 :)) :))grp sent
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
 [at]  Riky_dave

Seperti kata Bro kusalaputto, bisa dilihat perbedaannya bukan? Orang memberikan GRP dan BRP juga karena suatu sebab. Karena suatu sebab orang dihargai/dihina. Biarlah ini jadi pembelajaran.


 [at]  ALL
Saya pikir sudah cukup, yang mendukung Riky silahkan klik "Thank You" atau memberikan GRP saja. Sekarang kita kembali ke topiknya.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
bantu sundul pertanyaan edward
Dear all,

Dalam Mahayana memang ada Sutra2 yang sifatnya memberi manfaat secara duniawi.  Kekuatan yang bersifat metafisik itu ada bukan tidak ada. 
Dharma diajarkan dengan memberi manfaat kepada siapa pun yang merasa cocok, sehingga ada yang bersifat lokiya, ada yang bersifat lokuttara, ada yg bersifat Neyartha ada yg bersifat Nitharta, ada yang bersifat  paramartha, ada yang bersifat samvrti.  Semua ditujukan tergantung pada makhluk yang berbeda-beda karakternya.
Dan satu hal lagi, kaidah penafsiran sutra mahayana tidaklah sekedar dilihat secara tersurat, apalagi secara sepotong-sepotong. Sutra-sutra itu seperti sebuah jaringan yang saling terkait satu sama lain, sehingga tidak selalu dilihat secara satu sisi saja.  Dalam konteks Mahayana , sutra seperti sebuah jejaring (net).
 
Saya tidak ingin mendebatkan isi sutra ini. Tapi mohon diingat
Sekotor apapun pandangan saudara2 terhadap sebuah sutra, adalah tidak baik bersikap  menyindir (dgn cara yg sangat halus ) atau mentertawakannya.   
 oleh karena itu mohon kendalikan batin masing2. karena akan merugikan diri sendiri , dan tidak membawa pada kemajuan. Kita sama2 merasa diri sebagai siswa Buddha, maka minimal mari berusaha bersikap seperti yang dipuji oleh para ariya.
 
 _/\_
 



Seingat saya, dalam Tripitaka memank terbagi menjadi beberapa segmen dan bagian. Bahkan ada sutra yang bukan berasal dari ucapan Sakyamuni Buddha sendiri, tetapi "disetarakan" kualitas-nya dengan sutra, seperti sutra altar oleh Hui Neng.
Dalam topik ini, termasuk dalam  bagian manakah sutra ini?

NB: Dlm tradisi penamaan China,  Sang Buddha Gotama biasa umum dipanggil Sakyamuni Buddha (Se Cia Mu Ni Fo), karena merujuk pada Buddha yang berasal dari suku Sakya.Tidak ada merendahkan dalam hal ini.

Agar mengembalikan pembahasan sesuai topik, ada yg bisa bantu menjelaskan pertanyaan saya?

TATIYAMPI  :whistle:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
[...]
Apakah benar2 bisa terjadi bisa ya dan bisa juga tidak. Apa faktor penyebabnya?

1. Kekuatan konsentrasi orang yg membacakan
2. Keyakinan dari si penerima
3. Kejodohan karma atau kamma baik yg memang berbuah

Nah bila ketiga hal diatas terpenuhi maka keberhasilan bisa saja tercapai. Ada tipe2 orang yg percaya terhadap hal diatas . Kalau dinasehati dhamma mereka malas mendengarnya, tetapi karena percayanya pada hal tsb diatas, ditambah karena mungkin dipercaya dari kekuatan avalokitesvara mereka menghargai bulu itu sedemikian rupa yg jika mereka ribut berarti mencederai kesakralan kekuatan bulu yg merupakan media dari pembacaan sutra yg berulang kali.
Sama halnya kita memancarkan metta dengan gelombang pikiran yg terus menerus kepada orang tertentu dengan tujuan baik tanpa ada keegoan, bisa nyampe juga energi itu dan orang itu bisa berubah, sejauh mana itu bisa...sejauh kekuatan konsentrasi, buah kamma dan faktor x x x lainnya.
[...]

Saya mau tanya di bagian 3 faktor ini. Jika memang tergantung kekuatan konsentrasi, mengapa dipatok 1008x? Bagi orang yang terbiasa konsentrasi, mungkin beberapa kali saja sudah bisa merenungkannya, sebaliknya bagi yang tidak biasa konsentrasi, mungkin 1008x masih sangat kurang.
1008x itu hanya anggapan saja, bukan hal yg harus....ada kemungkinan latar belakangnya pernah ada yg 1008x berhasil entah karena kebetulan atau apa lalu cerita ini menyebar dan dijadikanlah asumsi 1008x. Bisa saja 3 x cukup


Kemudian jika kembali pada karma, saya setuju itu adalah yang membuahkan karma baik. Namun jadinya apa kepentingan "Sutranya khusus", "Patungnya yang Avalokiteshvara", dan "objeknya Bulu Bebek Mandarin"? Adakah relevansinya?

Nah ini hanya masalah latar belakang yg harus diteliti, misalnya orang itu penganut Avalokitesvara, ya tentunya sutra tentang Avalokistevara yg memang ada fungsi2 tertentu seperti paritta. Kenapa patung Avalokitesvara ? itu hanya simbolis saja. Misal saya membaca tisaranam di depan Buddha rupang, mengapa Buddha rupam? karena tentang Triratna dan saya menghormatinya secara simbolis dengan adanya Buddha rupam.  Maha Karuna Dharani sendiri sutra tentang Avalokitesvara.
Kenapa objeknya bulu mandarin? saya pun masih bertanya2, tetapi pemikiran saya adalah itu hanya media. Seperti bhante blessing pake media air, kenapa harus air? itu semua hanya simbolisme suatu tatacara saja.  Memang hal ini kalau tidak dimengerti bisa jadi salah paham. Seperti kasus agama lain melihat kita bungkuk2 dihadapan Buddha rupang.
[/size]

Terakhir keyakinan si penerima, apakah berarti kalau dibacakan orang berkonsentrasi tinggi, dibacakan dengan benar, di depan patung yang benar, dan menggunakan bulu bebek yang sesuai, tidak akan berefek jika si penerima tidak percaya?

IMO tentu saja tidak. Seperti Ketika seseorang memberi Anda Apel , lalu anda menolak apel itu. Apakah apel itu sampai ke tangan Anda?
Percaya pun kalau dia tidak mengerti ya percuma. Tetapi biasanya kalau dia sudah mau percaya berarti ada niat untuk harmonis kembali, nah tinggal usaha dan kamma baiknya. Memiliki pengertian dan mau berubah juga merupakan kamma baik. Menurut saya ini hanya tatacara masing2 sesuai tingkat kematangan pengertian seseorang. Yg pasti banyak faktor xxxx dan bersinggungan metafisika. Tetapi akan menjadi fatal bila menjadi takhayul yakni tanpa pengertian benar.
/size]
 


Quote
Nanti yang ke dukun juga ada yg berhasil. Apakah ini bisa disamakan dgn khasiat bulu bebek + sutra ? Bandingkan dgn ratana sutta yang dilafalkan oleh Buddha, isi-nya tidak ada yg metafisika. Isi-nya adalah kesunyataan, yang mana dgn kesunyataan tersebut, para dedemit, hantu dan makhluk halus lainnya "memberi muka" kpd pelafal sutta tersebut. Demikian juga misalnya kita liat angulimala sutta, kita telaah isinya, dimana yg diungkapkan oleh bhante angulimala sbg suatu kebenaran bahwa angulimala sudah menghentikan segala jenis pembunuhan setelah memasuki persamuan sangha, dgn kebenaran tersebut, membantu proses persalinan. Saya juga mau share pengalaman saya, terus terang saya sudah tidak meakukan pembunuhan makhluk apapun secara sadar mungkin sudah 5-6 tahun, jadi sewaktu istri saya bersalin, saya lantunkan terus paritta angulimala. Dan menurut suster2 di rumah sakit, proses persalinan istri saya termasuk yg sangat lancar, dimana saya juga melihat istri saya tidak begitu kesakitan (hal ini juga diamini oleh mertua cewe, yang membandingkan dgn persalinan menantu dia lainnya). Apakah memang benar seperti itu cara kerja-nya pembacaan sutta ? Bisa ya bisa tidak. Tetapi kalau saya lihat paritta perlindungan pali kanon, lebih tidak tendensius isi-nya.

Ini kan karena anda meyakini pali sutta pali kanon jadi mengatakan demikian yakni tidak tendensius bla2, diluar itu salah, aneh, dukun dan mencari2 kesalahan saja. Nyata2nya Anda sendiri baca Angulimala sutta   :)) . Nah cara kerja Angulimala sutta saja anda tidak tahu, yg sebenarnya anda yakin terhadap parita itu. Artinya parita sendiri ngak tau cara kerjanya, koq bisa2nya ngomong sutra orang lain ngawur sebelum diteliti
 :))

Masalah mahluk dengar parita bisa memberi muka dan sebagainya, itu sudah masalah metafisika. Dalam setiap agama atau Spiritual ada unsur metafisika. Makanya kalau sudah bisa lihat baru tau. Kalau tidak bisa liat langsung menuding ini itu namanya mencari pembenaran dan mencari2 kesalahan saja. Kalau saya pribadi sih...mencari tahu dulu latar belakangnya.


Anda percaya dengan pengulangan 'Buddho' 'Buddho"  pertikaian anak dan ibu bisa selesai or happy ending bahkan bisa menyelesaikan balas dendam dan kemarahan yang luar biasa dan mencegah pembunuhan.?  ;D

Kalau tidak ada yg percaya silakan, tetapi saya mengalaminya dan berhasil....lalu kalau orang  lain mencoba tidak berhasil....lalu apakah Buddhonya yg salah atau orgnya. Ingat semua di alam semesta ini ada hubungan sebab akibat.

Lagian kalo orang stress, tidak punya uang, kelaparan ,  batinnya belum matang, coba saja anda terangkan 4 KM. Kalau  bisa ngerti hebat...


Sdr bond malah salah mengartikan posting-an saya... yang saya katakan bahwa bahkan ke DUKUN pun kadang bisa berhasil... Tapi lebih banyak yang tidak berhasil. Saya tidak memungkiri bahwa fenomena itu bisa terjadi. Tetapi kalau di-kait-kan dengan kelas SUTTA atau SUTRA, tentu-nya cukup tendensius, yang dimana dikatakan bahwa SUTTA/SUTRA itu dapat dikatakan sebagai penyambung lidah dari ucapan seorang BUDDHA (walaupun ada sebagian sutta yang merupakan produk dari para bhikkhu arahat).

Coba sdr bond baca sendiri RATANA SUTTA atau ANGULIMALA SUTTA, apa isi-nya ?? Apakah ada yang tendensius... Saya sendiri katakan bahwa seperti yang diyakini terjadi seperti pembacaan paritta yang diajarkan oleh BUDDHA kepada Bhante Angulimala, tentunya saya mencoba praktekkan, karena dari semangat yang terkandung di dalam Angulimala Paritta sendiri, adalah bahwa Bhante Angulimala sudah menghentikan pembunuhan sejak memasuki kehidupan ariya (persamuan bhikkhu), dan saya sendiri juga sudah menghentikan segala jenis pembunuhan secara sadar. Jadi tidak ada salahnya saya mencoba mempraktekkan pembacaan paritta tersebut.

Kemudian jika ada umat buddha yang bersalin lainnya yang kemudian membacakan paritta angulimala, tetapi tidak mendapatkan hasilnya ? Apakah paritta itu tidak bermanfaat ? Bisa juga dikatakan demikian karena hasilnya memang demikian. Lantas apakah paritta nya yang disalahkan, harus-nya kembali melihat kepada bathin pembaca paritta tersebut. Kebenaran ucapan yang dilafalkan di dalam paritta oleh pembaca paritta haruslah konsekuen... Jika pembaca paritta mengatakan bahwa dia sudah menghentikan pembunuhan tetapi pada prakteknya tidak demikian, lantas menurut sdr. BOND, secara logika saja apakah mungkin bisa ada "mukjijat" ataupun "makhluk" tertentu yang membantu-nya ???

ANGULIMALA PARITTA
Yatoham bhagini ariyaya
Jatiya jato
Nabhijanami sancicca
Panam jivita voropeta
Tena saccena sotthi te
Hotu sotthi gabbhassa

"Sejak kelahiran kami sebagai seorang Ariya ( di dalam Persaudaraan Sangha ),
Seingat kami tidak pernah membunuh dengan sadar
suatu makhluk hidup apa pun
berdasarkan kesunyataan ini,
selamatlah engkau !
Selamatlah anak yang engkau lahirkan !" 


Ratana Sutta (versi bahasa Indonesia)
1) Makhluk apapun juga yang berkumpul di sini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Semoga semua mahluk berbahagia. Dengarkanlah dengan seksama kata-kata yang Saya sabdakan.


2) Duhai para makhluk, perhatikanlah. Tunjukkanlah cinta kasihmu kepada umat manusia yang mempersembahkan sesajian kepadamu siang dan malam. Karenanya, lindungilah mereka dengan tekun.


3) Harta apa pun juga yang terdapat di sini atau di alam lain; Atau permata tak ternilai apa pun juga di alam surga. Tiada yang menyamai Sang Tathagata. Sesungguhnya, dalam Sang Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


4) Sang Bijaksana Sakyamuni menemukan lenyapnya dukkha, terlepasnya keinginan, pembebasan dari kematian, yang luhur; Tiada apa pun yang dapat menyamai keagungannya. Susungguhnya, dalam Dhamma terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


5) Kesucian yang dipuja oleh Sang Buddha, dinamakan samadhi dengan hasil segera --- tiada satu pun yang dapat menyamai tingkat samadhi ini. Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


6) Delapan orang yang dipuja oleh sang Budiman, Keempat pasangan ini adalah pengikut yang pantas mendapatkan pahala dari Sang Buddha --- Pahala yang berbuah berkah berlimpah. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


7) Dengan tekad teguh mereka melaksanakan ajaran Gautama, tiada nafsu, mereka menuai hasilnya; terbebaskan dari kematian, mereka menikmati kedamaian abadi. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


8) Bagai tertanam kokoh di dalam tanah, tak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru; demikianlah orang bijaksana; Saya namakan, orang bijaksana yang telah memahami Kesunyataan Mulia. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


9) Mereka yang telah memahami Kesunyataan Mulia yang dibabarkan dengan jelas olehNya dengan kebijaksanaan hakiki. Sekalipun mereka lalai, mereka tidak akan terlahir di delapan alam utama. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


10) Seseorang yang telah memahami Pandangan Benar, tiga belenggu terlepaskan serentak, --- Sakkya-ditthi (keyakinan adanya diri yang kekal), Vicikiccha (keragu-raguan) dan Silabbataparamassa (percaya pada takhyul) ---. Terbebaskan dari empat alam menyedihkan. Ia tak dapat melakukan enam kejahatan berat. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


11) Walaupun Ia bisa melakukan beberapa kesalahan dengan perbuatan, perkataan dan pikiran, Ia tak dapat menyembunyikannya; Adalah keniscayaan bagi seseorang yang telah memahami jalan mulia. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


12) Bagaikan hutan belukar bermekaran bunga pada awal musim panas, demikian agunglah Dhamma menuju Nibbana yang Ia ajarkan, suatu kebajikan sejati. Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


13) Ia, Yang Maha Agung, Maha Tahu, Maha Pemberi, Pembawa Keagungan, yang mengajarkan Keagungan Dhamma. Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.


14) Karma mereka sirna, tiada muncul karma baru, pikiran mereka telah terbebaskan dari kelahiran kembali, benih-benih lampau dimusnahkan. Keinginan tiada timbul kembali, kebijaksanaan muncul bagaikan terang pelita ini. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semua mahluk berbahagia.


15) Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Sang Buddha, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.


16) Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Dhamma, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.


17)Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Sangha, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia

-----

Kemudian kalau kita lihat KARANIYA METTA SUTTA (yang sering digunakan untuk bacaan untuk mengatasi ketakutan terhadap demit atau untuk menanggulangi demit), bahkan berisi tuntunan bahkan sampai kepada tahap TIDAK TERLAHIRKAN DI RAHIM MANAPUN JUGA (bisa diartikan sebagai mencapai minimal Anagami, karena telah berdiam di BRAHMA VIHARA - METTA - KARUNA - MUDITA - UPEKKHA)


----

Coba sdr. bond tunjukkan manakah yang tendensius di paritta dan sutta tersebut di atas ??


« Last Edit: 24 March 2010, 12:21:10 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Kalo menurut Bro dilbert sendiri, Mahakaruna Dharani Sutra bagian "bebek" ini tendentious di aspek apanya?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Kalo menurut Bro dilbert sendiri, Mahakaruna Dharani Sutra bagian "bebek" ini tendentious di aspek apanya?

Dokumen sekelas SUTRA itu kira kira kelas-nya apa ? apakah kebenaran Universal atau kebenaran yang "untung-untung-an" ? Berdasarkan itu saja, kita sendiri menilai sendiri Sutra itu khotbah/ciptaan/lafalan dari yang memiliki pengetahuan sempurna atau tidak ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...

Quote
Coba sdr bond baca sendiri RATANA SUTTA atau ANGULIMALA SUTTA, apa isi-nya ?? Apakah ada yang tendensius...

Tendensius atau tidak itu versi siapa bro?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

 

anything