//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: bulu dekat pantat bebek mandarin + baca sutra = pernikahan harmonis..benarkah?  (Read 112156 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
 [at]  all. sori OOT bentar

saya rasa ada satu sisi kelemahan penganut Buddhisme, maka yang suka berkata : ah. objek itu netral. Pandanglah segala sesuatu itu secara netral. Di sini terkesan wah.. orang tersebut "Buddhist banget"
Namun ketika seseorang tersebut mengeluarkan statement2 kasar / tidak menyenangkan, hendaknya dia lebih bercermin pada diri sendiri, apakah dia sendiri sudah baik dalam menjalankan sila / belum ? Jika belum, tidak perlu mengatakan objek itu netral, dll karena menjalankan sila aja belum sempurna.. Dan tidak perlu menggunakan statement "objek itu netral" untuk menutupi ketidakmampuan menjalankan sila dengan baik.

Tanyakan kepada diri sendiri :
- Apakah saya bisa merasa netral jika saya dihina ?
- Apakah saya bisa merasa netral jika saya diperlakukan dengan tidak layak ?

Jika hal2 tersebut di atas masih belum bisa diwujudkan, stop statement sok buddhist tersebut dan berlakulah normal, karena kita masih berada di dalam lingkungan normal dan belum mencapai tahap kesucian tertentu.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
[at]  all. sori OOT bentar

saya rasa ada satu sisi kelemahan penganut Buddhisme, maka yang suka berkata : ah. objek itu netral. Pandanglah segala sesuatu itu secara netral. Di sini terkesan wah.. orang tersebut "Buddhist banget"
Namun ketika seseorang tersebut mengeluarkan statement2 kasar / tidak menyenangkan, hendaknya dia lebih bercermin pada diri sendiri, apakah dia sendiri sudah baik dalam menjalankan sila / belum ? Jika belum, tidak perlu mengatakan objek itu netral, dll karena menjalankan sila aja belum sempurna.. Dan tidak perlu menggunakan statement "objek itu netral" untuk menutupi ketidakmampuan menjalankan sila dengan baik.

Tanyakan kepada diri sendiri :
- Apakah saya bisa merasa netral jika saya dihina ?
- Apakah saya bisa merasa netral jika saya diperlakukan dengan tidak layak ?

Jika hal2 tersebut di atas masih belum bisa diwujudkan, stop statement sok buddhist tersebut dan berlakulah normal, karena kita masih berada di dalam lingkungan normal dan belum mencapai tahap kesucian tertentu.
masih lom bisa netral saya ujur ajah n emosi klo ada yg melecehkan apa lagi agamma. pasti ldm g berkobar kobar :)) :))
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
[at]  all. sori OOT bentar

saya rasa ada satu sisi kelemahan penganut Buddhisme, maka yang suka berkata : ah. objek itu netral. Pandanglah segala sesuatu itu secara netral. Di sini terkesan wah.. orang tersebut "Buddhist banget"
Namun ketika seseorang tersebut mengeluarkan statement2 kasar / tidak menyenangkan, hendaknya dia lebih bercermin pada diri sendiri, apakah dia sendiri sudah baik dalam menjalankan sila / belum ? Jika belum, tidak perlu mengatakan objek itu netral, dll karena menjalankan sila aja belum sempurna.. Dan tidak perlu menggunakan statement "objek itu netral" untuk menutupi ketidakmampuan menjalankan sila dengan baik.

Tanyakan kepada diri sendiri :
- Apakah saya bisa merasa netral jika saya dihina ?
- Apakah saya bisa merasa netral jika saya diperlakukan dengan tidak layak ?

Jika hal2 tersebut di atas masih belum bisa diwujudkan, stop statement sok buddhist tersebut dan berlakulah normal, karena kita masih berada di dalam lingkungan normal dan belum mencapai tahap kesucian tertentu.
object itu netral  ^-^

sebaiknya kita keluar dari lingkaran "BENAR" atau "SALAH"
tapi melihat sesuatu itu sebagaimana adanya  :whistle:

_/\_
« Last Edit: 20 March 2010, 02:41:41 PM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
yup.. sama .. saya sendiri juga masih belum bisa netral.. dan saya rasa banyak member di sini juga masih belum netral.. Jadi sikapilah hal ini sebagai keinginan wajar manusia bahwa masih ingin dihormati, dihargai, dll

Intinya, jika misal kita melanggar batas etika.. MINTA MAAF AJA. Katanya Buddhist, katanya gak ada aku.. katanya semua anicca.. tapi MINTA MAAF aja REPOT
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
yup.. sama .. saya sendiri juga masih belum bisa netral.. dan saya rasa banyak member di sini juga masih belum netral.. Jadi sikapilah hal ini sebagai keinginan wajar manusia bahwa masih ingin dihormati, dihargai, dll

Intinya, jika misal kita melanggar batas etika.. MINTA MAAF AJA. Katanya Buddhist, katanya gak ada aku.. katanya semua anicca.. tapi MINTA MAAF aja REPOT

luar biasa kata2 orang yg udah post lebih dari 11000 :)) :)) :))
hayo2 minta maaf deh yang ngerasa salah sebelum di banned
numpang ngejunk :)) :))
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Saya sendiri menjadi heran kenapa sub forum STUDI SUTRA/ SUTTA menjadi Studi keyakinan?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
EHMM!!!! :backtotopic:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Saya sendiri menjadi heran kenapa sub forum STUDI SUTRA/ SUTTA menjadi Studi keyakinan?

singkat dan to the point. tanya kenapa....?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Saya sendiri menjadi heran kenapa sub forum STUDI SUTRA/ SUTTA menjadi Studi keyakinan?

singkat dan to the point. tanya kenapa....?

Memangnya sejak kapan Studi Sutta/Sutra mengesampingkan keyakinan? Sementara Sutta/Sutra itu berasal dari Buddha atau bukan saja berlandaskan pada keyakinan masing-masing.

Kadang kaum intelektual Buddhis suka menganggap dirinya lebih superior karena pengetahuan logis yang dimiliki dan terkesan merendahkan orang lain yang berlandaskan pada keyakinan. Terlepas dari apa yang saya ketahui secara intelektual, saya pernah menyaksikan penggunaan sutta/sutra secara nyata dalam hal metafisika yang tidak bisa dijelaskan oleh kalangan intelektual Buddhis (kecuali tentu saja sekadar: "itu kekuatan bathin" atau spekulasi-spekulasi lain).

Melihat hal tersebut, saya pikir tidak ada salahnya menyertakan keyakinan dalam taraf tertentu dalam studi sutta/sutra karena toh intelektual saja tidak menjelaskan segalanya.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Saya sendiri menjadi heran kenapa sub forum STUDI SUTRA/ SUTTA menjadi Studi keyakinan?

singkat dan to the point. tanya kenapa....?

Memangnya sejak kapan Studi Sutta/Sutra mengesampingkan keyakinan? Sementara Sutta/Sutra itu berasal dari Buddha atau bukan saja berlandaskan pada keyakinan masing-masing.

Kadang kaum intelektual Buddhis suka menganggap dirinya lebih superior karena pengetahuan logis yang dimiliki dan terkesan merendahkan orang lain yang berlandaskan pada keyakinan. Terlepas dari apa yang saya ketahui secara intelektual, saya pernah menyaksikan penggunaan sutta/sutra secara nyata dalam hal metafisika yang tidak bisa dijelaskan oleh kalangan intelektual Buddhis (kecuali tentu saja sekadar: "itu kekuatan bathin" atau spekulasi-spekulasi lain).

Melihat hal tersebut, saya pikir tidak ada salahnya menyertakan keyakinan dalam taraf tertentu dalam studi sutta/sutra karena toh intelektual saja tidak menjelaskan segalanya.



saya setuju juga dengan ini, namun bukan berarti bahwa keyakinan boleh mengesampingkan kekritisan. idealnya kedua aspek ini bisa seimbang, tidak perlu meniadakan aspek kritis dengan alasan keyakinan, dan sebaliknya

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Mau tanya ulang
Ada yg tau sejarah / asal usul / riwayat sutta tersebut?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
duh kenapa semua jadi oot begini sih lihat lah sebagaimana adanya maka kita akan mendapat manfaatnya.

ayo siapa yang bisa bercerita tentang "tiga helai kumis macan".
dengan melakukan pembandingan ini secara alami kalian akan mengerti bahwa cara yang di gunakan bulu pantat bebek ini  tidak beda jauh dengan cerita "tiga helai kumis macan" dan tentunya cara "kissa gotami" pula

ini namanya studi sutta bukan berdebat di luar hal ini balik topik yahh.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
hmm.. keknya org yg baca Maha Karuna Dharani, entah ke bulu bebek, ato bulu apa saja, sebanyak 1008 kali, pasti termasuk org sabar..., yah gak heran klo hubnya ama pasangnnya bakal lebih damai...
...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
saya setuju juga dengan ini, namun bukan berarti bahwa keyakinan boleh mengesampingkan kekritisan. idealnya kedua aspek ini bisa seimbang, tidak perlu meniadakan aspek kritis dengan alasan keyakinan, dan sebaliknya
Ya, tentu saja harus seimbang maka saya bilang dalam taraf tertentu (tidak sampai tidak rasional). Kalau bahas logika "tok" yah jadi diskusi sains. Bahas keyakinan "tok" yah jadi diskusi mistis. Bahas keduanya diimbangi dengan kebijaksanaan, mungkin itu yang namanya studi sutta/sutra.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
hmm.. keknya org yg baca Maha Karuna Dharani, entah ke bulu bebek, ato bulu apa saja, sebanyak 1008 kali, pasti termasuk org sabar..., yah gak heran klo hubnya ama pasangnnya bakal lebih damai...

Tapi di sini dikatakan orang lain yang membacakan, lalu bulu bebeknya dikasih ke pasangan, jadi "latihan kesabaran" bukan dilakukan oleh si pasangan.