//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: bulu dekat pantat bebek mandarin + baca sutra = pernikahan harmonis..benarkah?  (Read 112679 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
menurut bro hendra yg mana bahasa indo yg mana bahasa inggris?
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Berati Buddha sudah salah ucap dong?Buddha Gotama berkata bahwa,"Semua ajaran Buddha adalah SAMA"..Berati dalam mengakaji Agama kr****n gunakanlah alkitab/referensi kr****n,dalam mengkaji Agama Islam gunakan/referensi lah Alquaran Islam,dan mengkaji Tao gunakan rujukan/referensi Tao,dalam mengkaji TriDhamma gunakanlah kitab/referensi TriDhamma..Gitu toh?berati anda harus menarik semua ucapan anda tentang TIDAK ADANYA TUHAN yang PERSONAL,karena TIDAK BISA DIBUKTIKAN lewat AJARAN BUDDHA,karena harus menggunakan AJARAN/REFERENSI kr****n[Alkitab]..[Dalam arti bahwa TUHAN menurut kr****n adalah BENAR ADANYA,karena KITA TIDAK BISA MEMBANTAHNYA karena KALAU MAU MEMBANTAHNYA harus MENGGUNAKAN REFERENSI AJARAN kr****n BUKAN AJARAN BUDDHA]lucu sekali.. :)
Memang betul demikian. Karena dalam diskusi, terutama masalah kepercayaan, yang ada bukanlah benar atau salah. Semua masih dalam batas kepercayaan.
Saya ambil contoh paling gampang. Agama Nasrani mengambil referensi Alkitab bahwa Yesus yang disalib, sementara Agama Is1am mengambil referensi Al-Qur'an bahwa salah satu murid Yesuslah yang disalib. Memangnya apa yang kemudian mau didiskusikan jika masing-masing pakai referensinya sendiri?


Quote
Bro Kain yang baik,yang menjadi masalah bukan sukunya tetapi ini kalau "muni" itu nama gelar terhormat, seperti "MASTER" atau "guru"

masa Buddha Gotama dikatakan sebagai SAKYAMUNI = GURU TERHORMAT DARI SUKU SAKYA?

Setahu saya Buddha Gotama adalah Guru Para Manusia dan Deva[Sattha Devamanussanam]..
Setahu saya, Mahayana juga menggunakan "Buddha" kepada Sakyamuni. Saya pikir "Buddha" itu sudah menjelaskan segalanya, sedangkan Sakyamuni sebagai penunjuk saja untuk membedakan dengan Buddha lain seperti Buddha Amitabha atau Buddha Bhaisajyaguru.


Apa maksud pernyataan semacam itu?Menyuruh kami "mengendalikan" batin kami masing2,tetapi ketika kalian dari kaum Mahayana,mempertanyakan sutta pali kami,seakan bersikap sangat kritis dan membombadir[semoga kaum Mahayana tidak hanya sekedar kritis terhadap Sutta pali,tetapi juga kritis terhadap Sutranya sendiri]..lihat Seniya yang aktif dalam mempertanyakan sutta Pali,apakah sudah tidak ada azas keseimbangan dan keadilan disini?Kami dari Theravada,tidak pernah tuh menggunakan "cara licik" semacam ini..Kalau Kaum Mahayana,bertanya,mengkritisi Sutta kami,kami selalu berusaha menjawab dengan pengetahuan kami,dan pastinya itu "logika" dan bisa diterima..[Saya rasa kami kaum Theravada,terutama saya,tidak pernah menjawab dengan kata "kendalikan lha batin kalian masing2" "jangan menjelek2an" "ini hanya mengenai kepercayaan" "ini hanya bla2"..Jujur saya sangat bosan melihat hal2 semacam ini,saya hanya berusaha bersikap terbuka(Sebagaimana yang kita ketahui bahwa didalam Ajaran Buddha tidak ada rahasia apapun,semuanya dijelaskan dan dibuka sebuka2nya...[mirip pansus century kan?Buka seterang2annya yang gelap...])]
Tentang ini, Bro Riky, saya pikir tidak perlu membagi orang sebagai "Kaum Mahayana", "Kaum Hinayana" dan sebagainya. Itu hanyalah mengembangkan rasa "aku" dan "milikku". Jika pun Bro Riky merasa diserang atau dijelek-jelekkan, bukan selalu harus membalas dengan hal yang sama, bukan?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Quote
Dalam mengkaji Sutra Mahayana, maka yang digunakan adalah referensi dari Mahayana juga, bukan yang lain. Jadi tidak tepat membandingkan Bhiksu Mahayana dengan peraturan Theravada.
bro kaiyin, kalau membahas sutra mahayana lalu memakai refrensi mahayana...apa gunanya ada diskusi?

memakai refrensi kenyataan/realita saya rasa lebih bagus dan langsung terbukti dari pada membahas x-men memakai refrensi komik marvel.
yang kita cari d sini kebenaran realita pada kehidupan nyata. yah jelas pakai kenyataan sebagai refrensi nya juga.
itu kan guna nya diskusi..hihihi
Dalam diskusi antara kepercayaan, memang saya setuju medianya adalah realita, tidak lebih dari itu. Maka itu gunakanlah realita, jangan referensi ajaran lain.


Quote
seperti dulu ada topic kalau tidak salah mengenai Visuddhimagga mengatakan diameter matahari dan bulan...
apakah saya harus melakukan pembenaran dengan berbagai alasan kalau jelas-jelas memang SALAH !!! ? .saya rasa kita diskusi mencari kebenarna bukan pembenaran coy.
kalau memang visudhi magga mengatakan diameter cuma beda 1 yojana....ini jelas yg nulis nya salah total..
Ya, saya setuju. Saya pun mengatakan itu keliru. Tetapi kalau memang ada orang menganggap itu kebenaran, mengapa kita harus paksa mengoreksi mereka? Memberikan fakta saja sudah cukup, biarlah orang memilih berdasarkan kecocokannya dan hormatilah pilihan mereka. Pendapat saya begitu.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
menurut bro hendra yg mana bahasa indo yg mana bahasa inggris?

yang saya tanya apa pantas disebut diskusi, bukan pilihan berganda kawan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
[...]
Ini hanya berupa pandangan saya belaka,silakan bukankah semua orang bebas berpandangan disini?atau kebebasan disini telah dibatasi?

saya menulis berdasarkan fakta yang ada,kecuali saya menulis sesuka hati saya dan mengucapkan kata2 kotor atau menghina secara "pribadi" dan lain-lain semacam itu..tetapi saya rasa konteks pernyataan saya masih sesuai atau masih dalam "ranah" diskusi ini..

Dimana TS bertanya,maka saya mengomentarinya..

Jikalau memang ada kesalahan,saya membutuhkan "bimbingan" anda,untuk menujukkan atau mengklarifikasikan pernyataan saya yang salah..Saya rasa Gandalf yang menggunakan kata2 kayak kotoran gitu,Theravada biasa2 saja dan stay cool..sudahlah jangan bersifat "posesif" berlebihan..Kita kan hanya diskusi saja..

[...]
Yang berwarna merah itu, maksudnya apa?

Harus diingat, memang semua bebas mengungkapkan pendapat, tetapi bukan berarti bebas menghina. 


Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Quote
Memang betul demikian. Karena dalam diskusi, terutama masalah kepercayaan, yang ada bukanlah benar atau salah. Semua masih dalam batas kepercayaan.
Saya ambil contoh paling gampang. Agama Nasrani mengambil referensi Alkitab bahwa Yesus yang disalib, sementara Agama Is1am mengambil referensi Al-Qur'an bahwa salah satu murid Yesuslah yang disalib. Memangnya apa yang kemudian mau didiskusikan jika masing-masing pakai referensinya sendiri?
Nah,contoh anda tidak relevan bagi saya,mengapa demikian?Sekarang masalahnya adalah Islam dan kr****n berbeda,nabi mereka juga berbeda,nantinya kalau ada kesamaan itu berati ada penambahan disalah 1 kitab mereka..Kalau mereka memiliki kesamaan atau berasal 1 sumber yang sama yaitu TUHAN,maka tidak mungkin terjadi Perang Salib,Jihad dan semacam itu..Anda,saya dan semua orang disini tahu bahwa yang paling sering berperang adalah kr****n dan islam,,
sedangkan yang kita diskusikan disini adalah Ajaran Buddha yang katanya sumberNya sama yaitu Buddha,atau anda mau bilang antara Theravada dan Mahayana ada salah 1 dari kedua mazhab ini memiliki sumber yang tidak sama?yang 1 Buddha yang 1 lagi bukan Buddha?

Quote
Setahu saya, Mahayana juga menggunakan "Buddha" kepada Sakyamuni. Saya pikir "Buddha" itu sudah menjelaskan segalanya, sedangkan Sakyamuni sebagai penunjuk saja untuk membedakan dengan Buddha lain seperti Buddha Amitabha atau Buddha Bhaisajyaguru.
Ya,setahu anda...saya hanya memberikan info apa arti dari "muni" dan "sakya",terima tidak terima ya kembali ke masing2 pihak..

Quote
Tentang ini, Bro Riky, saya pikir tidak perlu membagi orang sebagai "Kaum Mahayana", "Kaum Hinayana" dan sebagainya. Itu hanyalah mengembangkan rasa "aku" dan "milikku". Jika pun Bro Riky merasa diserang atau dijelek-jelekkan, bukan selalu harus membalas dengan hal yang sama, bukan?
Ok,yang ini saya minta maaf...sori saya tidak merasa diserang,saya juga tidak merasa menjelek2an Mahayana,faktanya memang begitu..Apakah kebenaran terlalu pahit untuk diterima?kata Handaka[pendiri Ehipassiko Foundation],obat yang pahit adalah obat yang paling manjur.. :)

Anumodana _/\_
« Last Edit: 20 March 2010, 09:58:03 AM by Riky_dave »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
[...]
Ini hanya berupa pandangan saya belaka,silakan bukankah semua orang bebas berpandangan disini?atau kebebasan disini telah dibatasi?

saya menulis berdasarkan fakta yang ada,kecuali saya menulis sesuka hati saya dan mengucapkan kata2 kotor atau menghina secara "pribadi" dan lain-lain semacam itu..tetapi saya rasa konteks pernyataan saya masih sesuai atau masih dalam "ranah" diskusi ini..

Dimana TS bertanya,maka saya mengomentarinya..

Jikalau memang ada kesalahan,saya membutuhkan "bimbingan" anda,untuk menujukkan atau mengklarifikasikan pernyataan saya yang salah..Saya rasa Gandalf yang menggunakan kata2 kayak kotoran gitu,Theravada biasa2 saja dan stay cool..sudahlah jangan bersifat "posesif" berlebihan..Kita kan hanya diskusi saja..

[...]
Yang berwarna merah itu, maksudnya apa?

Harus diingat, memang semua bebas mengungkapkan pendapat, tetapi bukan berarti bebas menghina. 



yang menghina siapa ya?aneh banget forum ini dari dulunya..

ini tulisan Gandalf :

Di Theravada ada Telapatta Jataka yang menceritakan di mana seorang Pacceka Buddha memberikan pasir perlindungan dan benang pada Bodhisatta. Pasir perlindungan dan benang tersebut dibacakan Paritta sebelumnya dan terbukti efektif loh!!...wkwkwk...  8)  8)  8)

Tapi anehnya saya menemukan kemiripan dalam RAPB. Yaitu Maha Karuna Dharani ini menyinggung2 juga tentang penggunaan kotoran sapi (gomaya), sama dengan metode pembacaan Atanatiya Sutta dalam RAPB yang juga memakai gomaya.  8)  8)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
[...]
Ini hanya berupa pandangan saya belaka,silakan bukankah semua orang bebas berpandangan disini?atau kebebasan disini telah dibatasi?

saya menulis berdasarkan fakta yang ada,kecuali saya menulis sesuka hati saya dan mengucapkan kata2 kotor atau menghina secara "pribadi" dan lain-lain semacam itu..tetapi saya rasa konteks pernyataan saya masih sesuai atau masih dalam "ranah" diskusi ini..

Dimana TS bertanya,maka saya mengomentarinya..

Jikalau memang ada kesalahan,saya membutuhkan "bimbingan" anda,untuk menujukkan atau mengklarifikasikan pernyataan saya yang salah..Saya rasa Gandalf yang menggunakan kata2 kayak kotoran gitu,Theravada biasa2 saja dan stay cool..sudahlah jangan bersifat "posesif" berlebihan..Kita kan hanya diskusi saja..

[...]
Yang berwarna merah itu, maksudnya apa?

Harus diingat, memang semua bebas mengungkapkan pendapat, tetapi bukan berarti bebas menghina. 


mungkin maksud ricky, kayak kotoran itu bukan perkataan gandalf yang kotor tapi contoh perkataan gandalf yang mengenai kotoran sapi, disambung gitu seperti menghina perkataan gandalf ya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
salah pengertian, makanya melihat tulisan itu dicermati dulu lihat maksudnya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
kasian sekali... berdalih kenyataan... tp pada ranah tidak nyata...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Oooo..jadi si Kain salah tangkap arti saya ya?walah2..pantas saya heran mengapa saya dibilang menghina..ckckck... :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Menurut kesimpulan dari sudut pandang saya saja :

Tidak ada manfaat dhamma/dharma yang dapat saya petik dari diskusi ini !

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Menurut kesimpulan dari sudut pandang saya saja :

Tidak ada manfaat dhamma/dharma yang dapat saya petik dari diskusi ini !

:) maka tinggalkan lah jika tidak bermanfaat,masih banyak orang lain yang mau membaca,bukan anda saja.. :)

_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Menurut kesimpulan dari sudut pandang saya saja :

Tidak ada manfaat dhamma/dharma yang dapat saya petik dari diskusi ini !

:) maka tinggalkan lah jika tidak bermanfaat,masih banyak orang lain yang mau membaca,bukan anda saja.. :)

_/\_

Memang benar pandangan anda, dan yang menjadi perhatian saya  adalah Sikap dan Perilaku yang "KATANYA" bahwa yang ajaran paling hebat adalah Buddha Dhamma. Inilah kontradiksinya. Sehingga tidak ada manfaat dari kontradiksi tersebut untuk dipetik. Bagi saya, semua orang di sekeliling saya adalah guru, termasuk anda. 

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Menurut kesimpulan dari sudut pandang saya saja :

Tidak ada manfaat dhamma/dharma yang dapat saya petik dari diskusi ini !

:) maka tinggalkan lah jika tidak bermanfaat,masih banyak orang lain yang mau membaca,bukan anda saja.. :)

_/\_

Memang benar pandangan anda, dan yang menjadi perhatian saya  adalah Sikap dan Perilaku yang "KATANYA" bahwa yang ajaran paling hebat adalah Buddha Dhamma. Inilah kontradiksinya. Sehingga tidak ada manfaat dari kontradiksi tersebut untuk dipetik. Bagi saya, semua orang di sekeliling saya adalah guru, termasuk anda. 

Nah,kalau anda tahu,mengapa anda "mempermasalahkannya" lagi?kalau bagi anda,ada kontradiksi,dan kontradiksi itu tidak membawa manfaat bagi anda,ya tinggalkan aja..make it simple aja.. :)

kata Alm.Gusdur,"Gitu aja koq repot"

_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...