//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre  (Read 52874 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #45 on: 18 January 2010, 03:34:06 PM »
Quote

Lalu di pengantar Sutra ini, dikatakan bahwa membaca Sutra bisa menjadi Buddha. Dalam konteks Mahayana, yang disebut Buddha adalah Samyaksambuddha. Jadi saya ingin bertanya, apakah benar dengan cara membaca Sutra maka bisa menjadi Buddha.

Hanya sesederhana itu saja. Smiley

oo Jelas deh, mungkin maksud anda apa yang saya tulis membenarkan pengantar lalu seakan-akan saya mengatakan itu CMIIW
Gawat... ;D jika demikian, ada tendensi tertentu smoga spekulasi saya salah, semoga hanya kelalaian atau kurang teliti.

by the way bro di posting JH.Sugatha tidak ada kata2 baca sutra itu jadi Buddha...referensi pengantar dari mana, bisa tolong tunjukan?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #46 on: 18 January 2010, 03:34:35 PM »
Dzikir memang bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang bila konsentrasi terhadap objeknya mulai berkembang. Dan cara Dzikir bukanlah cara agama Buddha, jika sebatas untuk ketenangan itu bisa dicapai.

Kalau bahasa roh saya tidak tau....anda sendiri yang menambahkan bukan..

Tapi saya tidak menyatakan dzikir bisa menjadi Buddha. Yang menyatakan itu adalah Anda....Lalu apa point yang ingin bro sampaikan? monggo...

Yang pertama, saya tahu Anda adalah seorang umat Buddha yang baik. Sebagai seorang umat Buddha yang baik, saya pikir Anda tidak percaya pada "ritual yang bisa memberi keselamatan". Saya harap spekulasi saya benar.

Ya betul lalu...?

Yang kedua, setelah Anda tidak percaya pada ritual itu, saya pikir Anda melihat bahwa membaca Sutra dikatakan bermanfaat jika bisa membuat batin lebih tenang. Dalam arti, isi Sutra bukanlah yang bisa membuat batin tenang. Tetapi jika pikiran diarahkan pada pembacaan Sutra dengan baik, maka batin pun bisa menjadi tenang. Dalam hal ini, saya pikir Anda juga melihat demikian. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Isi sutra haruslah yang bermanfaat dan bajik. Ketika mengetahui arti yang bajik dan pikiran diarahkan maka batin bisa menjadi tenang.. tidak mungkin sutra isinya "setan..setan.... ^-^ Lalu....

Yang ketiga, setelah melihat apa yang membuat pikiran seseorang menjadi tenang, saya pikir apapaun kata-katanya juga Anda setujui bisa memberi ketenangan. Asalkan jika dilafalkan dengan pikiran baik. Seperti membaca Sutra, melafalkan "Buddho.. Buddho..", menyebut "Allah.. Allah..", berdzikir atau berbahasa roh. Intinya, melafalkan sesuatu dengan pikiran baik untuk menguatkan konsentrasi, sehingga pikirannya tenang. Saya pikir Anda juga setuju dengan hal ini. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Benar lalu....kecuali bahasa roh (saya punya alasan sendiri) oleh karena itu saya katakan tidak tau. Jika sebatas ketenangan, agama pun ada caranya...tetapi cara agama Buddha adalah tentang Buddha. smoga jelas dan lalu?

Yang keempat, Anda melanjutkan bahwa setelah mengucapkan demikian, jika diikuti dengan perbuatan yang baik maka seseorang bisa menjadi Buddha. Oleh karena itu, saya pikir bila dzikir dan bahasa roh diikuti dengan pikiran dan perbuatan baik, maka seseorang bisa juga menjadi Buddha. Saya menunggu konfirmasi Anda mengenai hal ini.

Saya tidak setuju dan saya tidak pernah menulis dengan mengucapkan demikian menjadi Buddha...Anda yang mengarahkan seakan-akan saya pernah menulis itu...disinilah saya tunggu bukti konfirmasi Anda jika saya menulis itu. Kalau tidak ada klarifikasi maka dikenakan pasal fitnah dan pencemaran nama baik lho dan itu tidak sesuai Buddha Dhamma.. ^-^

Jika diformulasikan:

melafalkan dengan baik + bacaan yang baik + perbuatan baik => menjadi Buddha

Maka seharusnya:

  • melafalkan dengan baik + Sutra + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + dzikir + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + bahasa roh + perbuatan baik => menjadi Buddha

Monggo...


Formulasi diatas adalah formulasi Anda bukan formulasi saya untuk menjadi Buddha.

Formulasi saya adalah Sila Samadhi Panna= 8 jmb dan parami dan faktor pendukung lainnya..untuk menjadi Buddha.


Anda belum menunjukan bukti saya sudah menunjukan bukti. Silakan tunjukan bukti , selama tidak ada bukti , maka kesimpulan anda tidak valid lho.
terlepas dari debat antara upasaka dan papa bond,
saya ingin menanyakan kepada papa bond, apakah statement dibawah ini bisa dijadikan sebagai patokan agar seseorang menjadi arahat / Buddha dalam versi Buddhisme secara universal ?

Formulasi saya adalah Sila Samadhi Panna= 8 jmb dan parami dan faktor pendukung lainnya..untuk menjadi Buddha.[/color][/size]

Jika bisa, berarti melafalkan baik + sutta + perbuatan baik belum bisa menjadi Buddha.
Dan jika ditarik lebih jauh, manfaat Golden Sutta ini belum cukup menjadi Buddha ? karena hanya memenuhi faktor melafal baik dan sutta aja ?

mohon pencerahannya.. karena sebenarnya dari awal, hal ini yang ingin saya tanyakan.. makanya saya bilang "aneh"
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #47 on: 18 January 2010, 03:38:04 PM »
^
ikt tertawa ahh =)) =))

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #48 on: 18 January 2010, 03:45:26 PM »
Quote

Lalu di pengantar Sutra ini, dikatakan bahwa membaca Sutra bisa menjadi Buddha. Dalam konteks Mahayana, yang disebut Buddha adalah Samyaksambuddha. Jadi saya ingin bertanya, apakah benar dengan cara membaca Sutra maka bisa menjadi Buddha.

Hanya sesederhana itu saja. Smiley

oo Jelas deh, mungkin maksud anda apa yang saya tulis membenarkan pengantar lalu seakan-akan saya mengatakan itu CMIIW
Gawat... ;D jika demikian, ada tendensi tertentu smoga spekulasi saya salah, semoga hanya kelalaian atau kurang teliti.

by the way bro di posting JH.Sugatha tidak ada kata2 baca sutra itu jadi Buddha...referensi pengantar dari mana, bisa tolong tunjukan?

Yang ini Bro...

Menghafal atau membuat persembahan-persembahan pada teks ini adalah seperti membuat persembahan yang tak terbayangkan kepada Buddha. Siapapun yang mendengarkan kata-kata suci ini, tidak akan berpaling dari penggugahan; hidup mereka akan selalu mengarah pada penggugahan dan mereka tidak akan pernah mundur. Apalagi mereka yang menghafal teks ini. Dewi Hamachiwa Pala mengatakan kepada Buddha bahwa ia akan melindungi bhikshu yang melafalkan teks ini dan bhikshu tersebut akan mendapatkan semua yang dibutuhkannya: harta benda, pikiran yang stabil dan sebagainya. Siapapun yang berupaya membaca atau memahami teks ini akan mengalami kenyamanan dan kebahagiaan dari para dewa dan manusia selama 100 miliar kalpa; mereka akan menjadi tenar dan hasil panen akan melimpah; dan mereka akan menjadi Buddha. Dewi bumi pasti akan membantu meskipun hanya satu bab atau satu nama Bodhisattva yang dilafalkan. Ia akan melindungi mereka yang membaca dan berupaya memahami meskipun hanya satu syair (berbaris empat), dan dewi bumi akan memenuhi keinginan mereka. Mereka yang mendengarkan bahkan hanya satu syair, tidak akan pernah terjatuh ke alam-alam rendah. Buddha mengatakan pada dewi bumi bahwa meskipun seseorang hanya mendengarkan satu syair, mereka akan terlahir di alam dewa. Lebih lanjut, Buddha mengatakan kepada dewi bumi bahwa mereka yang mendengarkan meskipun hanya satu syair, karma-karma negatif mereka akan terpurifikasi dan mereka akan mencapai penggugahan.’

Nah, memang Anda baca pengantar Sutra yang mana? :)

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #49 on: 18 January 2010, 03:46:44 PM »
^
ikt tertawa ahh =)) =))
bro.. di sini lagi diskusi serius..
please don't junk..
kalau mau.. ya turut diskusi saja..
soalnya maaf kata, cukup annoying jika misal kita melihat ada tambahan posting.. namun isinya hanya :)) / =)) / _/\_ tanpa ada statement apa2..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #50 on: 18 January 2010, 03:58:51 PM »
Dzikir memang bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang bila konsentrasi terhadap objeknya mulai berkembang. Dan cara Dzikir bukanlah cara agama Buddha, jika sebatas untuk ketenangan itu bisa dicapai.

Kalau bahasa roh saya tidak tau....anda sendiri yang menambahkan bukan..

Tapi saya tidak menyatakan dzikir bisa menjadi Buddha. Yang menyatakan itu adalah Anda....Lalu apa point yang ingin bro sampaikan? monggo...

Yang pertama, saya tahu Anda adalah seorang umat Buddha yang baik. Sebagai seorang umat Buddha yang baik, saya pikir Anda tidak percaya pada "ritual yang bisa memberi keselamatan". Saya harap spekulasi saya benar.

Ya betul lalu...?

Yang kedua, setelah Anda tidak percaya pada ritual itu, saya pikir Anda melihat bahwa membaca Sutra dikatakan bermanfaat jika bisa membuat batin lebih tenang. Dalam arti, isi Sutra bukanlah yang bisa membuat batin tenang. Tetapi jika pikiran diarahkan pada pembacaan Sutra dengan baik, maka batin pun bisa menjadi tenang. Dalam hal ini, saya pikir Anda juga melihat demikian. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Isi sutra haruslah yang bermanfaat dan bajik. Ketika mengetahui arti yang bajik dan pikiran diarahkan maka batin bisa menjadi tenang.. tidak mungkin sutra isinya "setan..setan.... ^-^ Lalu....

Yang ketiga, setelah melihat apa yang membuat pikiran seseorang menjadi tenang, saya pikir apapaun kata-katanya juga Anda setujui bisa memberi ketenangan. Asalkan jika dilafalkan dengan pikiran baik. Seperti membaca Sutra, melafalkan "Buddho.. Buddho..", menyebut "Allah.. Allah..", berdzikir atau berbahasa roh. Intinya, melafalkan sesuatu dengan pikiran baik untuk menguatkan konsentrasi, sehingga pikirannya tenang. Saya pikir Anda juga setuju dengan hal ini. Semoga spekulasi saya tidak salah.

Benar lalu....kecuali bahasa roh (saya punya alasan sendiri) oleh karena itu saya katakan tidak tau. Jika sebatas ketenangan, agama pun ada caranya...tetapi cara agama Buddha adalah tentang Buddha. smoga jelas dan lalu?

Yang keempat, Anda melanjutkan bahwa setelah mengucapkan demikian, jika diikuti dengan perbuatan yang baik maka seseorang bisa menjadi Buddha. Oleh karena itu, saya pikir bila dzikir dan bahasa roh diikuti dengan pikiran dan perbuatan baik, maka seseorang bisa juga menjadi Buddha. Saya menunggu konfirmasi Anda mengenai hal ini.

Saya tidak setuju dan saya tidak pernah menulis dengan mengucapkan demikian menjadi Buddha...Anda yang mengarahkan seakan-akan saya pernah menulis itu...disinilah saya tunggu bukti konfirmasi Anda jika saya menulis itu. Kalau tidak ada klarifikasi maka dikenakan pasal fitnah dan pencemaran nama baik lho dan itu tidak sesuai Buddha Dhamma.. ^-^

Jika diformulasikan:

melafalkan dengan baik + bacaan yang baik + perbuatan baik => menjadi Buddha

Maka seharusnya:

  • melafalkan dengan baik + Sutra + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + dzikir + perbuatan baik => menjadi Buddha
  • melafalkan dengan baik + bahasa roh + perbuatan baik => menjadi Buddha

Monggo...


Formulasi diatas adalah formulasi Anda bukan formulasi saya untuk menjadi Buddha.

Formulasi saya adalah Sila Samadhi Panna= 8 jmb dan parami dan faktor pendukung lainnya..untuk menjadi Buddha.


Anda belum menunjukan bukti saya sudah menunjukan bukti. Silakan tunjukan bukti , selama tidak ada bukti , maka kesimpulan anda tidak valid lho.
terlepas dari debat antara upasaka dan papa bond,
saya ingin menanyakan kepada papa bond, apakah statement dibawah ini bisa dijadikan sebagai patokan agar seseorang menjadi arahat / Buddha dalam versi Buddhisme secara universal ?

Formulasi saya adalah Sila Samadhi Panna= 8 jmb dan parami dan faktor pendukung lainnya..untuk menjadi Buddha.[/color][/size]

Jika bisa, berarti melafalkan baik + sutta + perbuatan baik belum bisa menjadi Buddha.
Dan jika ditarik lebih jauh, manfaat Golden Sutta ini belum cukup menjadi Buddha ? karena hanya memenuhi faktor melafal baik dan sutta aja ?

mohon pencerahannya.. karena sebenarnya dari awal, hal ini yang ingin saya tanyakan.. makanya saya bilang "aneh"


Dalam Buddhisme secara universal statement saya tentu bisa dan harus dimaknai secara luas menurut Dhamma yang terkandung pada Tipitaka dan Dhamma itu sendiri. Karena statement itu hanya mewakili saja rincian tentu ada , jangan nanti diplesetkan statement saya adalah aliran baru :)). nah sekarang kembali kepada orangnya mau jadi arahat, Buddha, bodhisatva atau apa...tinggal pelajari saja.

Memang sutra ini belum cukup untuk menjadi Buddha...dan saya bahas/tulisan saya  tentang sutra ini adalah pada level pencapaian ketenangan saja. Saya melihat aspek Dhamma yang ada sampai disitu dan kalau yang bukan tentu saya katakan tidak atau tidak saya bahas.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #51 on: 18 January 2010, 04:06:52 PM »
 ;D

maaf Kk Forte. udh ngejunk  ^:)^ ^:)^ ^:)^  :))

ok dehh, saya sambil baca bacaaa aja, soalnya sich lg panas bgt, saya cuma mengademkan aja  :)).
ntar kalo saya lg ingin, saya jg ikt debat deh.

 _/\_

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #52 on: 18 January 2010, 04:07:58 PM »
Quote

Lalu di pengantar Sutra ini, dikatakan bahwa membaca Sutra bisa menjadi Buddha. Dalam konteks Mahayana, yang disebut Buddha adalah Samyaksambuddha. Jadi saya ingin bertanya, apakah benar dengan cara membaca Sutra maka bisa menjadi Buddha.

Hanya sesederhana itu saja. Smiley

oo Jelas deh, mungkin maksud anda apa yang saya tulis membenarkan pengantar lalu seakan-akan saya mengatakan itu CMIIW
Gawat... ;D jika demikian, ada tendensi tertentu smoga spekulasi saya salah, semoga hanya kelalaian atau kurang teliti.

by the way bro di posting JH.Sugatha tidak ada kata2 baca sutra itu jadi Buddha...referensi pengantar dari mana, bisa tolong tunjukan?

Yang ini Bro...

Menghafal atau membuat persembahan-persembahan pada teks ini adalah seperti membuat persembahan yang tak terbayangkan kepada Buddha. Siapapun yang mendengarkan kata-kata suci ini, tidak akan berpaling dari penggugahan; hidup mereka akan selalu mengarah pada penggugahan dan mereka tidak akan pernah mundur. Apalagi mereka yang menghafal teks ini. Dewi Hamachiwa Pala mengatakan kepada Buddha bahwa ia akan melindungi bhikshu yang melafalkan teks ini dan bhikshu tersebut akan mendapatkan semua yang dibutuhkannya: harta benda, pikiran yang stabil dan sebagainya. Siapapun yang berupaya membaca atau memahami teks ini akan mengalami kenyamanan dan kebahagiaan dari para dewa dan manusia selama 100 miliar kalpa; mereka akan menjadi tenar dan hasil panen akan melimpah; dan mereka akan menjadi Buddha. Dewi bumi pasti akan membantu meskipun hanya satu bab atau satu nama Bodhisattva yang dilafalkan. Ia akan melindungi mereka yang membaca dan berupaya memahami meskipun hanya satu syair (berbaris empat), dan dewi bumi akan memenuhi keinginan mereka. Mereka yang mendengarkan bahkan hanya satu syair, tidak akan pernah terjatuh ke alam-alam rendah. Buddha mengatakan pada dewi bumi bahwa meskipun seseorang hanya mendengarkan satu syair, mereka akan terlahir di alam dewa. Lebih lanjut, Buddha mengatakan kepada dewi bumi bahwa mereka yang mendengarkan meskipun hanya satu syair, karma-karma negatif mereka akan terpurifikasi dan mereka akan mencapai penggugahan.’

Nah, memang Anda baca pengantar Sutra yang mana? :)


ooo Yang itu.......kelihatannya anda salah tafsir tulisan saya bro  :))

Saya menanggapi sutra itu hanya sebatas aspek Dhamma yang terkandung.....dan di tulisan saya tidak ada membenarkan kalimat itu.

Aspek yang saya tulis hanya mencapai ketenangan  dan perbuatan bajik tidak ada bilang menjadi Buddha

Makanya teliti sebelum menyimpulkan tulisan orang lain... _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #53 on: 18 January 2010, 04:10:05 PM »
[at] bond, apakah keterangan itu tercantum dalam sutra dan diterangkan oleh Buddha? Atau hanya tafsiran? Apakah Buddha mengajarkan dhammanya seperti itu?

Ya pasti tafsiran, kitab suci saja juga ada penafsiran. Ente bisa yakin 100% baca tipitaka ngak ada yg ditafsir?

Buddha mengajarkan Dhamma menurut theravada atau mahayana dulu? versi mana dulu dan lihat threadnya kan mahayana.


Kalau saya liat maknanya lalu penerapannya , aspek2 Dhamma yang bisa diambil..bukan sudut pandang tertentu. Dan bukan ini dari Buddha atau tidaknya dulu. Kalau saya liat dari sudut pandang theravada saya bilang bukan Buddha Dhamma tapi kita liat ini jangan subjektif dulu. Mahayana sama theravada pasti beda. mo dipaksakan kek gimana memang ngak bakalan ketemu. Sama saja mebuddhiskan kr****n atau sebaliknya. Cuma karena satu rumpun ya kita liat dengan dimensi yang lebih luas dan umum. Memangnya semua pandangan kita selalu sesuai dengan Buddha Dhamma, termasuk analisa kita tentang kitab pasti seperti itu.?

 [at]  upasaka

Siapa yang bilang dzikir jadi Buddha? ^-^

perasaan aye bilang diulangi agar bisa mencapai ketenangan dan kalau dimengerti dengan baik bisa menjadi bajik kalau dilakukan maknanya....

Buddho..Buddho sama dzikir itu sama....untuk konsentrasi tapi jika tujuan, memaknai lain maka juga akan menyimpang....



Kelihatannya kalo ngomongin mahayana, yang non mahayana alergi dulu. Baca dulu yang benar. Bagian mana tulisan saya yang tidak sesuai...akan saya jelaskan.


begini yah ko, justru karena saya tidak percaya maka saya mempertanyakan keaslian dari sutra ini dulu.
Soal tafsiran itu bisa berkembang dengan berbagai macam tafsiran dengan berbagai macam pikiran masing2.
Sama halnya dengan umat lain yang menjudge ajaran kr1sten hanya mempercayai Y3sus bisa masuk surga toh umat lain menafsirkannya bahwa tidak mungkin begitu, dan umat kr1sten bisa menafsirkan dengan berbagai alasan bahwa bukan dengan percaya y3sus saja tapi ada hal lain misalkan berbuat sesuai kehendak bapa lah, berbuat baik lah dll, apa bedanya dengan sutra2 mahayana yang baca sutra bisa masuk surga (itu tertulis dalam sutra nya) tapi yang lain2 nya tidak disebutkan, dan ada tafsiran selain baca sutra ada hal yang lain, nah intinya apakah Buddha mengajarkan dhamma harus di tafsirkan baru di mengerti muridnya atau mengajarkan langsung tidak berbelit2?

Nah oleh karena itu.. saya memilih melihat dan menjelaskan maknanya.....
Dhamma Sang Buddha memang bukan ditafsirkan, tetapi ketika anda bertanya pada saya apakah penyataan saya sesuai Buddha Dhamma. Maka saya pun akan menanyakan apakah apa yang Anda pikirkan tentang Buddha Dhamma adalah Buddha Dhamma.?
Kalau Anda tanya saya sutra mahayana,saya tidak tau . Katakan sutra mahayana bukan dari Sang Buddha tetapi secara makna mengandung Dhamma dan selaras dengan Sang Buddha, maka itulah Dhamma. sekalipun bukan perkataan Buddha, karena Dhamma tidak mencakup apa yg kita tahu dari tulisan.Walaupun tulisan tipitaka harus kita hargai dengan amat sangat.

Apakah kalau kita berdana dengan tulus dan senang hati kepada orang yang membutuhkan adalah baik lalu seorang pendeta yang mengatakan itu. Lalu kita katakan kata2 dia tidak sesuai dengan Buddha Dhamma? Memangnya SB mengajarkan apa? Kalau pendeta yang ngomong gitu salah?   nah yang mungkin tidak sesuai kalau misalnya dia berembel2 supaya namanya terkenal...

Jadi historical sutra dan makna Dhamma harus dibedakan. SB tidak mengajarkan orang berpikiran sempit....sama halnya orang kr****n dikit ngomong menurut alkitab....sama halnya kita disini dikit2 Buddha ngak ngomong ini dan Buddha ngak ngomong itu...bukan itu maknanya.
Ingat Buddha mengajak kita melihat Dhamma itu yang sebenarnya. Maka Buddha adalah Dhamma Dan Dhamma adalah Buddha.

Kitab itu panduan...tapi yang tidak ada di panduan ataupun ada harus disikapi dengan akal sehat seperti kalama sutta. Maksud saya demikian.

Kalau bicara goleden light sesuai Buddha Dhamma, apakah tipitaka juga demikian 100%. Susah jadinya kalo kita ngomong asli2an..


Saya yakin kalau kita ngak percaya nanya....selama kita masih berpegang pada gelas penuh tetap pasti beda...sama halnya saya ngak percaya sama kr****n.


Nah saya pun masih kurang mengerti apa yg anda maksud, apakah keaslian golden sutra sesuai Buddha Dhamma, atau pernyataan saya yang memaknai Golden sutra tidak sesuai dengan Buddha Dhamma. Kalau penyataan saya tidak sesuai , tolong ditunjukan yang menurut bro yang tidak sesuai Buddha Dhamma. Mari kita bahas.


.............................
Karena para Buddha adalah penuh mahakaruna
Dan menghilangkan ketakutan semua makhluk,
Saya memohon Mereka agar sungguh-sungguh menjaga mereka yang menyesali karma-karma negatif.
Dan membebaskan kami dari setiap ketakutan.
Agar para Tathagata menyingkirkan
Karma negatif dan emosi-emosi negatif saya.
Agar para Buddha selalu memandikan saya
Dengan air karuna mereka.
...................................................



apakah kata2 diatas bisa disebut sesuai dengan dhamma?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #54 on: 18 January 2010, 04:13:02 PM »
.............................
Karena para Buddha adalah penuh mahakaruna
Dan menghilangkan ketakutan semua makhluk,
Saya memohon Mereka agar sungguh-sungguh menjaga mereka yang menyesali karma-karma negatif.
Dan membebaskan kami dari setiap ketakutan.
Agar para Tathagata menyingkirkan
Karma negatif dan emosi-emosi negatif saya.
Agar para Buddha selalu memandikan saya
Dengan air karuna mereka.
...................................................



apakah kata2 diatas bisa disebut sesuai dengan dhamma?


IMO, bisa.
dhamma is universal...
dhamma cocok untuk anak TK
dhamma cocok untuk anak SD
dhamma cocok untuk anak SMP
dhamma cocok untuk anak SMA
Samma Vayama

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #55 on: 18 January 2010, 04:13:43 PM »
Bro Ryu itu kata kata dari mana.. kalo menurut aye pribadi. itu tdk dianjurkan oleh Buddha...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #56 on: 18 January 2010, 04:16:25 PM »
BAB 2
BAB TENTANG RENTANG KEHIDUPAN TATHAGATA
Lebih lanjut, pada waktu itu, pada masa itu, di kota besar Rajagriha, menetaplah Bodhisattva, Mahasattva Ruchiraketu, yang telah menghormati para Buddha masa lampau, telah mengembangkan akar-akar kebajikan, dan telah melayani ratusan ribu juta Buddha. Ia berpikir, “Apa penyebab dan apa kondisi yang menyebabkan Buddha Shakyamuni hanya hidup selama 80 tahun? Itu kehidupan yang demikian singkat.” Lebih lanjut, ia berpikir, “Buddha sendiri telah menyatakan: ‘Ada dua penyebab dan dua kondisi yang memperpanjang hidup. Apakah kedua hal itu? Yaitu meninggalkan pembunuhan dan memberikan makanan yang lengkap dan sehat.’ Buddha Shakyamuni telah meninggalkan pembunuhan selama ratusan ribu juta kalpa tak terhitung. Beliau secara sempurna menjalankan marga sepuluh kushalakarma. Beliau telah memberikan makanan serta objek-objek eksternal dan internal secara menyeluruh. Tak hanya itu, beliau juga memuaskan rasa lapar makhluk-makhluk dengan daging, darah, tulang dan sumsum dari tubuhnya sendiri.”
Kemudian, sewaktu Bodhisattva agung ini merenungkan pemikiran demikian mengenai Tathagata, kediamannya berubah menjadi sebuah istana yang luas dan besar, yang terbuat dari lapis lazuli, dihiasi dengan banyak permata surgawi, warnanya ditransformasikan oleh Tathagata dan dipenuhi dengan wewangian yang melampaui wewangian para dewa. Di keempat penjuru, muncul empat singgasana yang terbuat dari permata-permata surgawi. Singgasana-singgasana ini ditutupi
4
matras permata-permata surgawi dan pakaian katun yang halus; dan di atas singgasana-singgasana tersebut muncul teratai-teratai surgawi yang dihiasi banyak permata, warnanya ditransformasikan oleh Tathagata. Dari teratai-teratai tersebut, muncul empat Bhagavan Buddha. Di sebelah Timur muncul Tathagata Akshobhya; di sebelah Selatan muncul Tathagata Ratnaketu; di sebelah Barat muncul Tathagata Amitayus; dan di sebelah Utara muncul Tathagata Dundubhisvara. Ketika para Tathagata muncul di atas singgasana-singgasana tersebut, kota besar Rajagriha dipenuhi dengan cahaya-cahaya cemerlang. Cahaya-cahaya meliputi semua ribuan dari ribuan dari ribuan lokadhatu (trisahasra mahasahasra) di sepuluh penjuru dan lokadhatu-lokadhatu sebanyak butiran pasir di sungai Gangga. Selain itu, turunlah hujan bunga-bunga surgawi dan mengalunlah musik surgawi. Melalui daya kekuatan Buddha, semua makhluk yang berada di trisahasra mahasahasra juga menjadi memiliki kegembiraan para dewa. Makhluk-makhluk yang inderanya tak lengkap menjadi mempunyai indera yang lengkap, makhluk-makhluk yang terlahir buta melihat wujud-wujud melalui mata; makhluk-makhluk yang tuli mendengar suara-suara dengan telinga; makhluk-makhluk yang gila kembali menjadi waras; makhluk-makhluk yang pikirannya berkelana menjadi terfokus; makhluk-makhluk yang telanjang menjadi berpakaian; makhluk-makhluk yang kelaparan menjadi kenyang; makhuk-makhluk yang dahaga menjadi terpuaskan; makhluk-makhluk yang diserang penyakit menjadi terbebaskan dari penyakit; makhluk-makhluk yang organ tubuhnya cacat menjadi memiliki organ-organ yang lengkap. Banyak kejadian menakjubkan berlangsung di dunia.


=====================

mengenai bab ini, kejadian ini terjadi ada tahun berapa? apakah tercatat dalam sejarah terjadi keajaiban seperti di tulis di sutra ini?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #57 on: 18 January 2010, 04:17:52 PM »
no prob bro..
sekedar mengingatkan saja..
let's start discuss again..

u/ selevel bond n upasaka.. gw rasa mereka bisa memaintain batin mereka sendiri.. jadi gw rasa mereka akan anggap ini sebagai diskusi walau agak hangat..

 [at]  papa bond..
secara pribadi, sepengetahuan saya, saya juga sependapat dengan sutta tersebut dapat membantu seseorang mencapai tahap kesucian tertentu.. namun saya tidak cukup bukti untuk membuktikan hal ini.. seperti yang bro Andry bilang juga.. "coba dulu baru komen", intinya juga menginginkan adanya ehipassiko.. namun karena saya bukan praktisi meditasi, dan bukan juga nienfo-ers jadi agak sulit dalam menjawab manfaat sutta ini menjadi Buddha.

mungkin bagi praktisi nienfo sutta ini dapat memberikan testimoni apa2 aja yang telah dicapai..


Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #58 on: 18 January 2010, 04:18:10 PM »
ooo Yang itu.......kelihatannya anda salah tafsir tulisan saya bro  :))

Saya menanggapi sutra itu hanya sebatas aspek Dhamma yang terkandung.....dan di tulisan saya tidak ada membenarkan kalimat itu.

Aspek yang saya tulis hanya mencapai ketenangan  dan perbuatan bajik tidak ada bilang menjadi Buddha

Makanya teliti sebelum menyimpulkan tulisan orang lain... _/\_

OK. Memang pada awalnya pun komentar saya tidak ditujukan kepada Anda. Saya mengeluarkan komentar bahwa "saya turut berbahagia karena dzikir dan bahasa roh bisa mengantarkan kita menjadi Buddha" itu lebih ditujukan ke pesan Sutra ini. Apalagi menurut Bro Wen78, katanya "bisa" dan "tidak".

Tapi Anda yang menanggapi lanjut komentar saya. Bahkan mengeluarkan pernyataan implisit bahwa saya alergi Sutra Mahayana... Sehingga kita berdiskusi.

Jika sekarang nama saya sudah tercemar sebagai seorang anti-Mahayana, saya memakluminya. Seperti yang sudah saya dengar, hari ini saja ada orang yang menggosipkan hal ini di Yahoo! Messenger. :)

« Last Edit: 18 January 2010, 04:19:43 PM by upasaka »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Manfaat dari Golden Light Sutra (Indonesia) Lengkap oleh Potowa Centre
« Reply #59 on: 18 January 2010, 04:23:41 PM »
ooo Yang itu.......kelihatannya anda salah tafsir tulisan saya bro  :))

Saya menanggapi sutra itu hanya sebatas aspek Dhamma yang terkandung.....dan di tulisan saya tidak ada membenarkan kalimat itu.

Aspek yang saya tulis hanya mencapai ketenangan  dan perbuatan bajik tidak ada bilang menjadi Buddha

Makanya teliti sebelum menyimpulkan tulisan orang lain... _/\_

OK. Memang pada awalnya pun komentar saya tidak ditujukan kepada Anda. Saya mengeluarkan komentar bahwa "saya turut berbahagia karena dzikir dan bahasa roh bisa mengantarkan kita menjadi Buddha" itu lebih ditujukan ke pesan Sutra ini. Apalagi menurut Bro Wen78, katanya "bisa" dan "tidak".

Tapi Anda yang menanggapi lanjut komentar saya. Bahkan mengeluarkan pernyataan implisit bahwa saya alergi Sutra Mahayana... Sehingga kita berdiskusi.

Jika sekarang nama saya sudah tercemar sebagai seorang anti-Mahayana, saya memakluminya. Seperti yang sudah saya dengar, hari ini saja ada orang yang menggosipkan hal ini di Yahoo! Messenger. :)



Ok berarti ini hanya salah paham saja....makanya ketika saya tanya tulisan saya apakah ada mengacu apa yang anda komentari sebagai konfirmasi, anda malah muter2 dulu...Ok lah salah paham saja...

Turut berduka cita jika ada gosip itu....smoga kenyataanya anda tidak anti mahayana, dan nama anda menjadi bersih kembali. _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada