//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...  (Read 5173 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« on: 26 November 2009, 04:22:53 PM »
1.16. ‘Lohicca, tiga jenis guru di dunia ini layak dicela, dan jika siapa pun mencela guru-guru demikian, celaannya adalah pantas, benar, sesuai dengan kenyataan dan tidak salah. Apakah tiga itu?

1.Di sini, Lohicca, seorang guru yang telah meninggalkan keduniawian dan menjalani kehidupan tanpa rumah, tetapi belum mencapai buah pertapaan. Dan tanpa mencapai tujuan ini, ia mengajarkan muridnya suatu ajaran,235 dengan mengatakan: “ini untuk kebaikanmu, ini untuk kebahagiaanmu.” Namun muridnya tidak ingin memerhatikan, mereka tidak mendengar, mereka tidak membangkitkan pikiran untuk mencapai pencerahan, dan nasihat si guru dicemooh. Ia harus dicela, dengan mengatakan: “Yang Mulia ini telah meninggalkan keduniawian …, nasihatnya dicemooh. Ini bagaikan seseorang laki-laki yang terus-menerus mendekati seorang perempuan yang menolaknya dan merangkulnya walaupun ia telah berpaling.” Aku menyatakan ini sebagai ajaran jahat yang berdasarkan pada kemelekatan, karena apakah yang dapat dilakukan seseorang untuk orang lain?236 Ini adalah guru pertama yang layak dicela .…’

2.17. ‘Kemudian, ada seorang guru yang telah meninggalkan keduniawian … tetapi belum mencapai buah pertapaan. Dan tanpa mencapai tujuan ini, ia mengajarkan muridnya suatu ajaran, dengan mengatakan: “ini untuk kebaikanmu, ini untuk kebahagiaanmu.” Muridnya ingin memerhatikan, mereka mendengarkan, [231] mereka membangkitkan pikiran untuk mencapai pencerahan, dan nasihat si guru tidak dicemooh. Ia harus dicela, dengan mengatakan: “Yang Mulia ini telah meninggalkan keduniawian …” Ini bagaikan, meninggalkan ladangnya sendiri, ia memikirkan ladang orang lain yang perlu dikerjakan. Aku menyatakan ini sebagai ajaran jahat yang berdasarkan pada kemelekatan … ini adalah guru ke dua yang layak dicela .…’

18. ‘Kemudian, ada seorang guru yang telah meninggalkan keduniawian … dan yang telah mencapai buah pertapaan. Setelah meninggalkan keduniawian, ia mengajarkan … tetapi murid-muridnya tidak ingin memerhatikannya … nasihatnya dicemooh. Ia juga harus dicela … bagaikan, setelah memotong satu belenggu lama, seseorang membuat sebuah belenggu baru, Aku menyatakan ini sebagai ajaran jahat yang berdasarkan pada kemelekatan, karena apakah yang dapat dilakukan seseorang untuk orang lain? Ini adalah guru ke tiga yang layak dicela …. [232] Dan ini adalah tiga jenis guru yang Kukatakan layak dicela.’


--------------------------------
yg pertama, seperti seorang guru, yang jelas belum mencapai pencerahan, malah ngajar sini ngajar sana dan lagi ajarannya tidak di dengar.....[ yah ini karena pengajarnya sendiri tidak tahu apa-apa ]

yg kedua, seperti seorang guru, yang jelas belum mencapai pencerahan, malah ngajar sini ngajar sana, kemudian nasihat nya di dengar...
[ ini ibarat mencontek Tipitaka, dengan segudang teori tetapi tidak ada apa-apa...lebih parah lagi diri sendiri tidak di ingat ]

yg ketiga, itu seperti apa ya?....bingung baca bahasa nya.. ;D



-----------------------------------------------
19. ‘Kemudian Lohicca berkata: ‘Yang Mulia Gotama, adakah guru di dunia ini yang tidak layak dicela?’
20-55. ‘Di sini, Lohicca, seorang Tathàgata telah muncul di dunia ini, seorang Arahat, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna, memiliki kebijaksanaan dan perilaku yang Sempurna, telah sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal seluruh alam, penjinak manusia yang harus dijinakkan yang tiada bandingnya, Guru para dewa dan manusia, Tercerahkan dan Terberkahi. Beliau, setelah mencapainya dengan pengetahuan-Nya sendiri, menyatakan kepada dunia bersama para dewa, màra dan Brahma, para raja dan umat manusia. Beliau membabarkan Dhamma, yang indah di awal, indah di pertengahan, indah di akhir, dalam makna

dan kata, dan menunjukkan kehidupan suci yang sempurna dan murni sepenuhnya. Seorang siswa pergi meninggalkan keduniawian dan mempraktikkan moralitas, menjaga pintu-pintu indrianya, mencapai jhàna pertama (Sutta 2, paragraf 41-76). [233] Dan jika seorang murid dari seorang guru mencapai keluhuran demikian, guru itu adalah yang di dunia ini tidak boleh dicela. Dan jika seseorang mencela guru itu, celaannya tidak pantas, tidak benar, dan tidak sesuai dengan kenyataan, dan salah.’
56-62. ‘Ia mencapai tiga jhàna lainnya (seperti Sutta 2, paragraf 77-82) dan berbagai pandangan terang (Sutta 2, paragraf 83-84). Jika seorang murid dari seorang guru mencapai keluhuran demikian, guru itu adalah yang di dunia ini tidak boleh dicela ….’

63-77. ‘Ia menembus Empat Kebenaran Mulia, sang jalan, dan lenyapnya kekotoran … (seperti Sutta 2, paragraf 85-97).
Jika seorang murid dari seorang guru mencapai keluhuran demikian, guru itu adalah yang [234] di dunia ini tidak boleh dicela. Dan jika seseorang mencela guru itu, celaannya tidak pantas, tidak benar, dan tidak sesuai dengan kenyataan, dan salah.’


--------------------------------------
bisakah ada yg menjelaskan se-lengkap-lengkap nya :)
« Last Edit: 26 November 2009, 04:32:29 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: tiga guru yg pantas di cela...
« Reply #1 on: 26 November 2009, 04:29:59 PM »
3. telah mencapai buah pertapaan
    tetapi murid-muridnya tidak ingin memerhatikannya, nasihatnya dicemooh

Berarti maksudnya...
Guru yang tak tercela adalah:
- Guru yang menguasai (memiliki hasil)
- Guru yang mampu mengajar (didengar murid)
« Last Edit: 26 November 2009, 04:31:40 PM by Kemenyan »

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #2 on: 26 November 2009, 04:51:13 PM »
yg ketiga, itu seperti apa ya?....bingung baca bahasa nya.. ;D


1. Beliau membabarkan Dhamma, yang indah di awal, indah di pertengahan, indah di akhir, dalam makna dan kata, dan menunjukkan kehidupan suci yang sempurna dan murni sepenuhnya.
2 Seorang siswa pergi meninggalkan keduniawian dan mempraktikkan moralitas, menjaga pintu-pintu indrianya, mencapai jhàna pertama (Sutta 2, paragraf 41-76). [233] Dan jika seorang murid dari seorang guru mencapai keluhuran demikian, guru itu adalah yang di dunia ini tidak boleh dicela. Dan jika seseorang mencela guru itu, celaannya tidak pantas, tidak benar, dan tidak sesuai dengan kenyataan, dan salah.’
56-62. ‘Ia mencapai tiga jhàna lainnya (seperti Sutta 2, paragraf 77-82) dan berbagai pandangan terang (Sutta 2, paragraf 83-84). Jika seorang murid dari seorang guru mencapai keluhuran demikian, guru itu adalah yang di dunia ini tidak boleh dicela ….’

63-77. ‘Ia menembus Empat Kebenaran Mulia, sang jalan, dan lenyapnya kekotoran … (seperti Sutta 2, paragraf 85-97).
Jika seorang murid dari seorang guru mencapai keluhuran demikian, guru itu adalah yang [234] di dunia ini tidak boleh dicela. Dan jika seseorang mencela guru itu, celaannya tidak pantas, tidak benar, dan tidak sesuai dengan kenyataan, dan salah.’


--------------------------------------
bisakah ada yg menjelaskan se-lengkap-lengkap nya :)

Agak mirip ama yg dibilang Kemenyan yaitu Guru itu harus menguasai (ada hasilnya)

bedanya di bahwa Guru itu harus bisa mengajarkan hasilnya itu (dhamma yg indah itu)
serta ada murid yg bisa menguasai seperti yg dikuasai gurunya itu

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #3 on: 26 November 2009, 05:15:13 PM »
Quote
Agak mirip ama yg dibilang Kemenyan yaitu Guru itu harus menguasai (ada hasilnya)

kalau anak less,... nilai nya masih tetap begitu aja...

ya ortu perlu nyari guru lain dehhhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #4 on: 26 November 2009, 06:19:57 PM »
ato ganti anak les nya...
...

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #5 on: 26 November 2009, 06:35:22 PM »
3. telah mencapai buah pertapaan
    tetapi murid-muridnya tidak ingin memerhatikannya, nasihatnya dicemooh

Berarti maksudnya...
Guru yang tak tercela adalah:
- Guru yang menguasai (memiliki hasil)
- Guru yang mampu mengajar (didengar murid)

Seperti Devadatta tidak ingin memperhatikan nasihat Sang Buddha dan mencemooh Sang Buddha.  Apakah lalu Guru Buddha layak di....? Bagaimana menjelaskan ini?  

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #6 on: 26 November 2009, 07:18:40 PM »
Ini case secara rata2nya.. Jika dlm Buddha sasana jaman Sang Buddha tdk ditemukan adanya siswa2 yg berhasil mencapai magga-phala, juga mereka tidak mengindahkan ucapan Sang Buddha sama sekali.. Maka Sang Buddha sbg guru mereka pantas dicela. Tp kenyataannya, adakah demikian? Kalau kasus 1-2 murid yg tidak berhasil atau tdk mengindahkan, itu bukan kesalahan gurunya. Lihat sutta di atas lg. :)
appamadena sampadetha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #7 on: 27 November 2009, 09:26:59 AM »
Ini case secara rata2nya.. Jika dlm Buddha sasana jaman Sang Buddha tdk ditemukan adanya siswa2 yg berhasil mencapai magga-phala, juga mereka tidak mengindahkan ucapan Sang Buddha sama sekali.. Maka Sang Buddha sbg guru mereka pantas dicela. Tp kenyataannya, adakah demikian? Kalau kasus 1-2 murid yg tidak berhasil atau tdk mengindahkan, itu bukan kesalahan gurunya. Lihat sutta di atas lg. :)

Setuju Sekali !!!
Ada muridnya yang mempraktekkan dengan benar ajaran yang sudah diajarkan, terbukti berhasil mencapai Magga- Phala.

Dan muridnya yang belum berhasil mencapai pencapaian, bukan gurunya yang harus disalahkan tapi muridnya yang ada mas alah ! contoh muridnya Bhikkhu Devadata
 _/\_
« Last Edit: 27 November 2009, 09:33:44 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #8 on: 27 November 2009, 06:51:03 PM »
Quote

"Now, on being exhorted thus and instructed thus by the good Gotama, do all the good Gotama's disciples attain the unchanging goal — nibbana or do some not attain it?"

"Some of my disciples, brahman, on being exhorted and instructed thus by me, attain the unchanging goal — nibbana; some do not attain it."


"What is the cause, good Gotama, what the reason that; since nibbana does exist, since the way leading to nibbana exists, since the good Gotama exists as adviser, some of the good Gotama's disciples on being exhorted thus and instructed thus by the good Gotama, attain the unchanging goal — nibbana, but some do not attain it?"

"Well then, brahman, I will question you on this point in reply. As it is pleasing to you, so you may answer me. What do you think about this, brahman? Are you skilled in the way leading to Rajagaha?"

"Yes, sir, skilled am I in the way leading to Rajagaha."

"What do you think about this? A man might come along here wanting to go to Rajagaha. Having approached you, he might speak thus: 'I want to go to Rajagaha, sir; show me the way to this Rajagaha.' You might speak thus to him: "Yes, my good man, this road goes to Rajagaha; go along it for a while. When you have gone along it for a while you will see a village; go along for a while; when you have gone along for a while you will see a market town; go for a while. When you have gone along for a while you will see Rajagaha with its delightful parks, delightful forests, delightful fields, delightful ponds. But although he has been exhorted and instructed thus by you, he might take the wrong road and go westwards. Then a second man might come along wanting to go to Rajagaha...(as above)... you will see Rajagaha with its delightful... ponds.' Exhorted and instructed thus by you he might get to Rajagaha safely. What is the cause, brahman, what the reason that, since Rajagaha does exist, since the way leading to Rajagaha exists, since you exist as adviser, the one man, although being exhorted and instructed thus by you, may take the wrong road and go westwards while the other may get to Rajagaha safely?"

"What can I, good Gotama, do in this matter? A shower of the way, good Gotama, am I."

"Even so, brahman, nibbana does exist, the way leading to nibbana exists and I exist as adviser. But some of my disciples, on being exhorted and instructed thus by me attain the unchanging goal — nibbana, some do not attain it. What can I, brahman, do in this matter? A shower of the way, brahman, is a Tathagata."

Mari tanyakan ulang: pantaskah Guru Buddha layak dicela?
appamadena sampadetha

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #9 on: 27 November 2009, 07:28:29 PM »
tanya ke siapa? harus tanya ke org yg buat pernyataan itu..biar lebih jelas..
...

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #10 on: 12 September 2012, 04:07:17 PM »
Mau tanya tentang sutta di atas,
Sutta Lohicca dari Digha Nikaya.

Tiga jenis guru yang layak dicela:
1. guru menjalani kehidupan tanpa rumah
    guru belum mencapai buah pertapaan
    mengajarkan kepada murid
    murid tidak memperhatikan, mencemooh

2. guru menjalani kehidupan tanpa rumah
    guru belum mencapai buah pertapaan
    mengajarkan kepada murid
    murid memperhatikan, tidak mencemooh

3. guru menjalani kehidupan tanpa rumah
    guru sudah mencapai buah pertapaan
    mengajarkan kepada murid
    murid tidak memperhatikan, mencemooh

pertanyaannya:
guru menjalani kehidupan tanpa rumah, contoh: bhikkhu
seringkali umat meminta bhikkhu untuk mengajar
seperti memberi ceramah dhamma, mengajar meditasi dll

belum mencapai buah pertapaan = apakah berarti belum mencapai kesucian sotapanna ke atas? jika bhikkhu tersebut belum mencapai buah pertapaan, tapi sudah mengajarkan dhamma, apakah termasuk guru yang patut dicela jenis 1 dan 2?  :( jika demikian, susah sekali mencari guru yang tak patut dicela.
 


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #11 on: 12 September 2012, 05:09:20 PM »
belum mencapai buah pertapaan = apakah berarti belum mencapai kesucian sotapanna ke atas? jika bhikkhu tersebut belum mencapai buah pertapaan, tapi sudah mengajarkan dhamma, apakah termasuk guru yang patut dicela jenis 1 dan 2?  :( jika demikian, susah sekali mencari guru yang tak patut dicela.

benar, saat ini memang susah sekali menemukan guru yg tidak tercela

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #12 on: 14 September 2012, 11:08:22 PM »
Bagaimana dengan maha guru LSY yang tidak meninggalkan keduniawian?
 ;D ;D ;D
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: tiga guru yg pantas di cela dan di puji...
« Reply #13 on: 15 September 2012, 05:24:27 AM »
Bagaimana dengan maha guru LSY yang tidak meninggalkan keduniawian?
 ;D ;D ;D


harus melihat guru apa !
menyandang status 'guru' tidak rumit kok.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything