//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [Akusala] garuka-kamma, termasuk menghina buddha kah?  (Read 38312 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
[Akusala] garuka-kamma, termasuk menghina buddha kah?
« on: 22 August 2009, 05:58:17 PM »
5 kamma terburuk yang menyebabkan seseorang terlahir dialam AVICI....

1. membunuh ayah
2.membunuh ibu
3.melukai Sammasambuddha.
4.membunuh arahat.
5.memecah belah sangha.

6. menghina sutra/sutta


Quote
Dengarkanlah nasib mereka yang telah menghina Sutta seperti ini, baik selama hidup-Ku maupun setelah Ku-capai Nirwana, ataupun mereka yang telah menghina para Bhiksu.

Setelah musna dari lingkungan manusia, mereka akan berdiam dalam neraka yang paling dalam (Avici) selama satu kalpa penuh dan kemudian mereka akan jatuh makin dalam, orang-orang bodoh itu akan melewati kelahiran berulang-ulang selama banyak kalpa.

Dan setelah mereka musnah dari lingkungan penghuni neraka, mereka selanjutnya akan turun dalam keadaan garang, sebagai anjing atau serigala dan menjadi sasaran permainan bagi orang lain.

Dalam keadaan demikian mereka menjadi berwarna hitam, berbisul-bisul, diliputi penyakit, gatal-gatal, lebih lanjut tak berambut dan lemah, mereka semua yang menentang Penerangan-Ku Yang Unggul ini.

Mereka selalu dipandang hina dilingkungan binatang, dilempar-lempari gumpalan tanah atau kena senjata, mereka menjerit-jerit, dimana-mana diperlakukan dengan tongkat dan badannya menjadi kurus karena lapar dan haus.

Kadang-kadang mereka menjelma onta atau keledai pengangkut beban, selalu dipukul dengan cambuk dan tongkat, mereka selalu memikirkan makan, demikianlah orang-orang bodoh yang selalu menghina Ajaran Buddha.

sungguh ironis, jadi semua yang agama Isla*, Kriste* , Hind* , Katoli*
yang menentang dan menghina ajaran buddha hidup nya seperti ini????  ampun dah..  ^:)^ ^:)^ ^:)^

« Last Edit: 01 October 2009, 05:33:04 PM by Kainyn_Kutho »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #1 on: 22 August 2009, 06:00:39 PM »
lengkap nya

Quote
Dan bilamana mereka mendapat tubuh manusia, mereka dilahirkan pincang, cacad, bongkok, bermata satu, buta, dungu dan hina, mereka tak ada Kepercayaan terhadap Sutta-Ku.

Tak ada orang yang mendekat, bau busuk selalu keluar dari mulutnya, mahluk-mahluk halus yang jahat memasuki badan siapa saja yang tak percaya kepada Penerangan Sejati ini.

Miskin, harus melakukan pekerjaan kasar, selalu menjadi budak orang lain, lemah dan menjadi korban bermacam-macam penyakit, mereka di dunia tanpa ada yang melindungi.

Orang yang kebetulan menjadi majikannya, tak bersedia memberi upah banyak, dan apa yang diberikan cepat-cepat habis. Itulah hasilnya orang-orang berdosa.

Obat-obatan baik yang disediakan oleh Mereka yang mampu, dalam keadaan demikian bahkan akan menambah sakitnya dan penderitaannya tak habis-habis.

Ada yang melakukan pencurian, keributan, serangan atau tindak kejahatan, sedang yang lain menjadi perampok, hal-hal yang demikian menimpa setiap orang berdosa.

Tak pernah mereka melihat Raja Dunia, Raja DiRaja yang memerintah Bumi, karena mereka ditakdirkan hidup pada waktu yang salah, mereka yang menghina Ajaran Buddha dari-Ku.

Orang bodoh itupun tak mendengarkan Ajaran, ia tuli dan tak berperasaan, ia tak akan mendapatkan ketentraman karena menghina Penerangan ini.

Selama ratusan ribu koti kalpa, sama dengan jumlah pasir di Sungai Gangga, ia akan tetap dungu dan lemah pikirannya, karena menghina Sutta ini.

Neraka adalah tempat kediamannya, tempat sial lingkungannya, ia selalu hidup diantara keledai, babi, serigala, dan anjing.

Dan bila menjelma dalam badan manusia, ia akan buta, tuli, dungu, budak dari orang lain dan selalu miskin.

Penyakit-penyakit, ribuan luka dibadan, kudis, gatal-gatal, kurap, kusta, bisul dan bau busuk meliputi badannya.

Pandangannya gelap untuk dapat memperbedakan mana yang nyata, Kemarahan menguasai dirinya dan nafsunya sangat dahsyat, ia selalu menikmati rahim binatang.

Bila Ku-teruskan, Sariputra, selama se-kalpa penuh menyebut kebusukan orang yang menghina Sutta-Ku, tak akan habis-habis.

Dan karena Aku menyadarinya, Ku-perintahkan Kau Sariputra, jangan Kau Uraikan Sutta seperti ini kepada orang-orang bodoh.

kemudian

Quote
Tetapi mereka yang berakal sehat, terlatih, penuh perhatian, pandai dan terpelajar, yang mencari Penerangan Mulia dan Tertinggi, kepada Mereka uraikanlah arti yang sesungguh-Nya.

Mereka yang telah melihat Ribuan Buddha, telah menanam akar Kebaikan tak terhitung banyaknya, dan menempuh niat yang teguh, kepada Mereka uraikanlah arti yang sesungguh-Nya.

Mereka yang penuh semangat, telah lama memperkembangkan Kemurahan hati, telah mengorbankan raga dan jiwanya, kepada Mereka Kau boleh menerangkan Sutta ini.

Mereka yang menunjukkan saling rasa cinta dan hormat, tidak berhubungan dengan orang-orang bodoh dan puas hidup dalam gua-gua dipegunungan, kepada Mereka uraikan Sutta yang suci ini.

Bila Kau jumpai Putera-Putera Buddha yang berhubungan degan teman-teman Bajik, menjauhi teman-teman jahat, jelaskan Sutta ini kepada Mereka.

Putera-Putera Buddha itu yang tak mengingkari sumpahnya kebaikan, adalah bagaikan batu mulia dan permata dan mengkhususkan Diri untuk mempelajari Sutta-Sutta Besar.
« Last Edit: 22 August 2009, 06:02:23 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #2 on: 22 August 2009, 06:09:36 PM »
bentar...

ney daritadi sutra mahayana kah?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #3 on: 22 August 2009, 07:04:43 PM »
Sutra apa ituuu?

Gaharr!!
Sungguh tidak mencerminkan buddhism

bandingkan dgn sutta ini
"mereka yang memendam kebencian di dalam dirinya (dan berpikir):
"ia telah menyiksa diriku, ia telah memukuli tubuhku,ia telah mengalahkan aku dan telah merampas barang-barangku",maka kebencian tidak akan lenyap dari batinnya".dhammapada I,III

mana yg benar??
« Last Edit: 22 August 2009, 07:17:41 PM by Mr.Jhonz »
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline yanfei

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 430
  • Reputasi: 12
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #4 on: 22 August 2009, 07:18:43 PM »
kata agama tetangga aja, yg firman2nya nakutin manusia

gw gak yakin ada sutra itu

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #5 on: 22 August 2009, 11:10:29 PM »
Astagaaaa  :o

 Garuka-kamma point ada 5 ..... kok nambah 1 ?

jadi inget diforum lain .....
Garuka kamma ditambahkan Tidak bervegetarian oleh Aliran M
kalo ini dimasukan ..... di pastikan Neraka avicci Full  :))
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #6 on: 22 August 2009, 11:58:01 PM »
kata agama tetangga aja, yg firman2nya nakutin manusia

gw gak yakin ada sutra itu

sutra ini dimana Buddha Gotama berkata pada Sariputta bahwa nanti Sariputta akan menjadi Sammasambuddha..

Namo Aupamyaparivartah Arya SriSaddharmapundarika Suttram...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #7 on: 23 August 2009, 12:15:07 AM »
Itu petikan dari Saddharma Pundarika Sutra.

Saddharma Pundarika Sutra: ShowHide
Bab I Pembukaan

Sutra ini dikhotbahkan di Rajagraha di Gunung Grdhrakuta.


"Demikianlah yang telah kami dengar. Pada suatu ketika Sang Budha
bersemayam di Rajagraha di Gunung Grdhrakuta."

Yang hadir pada saat Sutra ini dibabarkan:
a) Para Arahat yang namanya telah terkenal: Ajnata Kaundiya,
Mahakasyapa, Uruvilva Kasyapa, Gaya Kasyapa, Nadi Kasyapa, Sariputra,
Maha Maudgalyayana, Katyayana, Anirudha, Kapphina, Gavampati, Revata,
Pilindavatsa, Vakkula, Maha Kaushthila, Nanda, Sundara Nanda, Purna,
Maitrayaniputra, Subhuti, Ananda, dan Rahula.

b) 2000 orang Saiksha dan Asaiksha

c) Para Bhiksuni : Bhiksuni Mahaprajapati dan 6000 orang
pengikutnya, Bhiksuni Yasodhara, ibu dari Pangeran Rahula, beserta
pengikutnya.

d) Para Bodhisattva Mahasattva, yang dalam Sutra ini dikatakan
berjumlah 80.000 orang. Para Bodhisattva ini semuanya bertekad untuk
mencapai Penerangan Sempurna (Bodhi), yang berkat bimbingan Sang
Budha telah melaksanakan amal kebajikan sebagai kebiasaan hidup
sehari-hari.

Mereka dengan kebajikannya yang telah diamalkan dalam kehidupannya
telah berhasil menyelamatkan ratusan ribu makhluk. Kemudian
disebutkan nama-nama beberapa Bodhisattva yang menghadiri persamuan
Dharma tersebut: Manjushri, Avalokitesvara, Mahastamaprapta,
Sarvathanaman, Nityadyukta, Anikshiptadhura, Ratnapani,
Baishajyaraja, Pradanasura, Ratnakandra, Ratnaprabha, Purnacandra,
Mahavikramin, Trailokavikramin, Anantavikramin, Mahapratibhana,
Satasamitabhiyukta, Dharanidhara, Akshayamati, Padmasri,
Nakshatraraga, Maitreya, dan Simha.

e) Sakra Dewa Indra, diikuti oleh 20.000 Putera Dewata antara
lain: Candra, Surya, Samantaganda, Ratnapraha.

f) Empat Maharaja Langit, yakni: Dhrtarashtra, Viradhuka,
Virupaksha, Vaisravana, dengan 10.000 orang Putera Dewata yang
menyertai.

g) Dewa Isvara dan Mahesvara diikuti oleh 30.000 orang Putera
Dewata

h) Maha Brahma Sikhin, penguasa alam semesta dan Maha Brahma
Gyatipraba dan lain-lain disertai 12.000 orang Putera Dewata

i) Delapan Raja Naga, yakni Nanda, Upananda, Sagara, Vasuki,
Takshala, Anavapta, Marasvin, Utpalaka.

j) Empat Raja Garuda, yakni: Mahatega, Mahakaya, Mahapurna,
Maharddiprapta, masing-masing dengan beberapa ratus ribu pengikutnya.

k) Raja Ajasatru, putra Vaidehi dengan ratusan pengikutnya.


Kemudian Sang Budha memasuki samadhi yang disebut "Pangkalan Tanpa
Batas" dimana raga dan pikiran tak bergerak, lalu turun hujan bunga
surgasi dan dari UrnaNya (lingkaran rambut putih yang berada di
antara kedua keningNya) keluarlah pancaran cahaya yang menyinari ke
18.000 negara-negara di sebalah timur, dan menembus hingga ke Neraka
Avici dan Surga Akanistha.

Kegaiban Agung ini menimbulkan keingintahuan di hati yang menghadiri
persamuan ini.

Maka Yang Mulia Bodhisattva Maitreya bemaksud menanyakannya pada Yang
Mulia Bodhisattva Maitreya bermaksud menanyakannya pada Yang Mulia
Bodhisattva Manjushri, yang selalu berhubungan dengan bersujud kepada
para Budha pada masa lampau dan pernah pula menyaksikan tanda-tanda
kegaiban seperti pada saat itu.

Beliau kemudian menjelaskannya dalam bentuk syair-syair yang indah.
Bodhisattva Manjushri menjelaskan kepada anggota persamuan Dharma
tersebut, bahwa Sang Budha akan membabarkan Hukum Kesunyataan yang
sebelumnya memang Para Budha dari masa lampau akan memancarkan cahaya
yang demikian sebelum membabarkan Dharma Hukum Kesunyataan ini.
Beliau memancarkan sinar ini sebagai suatu cara untuk membuat semua
makhluk mendengar dan memahami Hukum Agung yang sangat sulit
dipercayai seluruh dunia.

Yang Arya Manjushri selanjutnya meriwayatkan pula tentang seorang
Budha di masa lampau yang bernama Candrasuryapradipa. Selanjutnya ada
seorang Budha lagi yang juga bernama sama, dan begitu seterusnya
hingga mencapai 20.000 Budha. Budha yang terakhir dari ke 20.000
Budha itu mempunyai 8 orang putri, yang masing-masing bernama:
Sumali, Anantamati, Viseshamati, Vimatisamudghatin, Goshamati,
Dharmamati, dan Agita. Sang Budha ini rela meninggalkan istanaNya
demi mencapai kebudhaan, hal ini juga diikuti oleh kedelapan putri
Beliau.

Kemudian Sang Budha Candrasuryapradipa mengajarkan sutra-sutra yang
dinamakan "Pangkalan Tanpa Batas", setelah mengajarkan sutra-sutra
itu beliau memasuki samadhi yang juga dinamakan "Pangkalan Tanpa
Batas". Pada saat bangun dari samadhiNya Beliau mengajarkan Sutra
Dharmaparyaya, yang dinamakan "Sutra Bunga Teratai" yang merupakan
pegangan bagi Para Bodhisattva, kepada seorang Bodhisattva bernama
Varaprabha.

Beliau juga meramalkan bahwa kelak Sang Bodhisattva, akan menjadi
Budha dengan nama Tathagatha Vimalanetra Samyaksambudha, setelah itu
parinirvanalah Sang Budha Candrasuryapradipa.

Kedelapan putri raja ini mengangkat Bodhisattva Varaprabha sebagai
guru mereka dan semuanya masing-masing juga mencapai kebudhaan. Yan
terakhir mencapai kebudhaan diantara kedelapan putri raja ini adalah
Dipankara Tathagata.

Beliau mempunyai 8000 penganut, diantaranya bernama Yasaskama, yang
gila hormat dan sanjungan.

Ternyata Bodhisattva Varaprabha itu adalah Bodhisattva Manjushri
sendiri pada masa sekarang, sedangkan Yasaskama ternyata adalah
Bodhisattva Maitreya.


Bab II Upaya Kausalya

Sang Budha menyapa Yang Arya Sariputra setelah Beliau bangkit dari
perenunganNya dengan tenang dan damai sebagai berikut:

"Kebijaksanaan para Budha sangat dalam dan tak terbatas. Latihan
kebijaksanaan mereka sungguh sulit untuk dimengerti dan ditembusi
sehingga para sravaka dan pratyekabudha tidak mampu memahaminya."

...

Kutipan Butir-butir Dharma dari Bab II ini

"Wahai Sariputra, dan kalian semua, percayalah padaKu bahwa di dalam
ajaran Sang Budha tidak terdapat satupun ajaran yang palsu."

...

"Wahai Sariputra! Semua ajaran-ajaran itu dimaksudkan untuk
memantapkan pengetahuan yang sempurna dari Satu Kendaraan Budha.
Wahai Sariputra! Di seluruh alam semesta ini sesungguhnyalah tidak
terdapat dua kendaraan, apalagi yang ketiga."

"Wahai Sariputra! Para Budha selalu turun di dalam masa yang jahat
dari lima kehancuran yaitu kehancuran kalpa, kehancuran karena
kesengsaraan, kehancuran semua makhluk hidup, kehancuran pendapat,
dan kehancuran usia hidup. Dengan demikian wahai Sariputra! Karena di
dalam masa kehancuran kalpa yang menggelisahkan itu semua umat
menjadi begitu bernoda karena rasa tamak dan iri yang membawa mereka
ke arah kedewasaan setiap akar kejahatan, maka para Budha dengan
segala kekuatan-kekuatan yang penuh kebijaksanaan dan di dalam Satu
Kendaraan Budha menerangkan dan memperbeda-bedakan ke-Tiga kendaraan."

"Ketahuilah wahai Sariputra!
Dahulu kala Aku berprasetya
Karena ingin membuat seluruh makhluk
Menduduki tingkatan yang sama denganKu tanpa ada perbedaan
Sesuai dengan prasetya yang Aku ucapkan dahulu
Sekarang seluruhnya telah terpenuhi
Untuk merubah semua para umat
Dan membimbingnya memasuki jalan Kebudhaan
Bilamanapun juga Aku bertemu dengan setiap umat
Aku ajar mereka dengan jalan Kebudhaan."

"Tetapi orang yang bodoh tetap saja bingung
Dan tersesat karena tidak pernah menerima ajaranKu
Aku tahu bahwa makhluk-makhluk ini semua
Tiada pernah menjalankan dasar-dasar kebajikan
Terpancang kokoh pada kelima keinginan
Dan melalui kebodohan, mereka berada dalam kesengsaraan
Karena alasan-alasan nafsu-nafsu keinginan ini,
Mereka terjatuh ke dalam tiga jalan iblis
Pada perpindahan dalam enam bentuk perwujudan
Mereka menderita kesengsaraan yang hebat
Diterima di dalam rahim, dalam bentuk yang hina
Kehidupan demi kehidupan mereka berkembang
Berkepribadian nista dan berkebahagiaan kecil
Mereka tertindih oleh segala penderitaan
Mereka telah memasuki pandangan yang salah
Seperti "ada" dan "tiada"
Bersandar pada 62 pandangan yang keliru ini."

"Sekarang biarlah di dalam persidangan agung ini
Semuanya terlepas dari rasa ragu dan bingung
Para Budha tidaklah berbeda pernyataannNya
Hanyalah ada satu kendaraan dan tidak ada yang kedua
Berkalpa-kalpa yant tak terhitung jumlahnya yang telah lalu
Para Budha yang telah muksha yang tanpa bilangan banyaknya
Beratus, beribu, dan berjuta
Jumlah-jumlah itu tidak dapat dihitung

Semua para Budha yang agung seperti ini,
Dengan berbagai alasan dan perumpamaan
Dengan kekuatan kebijaksaan yang banyak sekali
Telah memaklumkan beraneka ragam hukum
Tetapi semua yang agung ini
Memaklumkan Satu Kendaraan Hukum
Dengan merubah para umat yang tak terhitung jumlahnya
Untuk memasuki jalan Kebudhaan."

"Bahkan seseorang yang dengan pikiran kacau
Hanya dengan sekuntum bunga,
Telah memuliakan lukisan Sang Budha itu
Sedikit demi sedikit ia akan melihat para Budha
Ataupun mereka yang telah mempersembahkan puja dan puji
Seandainya hanya dengan merangkapkan tangannya saja
Ataupun bahkan mengangkat satu tangannya
Ataupun dengan sedikit menundukkan kepala
Dengannya ia memuliakan lukisan itu
Lambat laun ia melihat para Budha,
Mencapai Jalan Agung,

Menyelamatkan para umat yang begitu besarnya,
Dan memasuki nirvana yang tak berwujud,
Seperti halnya jika kayu bakar habis maka matilah sang api
Jika terdapat seseorang dengan pikiran kalut
Memasuki stupa ataupun candi
Dan menangis meskipun hanya mengucapkan "Namah Budha"
Ia telah mencapai jalan Kebudhaan."

"Kemudian Aku menyadari pikiran ini:
Alasan mengapa Sang Tathagata muncul ialah untuk mengkhotbahkan
kebijaksanaan Sang Budha,
Sekaranglah saatnya."

"Munculnya Para Budha di dunia
Adalah berjauhan dan jarang terjadi
Ketika mereka benar-benar turun di dunia,
Pun dengan kelangkaan Mereka mengkhotbahkan Hukum ini
Bahkan sampai berkalpa-kalpa yang tak terhitung banyaknya."

Tiga Kendaraan (yana) dari Sang Budha

"Demi seluruh makhluk ini
Hatiku merasa sangat kasihan
Pada pertama kali Aku duduk di atas tahta kebijaksanaan,
Dengan memandang pohon itu dan berjalan mengitarinya
Selama 3 kali 7 hari
Aku merenungkan masalah-masalah seperti ini:

`Kebijaksanaan yang telah aku peroleh
Sangat begitu menakjubkan dan begitu agung
Tetapi semua umat begitu rendah kemampuannya
Terikat oleh nafsu dan terbutakan oleh ketidak tahuan
Golongan makhluk-makhluk seperti ini,
Bagaimana mereka dapat diselamatkan?'

Kemudian semua para raja Kebrahman
Dan Sang Sakra serta seluruh para dewa,
Keempat makhluk kedewaan yang menjaga dunia
Juga dewa Sang Maharaja Agung,
Dan seluruh makhluk-makhluk surga yang lain,
Beserta ratusan ribu laksa pengikut,
Dengan takzimnya menghormati dengan tangan terkatub,
Dengan memohonKu agar memutar Roda Dharma.

Kemudian Aku merenung dalam diriKu sendiri:
`Seandainya Aku hanya memuja kendaraan Budha saja,
Semua umat yang jatuh ke dalam kesengsaraan,
Tidak akan mampu mempercayai Hukum ini,
Dan dengan melanggar Hukum lewat ketidak percayaan,
Akan terjatuh ke dalam tiga jalan iblis,
Lebih baik Aku tidak mengkhotbahkan Hukum itu,
Tetapi masuk nirvana saja dengan segera.

Namun ketika aku ingat akan apa yang telah dilakukan oleh
Para Budha terdahulu dengan kekuasaan-kekuasaan mereka yang bijak,
Aku berpikir : Jalan yang telah aku capai
Harus Aku khotbahkan sebagai tiga kendaraan.
Sementara Aku sedang merenung demikian itu,
Seluruh Para Budha di alam semesta bermunculan
Dan dengan suara yang mulia, mereka menggembirakan Aku.

`Bagus sekali ! Wahai Sang Sakyamuni!
Pemimpin utama!
Setelah mencapai Hukum yang agung ini,
Engkau telah mengikuti semua Para Budha
Dalam mempergunakan kekuatan-kekuatan yang bijaksana.
Kamipun juga telah memperoleh

Hukum yang maha menakjubkan dan agung ini,
Tetapi demi beberapa golongan makhluk
Kami membagi dan mengkhotbahkannya dalam tiga kendaraan
Mereka yang berkebijaksanaan rendah yang menyukai hukum-hukum rendah,
Tidaklah percaya bahwa mereka dapat menjadi para Budha,
Oleh karenanya, dengan cara-cara yang arif,
Kami membagi dan mengkhotbahkan hasil-hasil yang wajar.


Bab III Perumpamaan

Inti dari bagian ini adalah sebuah perumpamaan mengenai sebuah rumah
yang terbakar.
Sang Budha mengajar Dharma dengan memberikan sebuah perumpamaan
sebagai berikut:

Adalah seorang kepala keluarga yang kaya raya, ia sudah tua renta,
tetapi hidup berkecukupan. Ia mempunyai banyak ladang, ruman, serta
pelayan. Rumahnya besar lagi luas, tetapi pintu keluarnya hanya
sebuah. Rumah itu dapat didiami bahkan hingga lima ratus orang. Rumah
itu benar-benar sudah tua, dinding-dinding dan penyangganya sudah
rapuh dan sangat berbahaya.

Sekonyong-konyong timbullah kebakaran pada tiap-tiap sisi rumah itu.
Anak-anak dari kepala keluarga tersebut masih di dalam rumah, dan dia
sangat terkejut. Anak-anaknya masih sibuk dengan permainannya masing-
masing dan tidak menyadari ataupun peduli dengan kebakaran itu.
Kepala keluarga tersebut menegur dan memerintahkan anak-anaknya
dengan kata-kata lembut agar segera keluar dari rumah tersebut,
tetapi anak-anaknya masih terpikat oleh permainan masing-masing dan
segan untuk keluar, sedangkan api masih terus menyala.

Akhirnya kepala keluarga tersebut menemukan cara jitu untuk membujuk
anak-anaknya agar mau keluar meninggalkan rumah celaka tersebut, dia
berkata bahwa di luar ada barang mainan yang bagus seperti kereta
domba, rusa, dan lembu, untuk mereka pakai bermain-main. Mendengar
hal itu mereka langsung berebut untuk keluar dari rumah itu. Dan
setelah saling dorong mendorong dengan susah payah mereka berhasil
keluar.

Setibanya di luar hatinya merasa senang karena anak-anaknya sudah
berhasil selamat semua. Kemudian si anak masing-masing menagih barang
mainan yang dijanjikan si ayah.

Ternyata kepala keluarga itu malah memberikan kereta sebenarnya yang
jauh lebih berharga, dihiasi dengan batu-batu permata kepada masing-
masing anaknya.

Selanjutnya Sang Budha menjelaskan makna dari perumpamaan ini kepada
Yang Arya Sariputra.

Ayah atau kepala keluarga yang baik itu melambangkan Sang Budha.
Beliau lahir di dunia yang penuh penderitaan ini, yang mana
disimbolkan dengan rumah yang terbakar itu. Beliau melihat semua
makhluk itu terancam oleh nyala api kelahiran, umur tua, sakit,
cemas, dan macam-macam penderitaan yang lainnya. Anak-anak itu adalah
semua makhluk tersebut, karena Sang Budha memandang semua makhluk
hidup tersebut sebagai anak-anakNya. Sang Budha lahir di dunia ini
untuk menyelamatkan segenap makhluk tersebut dari penderitaan. Sang
Budha yang mulia tersebut berpikir sebagai berikut, "Aku adalah ayah
dari segenap makhluk hidup dan haruslah Kurenggut mereka dari derita
serta memberikan mereka berkah daripada kebijaksanaan Budha yang
kekal dan tanpa batas……"

Makhluk-makhluk hidup tersebut tidak menyadari bahaya yang mengancam
mereka dan terhanyut dalam kebahagiaan dan kesenangan duniawi. Mereka
tidak terdorong untuk mencari pembebasan. Meskipun akan mendapat
penderitaan besar, mereka tidak menjadi cemas karenanya.
Sang ayah tersebut kemudian menjanjikan kepada anak-anaknya ketiga
kereta seperti: kereta domba, rusa dan lembu. Demikian juga Sang
Budha juga menguraikan Dharma dalam tiga macam kereta : Kereta
Sravaka (murid), kereta Pratyekabudha, dan kereta Bodhisattva.
Bagi yang berkeinginan untuk segera bebas dari penderitaan dan
mencapai Nirvana bagi dirinya sendiri, maka ia menggunakan kereta
Sravaka, sebagaimana, anak-anak dari orang kaya tersebut yang
menghendaki kereta domba.

Kemudian ada lagi yang menghendaki untuk mendapatkan kebijaksanaan
seorang diri, menikmati keseimbangan kebaikan-kebaikannya pribadi
serta mahir dalam perkara sebab-musabab hukum, mereka menggunakan
kereta yang disebut kereta Pratyekabudha, sebagaimana anak-anak yang
menghendaki kereta rusa.

Sedangkan bagi mereka yang menaruh belas kasihan kepada makhluk-
makhluk lainnya, meringankan penderitaan mereka, menyelamatkan
segenap makhluk, jadi bukan hanya pembebasan pribadi mereka saja,
mereka menggunakan kendaraan yang disebut kendaraan Bodhisattva,
sebagaimana anak-anak yang menginginkan kereta lembu.

Namun pada akhirnya Sang Budha memberikan hanya satu kendaraan Budha
yang lebih berharga yang menghasilkan Penerangan Sempurna yang sama
denganNya. Kendaraan yang lebih berharga itu adalah Mahayana,
sehingga tidak hanya menghasilkan nirwana pribadi melainkan juga
Nirwana yang bersama-sama Sang Tathagata.

Pada bagian ini Sang Budha juga menjelaskan bahwa kelak Yang Arya
Sariputra akan menjadi Budha dengan nama Padmaprabha, dimana dunianya
akan disebut Viraga murni tanpa noda.

Selanjutnya Sang Budha menjelaskan akibat-akibat dari menghina ajaran
Sang Budha, yang beberapa kutipannya adalah sebagai berikut:

"Dengarkanlah akibat ngeri bila seseorang menghina kecakapanKu dan
Ajaran-ajaran Budha yang telah ditetapkan di dunia, bila seseorang
dengan kepala batu menghina Kendaraan.

"Dengarkanlah nasib mereka yang telah menghina Sutra seperti ini,
baik selama hidupKu maupun setelah Kucapai Nirwana, ataupun mereka
yang telah menghina para bhiksu

"Setelah musnah dari lingkungan manusia, mereka akan berdiam dalam
neraka yang paling dalam (avici) selama satu kalpa penuh dan kemudian
mereka akan jatuh makin dalam, orang-orang bodoh itu akan melewati
kelahiran berulang ulang selama banyak kalpa."

"Dalam keadaan demikian mereka menjadi berwarna hitam berbisul-bisul,
diliputi penyakit, gatal-gatal, lebih lanjut tak berambut dan lemat,
mereka semua yang menentang PeneranganKu yang unggul ini."

"Miskin, harus melakukan pekerjaan kasar, selalu menjadi budak orang
lain, lemah dan menjadi korban bermacam-macam penyakit, mereka di
dunia tanpa ada yang melindungi."

"Orang yang kebetulan menjadi majikannya, tak bersedia memberi upah
banyak, dan apa yang diberikan cepat-cepat habis. Itulah hasilnya
orang berdosa."

"Neraka adalah tempat kediamannya, tempat sial lingkungannya, ia
selalu hidup di antara keledai, babi, serigala, dan anjing."


........

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #8 on: 23 August 2009, 07:29:08 AM »
Memang hebat, Pengarang Saddharma Pundarika Sutra ?

Jadi silahkan para pembaca memberikan penilaian sendiri melalui Bathin masing-masing
Dapatkah sutra ini di jadikan pedoman !

IMO, Nehi !

 _/\_




« Last Edit: 23 August 2009, 07:32:24 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #9 on: 23 August 2009, 08:40:28 AM »
5 kamma terburuk yang menyebabkan seseorang terlahir dialam AVICI....

1. membunuh ayah
2.membunuh ibu
3.melukai Sammasambuddha.
4.membunuh arahat.
5.memecah belah sangha.

6. menghina sutra/sutta


Quote
Dengarkanlah nasib mereka yang telah menghina Sutta seperti ini, baik selama hidup-Ku maupun setelah Ku-capai Nirwana, ataupun mereka yang telah menghina para Bhiksu.

Setelah musna dari lingkungan manusia, mereka akan berdiam dalam neraka yang paling dalam (Avici) selama satu kalpa penuh dan kemudian mereka akan jatuh makin dalam, orang-orang bodoh itu akan melewati kelahiran berulang-ulang selama banyak kalpa.

Dan setelah mereka musnah dari lingkungan penghuni neraka, mereka selanjutnya akan turun dalam keadaan garang, sebagai anjing atau serigala dan menjadi sasaran permainan bagi orang lain.

Dalam keadaan demikian mereka menjadi berwarna hitam, berbisul-bisul, diliputi penyakit, gatal-gatal, lebih lanjut tak berambut dan lemah, mereka semua yang menentang Penerangan-Ku Yang Unggul ini.

Mereka selalu dipandang hina dilingkungan binatang, dilempar-lempari gumpalan tanah atau kena senjata, mereka menjerit-jerit, dimana-mana diperlakukan dengan tongkat dan badannya menjadi kurus karena lapar dan haus.

Kadang-kadang mereka menjelma onta atau keledai pengangkut beban, selalu dipukul dengan cambuk dan tongkat, mereka selalu memikirkan makan, demikianlah orang-orang bodoh yang selalu menghina Ajaran Buddha.

sungguh ironis, jadi semua yang agama Isla*, Kriste* , Hind* , Katoli*
yang menentang dan menghina ajaran buddha hidup nya seperti ini????  ampun dah..  ^:)^ ^:)^ ^:)^



Wah, kok Buddhisme sekarang sudah mirip dengan agama tetangga ya ... Sungguh memprihatinkan ...

Buddhisme justru adalah ajaran yang universal, yang menuntut penganutnya jangan menjadi seorang yang "blind faith".

Justru dalam Brahmajala Sutta (DN), Sang Buddha mengatakan janganlah kita tersinggung, marah, atau benci terhadap siapapun yang menghina / melecehkan / menghujat ajaran Beliau ...

SUNGGUH MEMPRIHATINKAN ...
« Last Edit: 23 August 2009, 08:45:14 AM by indera_9 »
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #10 on: 23 August 2009, 02:13:50 PM »
jadi apakah sutra ini sama seperti sutra bakti orang tua yang isi nya heboh tapi ternyata palsu...?

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline wen_kiwi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 18
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #11 on: 23 August 2009, 05:15:31 PM »
ada yg kek gitu yah? well.. g bpegang ama dhammapada aj ^^ lbh logis menurut gw.. yg itu keknya serem bgt dah.. hahaha.. rada btentangan ama dhamma..

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #12 on: 23 August 2009, 05:17:16 PM »
jadi apakah sutra ini sama seperti sutra bakti orang tua yang isi nya heboh tapi ternyata palsu...?



Isi suttanya seperti apa bro mercy ??
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #13 on: 23 August 2009, 06:14:55 PM »
garuka kamma yah cuma 5 saja itu, kalo menghina sutta wa rasa ada kamma nya tapi tidak termasuk garukka kamma yang 5 macam itu rasanya.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: garuka-kamma termasuk menghina buddha kah?
« Reply #14 on: 23 August 2009, 08:45:50 PM »
ehipassiko
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~