//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Prilaku Buddha yang menyimpang?????  (Read 50812 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #45 on: 06 June 2009, 11:38:02 PM »
Dengan kata lain, Aliran Mahayana secara implisit menyatakan bahwa semua perilaku Pangeran Siddhattha selama belum 'menjadi' Sang Buddha Gotama hanyalah sebuah drama terakbar di Jagad Raya ini...

Luar biasa. Sang Buddha rupanya senang berleha-leha sampai pada usia 35 tahun untuk membabarkan Dhamma pada khalayak ramai. Kasihan sekali Petapa Asita. Padahal beliau bisa saja mendapat bimbingan dari Pangeran Cilik Siddhattha Gotama. Namun Pangeran tidak melakukannya, sehingga Petapa Asita pun meninggal dunia sebelum beliau sempat mendengar Khotbah Dhamma.

Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #46 on: 07 June 2009, 12:04:51 AM »
Sepertinya ini akibat mendapat pengaruh dari Hinduisme, Jadi ingat kalo dulu pernah baca, bahwa Sang Buddha itu adalah avatarnya Siva tujuannya datang kedunia untuk memperdayai (Baca: Menipu) para mara dengan kebaikan. ::)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #47 on: 07 June 2009, 12:17:48 AM »
Quote
Bro Chingik, apakah saya ada menuliskan soal contekan? saya hanya bertanya, karena saya tidak tau, jadi bagaimana mungkin saya membuktikan? dewasa dikit bro, diskusi jangan emosi
haha..bro Indra, saya keliatan emosi ya? hehe..gak kok. mungkin cara bertanyanya memberi kesan gitu ya...hihi. jadi lucu juga, pdhal enggak,  Pis men..cuma discuss aja kok..ok, lanjut.. :))
gini, saya menangkap kesan seolah2 bro mengatakan bahwa jika Rahula dilahirkan dari seorang perawan maka itu sama saja dengan cara2 agama tetangga, yg mana berarti anda mensejajarkan tulisan kitab tersebut dgn kitab agama tetangga yg menurut anda itu adalah sebuah kebohongan atau semacamnya.
Kalo bukan begitu, jadi apa inti maksud pertanyaan anda, boleh dishare di sini?  ;D ;D 

saya hanya agak TERPERANJAT dengan informasi yg baru saya ketahui ini, dan butuh penegasan

Kalo saya tidak begitu surprise, karena saya melihat sejak menjadi pertapa Sumedha, beliau terus mempraktikkan Kesempurnaan dalam melepaskan keduniawian (Nekkhama), dan kesempurnaan lainnya yang saya rasa cukup qualified utk menahan diri dari godaan birahi.   Silakan baca RAPB terjemahan anda jilidi 1 halaman 109-110 dan 156-157 dan renungkan sendiri. Jadi setelah saya baca kutipan Maharatnakuta Sutra, spontanitas saya merasa cocok cocok saja dengan ulasan dalam RAPB yg halaman 156-157 itu.

Hubungan seks antara suami-istri sama sekali bukan pelanggaran, Bodhisatta pernah terlahir jadi Raja Cakkavati, punya seribu anak, dan semua itu tanpa hubungan seks? agak sulit diterima
Dengan status bodhisattanya , seandainya melakukan pun saya lebih refer ke melakukan bukan atas dasar nafsu indriya. Acuan saya adalah praktik Kesempurnaan Melepaskan Keduniawian nya. JIka tidak, maka tentu tidak disebut Kesempurnaan. 

Bro Chingik,
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #48 on: 07 June 2009, 02:38:07 AM »
Dengan kata lain, Aliran Mahayana secara implisit menyatakan bahwa semua perilaku Pangeran Siddhattha selama belum 'menjadi' Sang Buddha Gotama hanyalah sebuah drama terakbar di Jagad Raya ini...

Luar biasa. Sang Buddha rupanya senang berleha-leha sampai pada usia 35 tahun untuk membabarkan Dhamma pada khalayak ramai. Kasihan sekali Petapa Asita. Padahal beliau bisa saja mendapat bimbingan dari Pangeran Siddhattha Gotama. Namun Pangeran tidak melakukannya, sehingga Petapa Asita pun meninggal dunia sebelum beliau sempat mendengar Khotbah Dhamma.
Itukan karena anda percaya membuta bahwa kisah dalam Theravada pasti Benar dan kisah lainnya pasti salah. Dua versi kalo disatukan tentu jadi kacau balau penilaiannya. Mahayana beranggapan Pangeran Siddharta tidak melakukan hubungan yg menyimpang, tetapi Theravada beranggapan ada. Coba saya masuk thread Theravada, saya bisa juga bilang begini "Lho rupanya Pangeran Siddharta suka main perempuan ya, orang begitu kok dibilang telah mempraktikkan paramita selama 4 asankheya kappa, apa gak bohong tuh". Mahayana pasti merasa sangat aneh ,mengapa? karena Mahayana menganggap sejak menjadi petapa Sumedha, Beliau tidak lagi melakukan perbuatan2 yg membuatnya larut dalam nafsu indria. Ngerti kan maksudku mengapa kalian merasa aneh. Ya begitu juga kalo saya masuk ke Thread Theravada dengan memegang perspektif mahayana,  saya pasti bilang aneh juga versi Theravada.  
« Last Edit: 07 June 2009, 02:49:47 AM by chingik »

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #49 on: 07 June 2009, 03:19:00 AM »
 
Quote
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Begitukah perilaku seorang calon manusia agung??? sungguh menggelikan  :))

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #50 on: 07 June 2009, 06:31:00 AM »
Quote
kalau begitu, mengapa SangBuddha mencela nafsu sebagai penghambat menuju pencerahan, dengan memberi contoh buruk?
kalau begitu,mengapa sang buddha berkata "belum mencapai" padahal "sudah mencapai"

saya tidak berbicara kosong, bukti sutta juga sudah ada di atas....
buddha berkata A, tapi prilaku nya menyimpang menjadi B.
kalau saya keliru, tunjukkan dibagian mana  


Siapa bilang Buddha seperti itu?

Sang Buddha kan juga mengajarkan tentang upayakausalya. Jadi kalau ada tindakan yang katanya anda menyimpang itu, sebenarnya adalah upaya kausalya, hanya saja anda yang melihatnya seolah2 demikian.

Sang Buddha mengajarkan A [upayakausalya], tindakannya juga A [upayakausalya]. Kan sep beres toh?

Tapi... yah paling ada yang mengatakan kalau upaya kausalya adalah pembenaran  ^-^  ^-^

Tapi kalau ini tindakan upaya kausalya Bodhisattva Sakyamuni yang memang ditulis dalam Sutra2 lo.... jadi VALID kalau anda menerima Sutra Mahayana sebagai sabda asli Sang Buddha Sakyamuni.
Jadi bukan yang masih agak menebak2 seperti orang2 suci agung yang ada pada zaman selanjutnya [yg melakukan upaya kausalya].

Oya sori postingan anda yg kemarin gak sengaja kena modify dikit. keliru klik....  ;D Tp isinya ud kukembalikan ke sedia kala kok..

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 07 June 2009, 06:35:31 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #51 on: 07 June 2009, 07:41:54 AM »
Quote
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Begitukah perilaku seorang calon manusia agung??? sungguh menggelikan  :))

lebih menggelikan lagi ada yang merubah kenyataan menjadi khayalan agar sosok manusia biasa menjadi manusia super ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #52 on: 07 June 2009, 07:46:19 AM »
Dengan kata lain, Aliran Mahayana secara implisit menyatakan bahwa semua perilaku Pangeran Siddhattha selama belum 'menjadi' Sang Buddha Gotama hanyalah sebuah drama terakbar di Jagad Raya ini...

Luar biasa. Sang Buddha rupanya senang berleha-leha sampai pada usia 35 tahun untuk membabarkan Dhamma pada khalayak ramai. Kasihan sekali Petapa Asita. Padahal beliau bisa saja mendapat bimbingan dari Pangeran Siddhattha Gotama. Namun Pangeran tidak melakukannya, sehingga Petapa Asita pun meninggal dunia sebelum beliau sempat mendengar Khotbah Dhamma.
Itukan karena anda percaya membuta bahwa kisah dalam Theravada pasti Benar dan kisah lainnya pasti salah. Dua versi kalo disatukan tentu jadi kacau balau penilaiannya. Mahayana beranggapan Pangeran Siddharta tidak melakukan hubungan yg menyimpang, tetapi Theravada beranggapan ada. Coba saya masuk thread Theravada, saya bisa juga bilang begini "Lho rupanya Pangeran Siddharta suka main perempuan ya, orang begitu kok dibilang telah mempraktikkan paramita selama 4 asankheya kappa, apa gak bohong tuh". Mahayana pasti merasa sangat aneh ,mengapa? karena Mahayana menganggap sejak menjadi petapa Sumedha, Beliau tidak lagi melakukan perbuatan2 yg membuatnya larut dalam nafsu indria. Ngerti kan maksudku mengapa kalian merasa aneh. Ya begitu juga kalo saya masuk ke Thread Theravada dengan memegang perspektif mahayana,  saya pasti bilang aneh juga versi Theravada.   
anggap saya tidak memegang kedua aliran, satu sisi mengatakan a satu sisi mengatakan b, ada tiga kemungkinan :
salah satu PASTI SESAT
Dua duanya benar
Dua duanya salah

Bagaimana untuk mengkaji hal ini? base on blind Faith?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #53 on: 07 June 2009, 07:54:29 AM »
Quote
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Begitukah perilaku seorang calon manusia agung??? sungguh menggelikan  :))

sudahkah anda membacanya? dan itukah komentar anda setelah membacanya? bagaimana jika anda kemukakan dulu bagaimana pemahaman anda atas bacaan itu. seorang bodhisatta yang sama sekali tidak melakukan hubungan seks bahkan dengan istri sendiri hanya ada dalam khayalan anda bung.

Benar bahwa Bodhisatta adalah calon manusia agung, tapi paling tidak (menurut RAPB), Bodhisatta bukanlah makhluk suci, belum mencapai kesucian apapun, jadi wajar saja kalo bodhisatta masih memiliki nafsu.

Dan bukankah anda juga bodhisattva, apakah anda tidak memiliki nafsu?
« Last Edit: 07 June 2009, 10:25:07 AM by Indra »

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #54 on: 07 June 2009, 11:18:46 AM »
Quote
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Begitukah perilaku seorang calon manusia agung??? sungguh menggelikan  :))

sudahkah anda membacanya? dan itukah komentar anda setelah membacanya? bagaimana jika anda kemukakan dulu bagaimana pemahaman anda atas bacaan itu. seorang bodhisatta yang sama sekali tidak melakukan hubungan seks bahkan dengan istri sendiri hanya ada dalam khayalan anda bung.

Benar bahwa Bodhisatta adalah calon manusia agung, tapi paling tidak (menurut RAPB), Bodhisatta bukanlah makhluk suci, belum mencapai kesucian apapun, jadi wajar saja kalo bodhisatta masih memiliki nafsu.

Dan bukankah anda juga bodhisattva, apakah anda tidak memiliki nafsu?

anda bilang saya mengkhayal seolah2 anda pernah melihatnya secara langsung ya , heehe
Lebih aneh komentar anda bung , walaupun bodhisatta masih memiliki nafsu seperti versi anda, tapi Beliau tidak akan sampai seperti ucapan anda "lakukan hubungan seks sepuasnya dan tinggalkan" .  Jika begitu, apa bedanya bodhisatta dengan anda? Ingat, Beliau telah mengumpulkan banyak Parami dan berlatih keras, jadi bagaimanapun tidak separah yg anda utarakan.
Saya bukan bodhisatva dan nafsu saya masih sangat kasar, tapi saya tidak percaya sang bodhisatta yg sampai2 diramalkan Buddha Dipankara, yang sampai2 membuat api neraka padam pd hari sebelumnya diramalkan, masih bisa memiliki nafsu seperti saya dan anda.  Lalu apa makna Kesempurnaan Nekkhama dibalik semua ini? Memberi kesan tidak konsisten juga, pada satu sisi bilang bodhisatta telah mencuci kotoran batinnya dengan air bersih Sila (RAPB hal 157) tapi pada kehidupan berikutnya masih terjatuh pada nafsu indria versi anda.  

Sebenarnya saya tidak pernah mempermasalahkan isi RAPB ini, dan saya percaya pengertiannya tidak akan sesempit yg saya bayangkan. Tapi karena melihat orang yg membuat thread ini sama hanya melihat isi mahayana dari satu sisi dan menjudge mahayana begini-begini, maka sesungguhnya semuanya di karena terkungkung pada pemahaman yg sepotong-sepotong. 
 
« Last Edit: 07 June 2009, 11:28:09 AM by chingik »

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #55 on: 07 June 2009, 11:23:59 AM »
Quote
kalau begitu, mengapa SangBuddha mencela nafsu sebagai penghambat menuju pencerahan, dengan memberi contoh buruk?
kalau begitu,mengapa sang buddha berkata "belum mencapai" padahal "sudah mencapai"

saya tidak berbicara kosong, bukti sutta juga sudah ada di atas....
buddha berkata A, tapi prilaku nya menyimpang menjadi B.
kalau saya keliru, tunjukkan dibagian mana   


Siapa bilang Buddha seperti itu?

Sang Buddha kan juga mengajarkan tentang upayakausalya. Jadi kalau ada tindakan yang katanya anda menyimpang itu, sebenarnya adalah upaya kausalya, hanya saja anda yang melihatnya seolah2 demikian.

Sang Buddha mengajarkan A [upayakausalya], tindakannya juga A [upayakausalya]. Kan sep beres toh?

Tapi... yah paling ada yang mengatakan kalau upaya kausalya adalah pembenaran  ^-^  ^-^

Tapi kalau ini tindakan upaya kausalya Bodhisattva Sakyamuni yang memang ditulis dalam Sutra2 lo.... jadi VALID kalau anda menerima Sutra Mahayana sebagai sabda asli Sang Buddha Sakyamuni.
Jadi bukan yang masih agak menebak2 seperti orang2 suci agung yang ada pada zaman selanjutnya [yg melakukan upaya kausalya].

Oya sori postingan anda yg kemarin gak sengaja kena modify dikit. keliru klik....  ;D Tp isinya ud kukembalikan ke sedia kala kok..

 _/\_
The Siddha Wanderer

saudara Gandalf,
anda masih punya PR kalau harus menyelesaikan permintaan visuddhimagga. di thread sebelah. ^^

btw, back to topic.
begini, pernahkah anda melihat seseorang mengajarkan kepada muridnya, kemudian diri-nya sendiri melakukan B.
sebut apakah orang itu.?
jadi ketika anda melihat guru Mahayanis yang katanya telah mencapai pencerahan sempurna, MAHA SUCI...
tiba-tiba memiliki istri, dan istri tersebut hamil, dan guru tersebut mengatakan "apa yang saya lakukan,alasannya tidak mungkin bisa kalian dapatkan dengan pikiran anda semua"
apakah anda masih bisa memiliki "keyakinan" dengan guru tersebut?

apakah anda percaya kalau Gotama, bahkan sebelum kelahiran ini melakukan seks atau tidak melakukan...?
oh,ya andaikata kasus pencabulan master lu itu terbukti benar, harusnya master lu tinggal bilang,
"ini upaya kausalya" =)) =)) =)) =)) =)) =))


 _/\_
salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #56 on: 07 June 2009, 11:27:28 AM »
Quote
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Begitukah perilaku seorang calon manusia agung??? sungguh menggelikan  :))

sudahkah anda membacanya? dan itukah komentar anda setelah membacanya? bagaimana jika anda kemukakan dulu bagaimana pemahaman anda atas bacaan itu. seorang bodhisatta yang sama sekali tidak melakukan hubungan seks bahkan dengan istri sendiri hanya ada dalam khayalan anda bung.

Benar bahwa Bodhisatta adalah calon manusia agung, tapi paling tidak (menurut RAPB), Bodhisatta bukanlah makhluk suci, belum mencapai kesucian apapun, jadi wajar saja kalo bodhisatta masih memiliki nafsu.

Dan bukankah anda juga bodhisattva, apakah anda tidak memiliki nafsu?

anda bilang saya mengkhayal seolah2 anda pernah melihatnya secara langsung ya , heehe
Lebih aneh komentar anda bung , walaupun bodhisatta masih memiliki nafsu seperti versi anda, tapi Beliau tidak akan sampai seperti ucapan anda "lakukan hubungan seks sepuasnya dan tinggalkan" .  Jika begitu, apa bedanya bodhisatta dengan anda? Ingat, Beliau telah mengumpulkan banyak Parami dan berlatih keras, jadi bagaimanapun tidak separah yg anda utarakan.
Saya bukan bodhisatva dan nafsu saya masih sangat kasar, tapi saya tidak percaya sang bodhisatta yg sampai2 diramalkan Buddha Dipankara, yang sampai2 membuat api neraka padam pd hari sebelumnya diramalkan, masih bisa memiliki nafsu seperti saya dan anda.  Lalu apa makna Kesempurnaan Nekkhama dibalik semua ini? Memberi kesan tidak konsisten juga, pada satu sisi bilang bodhisatta telah mencuci kotoran batinnya dengan air bersih Sila (RAPB hal 157) tapi pada kehidupan berikutnya masih terjatuh pada nafsu indria versi anda. 
 

saudara Chingik,
anda terlalu meng-Agung-kan seorang boddhisatva...bodhisatva gotama mencapai sotapanna saja tidak....
wajar jika beliau punya kama-raga....
nabi agama tetangga saja bisa melakukan hubungan seks dengan semua istri nya dalam 1 malam, padahal itu utusan ALL*H loh.

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #57 on: 07 June 2009, 11:30:41 AM »
Dengan kata lain, Aliran Mahayana secara implisit menyatakan bahwa semua perilaku Pangeran Siddhattha selama belum 'menjadi' Sang Buddha Gotama hanyalah sebuah drama terakbar di Jagad Raya ini...

Luar biasa. Sang Buddha rupanya senang berleha-leha sampai pada usia 35 tahun untuk membabarkan Dhamma pada khalayak ramai. Kasihan sekali Petapa Asita. Padahal beliau bisa saja mendapat bimbingan dari Pangeran Siddhattha Gotama. Namun Pangeran tidak melakukannya, sehingga Petapa Asita pun meninggal dunia sebelum beliau sempat mendengar Khotbah Dhamma.
Itukan karena anda percaya membuta bahwa kisah dalam Theravada pasti Benar dan kisah lainnya pasti salah. Dua versi kalo disatukan tentu jadi kacau balau penilaiannya. Mahayana beranggapan Pangeran Siddharta tidak melakukan hubungan yg menyimpang, tetapi Theravada beranggapan ada. Coba saya masuk thread Theravada, saya bisa juga bilang begini "Lho rupanya Pangeran Siddharta suka main perempuan ya, orang begitu kok dibilang telah mempraktikkan paramita selama 4 asankheya kappa, apa gak bohong tuh". Mahayana pasti merasa sangat aneh ,mengapa? karena Mahayana menganggap sejak menjadi petapa Sumedha, Beliau tidak lagi melakukan perbuatan2 yg membuatnya larut dalam nafsu indria. Ngerti kan maksudku mengapa kalian merasa aneh. Ya begitu juga kalo saya masuk ke Thread Theravada dengan memegang perspektif mahayana,  saya pasti bilang aneh juga versi Theravada.   
anggap saya tidak memegang kedua aliran, satu sisi mengatakan a satu sisi mengatakan b, ada tiga kemungkinan :
salah satu PASTI SESAT
Dua duanya benar
Dua duanya salah

Bagaimana untuk mengkaji hal ini? base on blind Faith?
salah saudara Ryu, kalau satu sisi bilang A dan sisi satu bilang B
ada 2 kemungkinan saja.
1.dua-dua salah
2.salah satu nya yang SESAT atau benar


jadi antara Theravada dan Mahayana,
1.dua-dua nya ajaran bikin bodoh makhluk hidup.
2.salah satunya yang SESAT dan satu nya menuju arah benar.

mana visudhimagga nya.....^^

salam metta
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #58 on: 07 June 2009, 11:37:02 AM »
Quote
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Begitukah perilaku seorang calon manusia agung??? sungguh menggelikan  :))

sudahkah anda membacanya? dan itukah komentar anda setelah membacanya? bagaimana jika anda kemukakan dulu bagaimana pemahaman anda atas bacaan itu. seorang bodhisatta yang sama sekali tidak melakukan hubungan seks bahkan dengan istri sendiri hanya ada dalam khayalan anda bung.

Benar bahwa Bodhisatta adalah calon manusia agung, tapi paling tidak (menurut RAPB), Bodhisatta bukanlah makhluk suci, belum mencapai kesucian apapun, jadi wajar saja kalo bodhisatta masih memiliki nafsu.

Dan bukankah anda juga bodhisattva, apakah anda tidak memiliki nafsu?

anda bilang saya mengkhayal seolah2 anda pernah melihatnya secara langsung ya , heehe
Lebih aneh komentar anda bung , walaupun bodhisatta masih memiliki nafsu seperti versi anda, tapi Beliau tidak akan sampai seperti ucapan anda "lakukan hubungan seks sepuasnya dan tinggalkan" .  Jika begitu, apa bedanya bodhisatta dengan anda? Ingat, Beliau telah mengumpulkan banyak Parami dan berlatih keras, jadi bagaimanapun tidak separah yg anda utarakan.
Saya bukan bodhisatva dan nafsu saya masih sangat kasar, tapi saya tidak percaya sang bodhisatta yg sampai2 diramalkan Buddha Dipankara, yang sampai2 membuat api neraka padam pd hari sebelumnya diramalkan, masih bisa memiliki nafsu seperti saya dan anda.  Lalu apa makna Kesempurnaan Nekkhama dibalik semua ini? Memberi kesan tidak konsisten juga, pada satu sisi bilang bodhisatta telah mencuci kotoran batinnya dengan air bersih Sila (RAPB hal 157) tapi pada kehidupan berikutnya masih terjatuh pada nafsu indria versi anda.  
 

saudara Chingik,
anda terlalu meng-Agung-kan seorang boddhisatva...bodhisatva gotama mencapai sotapanna saja tidak....
wajar jika beliau punya kama-raga....
nabi agama tetangga saja bisa melakukan hubungan seks dengan semua istri nya dalam 1 malam, padahal itu utusan ALL*H loh.

salam metta.
Mungkin saya terlalu mengagungkan ya. Tapi sadarkah bahwa anda terlalu mensepelekan kemampuan sang Bodhisatta? Sehingga anda merasa oke-oke saja mengumbar nafsu sepuas2nya toh bodhisatta dulu aja begitu. Bilang aja anda ingin melegitimasi pandangan ini agar anda bisa mengumbar nafsu tanpa merasa bersalah. Walaupun sebagai perumah tangga, tau kah anda bahwa kita tetap harus melihat bahaya dari nafsu indria? Jadi berpeganglah pada pesan implisit mengapa kita mengagungkan bodhisatta , dari pada mengumbarnya yg dapat memancing pada kemerosotan.
 

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #59 on: 07 June 2009, 11:51:11 AM »
Quote
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Begitukah perilaku seorang calon manusia agung??? sungguh menggelikan  :))

sudahkah anda membacanya? dan itukah komentar anda setelah membacanya? bagaimana jika anda kemukakan dulu bagaimana pemahaman anda atas bacaan itu. seorang bodhisatta yang sama sekali tidak melakukan hubungan seks bahkan dengan istri sendiri hanya ada dalam khayalan anda bung.

Benar bahwa Bodhisatta adalah calon manusia agung, tapi paling tidak (menurut RAPB), Bodhisatta bukanlah makhluk suci, belum mencapai kesucian apapun, jadi wajar saja kalo bodhisatta masih memiliki nafsu.

Dan bukankah anda juga bodhisattva, apakah anda tidak memiliki nafsu?

anda bilang saya mengkhayal seolah2 anda pernah melihatnya secara langsung ya , heehe
Lebih aneh komentar anda bung , walaupun bodhisatta masih memiliki nafsu seperti versi anda, tapi Beliau tidak akan sampai seperti ucapan anda "lakukan hubungan seks sepuasnya dan tinggalkan" .  Jika begitu, apa bedanya bodhisatta dengan anda? Ingat, Beliau telah mengumpulkan banyak Parami dan berlatih keras, jadi bagaimanapun tidak separah yg anda utarakan.
Saya bukan bodhisatva dan nafsu saya masih sangat kasar, tapi saya tidak percaya sang bodhisatta yg sampai2 diramalkan Buddha Dipankara, yang sampai2 membuat api neraka padam pd hari sebelumnya diramalkan, masih bisa memiliki nafsu seperti saya dan anda.  Lalu apa makna Kesempurnaan Nekkhama dibalik semua ini? Memberi kesan tidak konsisten juga, pada satu sisi bilang bodhisatta telah mencuci kotoran batinnya dengan air bersih Sila (RAPB hal 157) tapi pada kehidupan berikutnya masih terjatuh pada nafsu indria versi anda. 
 

saudara Chingik,
anda terlalu meng-Agung-kan seorang boddhisatva...bodhisatva gotama mencapai sotapanna saja tidak....
wajar jika beliau punya kama-raga....
nabi agama tetangga saja bisa melakukan hubungan seks dengan semua istri nya dalam 1 malam, padahal itu utusan ALL*H loh.

salam metta.
Mungkin saya terlalu mengagungkan ya. Tapi sadarkah bahwa anda terlalu mensepelekan kemampuan sang Bodhisatta? Sehingga anda merasa oke-oke saja mengumbar nafsu sepuas2nya toh bodhisatta dulu aja begitu. Bilang aja anda ingin melegitimasi pandangan ini agar anda bisa mengumbar nafsu tanpa merasa bersalah. Walaupun sebagai perumah tangga, tau kah anda bahwa kita tetap harus melihat bahaya dari nafsu indria? Jadi berpeganglah pada pesan implisit mengapa kita mengagungkan bodhisatta , dari pada mengumbarnya yg dapat memancing pada kemerosotan.
 
saudara chingik,

ana sudah OOT...yang saya tanyakan pada inti-nya.
1.apakah bisa seseorang hamil tanpa berhubungan seks....
2.apakah seorang yang telah mematahkan LDM nya, masih sempat buang-buang waktu di-istana selama 28 tahun.
bermain mencari istri?

3.ketika guru mahayana mengatakan ini-itu,tiba2 guru tersebut menikahi seorang gadis CANTIK. dan tak lama kemudian gadis itu HAMIL.....dan guru anda mengatakan "ini upaya kausalya"
apakah anda masih memiliki keyakinan bahwa guru tersebut MAHA-SUCI dan bebas dari kama-raga?

mungkin boddhisatva tidak memiliki nafsu sebesar nabi tetangga...tetapi setidaknya kalau 1 istri juga bisa mr.P dapat "berdiri" dan puas.
ini membuktikan kalau masih "ADA" NAFSU ( kama - raga )

salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!