//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Prilaku Buddha yang menyimpang?????  (Read 50702 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #75 on: 07 June 2009, 04:06:37 PM »
sekarang aye bisa membanggakan bahwa Buddha itu hebat, bisa punya anak tanpa Make love, istrinya melahirkan kondisi perawan, Rahula adalah anak dewa (kenapa gak jadi juru selamat ya? )
Bodhisatva merupakan juru selamat manusia yang menyediakan surga bagi yang percaya padanya.

plesetan dari ajaran bini ya?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #76 on: 07 June 2009, 04:16:35 PM »
sekarang aye bisa membanggakan bahwa Buddha itu hebat, bisa punya anak tanpa Make love, istrinya melahirkan kondisi perawan, Rahula adalah anak dewa (kenapa gak jadi juru selamat ya? )
Bodhisatva merupakan juru selamat manusia yang menyediakan surga bagi yang percaya padanya.

plesetan dari ajaran bini ya?
Bukan, tapi saya HARUS menganggap ini sebagai kenyataan dan apabila ada yang bertanya toh jadi saya bisa jawab, cuma sayangnya Buddha masih kalah euy, Beliau mati dan tidak bangkit lagi hanya menitis doang jadi amitabha dan jadi juru selamat di versi kita.
atau ada yang yang punya referensi yang lebih mantep biar tidak kalah nih, malu nih gw kalau kalah hebat.

Tambahan, dan kalau di bilang ternyata Buddha itu di ciptakan oleh Tuhan mau bilang apa nih :(
« Last Edit: 07 June 2009, 04:26:05 PM by ryu »
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #77 on: 07 June 2009, 04:53:02 PM »
sekarang aye bisa membanggakan bahwa Buddha itu hebat, bisa punya anak tanpa Make love, istrinya melahirkan kondisi perawan, Rahula adalah anak dewa (kenapa gak jadi juru selamat ya? )
Bodhisatva merupakan juru selamat manusia yang menyediakan surga bagi yang percaya padanya.

plesetan dari ajaran bini ya?
Bukan, tapi saya HARUS menganggap ini sebagai kenyataan dan apabila ada yang bertanya toh jadi saya bisa jawab, cuma sayangnya Buddha masih kalah euy, Beliau mati dan tidak bangkit lagi hanya menitis doang jadi amitabha dan jadi juru selamat di versi kita.
atau ada yang yang punya referensi yang lebih mantep biar tidak kalah nih, malu nih gw kalau kalah hebat.

Tambahan, dan kalau di bilang ternyata Buddha itu di ciptakan oleh Tuhan mau bilang apa nih :(

Tenangg...tenannggg.... statement ini akan terdengar ketika jamannya anak dari ryu.jr  :)) :))

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #78 on: 07 June 2009, 04:54:37 PM »
judulnya ga salah : "Prilaku buddha yang menyimpang" => kesan nya gimana gitu?
perilaku yang menyimpang, sakit kah???


Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #79 on: 07 June 2009, 05:09:40 PM »
wajar sajalah kalau pangeran siddharta melakukan hub.seks , dia melakukan hub.seks KETIKA dia masih menjadi PANGERAN , bukan SESUDAH dia menjadi PERTAPA , gitu aja kok repot .
ketika pangeran siddharta lahir , dia telah diramalkan bahwa suatu saat nanti dia akan menjadi raja yang sangat hebat atau menjadi seorang yang mencapai penerangan (lupa tepatnya apa) , berarti ketika itu dia mempunyai 2 pilihan . [sehingga ayahnya yang pada waktu itu ingin dia menjadi seorang raja untuk menggantikan tahtanya , tidak mengizinkan pangeran siddharta keluar agar tidak melihat 4 peristiwa penting (jadi wajar sewaktu dia melihat orang tua , dia tidak tahu karena tidak pernah dan menanyakan hal tsb pada kusirnya) ] .
pangeran siddharta akhirnya pun memilih untuk mencapai penerangan sempurna untuk menyelamatkan makhluk dari kematian , tua dsb . mungkin untuk manusia biasa yang hatinya belum tercerahkan akan memilih menjadi raja yang hebat dan berkuasa .

mengapa sekarang mempermasalahkan pangeran siddharta dulunya berhubungan seks atau tidak ? saya rasa tidak masalah , seperti yang sudah saya katakan tadi , dia melakukan hub.seks ketika dia masih seorang pangeran . jika ternyata dia melakukan hub.seks ketika sudah menjadi pertapa atau sudah mencapai penerangan , baru kita permasalahkan.

^
^
saya tidak bisa tidak setuju dengan kamu sista vathena ;D
sista vathena sungguh bijaksana, jd makin kagum dech  :-[  ^-^
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #80 on: 07 June 2009, 05:10:19 PM »
Quote
masih dalam RAPB buku 3, hal 3335, dijelaskan mengenai 2 jenis meninggalkan keduniawian:
1. sebelum menikah, dan 2. sesudah menikah,
Jadi silahkan melakukan hubungan seks sepuasnya dengan istri dan kemudian tinggalkan. ini tidak mengurangi nilai kesempurnaan itu. bahkan disebutkan jenis tertinggi dari kesempurnaan ini adalah yang dilakukan oleh Raja Cula Sutasoma, yang pada saat itu adalah seorang raja dengan seorang ratu dan banyak selir.

Begitukah perilaku seorang calon manusia agung??? sungguh menggelikan  :))

sudahkah anda membacanya? dan itukah komentar anda setelah membacanya? bagaimana jika anda kemukakan dulu bagaimana pemahaman anda atas bacaan itu. seorang bodhisatta yang sama sekali tidak melakukan hubungan seks bahkan dengan istri sendiri hanya ada dalam khayalan anda bung.

Benar bahwa Bodhisatta adalah calon manusia agung, tapi paling tidak (menurut RAPB), Bodhisatta bukanlah makhluk suci, belum mencapai kesucian apapun, jadi wajar saja kalo bodhisatta masih memiliki nafsu.

Dan bukankah anda juga bodhisattva, apakah anda tidak memiliki nafsu?

anda bilang saya mengkhayal seolah2 anda pernah melihatnya secara langsung ya , heehe
Lebih aneh komentar anda bung , walaupun bodhisatta masih memiliki nafsu seperti versi anda, tapi Beliau tidak akan sampai seperti ucapan anda "lakukan hubungan seks sepuasnya dan tinggalkan" .  Jika begitu, apa bedanya bodhisatta dengan anda? Ingat, Beliau telah mengumpulkan banyak Parami dan berlatih keras, jadi bagaimanapun tidak separah yg anda utarakan.
Saya bukan bodhisatva dan nafsu saya masih sangat kasar, tapi saya tidak percaya sang bodhisatta yg sampai2 diramalkan Buddha Dipankara, yang sampai2 membuat api neraka padam pd hari sebelumnya diramalkan, masih bisa memiliki nafsu seperti saya dan anda.  Lalu apa makna Kesempurnaan Nekkhama dibalik semua ini? Memberi kesan tidak konsisten juga, pada satu sisi bilang bodhisatta telah mencuci kotoran batinnya dengan air bersih Sila (RAPB hal 157) tapi pada kehidupan berikutnya masih terjatuh pada nafsu indria versi anda.  
 

saudara Chingik,
anda terlalu meng-Agung-kan seorang boddhisatva...bodhisatva gotama mencapai sotapanna saja tidak....
wajar jika beliau punya kama-raga....
nabi agama tetangga saja bisa melakukan hubungan seks dengan semua istri nya dalam 1 malam, padahal itu utusan ALL*H loh.

salam metta.
Mungkin saya terlalu mengagungkan ya. Tapi sadarkah bahwa anda terlalu mensepelekan kemampuan sang Bodhisatta? Sehingga anda merasa oke-oke saja mengumbar nafsu sepuas2nya toh bodhisatta dulu aja begitu. Bilang aja anda ingin melegitimasi pandangan ini agar anda bisa mengumbar nafsu tanpa merasa bersalah. Walaupun sebagai perumah tangga, tau kah anda bahwa kita tetap harus melihat bahaya dari nafsu indria? Jadi berpeganglah pada pesan implisit mengapa kita mengagungkan bodhisatta , dari pada mengumbarnya yg dapat memancing pada kemerosotan.
 

Pangeran Sidhattha menikah dengan Yasodhara umur 16 tahun, dan baru umur 29, Rahula lahir, butuh waktu 13 tahun untuk memproduksi seorang anak. tentu saja ini sama sekali bukan tindakan mengumbar hawa nafsu. yang ingin saya katakan adalah bahwa sepasang suami istri melakukan hubungan seks 12 kali sehari tetap tidak ada 1 pun pelanggaran. jadi saya tetap berpendapat tidak perlu merasa bersalah jika melakukan hubungan seks dengan istri sendiri, jangan sama istri orang lain ;D

Bro Chingik, bagaimana pendapat anda mengenai Bodhisatta menghina Buddha, seperti yg sempat saya lontarklan tapi belum ada yg menanggapi? mungkinkah seorang suci menghina orang yg bahkan lebih suci darinya?

Sepertinya anda membaca RAPB sepotong2 dan tidak berurutan, mungkin hanya demi mencari dukungan atas statement anda, saya sarankan bacalah berurutan dari awal sampai tuntas, baru akan terasa manfaatnya.

_/\_
 Saya hanya kutip dari sudut pandang mahayana bahwa bodhisatta memang tidak melakukan hubungan seks, bukan soal apakah itu sebagai hal yg salah atau tidak, wong tidak melakukan kok harus merasa salah atau tidak.
Yang menganggap melakukan hubungan sex itu kan dari sudut pandang Theravada.  
 Kalau pandangan mahayana demikian, ya sudahlah demikian, mengapa harus memaksakan pandangan Theravada-lah yg benar, lalu memprovokasinya dengan mengatakan Buddha menjilat ludahnya sendiri. Apakah itu layak dilakukan seorang Buddhis yg diajar utk bertutur kata baik, lembut, dan bijak? Dan akibatnya saya juga jadi terprovokasi, haha..kasian sekali saya ini. hehe..

Mengenai Bodhisatta menghina Buddha, tentu dalam Mahayana ada Sutra tersendiri. Intinya saya rasa sudah cukup jelas, bahwa dalam Sudut pandang Mahayana , bodhisatta sesungguhnya tidak menghina Buddha, karena ada alasan tertentu dibalik peristiwa itu. Kalo dalam sudut pandang Theravada mengatakan bodhisatta telah benar2 menghina Buddha, maka silakan berpegang pada kebenaran pandangan Theravada.
Saya sendiri tidak mau terkungkung dalam dikotomi ini, karena saya tetap mengacu pada Kalama Sutta. Jadi sebenarnya saya tetap mendalam Mahayana dan Theravada, dan tidak mau terjebak dalam perbedaan pandangan ini. Saat saya menanggapai setiap pertanyaan dari rekan Theravada mengenai Mahayana, tujuan saya cuma ingin mengembalikan jawabannya ke ranah yg seimbang. Karena saya merasa adlah sangat absurd bila membuat pertanyaan mengenai suatu aliran namun dibalas dengan pembenaran pd aliran pegangannya sendiri. Ini kan bertolak belakang dengan semangat Kalama Sutta dan Ehipassiko.
Saya tidak mencari dukungan atas statement saya, karena saya tidak tertarik, saya hanya mau memperlihatkan bahwa saya juga bisa ambil sepenggal pandangan dari buku misalnya RAPB dan mencari ketidak konsistensi dalam isi kitab itu sendiri, karena yg saya tangkap dari cara rekan menanggapi konsep mahayana juga tidak jauh dari cara demikian.

Saya sndiri telah mendapat manfaat dari RAPB, buku itu lebih menguatkan saya utk mengikut jejak petapa Sumedha ,dan memang tidak salah bila saya memilih jalan bodhisatta. Pernyataan lugu saya ini mudah2an tidak membuat anda tertawa.  :P  :P :>-
 
« Last Edit: 07 June 2009, 05:13:19 PM by chingik »

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #81 on: 07 June 2009, 05:17:45 PM »
lanjut ee..
kutipan RAPB
Quote
Ketika Bodhisatta Pangeran sedang berada dalam perjalanan menuju taman kerajaan, para dewa berunding, “Waktunya bagi Pangeran Siddhattha untuk menjadi Buddha semakin dekat. Mari
kita memperlihatkan pertanda kepadanya yang akan membuatnya melepaskan keduniawian dan menjadi petapa.” Mereka menyuruh salah satu dewa menyamar sebagai orang tua, berambut putih, tidak bergigi, punggung yang bungkuk, berjalan gemetaran menggunakan tongkat. Pertanda orang tua ini yang adalah penjelmaan dewa tidak dapat dilihat orang lain selain Bodhisatta dan kusirnya.
mengapa dewa berusaha memperlihatkan orang tua?...bukankah tanpa melihat orang tua Gotama sudah tercerahkan

 :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))
saudara marcedes yang paling pintar, paling bijaksana, paling merasa diri paling benar
bisa2 saudara mengucapkan statement tersebut, ada sudah menguasai banget ya
aliran dari mana tuh, dari hasil belajar aliran mana tuh....
bahkan orang g****k seperti aku j tau, bahwa Gotama harus bertemu dengan 4 komponen utama
baru bisa jd buddha....  ^-^

no offense loh  :D

 _/\_
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #82 on: 07 June 2009, 05:24:45 PM »
Adakah penegasan (sumber yg relevan) dari sutra yang mengatakan bodhisattva tidak 'make love' lagi untuk memperoleh keturunan ??

 _/\_ _/\_ _/\_
ada. baca dong dari awal..hehe

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #83 on: 07 June 2009, 05:28:33 PM »
Duu-duanya benar itu menurut pandangannya masing2 cuy

sip..deh haha

Bro Marcedes, saya rasa anda terlalu melekat Sutta. Sehingga memandang yg lain salah semua.
Saya mempelajari Mahayana dan Theravada, tapi tidak menganggap dua-duanya salah atau pun benar. Kalo bicara Mahayana, ya saya berpijak pada sudut pandang mahayana. Kalo bicara soal Theravada  ya saya berpijak pd sudut pandang Theravada.
Anda slalu ngotot bahwa pasti ada satu yg salah, berarti anda tidak konsisten juga karena bukankah kita sudah dinasihati dalam Kalama Sutta. Jadi mohon jangan menyia2kan waktu utk menanyakan sesuatu dengan menilainya dari isi Sutta. Kalo belajar utk memahami atas dasar menambah wawasan , itu wajar, tapi anda telah banyak menghabiskan wkt utk hal2 yg tidak berguna ini dengan mencari kesalahan. Ini tercermin dari cara anda memulai suatu diskusi. Cara diskusi yg benar seharusnya begini: dalam ajaran xx terdapat prinsip seperti ini ini, bagaimana prinsip ini dijelaskan dalam ajaran xx itu?  Ini lah contoh diskusi yg sehat. Tapi anda datang2 langsung hah?? Katanya Buddha begini2 tapi mengapa (sambil buka refrensi aliran anda) malah begitu2? Wong kalo gitu anda ingin belajar dhamma atau mencari2 kesalahan.  INi bisa membuat orang salah paham bahwa anda ingin mengobrak abrik, bukan ingni berdiskusi. Jadi mohon membuat pertanyaan yg elegan. Saya rasa sebuah forum pasti ada etikanya. Jadi mohon moderator pertimbangkan bahwa apakah cara memulai diskusi bro Marcedes sudah benar atau tidak, kalo benar, saya mohon maaf, mungkin saya yg telah salah paham.
 :)

mewakili moderator,

anda benar Bro Chingik, topik ini memang provokatif, tapi sebenarnya thread ini bukanlah thread yg berdiri sendiri, tapi merupakan pecahan dari thread "pertanyaan kritis...", kami sedang mempertimbangkan apa yg harus dilakukan, apakah dengan mengganti judul atau lainnya. terima kasih sudah mengingatkan

_/\_

ganti judul utk apa ? ganti sikap dan perilaku dong, kalo tidak bgm bisa menjadi public figure? wkwkw. just kidding.. =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #84 on: 07 June 2009, 05:34:04 PM »
lanjut ee..
kutipan RAPB
Quote
Ketika Bodhisatta Pangeran sedang berada dalam perjalanan menuju taman kerajaan, para dewa berunding, “Waktunya bagi Pangeran Siddhattha untuk menjadi Buddha semakin dekat. Mari
kita memperlihatkan pertanda kepadanya yang akan membuatnya melepaskan keduniawian dan menjadi petapa.” Mereka menyuruh salah satu dewa menyamar sebagai orang tua, berambut putih, tidak bergigi, punggung yang bungkuk, berjalan gemetaran menggunakan tongkat. Pertanda orang tua ini yang adalah penjelmaan dewa tidak dapat dilihat orang lain selain Bodhisatta dan kusirnya.
mengapa dewa berusaha memperlihatkan orang tua?...bukankah tanpa melihat orang tua Gotama sudah tercerahkan

 :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))
saudara marcedes yang paling pintar, paling bijaksana, paling merasa diri paling benar
bisa2 saudara mengucapkan statement tersebut, ada sudah menguasai banget ya
aliran dari mana tuh, dari hasil belajar aliran mana tuh....
bahkan orang g****k seperti aku j tau, bahwa Gotama harus bertemu dengan 4 komponen utama
baru bisa jd buddha....  ^-^

no offense loh  :D

 _/\_

Dalam hal ini untuk mempertanyakan aliran mahayanya yang mengatakan bahwa Buddha sebelum siddharta itu sudah suci dan tercerahkan, kenapa dewa harus membantu?
andersten?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #85 on: 07 June 2009, 05:37:28 PM »
Duu-duanya benar itu menurut pandangannya masing2 cuy

sip..deh haha

Bro Marcedes, saya rasa anda terlalu melekat Sutta. Sehingga memandang yg lain salah semua.
Saya mempelajari Mahayana dan Theravada, tapi tidak menganggap dua-duanya salah atau pun benar. Kalo bicara Mahayana, ya saya berpijak pada sudut pandang mahayana. Kalo bicara soal Theravada  ya saya berpijak pd sudut pandang Theravada.
Anda slalu ngotot bahwa pasti ada satu yg salah, berarti anda tidak konsisten juga karena bukankah kita sudah dinasihati dalam Kalama Sutta. Jadi mohon jangan menyia2kan waktu utk menanyakan sesuatu dengan menilainya dari isi Sutta. Kalo belajar utk memahami atas dasar menambah wawasan , itu wajar, tapi anda telah banyak menghabiskan wkt utk hal2 yg tidak berguna ini dengan mencari kesalahan. Ini tercermin dari cara anda memulai suatu diskusi. Cara diskusi yg benar seharusnya begini: dalam ajaran xx terdapat prinsip seperti ini ini, bagaimana prinsip ini dijelaskan dalam ajaran xx itu?  Ini lah contoh diskusi yg sehat. Tapi anda datang2 langsung hah?? Katanya Buddha begini2 tapi mengapa (sambil buka refrensi aliran anda) malah begitu2? Wong kalo gitu anda ingin belajar dhamma atau mencari2 kesalahan.  INi bisa membuat orang salah paham bahwa anda ingin mengobrak abrik, bukan ingni berdiskusi. Jadi mohon membuat pertanyaan yg elegan. Saya rasa sebuah forum pasti ada etikanya. Jadi mohon moderator pertimbangkan bahwa apakah cara memulai diskusi bro Marcedes sudah benar atau tidak, kalo benar, saya mohon maaf, mungkin saya yg telah salah paham.
 :)
saudara chingik, saya mempelajari sutta berdasarkan juga dari pratek..
karena selama saya pratek meditasi, belum pernah apa yang saya temukan itu meleset dari sutta.
wajar saja saya mempertanyakan...
ibarat saya memakan garam saya merasa asin, kemudian sutta menyatakan sama yakni asin...tiba-tiba datang SUTRA bilang manis dan kemudian manis dan asin katanya sama....lucu kan?
jadi apa yangs saya temukan yah,jelas saya pertanyakan...karena jikalau lanjut terus...
siapa tahu saya salah?......
kalau anda memang bisa menjelaskan sesuai dengan "akal sehat" yah tentu saja saya bisa terima..

seorang Siddharta ketika melahirkan disitu jelas tertulis "sadar" dan lagi beliau tentu sudah memiliki kemampuan beberapa abhina sebelum menjadi siddharta...
beliau masuk jhana saja sewaktu duduk dibawah pohon jambu.. dengan gampang-nya...
anda duduk depan altar butuh berapa tahun masuk jhana?
jadi wajar kalau beliau bisa lahir dengan kondisi demikian...boddhisatva....10 parami...bukan 0.01 parami.

coba lihat penjelasan sutta mengenai abhina..disitu jelas!!! bukan tidak ada angin tidak ada air...tiba-tiba bisa ZAP langsung ada.
dimana seseorang harus masuk ke jhana dan mengambil objek yang sesuai....jika ingin memunculkan api yah pakai unsur api...sebagai objek...bukan pakai objek avatar saudara ryu baru tiba-tiba muncul api... ;D   jadi diskusi tentu menggunakan "akal sehat" lah.

bayangkan saja Guru sebesar AjahnChah,tiba-tiba menikah dan hidup berkeluarga....apa jadi nya?
apa masih boleh dikatakan "menjalani hidup suci" dimata masyarakat?... :D

justru kadang saya sedikit tertawa dengan jawaban mahayanis seperti anda, yang berbicara ngawur sama sekali.....
bayangkan dalam sutta (bukti) itu tertulis Siddharta sendiri menyatakan "belum" mencapai....
tapi anda ngotot mau bilang sudah mencapai demi menutupi kesalahan sutra mahayana....dan lagi parah nya dalam Tripitaka juga ada bagian seperti itu.....
jadi dalam Tipitaka ketika Siddharta bilang tidak, semua apa yang dilakukannya memang "Tidak"...jadi berkata A berprilaku A.
bukan seperti Tripitaka mahayana, berkata A tapi berprilaku B.

saya tidak fanatik kok. andai kata memang anda benar...saya juga pasti sangat bersyukur anda membuka mata batin saya yang tersesat...
tetapi sebelum saya percaya sama kata-kata anda, tentu saya juga harus menguji...
dan dari semua pertanyaan yg saya berikan....coba deh...jawab..
dan lagi semua jawaban yang diberikan sungguh menggelikan... =))   buddha yang mencapai pencerahan sampai harus punya bini,
sampai harus berdrama "lupa" cara pencapaian..

mengapa buddha harus kurus kering bermeditasi bahkan sampai harus mati? apa mau supaya penoton terharu?
justru anda berkomentar se-olah-olah Siddharta Gotama ini pemain sinetron kelas profesional.
apa ga malu beragama buddha?

justu saya menunggu visudhi magga dari saudara mahayana demi memperjelas...cara metode latihan mahayana...!!!
dimana setiap latihan kilesa apa yg runtuh, kemudian objek apa...dan sebagainya...
tapi sampai sekarang M A N A ?

pertanyaan saya di Thread satu juga mana?....
9 kemulian jenjang alam + 16 metode belum lagi sutra dimana Devadatta jadi SAMMASAMBUDDHA?  dalam Sutta jelas hanya paccekabuddha.
dan lagi siapa yang memprovokasi?
kenyataan di sutra tertulis demikian..Siddharta katanya telah mencapai pencerahan jauh sebelum kalpa ini,,bahkan tidak terhitung lagi..
tapi kenyataan mengapa beliau bisa memiliki istri?

kalau tumimbal lahir anda beralasan bahwa emansipasi....oke lah
kalau punya istri anda beralasan apa? jadi saya juga heran mengapa anda mengatakan saya seorang provokator? salahkan sutra anda berkata demikian.

kalau memang visudhi magga nya kacau balau.....
saya rasa moderator harus nya memindahkan mahayana pada thread buddhism dengan kepercayaan lain...
apa bedanya dengan ajaran master LU ?

wajar sajalah kalau pangeran siddharta melakukan hub.seks , dia melakukan hub.seks KETIKA dia masih menjadi PANGERAN , bukan SESUDAH dia menjadi PERTAPA , gitu aja kok repot .
ketika pangeran siddharta lahir , dia telah diramalkan bahwa suatu saat nanti dia akan menjadi raja yang sangat hebat atau menjadi seorang yang mencapai penerangan (lupa tepatnya apa) , berarti ketika itu dia mempunyai 2 pilihan . [sehingga ayahnya yang pada waktu itu ingin dia menjadi seorang raja untuk menggantikan tahtanya , tidak mengizinkan pangeran siddharta keluar agar tidak melihat 4 peristiwa penting (jadi wajar sewaktu dia melihat orang tua , dia tidak tahu karena tidak pernah dan menanyakan hal tsb pada kusirnya) ] .
pangeran siddharta akhirnya pun memilih untuk mencapai penerangan sempurna untuk menyelamatkan makhluk dari kematian , tua dsb . mungkin untuk manusia biasa yang hatinya belum tercerahkan akan memilih menjadi raja yang hebat dan berkuasa .

mengapa sekarang mempermasalahkan pangeran siddharta dulunya berhubungan seks atau tidak ? saya rasa tidak masalah , seperti yang sudah saya katakan tadi , dia melakukan hub.seks ketika dia masih seorang pangeran . jika ternyata dia melakukan hub.seks ketika sudah menjadi pertapa atau sudah mencapai penerangan , baru kita permasalahkan.

Vathena yang bijak,
masalah dalam kitab mahayana dikatakan bahwa "siddharta telah mencapai pencerahan sempurna jauh sebelum kalpa ini"
jadi bahkan ketika masih menjadi pertapa jotipala disitu beliau telah merealisasikan pencerahan sempurna.

nah,bukankah ini bikin kontradiksi?
masa orang yang sudah mencapai pencerahan sempurna masih harus menikmati keduniawi-an...punya istri.
bahkan bayangkan orang yang telah mencapai pencerahan sempurna mesti "BER-GURU" pada Alara Kalama..
kalau tidak salah ketika Buddha baru saja merealisasikan pencerahannya dalam sutta. disitu ada pertapa bertanya "SIAPA GURU-MU?"
baca baik-baik jawaban buddha...

kalau sesuai sutta memang semua masih masuk akal...dimana Siddharta masih butuh pengajaran..
tapi terbalik dengan Sutra disitu harusnya tidak butuh guru...
jadi yang tolol siapa?


Quote
Mengenai Bodhisatta menghina Buddha, tentu dalam Mahayana ada Sutra tersendiri. Intinya saya rasa sudah cukup jelas, bahwa dalam Sudut pandang Mahayana , bodhisatta sesungguhnya tidak menghina Buddha, karena ada alasan tertentu dibalik peristiwa itu
yah saudara chingik,
maka oleh itu tolong sebutkan alasan nya apa? :)
mau bilang upaya kausalya?

mudah-mudahan visudhimagga yang dinantikan saudara Bond dan saya. bukan jawaban Upaya Kausalya.
kalau bicara upaya kausalya...seseorang bisa saja masuk jhana dari 4 dulu baru kemudian jadi 1.
terus dalam Jhana bisa berpikir tentang visualisasi,,kemudian dalam jhana bahkan bisa berpikir "aku dimana yah?"
kalau bicara upayaKausalya, semua bisa jadi terbalik-balik..

bayangkan kalau guru sebesar AjahnChah yang dihormati hampir diseluruh dunia...tiba-tiba punya Istri dan anak...
dan dengan santai nya berkata "upaya kausalya"
seorang pembohong saja bisa beralasan  "upaya Kausalya" dan demikian pembohongannya di-anggap benar. ;D



saya tidak mencari pembenaran, tapi disini dibahas kebenaran...mana benar dan mana salah.

 _/\_
salam metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #86 on: 07 June 2009, 05:40:02 PM »
lanjut ee..
kutipan RAPB
Quote
Ketika Bodhisatta Pangeran sedang berada dalam perjalanan menuju taman kerajaan, para dewa berunding, “Waktunya bagi Pangeran Siddhattha untuk menjadi Buddha semakin dekat. Mari
kita memperlihatkan pertanda kepadanya yang akan membuatnya melepaskan keduniawian dan menjadi petapa.” Mereka menyuruh salah satu dewa menyamar sebagai orang tua, berambut putih, tidak bergigi, punggung yang bungkuk, berjalan gemetaran menggunakan tongkat. Pertanda orang tua ini yang adalah penjelmaan dewa tidak dapat dilihat orang lain selain Bodhisatta dan kusirnya.
mengapa dewa berusaha memperlihatkan orang tua?...bukankah tanpa melihat orang tua Gotama sudah tercerahkan

 :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))
saudara marcedes yang paling pintar, paling bijaksana, paling merasa diri paling benar
bisa2 saudara mengucapkan statement tersebut, ada sudah menguasai banget ya
aliran dari mana tuh, dari hasil belajar aliran mana tuh....
bahkan orang g****k seperti aku j tau, bahwa Gotama harus bertemu dengan 4 komponen utama
baru bisa jd buddha....  ^-^

no offense loh  :D

 _/\_

Dalam hal ini untuk mempertanyakan aliran mahayanya yang mengatakan bahwa Buddha sebelum siddharta itu sudah suci dan tercerahkan, kenapa dewa harus membantu?
andersten?

hah? begitu tah?
koq gw ga tau ya? dari sutra mana kah yang mengatakan bahwa Buddha sebelum siddharta itu sudah suci dan tercerahkan  ???

masalah dalam kitab mahayana dikatakan bahwa "siddharta telah mencapai pencerahan sempurna jauh sebelum kalpa ini"
jadi bahkan ketika masih menjadi pertapa jotipala disitu beliau telah merealisasikan pencerahan sempurna.
sutra apakah itu  ???
« Last Edit: 07 June 2009, 05:41:49 PM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #87 on: 07 June 2009, 05:40:39 PM »
lanjut ee..
kutipan RAPB
Quote
Ketika Bodhisatta Pangeran sedang berada dalam perjalanan menuju taman kerajaan, para dewa berunding, “Waktunya bagi Pangeran Siddhattha untuk menjadi Buddha semakin dekat. Mari
kita memperlihatkan pertanda kepadanya yang akan membuatnya melepaskan keduniawian dan menjadi petapa.” Mereka menyuruh salah satu dewa menyamar sebagai orang tua, berambut putih, tidak bergigi, punggung yang bungkuk, berjalan gemetaran menggunakan tongkat. Pertanda orang tua ini yang adalah penjelmaan dewa tidak dapat dilihat orang lain selain Bodhisatta dan kusirnya.
mengapa dewa berusaha memperlihatkan orang tua?...bukankah tanpa melihat orang tua Gotama sudah tercerahkan

 :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))
saudara marcedes yang paling pintar, paling bijaksana, paling merasa diri paling benar
bisa2 saudara mengucapkan statement tersebut, ada sudah menguasai banget ya
aliran dari mana tuh, dari hasil belajar aliran mana tuh....
bahkan orang g****k seperti aku j tau, bahwa Gotama harus bertemu dengan 4 komponen utama
baru bisa jd buddha....  ^-^

no offense loh  :D

 _/\_

saudara navis yg bijak,

dalam hal ini saya pertanyakan adalah "mengapa" mesti butuh sandiwara untuk mencapai pencerahan?
seperti saudara Ryu katakan
ada kan kemampuan Abhinna dimana Buddha bisa tidak memperlihatkan tubuh nya..
kenapa yah mesti ngumpet malam-malam? apa abhinna-nya macet?

tolong jawabannya yah?^^

salam metta,
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #88 on: 07 June 2009, 05:40:57 PM »
lanjut ee..
kutipan RAPB
Quote
Ketika Bodhisatta Pangeran sedang berada dalam perjalanan menuju taman kerajaan, para dewa berunding, “Waktunya bagi Pangeran Siddhattha untuk menjadi Buddha semakin dekat. Mari
kita memperlihatkan pertanda kepadanya yang akan membuatnya melepaskan keduniawian dan menjadi petapa.” Mereka menyuruh salah satu dewa menyamar sebagai orang tua, berambut putih, tidak bergigi, punggung yang bungkuk, berjalan gemetaran menggunakan tongkat. Pertanda orang tua ini yang adalah penjelmaan dewa tidak dapat dilihat orang lain selain Bodhisatta dan kusirnya.
mengapa dewa berusaha memperlihatkan orang tua?...bukankah tanpa melihat orang tua Gotama sudah tercerahkan

 :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))
saudara marcedes yang paling pintar, paling bijaksana, paling merasa diri paling benar
bisa2 saudara mengucapkan statement tersebut, ada sudah menguasai banget ya
aliran dari mana tuh, dari hasil belajar aliran mana tuh....
bahkan orang g****k seperti aku j tau, bahwa Gotama harus bertemu dengan 4 komponen utama
baru bisa jd buddha....  ^-^

no offense loh  :D

 _/\_

Dalam hal ini untuk mempertanyakan aliran mahayanya yang mengatakan bahwa Buddha sebelum siddharta itu sudah suci dan tercerahkan, kenapa dewa harus membantu?
andersten?

hah? begitu tah?
koq gw ga tau ya? dari sutra mana kah yang mengatakan bahwa Buddha sebelum siddharta itu sudah suci dan tercerahkan  ??? ???
kalau anda tak tahu, nah sekarang anda tahu..^^
dari sutra mahayana pak navis.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Prilaku Buddha yang menyimpang?????
« Reply #89 on: 07 June 2009, 05:42:51 PM »
^

name it one, saudara marcedes
nama sutra nya apa?
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

 

anything