//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - GandalfTheElder

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 95
91
Chan atau Zen / Re: Kriteria Guru yang Baik dan Buruk (Master Shengyen)
« on: 19 November 2011, 12:54:45 PM »
Quote
Apakah anda meragukan Buddha Gotama The Best Teacher ?

Tidak.

 _/\_
The Siddha Wanderer

92
Chan atau Zen / Re: Kriteria Guru yang Baik dan Buruk (Master Shengyen)
« on: 19 November 2011, 12:49:03 PM »
Quote
ya pastinya masing2 mempunyai alasan sendiri, bahkan ada orang yang tidak memilih semua guru tapi bisa juga kelakuannya lebih baik dari yang mempunyai guru diatas.

Betul.

Quote
yang jadi masalah dalam perbincangan disini fiksi atau tidak tokoh buda ini tetap akan menjalankan budadarma.

Saya tidak mampu mengerti kalimat anda ini. Maksudnya apa? Buda menjalankan budadarma? Ha?

Quote
makna berlindung dalam pandangan saya adalah melihat ada kualitas seorang guru yang benar2 melakukan apa yang dikatakan, berhasil dalam apa yang di katakan, benar2 apa yang dikatakan. kalau semisalnya tokoh itu khayalan rasanya sudah lain persoalan.

Ya betul.

Quote
jadi artinya sejarah budis tidak bisa dibuktikan kebenarannya?

Bisa. Tapi sulit untuk membuktikan bahwa memang bener-bener sesungguhnya tepat seperti itu tanpa kesalahan sedikit pun 100% benar. Karena media komunikasi zaman dulu tidak secanggih sekarang.

 _/\_
The Siddha Wanderer

93
Ini dua jawaban ayat dari pihak Khatolik (mereka membuat patung bukan untuk disembah tetapi untuk mewakili orang yang dipatungkan). Tuhan memerintahkan untuk membuat patung tapi bukan untuk disembah:

Kel 25:18-19 : Dan haruslah kaubuat dua kerub (malaikat) dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.

Bil 21:8 : Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.”

 _/\_
The Siddha Wanderer

94
Chan atau Zen / Re: Kriteria Guru yang Baik dan Buruk (Master Shengyen)
« on: 19 November 2011, 08:42:54 AM »
Wakakaka.... bagi agama K, mr. Y adalah THE BEST, bagi agama I, mr. M adalah THE BEST dan bagi agama Buddha, Shakyamuni adalah THE BEST. Tapi alasan mengapa mereka THE BEST inilah yang harus tepat. Kalau saya sih, saya mengatakan Buddha Gautama adalah THE BEST karena ajaran Dharma beliau banyak yang bsia dibuktikan dalam berbagai bidang kehidupan, dan Dharma yang disebutkan dibabarkan oleh beliau mengubah hidup saya ketika saya aplikasikan, mengubah hidup orang-orang yang ada di dekat saya, merubah pola pandang saya (welas asih, kelogisan, dsb), semuanya ke arah yang lebih baik.

Itulah mengapa saya menganggap Buddha sebagai THE BEST bagi diriku, tapi bukan berarti bagi orang lain. Mereka punya kecenderungan karma sendiri untuk menganggap guru lain sebagai THE BEST-nya mereka.

Kalau THE BEST alasannya hanya karena Buddha tertera di Tripitaka, hanya karena di Tripitaka tertulis ada Arhat dsb lantas percaya maka "THE BEST" ini sangat prematur. Siapapun juga bisa mengklaim seperti itu. Orang K bisa bilang eh guru gua THE BEST soalnya ngajarin ini itu, dan sering sekali saya jumpai demikian..... dan... saya akan selalu mengatakan: " leh di agama gua ya ada juga yg kaya guru lo ajarin". Nah lho? Sapa yang THE BEST?

Masalah Buddha benar-benar membabarkan Dharma atau tidak, dan apakah Beliau benar-benar atau tidak, semuanya dapat melihat penemuan para sejarawan bahwa memang kok Buddha BENAR-BENAR ada. Yang ngmg Buddha tokoh fiksi itu bener-bener orang aneh. Beliau nyata bukan khayalan. Lagian saya ya EMOH kalau Buddha seandainya para sejarawan bilang kalau beliau itu tokoh fiksi (mislanya saya kan gak mungkin mengikut agama yang katanya didirikan DORAEMON atau SINCHAN - tokoh fiksi), tapi nyatanya beliau adalah tokoh historikal.

Klaim THE BEST adalah ketika seseorang benar-benar berlindung pada kualitas Buddha Dharma dan Sangha, dan mampu menerapkan kelogisan, kebijaksanaan dan kewelasasihan pada masyarakat. Ini adalah dasar yang paten untuk mengatakan agama A. B, C adalah THE BEST. Berlindung seperti ini bukan berlindung pada Buddha secara sosok "person", tetapi berlindung pada potensi Buddha secara yang  di dalam diri, yang kualitas-kualitasnya atau "personality" disebutkan dalam Buddhanusmrti, dsb yang akhirnya berujung pada aplikasi nyata dari ajaran Sang Buddha.

Jadi sih ya saya cenderung setuju dengan bro. morph karena dari awal sampai akhir yang dibicarakan benernya maunya sama, cuma bahasanya kaga nyambung...hahaha

Yang pasti kita tidak boleh terlalu melekat dengan namanya history (sejarah) sepihak yang sampai sekarang kaga bisa dibuktikan. Misal apakah Sutra Mahayana ataukah Kanon Pali yang bohong. Na ini gak akan ada yang bisa buktikan semuanya hanya hipotesis. Mislanya deh dari kacamata orang Mahasanghika fanatik, kanon Pali itu isinya pada BOHONG, dengan seenak udel mengurang-ngurangi sabda Sang Buddha. Dari kacamata orang Theravada fanatik, isi kitab Mahasanghika itu juga BOHONG karena nambah-nambahi sabda Buddha. Tapi mereka yang sadar, tahu bahwa semuanya itu tidak ada bukti yang jelas, meyakini Buddha Dharma karena aplikasinya dalam kehidupan NYATA, baik dalam pandangan maupun perilaku, tidak peduli pandangan aliran apa.

 _/\_
The Siddha Wanderer

95
Quote
Salut sama pendeta yg ini....

CS Lewis adalah seorang Kristiani Anglikan. Beliau juga kritis terhadap Buddhisme, seperti Buddhis juga kritis terhadap Kristianitas, namun CS Lewis memiliki semangat toleran yang luar biasa... mungkin hasil buah pikirnya dengan sahabat baiknya, Bede Griffiths.

Tokoh Anglikan lain yang super toleran adalah Archbishop Desmond Tutu, sahabat Dalai Lama.

 _/\_
The Siddha Wanderer


96
Quote
Baru tau artinya Namyo-ho renge kyo= Namo Saddharma Pundarika Sutra, kirain = Namo Kwan Se Im Pu Sa..

Di Jepang, "Namu Myoho Renge Kyo" kadang dilafalkan untuk menghormati Bodhisattva Kannon (Guanyin) karena beliau disebutkan dalam salah satu bab Saddharmapundarika Sutra.

Tidak cuma aliran Nichiren, aliran Tendai (Tiantai) juga melafalkan mantra tersebut, juga pengikut Soto Zen.

Kalau saya baca" di majalah intern berbagai aliran Nichiren, sangat banyak "mukjizat" terjadi dari pelafalan mantra tersebut mulai dari perubahan sifat dan sikap menjadi lebih baik, perubahan hidup dan kesembuhan. Tentu ini karena karma kebajikan yang dihasilkan.  :)

 _/\_
The Siddha Wanderer

97
CS Lewis adalah sahabat Bede Griffiths, seorang sadhu Kristiani Khatolik Roma yang aktif dalam dialog dengan Hinduisme dan Buddhisme. Bahkan CS Lewis mendedikasikan autobiografinya, "Surprised By Joy", kepada sahabtanya Bede Griffiths.

Suatu kali CS Lewis menulis surat pada Bede Griffiths:
"Even more disturbing as you [Dom Bede Griffiths] say, is the ghastly record of Christian persecution. It had begun in Our Lord's time - `Ye know not what spirit ye are of' (John of all people!) I think we must fully face the fact that when Christianity does not make a man very much better, it makes him very much worse...Conversion may make of one who was, if no better, no worse than an animal, something like a devil."
[C. S. Lewis in a letter to Bede Griffiths, dated Dec. 20, 1961, not long before Lewis' death, The Letters of C. S. Lewis, ed., W. H. Lewis, (New York: Harcourt, Brace & World, Inc., 1966), p. 301.]

CS Lewis mengakui, bahwa konversi seseorang ke agama Kristiani dapat membuatnya menjadi salah satu orang ini:
1. Menjadikan seseorang jauh lebih baik daripada sebelumnya
2. Menjadikan seseorang lebih buruk daripada hewan, seperti layaknya Iblis = penuh pemaksaan dan penjajahan

Foto Dalai Lama dan Bede Griffiths:


"You know Father, I never knew Christians could think like this."
(Dalai Lama Talks to Bede Griffiths)

 _/\_
The Siddha Wanderer

98
There are people in other religions who are being led by God’s secret influence to concentrate on those parts of their religion which are in agreement with Christianity, and who thus belong to Christ without knowing it. For example, a Buddhist of good will may be led to concentrate more and more on the Buddhist teaching about mercy and to leave in the background (though he might still say he believed) the Buddhist teaching on certain other points. Many of the good Pagans long before Christ’s birth may have been in this position. And always, of course, there are a great many people who are just confused in mind and have a lot of inconsistent beliefs all jumbled up together. Consequently, it is not much use trying to make judgments about Christians and non-Christians in the mass."
(CS Lewis, Mere Christianity)


CS Lewis


Karyanya: Narnia

Bila dilihat dari sudut pandang seorang Kristiani, pendapat CS Lewis ini sangat luar biasa!  8)

CS Lewis adalah theologian yang sangat berpengaruh terhadap dunia Kristiani di dunia. Seharusnya para pendeta yang keblinger, baca buku CS Lewis sehingga tidak seenak udel mengklaim umat agama lain masuk neraka atau umat agama lain kongkalikong dengan Iblis.

 _/\_
The Siddha Wanderer

99
Chan atau Zen / Re: Kriteria Guru yang Baik dan Buruk (Master Shengyen)
« on: 15 November 2011, 08:11:03 PM »
Quote
Nada ini terkesan akrab sekali. Saya akan catat ini untuk diskusi kita di lain kesempatan.

Kaya org K fanatik, bener bro? ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer

100
Ini pendapat negatif dari para misonaris Kristian Pantekostal atau Karismatik ttg Buddhisme:



The Holy Spirit led us into a time of full on, repentance and deliverance from idolatry, Buddhism, witchcraft, temple worship all which are prevalent strongholds in Taiwan. Many hit the floor and were delivered from demons on the spot. We got reports back the next day, I received an immediate email that night, of people young and old being completely set free from tormenting evil spirits that were attacking them daily. That night, we had to corporately repent for these idolatrous sins in order for the generational curses over the land to be broken and for the blessings of healing to flow.
(Jaeson Ma)

http://jaesonma.com/the-power-of-the-cross-part-3/



“Look at the Soka Gakkai (Buddhism). They belong to Satan… and with the evil fourth dimension they carry out dominion over their bodies and circumstances.” Then God told him that Christians should link their fourth-dimensional spiritual power to God the Creator to have even greater control over circumstances than the Soka Gakkai. He concluded:“Soka Gakkai has applied the law of the fourth dimension and has performed miracles; but in Christianity there is only talk about theology and faith!”
(David Yonggi Cho, The Fourth Dimension)

"While Christianity has been in Japan for more than a hundred years, with only half a percent of the population claiming to be Christians, Soka Gakkai has millions of followers... Without seeing miracles, people cannot be satisfied that God is powerful. It is you [Christians] who are responsible to supply miracles for these people."
(David Yonggi Cho, The Fourth Dimension)

"Sokagakkai [Soka Gakkai] has applied the law of the fourth dimension and has performed miracles" (Ibid., 64). Likewise, "many people involved in yoga are healing the sick by yoga meditation...in Buddhism monks also have performed fantastic miracles" (Ibid., 36-37; vol. 2, 36). He states that if non-Christians are able to accomplish incredible feats via the fourth dimension, then Christians, using the same means, ought to be able to do all that and much more (Ibid., vol. 1, 37, 41).
(David Yonggi Cho, The Fourth Dimension)

WOW!

Dan dua orang di atas, sangat berpengaruh pada perkembangan gereja-gereja "mega" Karismatik Pantekosta di Indonesia, seperti gereja B, M (yang terkenal fanatik dengan bahasa-bahasa roh mereka).

NB: Umat Buddhisme aliran Soka Gakkai melafalkan "Nam-myoho renge kyo" atau "Namo Saddharmapundarika Sutra" dan banyak mengalami apa yang orang awam sebut "mukjizat" sehingga di Korea pun jumlah umat Buddhisme Soka Gakkai sangat besar, sebanding dengan umat gereja Yoido Full Gospel Church yang didirikan oleh Yonggi Cho (yang juga gereja terbesar di Asia). Dan mungkin karena itulah Cho sangat cemburu dengan Soka Gakkai dan Buddhisme.

 _/\_
The Siddha Wanderer

101
Hahah.... terbukti doa mereka tidak terwujud...  :))... Dalai Lama malah beberapa kali mengunjungi Toronto... Buddhis dari berbagai aliran juga berkembang di sana.

Ini lagi paranoid mereka sampai bikin Tibetan Tea House (tambahan artikel di atas):

The most accessible events to get involved with are the public events. For example Christians in Toronto in May/June 2004 organised a “Tibetan Tea House” close to the venue where the Dalai Lama was speaking, and attracted many people in to enjoy refreshments. Literature, lectures, art work and the likes all proclaimed the Gospel within a low key, yet effective paradigm. Some conversions occured. My experience to date is that conversations for the Gospel are much more fruitful on “their patch” – that is, when I go to their centre/temple, and drink their tea, or attend their lecture series. Alternatively, many of my conversations occur on “neutral territory” that is, a local cafe. The Tibetan Tea House in Toronto (mentioned above) was decorated in Tibetan motifs, so as to both minimise the cultural jump people in the know would have to make, and also to increase the curiosity factor for those who were seeking. The Tea House not only provided a restful stop, but was also a venue for “friendship evangelism” and several formal lectures on Christianity vis a vis the Dalai Lama’s visit to Toronto.

 _/\_
The Siddha Wanderer

102
In April, the leader of Tibetan Buddhism, the Dalai Lama, came to
Toronto, Canada. He came to strengthen the Buddhist community, but
his visit had an effect on another spiritual community in the city.
It rallied the Christian church.

Christians in Toronto believe that God is up to something in their
city.

When the news broke that the Dalai Lama, Tibetan Buddhism¹s spiritual
leader, was planning to visit Toronto, Mission GTA kicked into gear.

Mission GTA is a network of Christian pastors and leaders
representing a variety of denominations and cultures. They saw this
event as serious cause for concern.

"The prime mission of the Dalai Lama¹s visit," recalled Rev. Richard
Long of Together Ministries, "was an 11-day Tibetan Buddhist
initiation ritual."

"This is something," he added, "many Christians feared would have a
negative impact on the spiritual climate of Toronto, as well as the
rest of Canada."

What emerged was an unprecedented 12-day, 24-hour round-the-clock
cross-denominational prayer and worship initiative called The House
of the King.

Alone, or in groups, Christians prayed as they walked the streets,
rode the public transit and visited some of Toronto¹s historic
landmarks.

As the prayer initiative gathered momentum, national as well as
international prayer groups came on board. With the help of modern
technology, literally tens of thousands of Christians around the
world rallied together to pray for Toronto.

Harry Boghossian, pastor of The Church of the Living God, and
spokesperson for The House of the King, was encouraged by the extent
of the prayer support.

He said, "Women Aglow, with 1.3 million, have been mobilized to pray
for Toronto at this time. We¹ve had intercessors in Africa that
number to the tune of about 30,000. We have prisoners in Argentina
that have come to the Lord and the entire population of the prison is
targeting Toronto."

Never in the history of Toronto had there been so much prayer for the
city. Nor had there ever been the opportunity to welcome the presence
of God through 12 days of 24-hour worship.

First Nations [American Indians], Chinese, Korean, and African-
Canadian were some of the many people groups that responded.

Pastor Bill Dyck and his congregation, the Toronto Alliance Church,
saw the visit of the Dalai Lama and his Buddhist followers as a
unique opportunity to extend Christian love and good will. He
said, "If there are Buddhist spiritual seekers who come to this city
wanting to engage spiritually with people, we want to be there."

They transformed their storefront church into a hospitality center,
so Asian as well as Western-Buddhist pedestrians were welcomed to a
Tibetan Tea Room and Art Gallery.


If that wasn¹t enough to keep the city hopping, Todd Bentley¹s
radical Fresh Fire Ministry showed up with over 300 Canadian and
foreign participants-eager to reach the city with practical
demonstrations of God¹s love. Remarkably, Fresh Fire ministry
coordinators had-unknowingly-scheduled their campaign to coincide
with the exact dates of The House of the King prayer thrust!

On the fourth day of the event, Peter Byers, the Toronto Ablaze
campaign coordinator stated: "Not only have people been accepting
 as their Savior, but a lot of people have been getting healed:
backs, necks, hearing. And a blind eye was opened today!"

The campaign reported extraordinary results. Approximately 600 people
made first time decisions to follow Christ. At least 40 miraculous
healings were reported to have taken place right on the streets of
Toronto.

Colin Mills, a resident of the city, eagerly testified about what God
had done for him. He said, "Todd Bentley called out someone who had a
kidney condition, a failing kidney. The fire of the Holy Spirit went
through the right side of my body. This morning when I woke up, I
have not physically felt like this before. I mean like totally
healthy!"

Clearly, as Christians came together to pray, worship and work
together with a common focus, the church in Toronto entered a new
level of empowerment.

Pastor Alvin Nicholson is the Chair of Mission GTA and Agape
Ministries. He suggested, "To the degree [that] our unity is intact,
that is the degree that our authority as a church is in place to do
things within the city, province and the nation."

Many felt, in the end, what initially was cause for great concern may
have been a 'divine set-up.'

According to Rev. Long, "It was an excuse, it was a catalyst - the
Dalai Lama¹s visit -for the church to rise up, to begin to pray for
the city they live in, in a way they never had before."

He added, "There were incredible moments where the worship teams
really felt the delight of the Father. At the end of it - really no
one wanted it to stop. There is a divine destiny for this nation.
We¹re going to see revival on a level we¹ve never seen it before."

Many Christians in Toronto believe that The House of the King prayer
and worship initiative was not only a small sampling of Heaven on
earth, but may be a foretaste of the great move of God that many
believe is about to come.

source: http://www.cbn.com/CBNNews/CWN/061804toronto.asp

==================================================================================

 [at] atas
Contoh yang buruk dari segi toleransi beragama =_="

 _/\_
The Siddha Wanderer

103
Quote
bukan cm warga keturunan tionghua yg disikat jd domba pengikut brewok... nurut info yg ade, ada target n ambisi untuk meng-kanesten kan seluruh non-mas-rani yg ada di indonesia... coba klo ada kenalan pendeta kanesten yg tergabung dalam PGI coba tanya aje...

Saya pikir ada 3 agama misionaris di dunia ini: Islam, Kristiani dan..... Buddha

Tujuan misionaris adalah menyebarkan ajaran agar banyak orang yang mengikutinya sehingga tercapai kebahagiaan sejati menurut versi masing-masing... makanya ada yang namanya Dhammaduta atau Dharmaduta juga.

Dampak agama misionaris adalah menyebarnya agama Buddha ke berbagai negara dengan berbagai kultur, sama dengan Islam dan Kristiani. Sedangkan agama Yahudi, Tao, Hindu kebanyakan berpusat pada kebudayaannya sendiri saja makanya lebih berkembang di kalangan orang Yahudi (Judaism) / India (Hindu) / Tionghoa (Tao) saja.

Dan di agama apapun, pastilah ada usaha atau keinginan agar seseorang memeluk agama tertentu. Gak cuma agama Samawi aja yang begitu, tapi semua. Umat agama mana yang nggak punya keinginan agar orang-orang di negaranya memeluk agama yang sama? Lah banyak dari kita aja pengen keluarga dan temen" punya agama yang sama dengan kita, sekaligus pengen agama kita berkembang.

Perbedaannya, agama Buddha dan umat Buddhis melaksanakan misonaris dengan cara yang elegan, berbeda dengan beberapa umat dari agama lain yang berhasil karena menghalalkan keduniawian yang tidak sepantasnya, pemaksaan, kekerasan dan penjajahan. Buddhisme memiliki cara yang damai dan toleran dalam usaha misionaris dan berhasil, ini yang luar biasa.

 _/\_
The Siddha Wanderer

104
Quote
tapi anthony de melo kok malah kadang dianggap sesat oleh kaum ka****k ?

Mungkin Vatikan punya pertimbangan tertentu.

Yang pasti, rahib-rahib Khatolik Thomas Merton dan Bede Griffiths, sangat menyenangi dan mengagumi spiritualitas Buddhisme, dengan spirit toleransi mereka (yang juga diakui oleh Dalai Lama dan Thich Nhat Hanh) dan TIDAK dianggap sesat oleh Vatikan.

Quote
steve jobs pengikut zen..

kalau "kembarannya" steve jobs jadi bhante aliran theravada   

Hahaha.... semasa mudanya, Steve Jobs pernah berkeinginan ditahbiskan jadi bhiksu Sangha di Vihara Eihei-ji di Jepang, vihara pusat Buddhis Soto Zen.

 _/\_
The Siddha Wanderer

105
Quote
Oh ya...umat dari Westboro Baptist Church tsb gagal sih melaksanakan aksi demo mrk, krn keluarga Alm Steve Jobs mengadakan upacara secara tertutup utk umum dan merahasiakan tempat upacara dilaksanakan demi utk menghormati privasi Almarhum......

Upacara pemakaman Steve Jobs dilakukan secara Buddhisme Zen  :) ... para sahabat-sahabatnya di pusat" Zen di Amerika tempat Jobs berlatih juga mengadakan upacara secara Zen mengenang Steve Jobs dengan membacakan mantra Mahakaruna (Da Bei Zhou), ritual kematian tradisi Soto Zen.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 95