ya memang betul, kadang orang akan salah persepsi dengan apa yang ingin kita sampaikan, dan saya akui tulisan anda bagus hanya cara penyampaiannya berbeda karakter
setidaknya memberi peluru kepada musuh tetapi untuk bunuh diri
Saya siap mati. Bukan secara konyol, tetapi untuk sebuah ide.
Kemudian begini. Mengapa banyak tulisan Buddhis yang bagus bagus tidak dibaca orang? karena boring. Alias membosankan.
Lalu apakah tujuan memberikan pengertian itu akan tercapai, kalau untuk membacanya pun orang malas?
Namun anda lihat sendiri, dengan gaya penulisan psikologi terbalik, memandang dengan cara pandang berseberangan, akan menjadi sangat menarik. Hal hal yang menarik akan lebih menempel di kepala daripada hal hal yang benar.
Itu sebuah kenyataan. Jadi, bagaimana caranya menyampaikan kebenaran dengan menarik?
Saya hanya mengamati prilaku publik. Publik menginginkan kontroversi. Itu yang saya lakukan. Bila publik suka dengan cara cara yang lemah lembut lemah gemulai, sopan dan anak mami, saya pasti akan menulis seperti itu. karena bila suatu tulisan saya saya post di Blog atau di internet, yah tujuannya agar dibaca orang. Kalau tujuannya untuk saya sendiri, lebih baik saya simpan saja.
Dengan gaya dan karakter yang ekstrem kata anda, justru lebih kena ke sasaran. Sebuah makanan yang sangat enak, kalau tidak diketahui orang yah akhirnya busuk. Saya tidak mau makanan saya busuk, oleh karena itu saya memolesnya dengan cara saya.