Wew, benar-benar ketat sekali... Apakah hal tersebut tidak menjurus ke penyiksaan diri ?
Dalam Tipitaka, kalo ga salah ada cerita tentang pembicaraan Sang Buddha dan Mahavira kan ?
Mungkin bukan termasuk penyiksaan diri. Tapi bagi Sang Buddha, mempraktikkan hal-hal seperti itu bukan merupakan hal yang krusial untuk menuju Pencerahan. Jadi Sang Buddha melihat hal tersebut sebagai tidak bermanfaat (akusala).
Bro Upasaka yang baik, saya setuju, yang dilakukan kaum jain seperti orang yang ingin rumahnya sebersih mungkin, lalu membersihkan lantainya dengan membawa mikroskop untuk memastikan tak ada debu tersisa di lantai.
Seseorang yang pernah melanggar sila yang berat seperti membunuh manusia, juga masih bisa mencapai kesucian bila ia mepraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan, karena
kesucian bukan di dapat dengan tidak membunuh mahluk hidup, masih banyak faktor lain yang harus diperhatikan.
Dengan kata lain
kesucian didapat dengan melaksanakan Jalan Ariya Berunsur Delapan.Contohnya yang paling jelas adalah Angulimala.