//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sati  (Read 17909 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Sati
« Reply #30 on: 10 December 2009, 09:30:54 PM »
atau justru bahkan karena masing2x praktek lalu melabelkan sati, sampajanna, appamada dan manasikara ke pengalamannya, nah kalau 10 orang melabelkan kan variasinya bisa banyak sekali. maka itu saya mau ambil first hand information dari sutta biar tetep konsisten.

Kalau memang ada definisi dari sutta tentu memang tidak perlu diragukan lagi (99%) ;D, tapi untuk sati ini saya rasa susah kalau mau dicari single word translation untuk indo-nya. Sejauh ini yang ada di sutta

- muncul dari yoniso manasikara
- selalu muncul dengan pikiran baik (ini dari abhidhamma sih)
- satipatthana sutta - objeknya nama-rupa
- biasanya [selalu?] disebutkan bersama dengan sampajanna (dan atapi)
- sati-indriya, sati-bala, juga faktor dari bojjhanga
- bagian dari 8 jalan mulia - ini sama dengan satipatthana

Akar katanya dari mengingat. Apa yang dimaksud dengan mengingat? Membawa kepada pikiran secara terus-menerus. Apa yang dibawa? Nama-rupa.

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Sati
« Reply #31 on: 10 December 2009, 09:46:32 PM »
‘Dan, bagaimana bhikkhu, seorang sampajano? Di sini, para bhikkhu, untuk seorang bhikkhu, perasaan diketahui ketika muncul … bertahan … lenyap …. Pikiran diketahui ketika muncul … bertahan … lenyap …. Persepsi diketahui ketika muncul … bertahan … lenyap ….’ [SN 47.35]

Yang bisa mengetahui ini kesadaran, ini persepsi itu panna. Ini kan salah satu dari 16 nana (pengetahuan):

Quote
Knowledge to distinguish mental and physical states (namarupa pariccheda nana)

Pengetahuan membedakan mental dan jasmani [adalah] namarupa pariccheda nama

http://www.vipassanadhura.com/sixteen.html

Quote
Klo mnrt yumi, sati = waspada/ingat/eling; sampajanna (mindful) = sadar/tau/perhatian penuh; manasikara = perhatian. Mgkn ikut terjemahan zaman dulu yg di buku pelajaran Agama Buddha aja, seingat wa biasa 'sadar dan waspada'. Tapi tuh kekna ada terbalik, krn sati yg di depan jadiny 'waspada dan sadar' (sama ksmplnnya spt yg prn dipost citta).

Nah di dalam berbagai macam terjemahan sati-sampajanna ini, saya sih tetap merujuk ke praktek satipatthana. Yang memperhatikan nama-rupa itu sati, yang mengetahui mana nama, mana rupa, ini nama apa, ini rupa apa, apa objeknya, kapan munculnya, kapan hilangnya, itu sampajanna.

Quote
Kathanca, bhikkhave, bhikkhu sampajano hoti? Idha, bhikkhave, bhikkhu vidita vedana uppajjantividita vedana uppajjanti, vidita upatthahanti, vidita abbhattham gacchanti; vidita sanna uppajjanti, vidita upatthahanti, vidita abbhattham gacchanti; vidita vitakka uppajjanti, vidita upatthahanti, vidita abbhattham gacchanti. Evam kho, bhikkhave, bhikkhu sampajano hoti.2

And how, meditators, does a meditator understand thoroughly? Herein, meditators, a meditator knows sensations arising in him, knows their persisting, and knows their vanishing; he knows perceptions arising in him, knows their persisting and knows their vanishing; he knows each initial application (of the mind on an object) arising in him, knows its persisting and knows its vanishing. This, meditators, is how a meditator understands thoroughly.

Dan bagaimana, para meditator, caranya seorang meditator mengerti sepenuhnya? Di sini, para meditator, seorang meditator mengetahui rasa (vedana) muncul dalam dirinya, mengetahui keberlangsungannya, dan mengetahui lenyapnya; dia mengetahui persepsi (sanna) muncul dalam dirinya, mengetahui keberlangsungannya dan mengetahui lenyapnya; dia mengetahui pengarahan pikiran (vitakka) muncul dalam dirinya, mengetahui keberlangsungannya, dan mengetahui lenyapnya. Inilah, para meditator, caranya seorang meditator mengerti sepenuhnya.

Samyutta Nikaya 3.5.401

Ini kan jelas penjelasan dari panna. Kesadaran tidak mengerti tentang anicca ataupun nama-rupa, kesadaran fungsinya hanya membawa objek ke pikiran sehingga bisa dianalisa.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Sati
« Reply #32 on: 10 December 2009, 10:37:45 PM »
lihat boardnya om :D

Orang yang menerjemahkan harus mengerti apa yang diterjemahkannya

Dalam hal pengertian: suttamayapanna (bisa baca) < cintamaya panna (pernah dipraktekkan) < bhavanamaya panna (telah mencapai hasil)

Nggak salah donk kalau saya bilang, dalam hal multiple interpretation seperti sati-sampajanna ini, arti sebenarnya mungkin bisa diperoleh lewat praktek ;D
suta maya panna: kebijaksanaan hasil pembelajaran (suta dari kata mendengar, identik dng belajar. dulu blom ada belajar lewat baca kali ehehe..) bukan sutta kali ;D
« Last Edit: 10 December 2009, 10:41:07 PM by Jerry »
appamadena sampadetha

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Sati
« Reply #33 on: 11 December 2009, 01:12:21 PM »
suta maya panna: kebijaksanaan hasil pembelajaran (suta dari kata mendengar, identik dng belajar. dulu blom ada belajar lewat baca kali ehehe..) bukan sutta kali ;D

Iya, kelebihan t ;D . Kalo zaman sekarang namanya cakkhu-maya panna :P

Offline BTY

  • Bhikkhu
  • Bukan Tamu
  • *****
  • Posts: 34
  • Reputasi: 17
Re: Sati
« Reply #34 on: 21 December 2009, 10:02:55 AM »
Dalam Visuddhi-magga sati didefinisikan sebagai :
465. Saranti tāya, sayaṃ vā sarati saraṇamattameva vā esāti sati. Sā apilāpanalakkhaṇā, asammosarasā, ārakkhapaccupaṭṭhānā, visayābhimukhabhāvapaccupaṭṭhānā vā, thirasaññāpadaṭṭhānā, kāyādisatipaṭṭhānapadaṭṭhānā vā. Ārammaṇe daḷhapatiṭṭhitattā pana esikā viya, cakkhudvārādirakkhaṇato dovāriko viya ca daṭṭhabbā. (Karena saat ini saya sedang di luar kota, ada yang bisa bantu carikan terjemahan bahasa Inggrisnya di buku "The Path of Purification"?)

Jadi, sati memiliki ciri, fungsi, manifestasi serta sebab terdekat sbb :
Ciri (lakkhaṇā)         : tidak hanyut (apilāpana)
Fungsi (rasā)         : tidak lupa/lengah (asammosa)
Manifestasi (paccupaṭṭhānā)   : mengawal (ārakkha), atau keadaan berhadapan dengan ranah objek (visayābhimukhabhāva)
Sebab Terdekat (padaṭṭhānā)   : persepsi yang kuat (thirasaññā), atau landasan sati misalnya badan (kāyādisatipaṭṭhāna)

Secara harafiah, sati memiliki arti ingat (Sansekerta : smṛti; Mandarin : 念; Jawa : eling; Inggris : mindful[ness]). Di Thailand maupun di Myanmar tidak diterjemahkan, mereka tetap memakai sati. Saya pribadi juga lebih condong tetap menggunakan sati, tidak diterjemahkan.

Sati bersama manasikāra merupakan salah satu dari ke-52 cetasikā. Saya lebih condong tidak menerjemahkan sati sebagai perhatian murni karena kata perhatian sdh saya siapkan untuk kata manasikāra (attention).

Sampajāna (adjective; sampajañña, noun) : clear comprehension (pemahaman nan jernih?).
Biasanya saya menjelaskan hubungan sati dan sampajāna sbb : sati adalah selalu "ingat" mengarahkan kamera "perhatian" pada ranah/medan objek sehingga memiliki pemahaman yang jernih terhadap apa saja yang terjadi pada objek-objek (here and now; kāya, vedanā, citta dan dhamma) yang berada dalam ranah pengamatannya. Cmiiw.

Definisi manasikāra dalam Visuddhi-Magga adalah sbb :
473. Kiriyā kāro. Manamhi kāro manasikāro. Purimamanato visadisamanaṃ karotītipi manasikāro. Svāyaṃ ārammaṇapaṭipādako, vīthipaṭipādako, javanapaṭipādakoti tippakāro.
Tattha ārammaṇapaṭipādako manamhi kāroti manasikāro. So sāraṇalakkhaṇo, sampayuttānaṃ ārammaṇe saṃyojanaraso, ārammaṇābhimukhabhāvapaccupaṭṭhāno, ārammaṇapadaṭṭhāno. Saṅkhārakkhandhapariyāpanno, ārammaṇapaṭipādakattena sampayuttānaṃ sārathi viya daṭṭhabbo. Vīthipaṭipādakoti pana pañcadvārāvajjanassetaṃ adhivacanaṃ. Javanapaṭipādakoti manodvārāvajjanassetaṃ adhivacanaṃ. Na te idha adhippetā.

Bagaimana pendapat Peacemind?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Sati
« Reply #35 on: 21 December 2009, 03:17:49 PM »
apa sati dapat diterjemahkan ke dalam b. inggris menjadi mindfullness?

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Sati
« Reply #36 on: 21 December 2009, 03:58:11 PM »
 [at] Yang terhormat BTY

Sebelumnya terimalah sembah sujud saya ke Bhante. Semoga bhante, saat ini, dalam keadaan baik, sehat dan damai dalam Dhamma. Sebenarnya dalam hal ini, Bhante lebih tahu daripada kita-kita ini. Sejauh pandangan Visuddhimagga, definisi sati dan manasikāra memang demikian adanya. Saya hanya mengutip terjemahan dari Bhikkhu Ñāṇamoli dalam bukunya, "The Path of Purification" mengenai kalimat-kalimat dalam bahasa Pāli yang Bhante kutip di atas.

Quote
Dalam Visuddhi-magga sati didefinisikan sebagai :
465. Saranti tāya, sayaṃ vā sarati saraṇamattameva vā esāti sati. Sā apilāpanalakkhaṇā, asammosarasā, ārakkhapaccupaṭṭhānā, visayābhimukhabhāvapaccupaṭṭhānā vā, thirasaññāpadaṭṭhānā, kāyādisatipaṭṭhānapadaṭṭhānā vā. Ārammaṇe daḷhapatiṭṭhitattā pana esikā viya, cakkhudvārādirakkhaṇato dovāriko viya ca daṭṭhabbā.

"By its means they remember (saranti),or it itself remembers, or it is just mere remembering (saraṇa), thus it is mindfulness (sati). It has the characteristic of not wobbling. Its function is not to forget. It is manifested as guarding, or it is manifested as the state of confronting an objective field. Its proximate cause is strong perception, or its proximate cause is the foundations of mindfulness concerned with the body, and so on. It should be regarded, however, as like a pillar because it is firmly founded, or as like a door-keeper because it guards the eye-door, and so on"

Jadi pendapat bhante mengenai ciri, fungsi, manifestasi dan sebab terdekat sati di bawah ini tidak salah, yakni:

Jadi, sati memiliki ciri, fungsi, manifestasi serta sebab terdekat sbb :
Ciri (lakkhaṇā)         : tidak hanyut (apilāpana)
Fungsi (rasā)         : tidak lupa/lengah (asammosa)
Manifestasi (paccupaṭṭhānā)   : mengawal (ārakkha), atau keadaan berhadapan dengan ranah objek (visayābhimukhabhāva)
Sebab Terdekat (padaṭṭhānā)   : persepsi yang kuat (thirasaññā), atau landasan sati misalnya badan (kāyādisatipaṭṭhāna).

Selain apa yang telah dijelaskan Bhante, ada satu hal yang ingin saya tambahkan khususnya mengenai definisi kata sati di atas pada kalimat pertama. Kalimat pertama "Saranti tāya, sayaṃ vā sarati saraṇamattameva vā esāti sati" menunjukkan tiga macam definisi yang sangat penting dalam tradisi Theravada yaitu karanasādhana (instrumental-definition), kattusādhana (doer-definition) dan bhavasādhana (the real nature-definition). Sati bisa dianggap sebagai instrumen / alat seperti dalam kalimat 'saranti tāya' (karena itu (sati), mereka mengingat), juga bisa dianggap sebagai pelaku (kattu) sesuai dengan kalimat 'sayaṃ sarati' (itu (sati) itu sendiri mengingat), dan juga sebagai sekedar fenomena sesuai dengan definisi 'saranamatteva esa sati' (sekedar ingatan itulah yang disebut sebagai sati). Dalam Theravāda, dari ketiga definisi di atas, definisi yang terakhir merupakan yang paling benar karena hanya definisi ini tidak mengikutkan campur tangan adanya 'doer' / 'diri', sedangkan dua yang lain digunakan untuk mempermudah pengetahuan saja namun tidak boleh dianggap sebagai kebenaran mutlak. Oleh karena itu, sejauh tradisi Theravāda memandang, sati is mere remembering.

Quote
Secara harafiah, sati memiliki arti ingat (Sansekerta : smṛti; Mandarin : 念; Jawa : eling; Inggris : mindful[ness]). Di Thailand maupun di Myanmar tidak diterjemahkan, mereka tetap memakai sati. Saya pribadi juga lebih condong tetap menggunakan sati, tidak diterjemahkan.

Sati bersama manasikāra merupakan salah satu dari ke-52 cetasikā. Saya lebih condong tidak menerjemahkan sati sebagai perhatian murni karena kata perhatian sdh saya siapkan untuk kata manasikāra (attention).

Sebenarnya memang sangat sulit untuk menerjemahkan kata sati yang tepat ke bahasa Indonesia. Ini disebabkan karena kata ini memiliki arti yang lebih dalam dibandingkan dengan terjemahan2  saat ini. Oleh karenanya, saya berpendapat bahwa Myanmar dan Thailand telah mengambil cara yang paling bijaksana untuk tidak menerjemahkan kata ini. Terjemahan sati ke 'perhatian murni' juga bisa menimbulkan kontroversi terutama jika kita mengingat bahwa Sang BUddha juga menyebutkan adanya micchasati. Perhatian murni lebih condong ke hal yang positif, sedangkan micchasati bersifat negatif. Salah satu definisi Micchasati telah dijelaskan kitab komentar sebagai, "Ye vā pana tesaṃ laddhiṃ gahetvā rattiṭṭhāne divāṭhāne nisinnā sajjhāyanti vīmaṃsanti, tesaṃ ‘‘karoto na karīyati pāpaṃ, natthi hetu, natthi paccayo, mato ucchijjatī’’ti tasmiṃ ārammaṇe micchāsati santiṭṭhati" - "Setelah memegang pandangan2nya, setelah duduk siang dan malam, mereka yang melafal dan memeriksa obyek2 demikian, 'setelah melakukan perbuatan (jahat) kejahatan tidak dilakukan; tidak ada sebab dan kondisi; setelah mati, semuanya akan lenyap /terputus',  sesungguhnya telah berada pada micchāsati.

Quote
Sampajāna (adjective; sampajañña, noun) : clear comprehension (pemahaman nan jernih?).
Biasanya saya menjelaskan hubungan sati dan sampajāna sbb : sati adalah selalu "ingat" mengarahkan kamera "perhatian" pada ranah/medan objek sehingga memiliki pemahaman yang jernih terhadap apa saja yang terjadi pada objek-objek (here and now; kāya, vedanā, citta dan dhamma) yang berada dalam ranah pengamatannya. Cmiiw.

Yap, saya setuju dengan pendapat di atas terutama mengingat arti sati yang positif dalam hubungannya dengan sampajāna / fully knowing / clear comprehension, dan juga mengingat fungsi sati kaitannya dengan vipassana yang menekankan pada perhatian / tepatnya 'selalu ingat' saat ini dan sekarang terhadap empat landasan (kāya, vedana, citta dan dhamma).  

Quote
Definisi manasikāra dalam Visuddhi-Magga adalah sbb :
473. Kiriyā kāro. Manamhi kāro manasikāro. Purimamanato visadisamanaṃ karotītipi manasikāro. Svāyaṃ ārammaṇapaṭipādako, vīthipaṭipādako, javanapaṭipādakoti tippakāro.
Tattha ārammaṇapaṭipādako manamhi kāroti manasikāro. So sāraṇalakkhaṇo, sampayuttānaṃ ārammaṇe saṃyojanaraso, ārammaṇābhimukhabhāvapaccupaṭṭhāno, ārammaṇapadaṭṭhāno. Saṅkhārakkhandhapariyāpanno, ārammaṇapaṭipādakattena sampayuttānaṃ sārathi viya daṭṭhabbo. Vīthipaṭipādakoti pana pañcadvārāvajjanassetaṃ adhivacanaṃ. Javanapaṭipādakoti manodvārāvajjanassetaṃ adhivacanaṃ. Na te idha adhippetā.

Diterjemahkan oleh Bhikkhu Ñāṇamoli sebagai berikut:

"It is the maker of what is to be made, it is the maker in the mind (manamhi kāro), thus it is attention (bringing-to-mind-manasikāra). It makes the mind different from the previous (life-continuum) mind, thus it is attention. It has three ways of doing this: as the controller of the object, as the controller of the cognitive series, and as the controller of impulsions. Herein, the controller of the object is the maker in the mind,thus it is attention. That has the characteristic of conducting (sāraṇa). Its function is to yoke associated states to the object. It is manifestated as confrontation with the object. Its proximate cause is an object. It should be regarded as the conductor (sārathi) of associated states by controlling the objects, itself being concluded in the formations aggregate. Controller of the cognitive series is a term for the five-door adverting. Controller of impulsions is a term for the mind-door adverting. These last two are not included here."

Mohon koreksinya jika salah.
« Last Edit: 21 December 2009, 04:01:26 PM by Peacemind »

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Sati
« Reply #37 on: 21 December 2009, 04:04:19 PM »
apa sati dapat diterjemahkan ke dalam b. inggris menjadi mindfullness?

Memang dalam bahasa Inggris kata sati diterjemahkan demikian.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Sati
« Reply #38 on: 21 December 2009, 04:34:57 PM »
jd kesimpulan utk terjemahan kata mindfulness jika ditranslate ke indo menjadi sati?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Sati
« Reply #39 on: 21 December 2009, 05:14:37 PM »
sebaiknya demikian...
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline BTY

  • Bhikkhu
  • Bukan Tamu
  • *****
  • Posts: 34
  • Reputasi: 17
Re: Sati
« Reply #40 on: 22 December 2009, 08:05:47 AM »
Anumodana, Romo Peacemind.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Sati
« Reply #41 on: 23 December 2009, 11:39:39 AM »
Anumodana, Romo Peacemind.

Sadhu Bhante.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Sati
« Reply #42 on: 26 December 2009, 02:00:11 PM »
Selamat bergabung Bhante  _/\_ semoga lebih sering posting  :)

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Sati
« Reply #43 on: 26 December 2009, 02:24:39 PM »
Kalo pengertian saya mengenai sati sampai sekarang ini adalah merujuk pada perumpamaan dari Ajahn Chah, beliau mengilustrasikan seekor kucing yang sedang mengawasi dengan waspada mangsa tikus yg sedang diincarnya. Perhatian kewaspadaan terpusat seperti itulah yg saya mengerti sebagai sati.
yaa... gitu deh

 

anything