//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.  (Read 1821658 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2145 on: 12 August 2010, 08:58:55 PM »
Brikut ini adalah beberapa hal yang masih menunggu tanggapan dari pihak TBSN,

Bro 4DMYN, bisakah anda menceritakan kepada kami, bagaimana proses LSY mencapai kebuddhaannya? melalui meditasi dengan obyek apakah? dan bagaimana usahanya dalam mencapai kebuddhaan?

To All:
Bagi saya topik ini sudah mau mendekati akhir dan saya sudah memperkirakan ujungnya.
Bagi saya setidaknya ada 5 yang bagi saya mencurigakan yang akan bermuara pada kebohongan publik. Sekali lagi, mencurigakan, jadi ini tergantung dari analisa, penelitian seseorang."

1.   Topi Hitam Karmapa yang di pakai LSY
2.   Foto LSY berenang (bagi saya keempatnya asli)
3.   Klaim autentifikasi dari Gaden Tri Rinpoche kepada LSY
4.   Surat Gaden Tri Rinpoche Lobsang Nyima (3-11-1996) post oleh Sdr. Pariahina di blognya. (Sssst…….. Ini bukan surat undangan tapi surat balasan, ayo tebak alasannya)
5.   Buku LYS ke-120.12. tentang pertemuan dengan Ganden Tri Rinpoche.

No.3 sampai 5 berkaitan. Kesemuanya adalah hal-hal yang dipertanyakan di luar sana dan tidak bisa dijawab dengan benar. Solusi adil dari apakah benar ada autentifikasi dari  Gaden Tri Rinpoche bisa ditanyakan langsung lewat email atau surat ke officenya silahkan di search di mbah google.

Untuk Sdr. Padmakumara dan Sdr. 4DMYN, maaf saya tidak akan mengomentari anda berdua lagi karena waktu yang tidak memungkinkan. Ini pun sudah terlalu larut. Dan saya rasa ada yang lebih baik dan lebih kompeten dalam hal waktu untuk menanggapi anda berdua sebagai para pengikut LSY.

Thanks, no comment selanjutnya


[at] indra,
tadi ada yang menanyakan siapa yang menasbihkan mahaguru menjadi bhiksu, jadi saya tampilkan profil GuoXian Fashe. GuoXian Fashe berasal dari Hongkong. soal sebutan Buddha Hidup saya sudah jelaskan bahwa maknanya , Buddha Hidup = "Rinpoche".

apakah anda mengatakan bahwa LSY hanya mendapat gelar Buddha Hidup dalam pengertian Rinpoche, bukan dalam pengertian mencapai pencerahan sempurna?

Bro 4DMYN, mohon tanggapan anda mengenai pertanyaan2 di atas. _/\_


dan yg di bawah ini, saya masih menunggu janji anda untuk mengklarifikasikan dengan penerjemah:
Quote
Acarya Guoxian yang berpenampilan agung, ramah dan leluasa, telah melewati tiga kali masa retreat dengan total masa 13 tahun. Keluar dari masa retreat, pada tahun ini (2008) tanggal 20 Juni, dengan ditemani oleh siswa nya (siswa dari Biksu Guoxian dalam aliran Zen) yaitu Biksu Changyi (常義法師) dan cucu siswa (siswa dari Biksu Changyi) yaitu 、Biksu Yanzhan (演湛法師)khusus bertandang ke Seattle untuk mengunjungi Mahamulacarya Liansheng.

Mahaguru bersama dengan Gurudhara didampingi oleh para siswa menyambut di bandara, guru dan siswa telah Sembilan belas tahun lamanya tidak bersua. Begitu bertemu dengan Mahaguru, Acarya Guoxian yang tulus langsung bersujud dan mengatakan “sungguh sangat rindu ! sungguh rindu!”.


ada yg aneh pada kisah di atas. dikatakan bahwa Acarya Guoxian adalah guru yang menahbiskan LSY menjadi bhikshu, tetapi kok malah bersujud kepada muridnya? gak terbalik nih ceritanya?
waduh.. embuh.. aku cuma ngutip aja, ntar aku coba tanya sama penerjemahnya.. salah ketik mungkin  ..

bukan salah ketik, tapi dongengnya perlu di revisi, biar boongnya ngga keliatan

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2146 on: 12 August 2010, 09:00:02 PM »
Sang Buddha menolak pemberian setengah kerajaan, karena kalau beliau menjadi raja, maka tidak akan terbentuk komunitas sangha.  Tapi Sang Buddha tidak menolak pemberian vihara yang menghabiskan 3/5 harta saudagar kaya raya pada jaman tersebut.  Menjadi pertanyaan untuk rekan-rekan disini, Mengapa Sang Buddha enggak meminta Anathapindhika untuk membuatkan gubuk kecil dan sederhana saja? ketimbang membangun vihara yang menghabiskan 3/5 harta Anathapindhika? Coba bayangkan kalau Warren Buffet  mendonasikan 3/5 kekayaannya untuk seseorang bhiksu, seberapa besar vihara yang bisa dibangunnya? mungkin bhiksu tersebut bisa membangun vihara 108 lantai di tengah-tengah kota New York.   Di jaman sekarang, persembahan Rolls Royce itu adalah persembahan yang sangat kecil. 

Sang Buddha tidak pernah melarang orang membangun Vihara, karena membangun Vihara adalah perbuatan Baik dan Vihara sangat bermamfaat bagi para Bhikkhu dan serta umat awam yang mau melakukan praktek Dhamma. Vihara bukan utk pribadi tetapi untuk umum.
Anathapindika Membangun Vihara dengan mengorbankan harta nya. Dan hal ini memang Keyakinan (sadha) terhadap sang Tiratana,  jasanya tentu tak terhitung, dan kita sendiri melihat beliau mencapai Sotapana pada kehidupan ini.
 _/\_
betul, saya setuju sekali.  persembahan Rolls Royce kepada seorang Bhiksu yang tercerahkan juga merupakan perbuatan baik dan sangat bermanfaat bagi para Bhiksu.

Nah kalau ini perbuatan baik, kenapa foto tsb gak ada di sitenya TBS?
malah foto Halloween yg tampil? jadi kenapa bro? padahal gw itu favorite banget
sama Rolls Royce lho.... kenapa sihh ?

demi reputasi aib sebaiknya tidak dipublikasikan

Sekalian nomor MESIN dan nomer RANGKA nya ya.....
nah siapa pembeli mobil tsb? apakah dari org politik ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2147 on: 12 August 2010, 09:22:51 PM »

Kalau ini happy birthdaynya siapa ya? apa temannya master atau gimana ya?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2148 on: 12 August 2010, 09:44:37 PM »


Ultah yg ke 65,.... (tapi masternya yg mana ya?)

protes deh, kelihatannya birthday cake nya koq mengecil ya...
ada gak daftar ukuran birthday cake dari tahun ke tahun ?
adakah birthday cake terbarunya ? mohon di
postingkan dehhh  :o :o
kayaknya neh vihara yang di MOI deh. gw pernah masuk neh dalamnya.
dari depan sih ada patung brahma. skali masuk ternyata vihara LSY.
wakakwkawkawkwakawkawk

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2149 on: 12 August 2010, 09:45:49 PM »
Sang Buddha menolak pemberian setengah kerajaan, karena kalau beliau menjadi raja, maka tidak akan terbentuk komunitas sangha.  Tapi Sang Buddha tidak menolak pemberian vihara yang menghabiskan 3/5 harta saudagar kaya raya pada jaman tersebut.  Menjadi pertanyaan untuk rekan-rekan disini, Mengapa Sang Buddha enggak meminta Anathapindhika untuk membuatkan gubuk kecil dan sederhana saja? ketimbang membangun vihara yang menghabiskan 3/5 harta Anathapindhika? Coba bayangkan kalau Warren Buffet  mendonasikan 3/5 kekayaannya untuk seseorang bhiksu, seberapa besar vihara yang bisa dibangunnya? mungkin bhiksu tersebut bisa membangun vihara 108 lantai di tengah-tengah kota New York.   Di jaman sekarang, persembahan Rolls Royce itu adalah persembahan yang sangat kecil. 

Sang Buddha tidak pernah melarang orang membangun Vihara, karena membangun Vihara adalah perbuatan Baik dan Vihara sangat bermamfaat bagi para Bhikkhu dan serta umat awam yang mau melakukan praktek Dhamma. Vihara bukan utk pribadi tetapi untuk umum.
Anathapindika Membangun Vihara dengan mengorbankan harta nya. Dan hal ini memang Keyakinan (sadha) terhadap sang Tiratana,  jasanya tentu tak terhitung, dan kita sendiri melihat beliau mencapai Sotapana pada kehidupan ini.
 _/\_
betul, saya setuju sekali.  persembahan Rolls Royce kepada seorang Bhiksu yang tercerahkan juga merupakan perbuatan baik dan sangat bermanfaat bagi para Bhiksu.
kata2 tercerahkan itu yang meragukan bro? ada bukti LSY udah tercerahkan?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2150 on: 12 August 2010, 09:56:16 PM »
Sang Buddha menolak pemberian setengah kerajaan, karena kalau beliau menjadi raja, maka tidak akan terbentuk komunitas sangha.  Tapi Sang Buddha tidak menolak pemberian vihara yang menghabiskan 3/5 harta saudagar kaya raya pada jaman tersebut.  Menjadi pertanyaan untuk rekan-rekan disini, Mengapa Sang Buddha enggak meminta Anathapindhika untuk membuatkan gubuk kecil dan sederhana saja? ketimbang membangun vihara yang menghabiskan 3/5 harta Anathapindhika? Coba bayangkan kalau Warren Buffet  mendonasikan 3/5 kekayaannya untuk seseorang bhiksu, seberapa besar vihara yang bisa dibangunnya? mungkin bhiksu tersebut bisa membangun vihara 108 lantai di tengah-tengah kota New York.   Di jaman sekarang, persembahan Rolls Royce itu adalah persembahan yang sangat kecil. 

Sang Buddha tidak pernah melarang orang membangun Vihara, karena membangun Vihara adalah perbuatan Baik dan Vihara sangat bermamfaat bagi para Bhikkhu dan serta umat awam yang mau melakukan praktek Dhamma. Vihara bukan utk pribadi tetapi untuk umum.
Anathapindika Membangun Vihara dengan mengorbankan harta nya. Dan hal ini memang Keyakinan (sadha) terhadap sang Tiratana,  jasanya tentu tak terhitung, dan kita sendiri melihat beliau mencapai Sotapana pada kehidupan ini.
 _/\_
betul, saya setuju sekali.  persembahan Rolls Royce kepada seorang Bhiksu yang tercerahkan juga merupakan perbuatan baik dan sangat bermanfaat bagi para Bhiksu.
kata2 tercerahkan itu yang meragukan bro? ada bukti LSY udah tercerahkan?

ada, kan dia bilang sendiri

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2151 on: 12 August 2010, 09:59:26 PM »
Takabur (hal 17-18 buku CAHAYA KEBIJAKSANAAN) karya Master Lu Sheng Yen

Suma Ching Hai pernah berkata pada jemaatnya, "Dewasa ini memang terdapat banyak Guru Sejati di dunia ini. Sayalah Guru sejati. Anda telah bertemu dengan saya, tidak perlu lagi mencari Guru yang lain. Sayalah orang yang Anda cari."

Apa yang dikatakan oleh Suma Ching Hai ini termasuk cukup berkapasitas.

Seorang bermarga Li dari aliran ilmu tertentu berkata, "Dharma yang diajarkan oleh Buddha Sakyamuni termasuk kecil. Ajarankulah yang besar. Orang zaman dulu melatih Dharma. Kini ajaranku melatih manusia."

Seseorang bertanya pada Li, "Siapa yang menyeberangkan para makhluk di dunia zaman sekarang?"

Li berkata, "Hanya saya. Tak ada orang lain."

Pernyataan Li menunjukkan bahwa dirinyalah satu-satunya "Buddha" di seluruh jagat raya ini, yang lain semuanya "Mara". Ia pernah mengomentari salah seorang bhiksu sebagai jelmaan dari "Mara". Ia juga mengomentari bahwa Sri Satya Sai Baba kerasukan roh ular sanca, Sekte Aum Shinrikyo itu setan neraka, dan para Guru Qigong daratan Cina dirasuki roh binatang.

Li mengatakan bahwa dirinyalah satu-satunya "Jalan Kebenaran".

Ada lagi seorang bermarga Xiao menyatakan, "Saya ini titisan Vairocana, raja dari puluhan ribu Buddha di seluruh jagat raya. Sheng-yen Lu hanya seorang Buddha kecil yang berada di bawah kuasa saya."

Nah, yang ingin saya sampaikan lewat artikel ini adalah bahwa setiap orang bisa saja menyatakan dirinya telah mencapai pencerahan; mengatakan orang lain tidak baik dan hanya dirinyalah yang terbaik; memuji diri sendiri dan mendiskreditkan orang lain; mengklaim dirinya terbesar dan tertinggi dalam pencapaian spiritual.

Saya katakan, sebagai sadhaka hendaknya dapat mengamati dengan mata yang jeli. Siapa yang sedang menyombongkan diri? Siapa yang sedang memuji diri sendiri dan mendiskredit orang lain? Siapa yang benar-benar memiliki ajaran ratna? Siapa yang pikirannya tidak viksepa? Siapa pula petapa yang mencapai pencerahan sempurna?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2152 on: 12 August 2010, 10:01:51 PM »
Sucikan Pikiran Sendiri
Pernah seorang umat secara diam-diam mempersembahkan sejumlah dana padaku dan berkata, "Mahaguru, mohon ajari saya untuk memiliki daya gaib!"

"Yang dapat Anda pelajari dari saya adalah cara menyucikan pikiran, bukan cara mendapatkan abhijna," jawab saya.

"Bukankah Buddha memiliki daya gaib?" tanya umat tersebut.

"Buddha memang memiliki abhijna, akan tetapi yang memiliki abhijna belum tentu adalah Buddha," jawabku.

Saya jelaskan padanya bahwa setan juga memiliki daya gaib. Baik dewa maupun setan sama-sama mempunyai daya gaib. Mara juga memiliki daya gaib, demikian pula para adharmik. Abhijna merupakan efek samping yang muncul secara tidak disengaja dalam penekunan sadhana, boleh dikatakan sebagai afiliasi. Jangan melekat pada fenomena demikian atau akan terjerumus ke jalan yang salah.

Seseorang yang semata-mata menuntut daya gaib, mudah sekali melekat pada hal tersebut. Lalu, pikiran yang tidak karuan pun bermunculan dan akan terjebak dalam kebingungan. Akhirnya, pasti akan jatuh ke dalam cengkeraman Mara. Seseorang yang terobsesi dengan daya gaib akan semakin jauh menyimpang dari ajaran Buddha, dan berubah menjadi setan.

Lantas apa yang Sang Buddha ajarkan pada kita?

Tetap saja kalimat yang klise itu juga, "Jangan berbuat kejahatan, lakukan kebajikan, dan sucikan pikiran sendiri, demikianlah ajaran Buddha."

Saya telah menulis lebih dari 150 buku. Pada hakekatnya, dari sekian banyak tulisan itu, saya dapat merangkumnya dalam satu kalimat, yakni 'Sucikan Pikiran Sendiri'.

Dalam Tantrayana, diyakini bahwa trikarma mampu berubah menjadi triguhya, yakni kesucian perbuatan, ucapan, dan pikiran. Dan inilah yang dimaksud sebagai 'Sucikan Pikiran Sendiri'.

Mengolah batin dan menyucikan pikiran, akan mencapai ke-Buddha-an.

Mendalami daya gaib, akan menjadi Mara.

Para penekun Sadhana Tantra Satya Buddha, camkanlah hal ini!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2153 on: 12 August 2010, 10:02:27 PM »
OM BULIN
Seseorang bertanya pada saya, "Mantra apakah OM BULIN itu?"

Saya menjawab, "Mantra ini adalah mantra eka-aksara yang terdapat dalam SUTRA TATARITUAL MANJUSRI. Juga disebut sebagai Mantra Mahacakra Eka-aksara, yang dilafal dengan bunyi Bulin."

"Mengapa sadhaka Zhenfo Zong usai menekuni Sadhana Tantra Satya Buddha wajib menjapa mantra ini?"

"Menurut kitab sutra, segala mantra dan sadhana yang ditekuni oleh sadhaka bisa saja gagal. Namun, jika ditambahkan mantra OM BULIN pada bagian akhir sadhana, niscaya sadhana yang sedang ditekuni ini pasti akan berhasil. Jikalau masih gagal lagi dan tidak berkhasiat, maka kepala dari dewa yang memiliki mantra ini akan pecah menjadi tujuh bagian. Oleh sebab itu, mantra ini dikenal dapat membantu keberhasilan penjapaan semua mantra dalam waktu yang relatif singkat."

"Apa keunggulan dari OM BULIN?"

"Selain dapat membantu keberhasilan penjapaan semua mantra dalam waktu yang relatif singkat, roh-roh jahat di dalam radius lima ratus pos surat akan kabur oleh suara mantra ini. Begitu pula para makhluk beringas di bintang dan Mara di langit juga tidak berani mendekat. Mantra yang bagaikan mutiara manikam ini dapat pula mengabulkan semua doa, menaklukkan setan jahat, menghancurkan semua kutukan di dunia, memberikan rasa aman dan bahagia kepada seluruh makhluk."

"Mengapa OM BULIN memiliki keunggulan yang sedemikian besar ini?"

"OM BULIN adalah hati dari Bodhisattva Manjusri, dan merupakan anuttara-usnisa dari segenap Buddha."

Sebenarnya, bunyi Mantra Mahacakra Eka-aksara yang pokok hanya BULIN, sementara OM bermakna 'berlindung dengan hormat'. Mantra ini ditransmisi oleh Vajracarya Pufang kepada saya. Untuk itu, patutlah kita bersyukur atas transmisi dari Vajracarya Pufang ini.

"Mengapa setelah menjapa tiga kali OM BULIN, perlu menambahkan lagi OM MANI PADME HUM?"

"Mantra Mahavidya Sadaksara ini sudah sangat dikenal. Untuk memahaminya, simaklah SUTRA RATNARAJA MAHAYANA. Sutra ini menyebutkan bahwa mantra yang dijapa pada akhir sadhana ini memiliki kekuatan samadhi yang tak terhingga, dan akan membantu mencapai tingkat Bodhisattva dalam waktu yang relatif singkat."

Ketahuilah, seluruh umat di daratan Tibet pun menjapa OM MANI PADME HUM!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2154 on: 12 August 2010, 10:08:00 PM »
Buku ke-196_Catatan Teduh

Pertanyaan Seorang Pendeta

Ada seorang pendeta, ia pernah membaca buku tulisan saya "Mengarungi Samudera Hidup dan Mati", si pendeta meminta saya menjawab beberapa pertanyaan:

"Sejak dahulu kala, tak seorang pun baik raja atau bangsawan, pahlawan yang gagah berani, bahkan orang sakti seperti petapa dapat luput dari dewa kematian dan bebas dari kematian, tidak terkecuali Sang Buddha Sakyamuni, bagaimana Anda membuktikan bahwa Sang Buddha telah mencapai kebuddhaan?"

"Di dalam kitab suci Agama Buddha menyebutkan tentang nirvana, nirvana adalah tingkat tertinggi. Sepengetahuan saya, nirvana sama dengan meninggal dunia. Jika nirvana adalah tingkat tertinggi, berarti semua orang bisa mencapai nirvana, bagaimana Anda menjelaskannya?"

Terakhir si pendeta bertanya:

"Laozi dari Taoisme berkata, hari ini saya wafat, berarti kembali ke awal, samar-samar dan menghilang. Wafat berarti meninggal dunia, Ia tidak ditemukan bangkit."

"Zhuangzi walau telah mencapai keberhasilan tinggi, ketiadaannya, berarti kematian, Ia tidak ditemukan bangkit."

"Sang Buddha nirvana, setelah mangkat dikremasi, walaupun ada sarira, namun itu hanya tulang-belulang saja, Ia tidak ditemukan bangkit."

"Hanya Tuhan Yesus Kristus yang bangkit, nyatalah bahwa Yesus Kristus nomor satu, bagaimana Anda Buddha Hidup Lu Sheng-yen menjawab pertanyaan saya ini?"

*

Saya lebih dulu menjawab pertanyaan tentang "nirvana":

Di dalam Agama Buddha, nirvana tidak sama dengan meninggal dunia, menurut saya "nirvana" mempunyai dua pengertian:

1. Bebas dari kerisauan..

2. Kebuddhaan yang kekal.

Kematian orang biasa pada hakikatnya tidak sama dengan pencapaian "nirvana", "nirvana" boleh dikatakan "mencapai penerangan sempurna".

Menurut saya, "nirvana" dalam Agama Buddha adalah:

Proses mengarungi samudera hidup dan mati, meninggalkan dunia fana, dan masuk ke tanah suci yang damai dan bahagia, atau cahaya nirvana abadi, yang ditandai dengan lenyapnya semua rintangan karma, bebas dari enam alam tumimbal lahir, bebas leluasa sepenuhnya dalam menyeberangkan para insan, atau boleh disebut "spontanitas".

Sementara "kematian" orang biasa menyebabkannya bertumimbal lahir di enam alam kehidupan berdasarkan karma baik dan karma buruk yang diperbuatnya.

Makanya:

"Nirvana" dan "kematian" itu tidak sama.

*

Mengenai Yesus Kristus bangkit dan naik ke surga, saya tahu semuanya.

Saya menjawab pertanyaan si pendeta, mengenai apakah Sang Buddha mencapai kebuddhaan atau tidak? Dan fenomena-fenomena nirvana Sang Buddha.

Sang Buddha berkata:

"Misi saya telah berakhir, kesucian pun telah lama saya tegakkan, semua tugas telah terlaksana, tidak melekat pada keberadaan berikutnya."

Hanya berdasarkan kalimat ini saja menunjukkan bahwa Sang Buddha telah "mencapai kebuddhaan". Saya minta si pendeta merenungkan sendiri kalimat ini, apa yang dimaksud "tidak melekat pada keberadaan berikutnya."

Setelah Sang Buddha nirvana, Beliau juga bangkit, bacalah "Sutra Nirvana", "Sutra Maya", dan "Sutra Garbha-gatasy�tmabh�va"

"Sang Buddha bangkit dari peti" (bangkit).

"Peti emas melayang" (bangkit).

"Sang Buddha menjulurkan kedua kaki-Nya" (bangkit).

Jika si pendeta menyimak "Sutra Nirvana", "Sutra Maya", dan "Sutra Garbha-gatasyatmabhava", ia pasti akan menemukan bahwa Sang Buddha Sakyamuni bangkit berkali-kali, tidak hanya sekali saja.

Sarira Sang Buddha dapat bersinar pada malam hari.

Kebahagiaan surgawi tetap berkesinambungan.

Ajaran Sang Buddha, tentu saja tidak hanya bangkit dan naik ke surga, pencapaian Mahanirvana-Nya mencakup "langit", "bumi", dan "kebenaran sejati", tidak hanya naik ke surga saja!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2155 on: 12 August 2010, 10:09:23 PM »
OM BULIN...OM BULIN...OM BULIN

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2156 on: 12 August 2010, 10:10:09 PM »
Menghentikan Hasrat Birahi itu Sulit, Sulit, dan Sulit

Ketika bertapa di "Danau Daun", saya telah menulis tiga buku yang berjudul "Batin Teduh Seketika", "Pelita Terang Seketika", "Beban Pikiran Pak Tua", isinya tentang menghentikan hasrat birahi, ketiga buku ini memang berfungsi sebagai peringatan supaya orang berbuat bajik dan suci, namun saya juga tahu, bagi orang awam, menghentikan hasrat birahi adalah tiga kata, "Sulit, sulit, dan sulit."

Di dalam samadhi, saya pergi ke "Surga Mahabhahu", ke "Surga Trayastrimsa", Karmadhatu hingga istana langit keenam, di dalam keenam surga ini, hasrat birahi masih ada! Masih ada dewa dan dewi yang saling berpelukan bahagia.

Di dalam Agama Islam dikatakan bahwa asalkan seorang umat Islam mengorbankan hidupnya untuk membunuh umat agama lain, ia akan berjasa di surga, maka ada 16 perawan sedang menunggu pahlawan yang berjasa ini di surga.

Dari sini bisa diketahui bahwa surga Agama Islam belum meninggalkan Karmadhatu, seolah-olah di surga pun tidak mudah memadamkan hasrat birahi.

Sepengetahuan saya:

Menekuni samadhi, memasuki di atas dhyana pertama, baru dapat menaklukan pikiran birahi.

Menekuni Tantra hingga samadhi api tummo, fungsi bakar-tetes, memperoleh mahasukha, bisa mengendalikan kenikmatan orang awam.

Menekuni tingkat arahat hingga tingkat anagami, baru dapat menghentikan hasrat birahi untuk selamanya.

Di luar dari itu, orang awam pada umumnya, baik pria maupun wanita, semuanya suka birahi, sehingga muncullah hubungan badan yang tidak sah melalui upaya memaksa, menggoda, merayu, menyesatkan, ...... di dunia ini. Pria dan wanita berpelukan erat adalah semacam kemampuan dasar, juga sifat dasar, mengikat dengan moral dan hukum hanya membuat sebab musabab tidak muncul, namun, pikiran birahi tetap tidak dapat ditaklukkan.

Sutra Penerangan Sempurna menyebutkan, "Semua jenis kehidupan antara lain kelahiran melalui telur, kelahiran melalui kandungan, kelahiran melalui kelembaban, dan kelahiran secara spontan terlahir karena hasrat birahi."

Dengan kata lain, kehidupan para insan berasal dari hasrat birahi, hampir tidak mungkin membuat orang awam menghentikan hasrat birahi.

Kini, satu-satunya jalan adalah menekuni samadhi, menekuni api tummo, menekuni di atas tingkat Arahat, hasrat birahi baru dapat dihentikan, jika tidak melatih diri, hanya menggunakan sila, moral, dan hukum, alangkah langkanya orang yang tidak melakukan kesalahan ini.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2157 on: 12 August 2010, 10:11:32 PM »
Takabur (hal 17-18 buku CAHAYA KEBIJAKSANAAN) karya Master Lu Sheng Yen

Suma Ching Hai pernah berkata pada jemaatnya, "Dewasa ini memang terdapat banyak Guru Sejati di dunia ini. Sayalah Guru sejati. Anda telah bertemu dengan saya, tidak perlu lagi mencari Guru yang lain. Sayalah orang yang Anda cari."

Apa yang dikatakan oleh Suma Ching Hai ini termasuk cukup berkapasitas.

Seorang bermarga Li dari aliran ilmu tertentu berkata, "Dharma yang diajarkan oleh Buddha Sakyamuni termasuk kecil. Ajarankulah yang besar. Orang zaman dulu melatih Dharma. Kini ajaranku melatih manusia."

Seseorang bertanya pada Li, "Siapa yang menyeberangkan para makhluk di dunia zaman sekarang?"

Li berkata, "Hanya saya. Tak ada orang lain."

Pernyataan Li menunjukkan bahwa dirinyalah satu-satunya "Buddha" di seluruh jagat raya ini, yang lain semuanya "Mara". Ia pernah mengomentari salah seorang bhiksu sebagai jelmaan dari "Mara". Ia juga mengomentari bahwa Sri Satya Sai Baba kerasukan roh ular sanca, Sekte Aum Shinrikyo itu setan neraka, dan para Guru Qigong daratan Cina dirasuki roh binatang.

Li mengatakan bahwa dirinyalah satu-satunya "Jalan Kebenaran".

Ada lagi seorang bermarga Xiao menyatakan, "Saya ini titisan Vairocana, raja dari puluhan ribu Buddha di seluruh jagat raya. Sheng-yen Lu hanya seorang Buddha kecil yang berada di bawah kuasa saya."

Nah, yang ingin saya sampaikan lewat artikel ini adalah bahwa setiap orang bisa saja menyatakan dirinya telah mencapai pencerahan; mengatakan orang lain tidak baik dan hanya dirinyalah yang terbaik; memuji diri sendiri dan mendiskreditkan orang lain; mengklaim dirinya terbesar dan tertinggi dalam pencapaian spiritual.

Saya katakan, sebagai sadhaka hendaknya dapat mengamati dengan mata yang jeli. Siapa yang sedang menyombongkan diri? Siapa yang sedang memuji diri sendiri dan mendiskredit orang lain? Siapa yang benar-benar memiliki ajaran ratna? Siapa yang pikirannya tidak viksepa? Siapa pula petapa yang mencapai pencerahan sempurna?

jadi siapa tuh? LSY kah?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2158 on: 12 August 2010, 10:14:09 PM »
Takabur (hal 17-18 buku CAHAYA KEBIJAKSANAAN) karya Master Lu Sheng Yen

Suma Ching Hai pernah berkata pada jemaatnya, "Dewasa ini memang terdapat banyak Guru Sejati di dunia ini. Sayalah Guru sejati. Anda telah bertemu dengan saya, tidak perlu lagi mencari Guru yang lain. Sayalah orang yang Anda cari."

Apa yang dikatakan oleh Suma Ching Hai ini termasuk cukup berkapasitas.

Seorang bermarga Li dari aliran ilmu tertentu berkata, "Dharma yang diajarkan oleh Buddha Sakyamuni termasuk kecil. Ajarankulah yang besar. Orang zaman dulu melatih Dharma. Kini ajaranku melatih manusia."

Seseorang bertanya pada Li, "Siapa yang menyeberangkan para makhluk di dunia zaman sekarang?"

Li berkata, "Hanya saya. Tak ada orang lain."

Pernyataan Li menunjukkan bahwa dirinyalah satu-satunya "Buddha" di seluruh jagat raya ini, yang lain semuanya "Mara". Ia pernah mengomentari salah seorang bhiksu sebagai jelmaan dari "Mara". Ia juga mengomentari bahwa Sri Satya Sai Baba kerasukan roh ular sanca, Sekte Aum Shinrikyo itu setan neraka, dan para Guru Qigong daratan Cina dirasuki roh binatang.

Li mengatakan bahwa dirinyalah satu-satunya "Jalan Kebenaran".

Ada lagi seorang bermarga Xiao menyatakan, "Saya ini titisan Vairocana, raja dari puluhan ribu Buddha di seluruh jagat raya. Sheng-yen Lu hanya seorang Buddha kecil yang berada di bawah kuasa saya."

Nah, yang ingin saya sampaikan lewat artikel ini adalah bahwa setiap orang bisa saja menyatakan dirinya telah mencapai pencerahan; mengatakan orang lain tidak baik dan hanya dirinyalah yang terbaik; memuji diri sendiri dan mendiskreditkan orang lain; mengklaim dirinya terbesar dan tertinggi dalam pencapaian spiritual.

Saya katakan, sebagai sadhaka hendaknya dapat mengamati dengan mata yang jeli. Siapa yang sedang menyombongkan diri? Siapa yang sedang memuji diri sendiri dan mendiskredit orang lain? Siapa yang benar-benar memiliki ajaran ratna? Siapa yang pikirannya tidak viksepa? Siapa pula petapa yang mencapai pencerahan sempurna?

jadi siapa tuh? LSY kah?
Siapa yang sedang menyombongkan diri? marga li, suma ching hai, marga xiao, sai baba
Siapa yang sedang memuji diri sendiri dan mendiskredit orang lain? marga li, suma ching hai, marga xiao, sai baba
Siapa yang benar-benar memiliki ajaran ratna? LSY
Siapa yang pikirannya tidak viksepa? LSY
Siapa pula petapa yang mencapai pencerahan sempurna? LSY
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2159 on: 12 August 2010, 10:19:55 PM »
LSY menurut rohul kudus ;D =))

 Lembaran Eden

Pertanyaan:
Bagaimana pendapat Jibril tentang master-master spiritual berbagai agama yang berada di berbagai belahan dunia? Bagaimana pendapat Jibril tentang Sri Sathya Sai Baba yang mengaku sebagai avatara terakhir, Avatara Kalki; Supreme Master Ching Hai yang mengaku inkarnasi Dewi Kwan; Maha Acarya Lu Sheng-Yen yang mengaku inkarnasi murid Buddha Sakyamuni, yakni Sariputra; Muhammad Subuh pendiri Subud? Bagaimana pendapat Jibril tentang Anand Khrisna, komunitas Sambhala, dan Reiki?

Ruhul Kudus Menjawab:
Perenialisme New Age memungkinkan mengubah dunia. Spiritualis-spiritualis Sophia Perennis menjamur di dunia. Perenialisme selalu menghidupkan pesan sejati fitrah manusia. Kebenaran abadi yang dianut semua agama akan bermuara di perdamaian dan kerukunan antar agama. Apabila para pengemban perenial mengambil alih transformasi spiritual-sosial di kalangan orang-orang yang muak dengan permusuhan dan peledakan bom yang berlarut-larut, kejenuhan itu akan melarut dalam spirit perdamaian lintas agama menuju spiritualitas universal. Spiritualitas Perenial akan memberikan afirmasi positif kepada manusia modern untuk hidup “di tengah”, tak di kiri dan tak di kanan.

Sosok Perenialis tak menakutkan, tak sama dengan kaum fanatik radikal. Sosok Perenialis memberi harapan dan bernuansa sejuk mengesankan. Jihad fisabilillah (karena dendam) dengan kekerasan akan surut kalau mereka sudah mengetahui bahwa Tuhan mengayomi jihad perdamaian antar agama. Pergerakan suci lintas agama akan diusung, karenanya orang-orang yang berkapasitas terhadap perdamian seperti Anand Khrisna, Sai Baba, Dalai Lama, dan komunitas-komunitas yang berafiliasi ke New Age (Shambala, Brahma Kumaris, Celestine, Suma Ching Hai dan lain-lain) akan bertemu menjadi pusaran komunitas cinta damai. Dalam bahasa rohani apa pun, komunitas tersebut mudah tergalang untuk berteman karena kesamaan ideologi. Ruhul Kudus memandu semuanya untuk bersekutu menjadi kekuatan perdamaian, menuju perdamaian dunia.

Bila hanya mengutuk, maka kefanatikan takkan luruh, tapi semakin berang dan solid serta menggemparkan kemarahannya. Pembalasan dendam takkan menjadi gerakan suci, hanya mengalirkan darah dan puing-puing berserakan. Nyawa-nyawa terlepas penasaran. Hasil pembangunan diruntuhkan sia-sia. Hanya meningkatkan kemelaratan dan mendatangkan kutukan.

Ruhul Kudus menggemparkan jihad perdamaian dan membawa ideologi Perenial. Kaum pecinta damai mencontohkan kebenaran pilihannya dengan sikap dan pandangan yang penuh kasih sayang dalam ideologi Perenial yang terlihat beragam tapi satu arah. Itu akan terlihat seperti bermacam-macam bunga dan daun yang terangkai dalam satu rangkaian nan indah dan semerbak. Semua orang yang memandanginya merasa nyaman hatinya. Seperti itulah bila terlihat diantara golongan orang-orang yang pemarah dan yang berkecamuk dalam peperangan, bagaikan besi panas diperbandingkan dengan mawar. Tiba-tiba orang-orang pun dihadapkan kepada dua pilihan yang berbeda. Ada kesadaran sebagian golongan yang menghimpun kedamaian, seberapapun kecilnya akan menimbulkan nuansa. Sementara itu, di lain wilayah ada lagi golongan yang sama pandangannya. Getaran sukmanya satu sama lain menembus jarak, mencuatkan rasa rindu yang penuh damai. Seperti yang dirasakan kaum Salamullah di Jakarta dengan komunitas Shambala di Pekalongan. Atau menciptakan persahabatan sejati diantara kaum Eden di Indonesia dengan Gie Tjin, seorang penganut Theosofi, di negeri Belanda. Begitu pun kaum pembaharu spiritualitas di manca negara. Mereka akan saling memantau dan mendekat.

Tak mengena bila dikatakan ini adalah ideologi orang-orang pelarian dari agama-agama formal. Karena ajaran Bhagawan Sri Satya Sai Baba menurutku tak berbeda dengan ajaran Anand Khrisna yang mengutamakan perbaikan akhlak dan moral, tapi tetap mempertahankan ketauhidan. Aspek-aspek monotheisme dari agama-agama formal dipertahankan, persis seperti Yesus atau Muhammad kala menyampaikan ajarannya dahulu. Semuanya membenarkan Kitab-Kitab Suci yang terdahulu dan ajaran-ajaran para nabi sebelumnya, sebelum mengusung amanat Allah yang terkini ke masyarakat yang lebih luas.

Tuhan selalu menyuruh para nabinya mengutuhkan ajaran-Nya yang terdahulu, baru membeberkan peringatan-peringatan-Nya. Setiap nabi yang diutus biasanya karena ada masalah pengkultusan atau penyimpangan ajaran. Tapi Tuhan selalu terbuka dalam penyampaian ajaran-Nya yang terbaru. Di dalam keterbukaan-Nya itu, Dia sangat memaklumi keadaan yang menimpa ajaran-ajaran-Nya yang terdahulu. Nabi yang diutus tak putus asa menghadapi perlawanan-perlawanan terhadapnya karena kebenaran yang disampaikan dari Tuhan tetap sama walau terasa sulit memprakarsainya karena perbaikan-perbaikan dari Tuhan itu senantiasa bertolak dari kesalahan yang lazim dan mengakurat. Tapi nasib semua rasul Tuhan itu selalu seperti itu. Itu pun cara pensucian para nabi.

Tapi sekarang ini cara Tuhan agak berlainan dengan yang sudah-sudah. Ruhul Kudus diprogramkan memberi pencerahan rohani kepada banyak orang sekaligus. Siapa-siapa yang bertahan berupaya mengenali suara kalbunya dan selalu meningkatkan keingintahuannya dan kedekatannya terhadap Tuhan, niscaya tercerahkan oleh-Nya. Ruhul Kudus pun sibuk menjalin komunikasi batin terhadap mereka. Pencerahan dan pengilhaman berdetak mengarahkan komunitas-komunitas itu mengikuti arahan kami menuju perdamaian dunia. Sistem komunikasi terpulang pada masing-masing keyakinan, tapi ada satu fokus program yaitu meredakan pertentangan agama dan penggalangan perdamaian. Program pencerahan itu lebih untuk mengimbangi maraknya pergaulan jin dengan manusia dan untuk menyudahi keakuratan pengkultusan.

Sebab apa para penggagas ajaran-ajaran perdamaian itu tak mau mengutak-atik kemapanan agama-agama formal, bahkan mereka menganjurkan tetap di dalam agama dan keyakinan masing-masing? Karena mereka menghargai kebenaran setiap agama. Pewahyuan yang mengilhami pergerakan mereka tak disangka sebagai wahyu Tuhan yang turun kepada mereka. Seperti halnya Anand Khrisna tak merasa dirinya dituruni wahyu. Getaran keinginan mengajak masyarakat berspiritual untuk perdamaian umat, jikalau keinginan itu sangat kuat dan jalan yang dicapai sesuai dengan yang dinubuatkan malaikat, niscaya itu dalam keliputan wahyu Allah.

Akankah jalan yang diretas Anand Khrisna itu berbeda dengan Subud atau Shambala atau pun Salamullah? Ideologinya sama persis, hanya satu sama lain memiliki istilah-istilah kebaktian yang berbeda. Satu sama lain dapat dimaklumi setara.

Kekakuan dan keakuan penganut agama formal yang militan tak jarang melecehkan umat agama lain. Pengkultusan terhadap Yesus, Muhammad, dan Musa oleh masing-masing umatnya menyebabkan Tuhan kini royal utusan atau rasul dan tak mendiktekan syariat. Shalat lima waktu telah bergeser dari kewajiban ikhlas menjadi kewajiban tuntunan. Peribadatan yang ikhlaslah yang dipandang Tuhan. Sebagaimana kalau Anda memberi sedekah seseorang, kalau ikhlas baru berpahala. Kalau tak ikhlas, sia-sialah pengeluaran uang itu. Begitu pun shalat itu.

Kalau itu mau diperbandingkan dengan syariat agama lain yang diberkahi Allah, maukah mengubah kutub doktrin tersebut? Shalatlah bila Anda merindukan Tuhan. Sediakan lima waktu shalat itu senantiasa dalam kerinduan kepada-Nya. Jangan memaksa orang shalat kalau dia tak ikhlas. Biarkan dia berani mencela dirinya jauh dari Tuhan, sampai dia meyakini dirinya butuh Tuhan. Ajarkan kebajikan dan kebenaran agama. Orang jangan dipaksa beragama kalau tidak mau, bahkan dia akan semakin menjauh dan membenci agama. Perenialisme mengajarkan kekonkritan kebenaran dan kebenaran agama. Ketika seseorang yakin akan kebenaran dia akan beragama.

Di Shambala ada rasul, di Baha’i ada rasul, Sai Baba rasul, Anand Khrisna rasul, Muhammad Subuh rasul. Li Hongzhi (pendiri Falun Gong) dan Suma Ching Hai tentulah bisa dianggap rasul. Ah, itu semua mudah bagi Tuhan. Masa kebangkitan saat ini, dimulai dengan mencuatkan ke permukaan kebangkitan para rasul. Di Injil, Matius 5:9, dalam “Khotbah di Bukit”, Yesus berkata:

    9. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Keakuan umat kr****n terhadap anggapan bahwa Yesus satu-satunya anak Tuhan terbantahkan sendiri oleh Yesus di dalam ayat itu. Para pejuang perdamaian yang mensucikan diri itu adalah anak-anak Allah yang bisa disebut Rasul Allah.

Dan dari Injil, “Kisah Para Rasul”, ayat 8, “Roh Kudus Dijanjikan”:

    8. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Sementara di Al Quran ada ayat di Al Waqiah ayat 1-3:

   1.
      Apabila terjadi sebuah peristiwa besar.
   2.
      Tidaklah kejadian itu dapat didustakan.
   3.
      (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan mengangkat (satu golongan).

Inilah kasih Allah yang menurunkan Roh Kudus atas orang-orang yang cinta damai dan menjadi saksi Allah atas kejadian-kejadian pahit di Yerussalem, Yudea, Samaria, peperangan bangsa Israel dan Palestina, yang peperangannya menguatirkan orang hingga ke ujung bumi. Dari kesaksian itu terbetiklah getaran sukma yang ingin berjuang di jalan damai. Berbahagialah orang-orang yang membawa damai, karena mereka itu adalah rasul-rasul perdamaian, anak-anak Allah. Kebangkitan New Age di seluruh dunia adalah kejadian yang tak dapat didustakan. (Al Waqiah ayat 2).

Akulah Ruhul Kudus yang mempunyai perjanjian dengan umat dan Tuhan. Bahwa di dalam pencerahan Ruhul Kudus, kita menyatu dalam kebersamaan untuk menumbangkan kebencian-kebencian yang berlarut. Karena kita sama-sama menjadi perintah Allah yang cinta damai. Seperti perkataan Buddha dalam Dhammapada, bab Sukha Vagga, “Kebahagiaan”:

    “Berbahagialah, sesungguhnya kita hidup tanpa kebencian diantara yang membenci, diantara orang-orang yang membenci kita tinggal tanpa kebencian”.

Sungguh damai ajaran Buddha ini. Perenialisme melarang membenci. Karena itulah di dalam Al Quran Surat Al Waqiah Tuhan berjanji di hari yang besar, yaitu hari turunnya kembali perjanjian-perjanjian Tuhan dan di hari itu juga turunnya Ruhul Kudus menjadi Raja dan Hakim-Nya. Tuhan menjanjikan ada golongan orang-orang yang direndahkan, tapi ada golongan orang-orang yang diangkat-Nya. Peristiwa saat inilah yang dimaksudkan ayat di Al Waqiah tersebut. Kaum pecinta damai semacam pergerakan New Age itu, walaupun sporadis, merekalah yang akan diangkat Tuhan. Akan dimuliakan Allah yang mempunyai perjanjian akan hal ini. Ayat di Surat Al Waqiah itulah perjanjian Tuhan terhadap para rasul perdamaian.

Peperangan agama menguatkan kearifan perenial. Nilai-nilai asasi fitrah manusia itu sudah kering dari lingkungan tradisi agama-agama formal. Umat manusia telah menjadi merasa asing dengan ajaran agamanya sendiri, setelah melihat pertentangan itu sedemikian hebat dan telah menyebabkan kematian-kematian massal dan darah serta dendam yang berlimpah.

Aku mengingatkan tentang adanya kerasulan di atas bumi ini kembali. Tuhan membangkitkan persatuan dan perdamaian di dunia ini dengan mengutus para rasul di berbagai belahan bumi ini. Di berbagai negara dan bangsa-bangsa, semua orang yang tampil menyuarakan perdamaian agama adalah utusan-Nya.

Ajaran-ajaran Sai Baba, Brahma Kumaris, Anand Khrisna, Muhammad Subuh (almarhum pendiri Subud), mulai memberi nuansa kerasulan modern. Apa mau dikata kalau Tuhan memang ingin menggantikan nuansa spiritual itu dengan spiritual perenial? Seberapapun yang telah tampil sebagai fenomena di dunia itu, tak baik menepiskan bahwa mereka itu tergerak oleh wahyu-wahyu yang diterima oleh suara hati nurani mereka. Keimanan mereka terhadap Tuhan semakin tebal, keindahan rohani tersebar, gerakan New Age mengembang.

Ketakutan para ulama dan pendeta terhadap eksistensi para rasul modern itu takkan menyurutkan langkah umatnya. Sebaik Falun Gong yang kini telah mencapai jumlah berjuta-juta di seluruh dunia, seperti halnya Baha’i, kaum perenial Islam yang sama dengan Salamullah yang meretas Islam rahmatan lil ‘alamin kembali. Spiritualitas Timur memang sedang disukai orang-orang Barat. Layaklah orang-orang seperti Supreme Master Ching Hai dan Maha Acarya Lu Sheng-Yen, berkedudukan sebagai guru spiritual yang mengajarkan suluk melalui jalan Buddha, tapi terkandung asas Perenial di dalam ajarannya.

Komunitas yang penuh damai, tak mencela, saling menghormati, penuh kasih sayang, sesungguhnya mereka itu telah di dalam Surga. Janganlah lagi mencela mereka sebagai orang-orang sesat yang harus disingkirkan. Karena mereka sedang memperjuangkan hakekat kebenaran di atas bumi yang penuh kebencian dan kemunafikan. Kebenaran yang mereka inginkan justru kebenaran yang sangat sulit, karena berada di tengah kecurigaan dan tuduhan serta dendam dan kebencian dan trend kekerasan agama. Karenanya kukutipkan lagi cuplikan “Khotbah di Bukit” oleh Yesus. Matius 5:10:

    10. “ Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga”.

Kaum Theosofi, kaum Baha’i, Dalai Lama, Falun Gong, Anand Khrisna, Suma Ching Hai, Salamullah, adalah orang-orang yang teraniaya oleh sebab kebenaran. Surga mengayominya.

Kalau ingin mencari kebenaran di dunia ini, jalani saja ajaran perdamaian yang telah tercantum dalam semua agama. Takkan ada pertentangan kalau perdamaianlah yang diinginkan. Subyektifitas setiap ajaran itu akan selalu dengan mudah ditolerir dan dimaklumi keadaannya. Kebenarannyalah yang ditengok. Tak baik menyimpan anggapan-anggapan miring, biar saja Tuhan yang melempangkannya. Tuhan lebih adil dalam mengingatkan.

Di dalam setiap kaum senantiasa ada saja oknum yang berafiliasi pada kejahatan. Itu adalah oknum, orang jahat di suatu komunitas agama tertentu. Tindak tanduknya dapat mempengaruhi kalangannya. Kalau itu menyebar dan mempengaruhi keyakinan dan menjadi persyarikatan, kekeliruan itu pun mengancamkan bahaya. Kefanatikan dan radikalisme kalau diusung oleh orang yang ambisius dan munafik, itu akan membahayakan eksistensi suatu agama. Perilaku Hambali, Amrozi atau Pendeta Mangapin Sibuea itu dapat kucontohkan. Tapi Tuhan sudah mengungkap kesalahan mereka. Itulah pengadilan Tuhan. Lebih baik Tuhan yang mengadili. Kesalahan yang tersingkap menjadi ajang pengajaran.

Ajaran Tasawuf di kalangan kaum sufi mulai tak janggal menerima pemahaman Theosofi dan Perenialisme. Kalangan umat Islam, kaum sufi yang bertasawuf bisa menerima dengan ikhlas tarian Jalaluddin Rumi, menjadi hakekat pengajaran enlightenment, dan itu tersanggupkan mengiringi hakekat bershalat dan berzikir. Apabila kesenimanan Jalaluddin Rumi itu kuadaptasikan ke dalam perjalanan ruh Tchaikowsky, akankah umat Islam melarang tarian Rumi? Ah, burung saja bisa terbang ke mana saja. Keleluasaan semesta ini menjadi haknya juga. Kebangkitan ruh memperturutkan nasib yang bermacam-macam untuk mengisi keleluasaan alam semesta. Jangan sempit menilai, seperti meraba dalam kegelapan. Alam semesta terang benderang, sangat leluasa dan lapang. Bisa diisi apa saja. Jauhi pandangan yang cupat!

Komunitas Anand Ashram, Shambala, Reiki, Subud, Tibet dan lain-lain, merupakan pembawa aspirasi New Age. Dapat dikatakan dari merekalah keakuan beragama itu berubah wajah menuju agama universal.

Ciri-ciri khas komunitas itu adalah healing dan enlightenment. Dengan kekuatan aura diperoleh daya penyembuhan. Adapun itu kukatakan sebagai berkah perdamaian yang kini memang dicurahkan Tuhan pada orang-orang pecinta perdamaian. Healing dan enlightenment itu adalah berkah Tuhan yang mudah diperoleh kalau mengamalkan persatuan umat dan memperjuangkan perdamaian.

Kekalutan dunia dan hingar-bingarnya kalau dibawa ke perenungan meditasi cepat mendapat sambutan Tuhan. Hati nurani yang pekak diperbandingkan Tuhan dengan keridhaan-Nya mencurahkan pencerahan hati seketika. Kepada orang-orang yang menggali suara hati nurani, Tuhan memang sedang bekerja keras mencerahkan hati nurani dan mengobral penyembuhan melalui pelatihan rohani. Karena umat manusia sedang mengalami masa-masa kegelapan dan sedang tertimpa kutukan-Nya. Sebagai perimbangan, Tuhan sangat bermurah hati kepada orang-orang yang mencari pencerahan dan menempuh jalan damai.

Ulasan tentang New Age di website kami ada dalam “Lembaran Eden”, silahkan melihat penjelasan kami lebih jauh di sana.

Salam Sejahtera

Jibril Ruhul Kudus
Jakarta, 13 Februari 2004
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))