dalam hal ini berarti Moha lah yang harus ditundukkan terlebih dahulu?
atau semua sejalan, harus dilemahkan bersamaan dengan usaha keras?
sebenarnya bukan moha tapi avijja
.
avijja itu kegelapan batin, selama diselimuti oleh kegelapan batin maka semua yang dilakukan itu hanya akan berputar-putar tanpa arah saja, karena pengaruh dari kebenaran yang relatif, kebenaran oleh masing-masing individu bukannya kebenaran yang mutak
.
nah untuk mengikisnya yang diperlukan adalah pandangan dan pikiran benar
. pandangan dan pikiran yang mengacu pada 4 kebenaran mulia tentang dukkha
. sehingga dengan memahami ini maka kita senantiasa menjaga pikiran kita untuk tetap terarah
.
caranya dengan menjalankan sila pada kehidupan sehari-hari, yang sebenarnya menjalankan sila ini sama saja dengan meditasi, dimana dalam menjalankan sila dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan konsenterasi, perhatian dan daya upaya yang benar
.
selain sila, ada juga samadhi (konsenterasi, perhatian dan daya upaya benar) ini dilakukan ketika kegiatan umat awam (kita) sudah selesai pada aktivitas sehari-hari / mengisi sela-sela waktu kita / sebelum memulai aktivitas
.
jadi dengan menjalankan sila dan samadhi ini maka tidak sekejap pun pikiran kita meninggalkan sang jalan, sehingga panna kita (pandangan dan pikiran benar) menjadi lebih kokoh lagi, hingga akhirnya kita bisa melihat kotoran-kotoran batin menjadi lebih halus lagi untuk terus kita bersihkan
.
jadi segalanya dimulai dari pandangan yang benar terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan usaha yang benar
.
---------------
kemudian yang mengkondisikan LDM,
hal ini juga berawal dari avijja, sehingga kita tidak mengetahui mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat
. selama itu pula kita selalu tunduk pada kebenaran indera kita, selama indera kita senang berarti hal yang kita lakukan sudah benar
. padahal perasaan senang atau bahagia atau positif yang dihasilkan oleh indera kita sifatnya itu sementara
.
nah dari sana muncullah nafsu keinginan, nafsu menginginkan kebahagiaan, kesenangan, rasa positif lebih banyak lagi
.
ketika nafsu ini muncul maka LDM seperti akar serabut tanaman, menyebar ke segala arah seiring dengan pertumbuhan akar tunjangnya (nafsu keinginan) sehingga mengokohkan pandangan salah kita
.
-----------------
jadi kurang lebih begitu, kalo mau memadamkan LDM, kita benahi dulu pandangan benar kita dan sebaliknya, kalo mau menyuburkan LDM kita pupuk terus si nafsu keinginan
.