bro... jgn delete cepat2 yah...
kebanyakan yg dipost di thread lain di sub forum ini berlabel Buddha tetapi secara content tidak. yg gua post di sini tidak berlabel Buddha tetapi content Buddhisme. memang tidak ada 4 kebenaran ariya, jalan utama beruas 8, kamma & rebirth...
contentnya adalah anatta & nibbana...
Setuju dengan Rekan Tesla.
Apalagi di dalam meditasi, sudah tidak ada lagi pikiran berseliweran. Termasuk "pikiran berseliweran" adalah kata-kata, istilah-istilah, merek-merek, ajaran-ajaran agama, sekte-sekte dsb. Kalau pikiran masih berseliweran, "Ini ajaran K, ini ajaran Buddha, keduanya sama, keduanya tidak sama ...dst", berarti si aku masih tetap ada, dan keheningan belum tercapai.
Ajaran Buddha pun harus kita pilah-pilah, mana yang konsumsi pikiran (intelek), dan mana petunjuk untuk meditasi (vipassana). Empat Kesunyataan Mulia, Jalan Mulia Berfaktor Delapan dsb dsb itu adalah konsumsi pikiran (intelek). Itu yang dinamakan "AGAMA" Buddha.
Dalam meditasi, semua pikiran, kata-kata, ajaran-ajaran jangan dilekati, karena yang melekat itu adalah si aku. Kalau dilekati, tidak mungkin si aku ini runtuh. Tidak mungkin kita merealisir apa yang dikatakan oleh Buddha dalam puluhan sutta: "Dalam diri orang yang bebas tidak ada lagi pikiran: 'Ini milikku (agamaku dsb), ini aku, ini diriku.' " Dengan kata lain, tidak mungkin nibbana (padam) tercapai. Itu adalah porsi MEDITASI.
Jadi, kita harus membedakan antara AGAMA (menggunakan otak/pikiran) dan MEDITASI (mengamati pikiran sampai berhenti dengan sendirinya). AGAMA dan MEDITASI tidak bisa dipertemukan. AGAMA itu parsial, MEDITASI itu universal. Agama itu terkondisi, MEDITASI tak terkondisi. - Inilah yang sering menghambat umat Buddha sendiri dalam menjalankan vipassana.
Salam,
Hudoyo