//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?  (Read 55508 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #45 on: 14 February 2013, 08:47:39 PM »

Sy pikir tidak ada bedanya puthujjana dan Bro Sunya... kita semua belajar dari buku2, belajar dari pengalaman dan bisa memisahkan mana yg baik dan mana yg buruk... tidak melulu dogmatis kan?


Bang William, jangan keliru, anda harus bisa membedakan antara seorang puthujjana dan bukan puthujjana, dalam hal ini anda telah menyamakan seorang mulia dengan puthujjana.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #46 on: 14 February 2013, 08:51:44 PM »
Wa, rasa upayakusalaya tidak perlu di ribut kan lebih jauh.

Tingkat persepsi/ consius yang kita miliki sekarang tampak nya tidak cukup untuk membahas hal ini dengan cukup baik; di banding tingkat persepsi yang di miliki Bodhisatva.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #47 on: 14 February 2013, 09:04:38 PM »
Bang William, jangan keliru, anda harus bisa membedakan antara seorang puthujjana dan bukan puthujjana, dalam hal ini anda telah menyamakan seorang mulia dengan puthujjana.

Sudahlah, itu 'kan istilah dalam doktrin saja. Pada dasarnya setiap makhluk itu sama, yakni sama-sama ingin bahagia. Dari seekor semut hingga Buddha juga aspirasinya sama dalam hal ini (ingin bahagia). Sebutan keagamaan hanya menimbulkan salah persepsi dan diskriminasi saja.

Semua sama, semua ingin bahagia. Salam kebahagiaan. :)

 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #48 on: 14 February 2013, 09:08:49 PM »
Sudahlah, itu 'kan istilah dalam doktrin saja. Pada dasarnya setiap makhluk itu sama, yakni sama-sama ingin bahagia. Dari seekor semut hingga Buddha juga aspirasinya sama dalam hal ini (ingin bahagia). Sebutan keagamaan hanya menimbulkan salah persepsi dan diskriminasi saja.

Semua sama, semua ingin bahagia. Salam kebahagiaan. :)

 _/\_

setidaknya seorang ariya pun harus punya etika dan sopan santun, sadarkah anda bahwa komentar saya tu ditujukan kepada Bro Williamhalim? ataukah melihat-apa-adanya anda itu membuat mata anda jadi juling?

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #49 on: 14 February 2013, 09:09:10 PM »
Wa, rasa upayakusalaya tidak perlu di ribut kan lebih jauh.

Tingkat persepsi/ consius yang kita miliki sekarang tampak nya tidak cukup untuk membahas hal ini dengan cukup baik; di banding tingkat persepsi yang di miliki Bodhisatva.

Maka dari itu, sejak awal saya sudah tulis bahwa ini terlalu jauh dibahas, tapi beberapa anggota forum seperti menggiring pembahasan ke arah ini, padahal belum ada sangkut pautnya (sejauh yang saya tangkap) dari topik yang dibawakan Sdr. William.

Kalau mau sedikit menggunakan nalar, sebenarnya yang dibahas akan bermanfaat bila sama-sama bisa dibuktikan, bisa diamati bersama. Kalau sebatas teori dan ajaran belaka, hanya akan berakhir debat keyakinan bila sama-sama kukuh walau belum mampu membuktikan.

Oke, salam bahagia selalu untuk Anda.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #50 on: 14 February 2013, 09:11:48 PM »
setidaknya seorang ariya pun harus punya etika dan sopan santun, sadarkah anda bahwa komentar saya tu ditujukan kepada Bro Williamhalim? ataukah melihat-apa-adanya anda itu membuat mata anda jadi juling?

Maaf kalau begitu.  Semoga rekan Indra selalu berbahagia. _/\_

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #51 on: 14 February 2013, 11:26:02 PM »
Yang barusan itu ego, ya? Persepsi... persepsi...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #52 on: 15 February 2013, 04:20:46 AM »
AN 4:180  Mahāpadesa Sutta (Rujukan Agung)

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Bhoganagara di dekat altar Ānanda. Di sana Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu: “Para bhikkhu!”

“Yang Mulia!” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian tentang empat rujukan agung ini.  [168] Dengarkan dan perhatikanlah; Aku akan berbicara.”

“Baik, Bhante,” para bhikkhu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Apakah, para bhikkhu, empat rujukan agung itu?

(1) “Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mungkin mengatakan: ‘Di hadapan Sang Bhagavā aku mendengar hal ini; di hadapan Beliau aku mempelajari hal ini: “Ini adalah Dhamma; ini adalah disiplin; ini adalah ajaran Sang Guru!”’ Pernyataan bhikkhu itu tidak boleh diterima atau ditolak. Dengan tidak menerima atau menolaknya, kalian harus secara seksama mempelajari kata-kata dan frasa-frasa itu dan kemudian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin.  Jika, ketika kalian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin, [kalian menemukan bahwa] kata-kata dan frasa-frasa itu tidak termasuk di antara khotbah-khotbah dan tidak terlihat di dalam disiplin, maka kalian harus menarik kesimpulan: ‘Tentu saja, ini bukan kata-kata Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna. Ini telah dengan keliru dipelajari oleh bhikkhu ini.’ Dengan demikian kalian harus membuangnya.

“Tetapi seorang bhikkhu mungkin mengatakan: ‘Di hadapan Sang Bhagavā aku mendengar hal ini; di hadapan Beliau aku mempelajari hal ini: “Ini adalah Dhamma; ini adalah disiplin; ini adalah ajaran Sang Guru!”’ Pernyataan bhikkhu itu tidak boleh diterima atau ditolak. Dengan tidak menerima atau menolaknya, kalian harus secara seksama mempelajari kata-kata dan frasa-frasa itu dan kemudian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin. Jika, ketika kalian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin, [kalian menemukan bahwa] kata-kata dan frasa-frasa itu termasuk di antara khotbah-khotbah dan terlihat di dalam disiplin, maka kalian harus menarik kesimpulan: ‘Tentu saja, ini adalah kata-kata Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna. Ini telah dengan baik dipelajari oleh bhikkhu ini.’ Kalian harus mengingat rujukan agung pertama ini.

(2) “Kemudian seorang bhikkhu mungkin mengatakan: ‘Di suatu kediaman di sana suatu Saṅgha menetap bersama dengan para sesepuh dan para bhikkhu terkemuka. Di hadapan Saṅgha itu aku mendengar hal ini; di hadapan Saṅgha itu aku mempelajari hal ini: “Ini adalah Dhamma; ini adalah disiplin; ini adalah ajaran Sang Guru!”’ Pernyataan bhikkhu itu tidak boleh diterima atau ditolak. Dengan tidak menerima atau menolaknya, kalian harus secara seksama mempelajari kata-kata dan frasa-frasa itu dan kemudian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin. Jika, ketika kalian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin, [kalian menemukan bahwa] kata-kata dan frasa-frasa itu tidak termasuk di antara khotbah-khotbah dan tidak terlihat di dalam disiplin, maka kalian harus menarik kesimpulan: ‘Tentu saja, ini bukan kata-kata Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna. [169] Ini telah dengan keliru dipelajari oleh bhikkhu ini.’ Dengan demikian kalian harus membuangnya.

“Tetapi … Jika, ketika kalian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin, [kalian menemukan bahwa] kata-kata dan frasa-frasa itu termasuk di antara khotbah-khotbah dan terlihat di dalam disiplin, maka kalian harus menarik kesimpulan: ‘Tentu saja, ini adalah kata-kata Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna. Ini telah dengan baik dipelajari oleh bhikkhu ini.’ Kalian harus mengingat rujukan agung ke dua ini.

(3) “Kemudian seorang bhikkhu mungkin mengatakan: ‘Di kediaman Saṅgha di sana menetap beberapa bhikkhu sepuh yang terpelajar, mewarisi warisan, ahli Dhamma, ahli disiplin, ahli dalam kerangka. Di hadapan para sesepuh itu aku mendengar hal ini; di hadapan mereka aku mempelajari hal ini: “Ini adalah Dhamma; ini adalah disiplin; ini adalah ajaran Sang Guru!”’ Pernyataan bhikkhu itu tidak boleh diterima atau ditolak. Dengan tidak menerima atau menolaknya, kalian harus secara seksama mempelajari kata-kata dan frasa-frasa itu dan kemudian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin. Jika, ketika kalian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin, [kalian menemukan bahwa] kata-kata dan frasa-frasa itu tidak termasuk di antara khotbah-khotbah dan tidak terlihat di dalam disiplin, maka kalian harus menarik kesimpulan: ‘Tentu saja, ini bukan kata-kata Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna. Ini telah dengan keliru dipelajari oleh bhikkhu ini.’ Dengan demikian kalian harus membuangnya.

“Tetapi … Jika, ketika kalian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin, [kalian menemukan bahwa] kata-kata dan frasa-frasa itu termasuk di antara khotbah-khotbah dan terlihat di dalam disiplin, maka kalian harus menarik kesimpulan: ‘Tentu saja, ini adalah kata-kata Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna. Ini telah dengan baik dipelajari oleh bhikkhu ini.’ Kalian harus mengingat rujukan agung ke tiga ini.

(4) “Kemudian seorang bhikkhu mungkin mengatakan: ‘Di kediaman Saṅgha di sana menetap seorang bhikkhu sepuh [170] yang terpelajar, mewarisi warisan, ahli Dhamma, ahli disiplin, ahli dalam kerangka. Di hadapan sesepuh itu aku mendengar hal ini; di hadapannya aku mempelajari hal ini: “Ini adalah Dhamma; ini adalah disiplin; ini adalah ajaran Sang Guru!”’ Pernyataan bhikkhu itu tidak boleh diterima atau ditolak. Dengan tidak menerima atau menolaknya, kalian harus secara seksama mempelajari kata-kata dan frasa-frasa itu dan kemudian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin. Jika, ketika kalian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin, [kalian menemukan bahwa] kata-kata dan frasa-frasa itu tidak termasuk di antara khotbah-khotbah dan tidak terlihat di dalam disiplin, maka kalian harus menarik kesimpulan: ‘Tentu saja, ini bukan kata-kata Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna. Ini telah dengan keliru dipelajari oleh bhikkhu ini.’ Dengan demikian kalian harus membuangnya.

“Tetapi Kemudian seorang bhikkhu mungkin mengatakan: ‘Di kediaman Saṅgha di sana menetap seorang bhikkhu sepuh yang terpelajar, mewarisi warisan, ahli Dhamma, ahli disiplin, ahli dalam kerangka. Di hadapan sesepuh itu aku mendengar hal ini; di hadapannya aku mempelajari hal ini: “Ini adalah Dhamma; ini adalah disiplin; ini adalah ajaran Sang Guru!”’ Pernyataan bhikkhu itu tidak boleh diterima atau ditolak. Dengan tidak menerima atau menolaknya, kalian harus secara seksama mempelajari kata-kata dan frasa-frasa itu dan kemudian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin. Jika, ketika kalian memeriksanya dalam khotbah-khotbah dan mencarinya dalam disiplin, [kalian menemukan bahwa] kata-kata dan frasa-frasa itu termasuk di antara khotbah-khotbah dan terlihat di dalam disiplin, maka kalian harus menarik kesimpulan: ‘Tentu saja, ini adalah kata-kata Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna. Ini telah dengan baik dipelajari oleh bhikkhu ini.’ Kalian harus mengingat rujukan agung ke empat ini.

“Ini, para bhikkhu, adalah keempat rujukan agung itu.”

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #53 on: 15 February 2013, 06:02:08 AM »
Wa, rasa upayakusalaya tidak perlu di ribut kan lebih jauh.

Tingkat persepsi/ consius yang kita miliki sekarang tampak nya tidak cukup untuk membahas hal ini dengan cukup baik; di banding tingkat persepsi yang di miliki Bodhisatva.

bodosatwa kale !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #54 on: 15 February 2013, 07:23:40 AM »
Saya prihatin karena banyak umat Buddha tidak mampu melihat secara non-dualitas. Itu saja.

Yang benar adalah: mereka tau kapan mesti bicara secara bahasa sehari2 dan kapan bicara kebenaran-hakiki

[/quote]
Kalau berputar di perbuatan salah dan benar itu orang awam juga sangat mudah tahu dan mempelajarinya (tinggal buka kitab, hafalkan mana yang baik dan buruk, lalu lakukan/praktekkan). Tapi jika bicara pandangan yang lebih tinggi (bersifat mutlak/hakiki), semua itu akan jadi kebenaran konvensional saja. Mungkin Anda sulit terima, tidak apa-apa. Saya sulit menjelaskan sesuatu yang tidak dialami sendiri oleh orang yang bersangkutan, kecuali ada jalan/usaha yang ditempuh untuk mencapai pemahaman tersebut.

Semua perbuatan itu dinilai dari situasi dan kondisi, bukan langsung vonis perbuatan ini salah atau benar. Konsep kosong dan pengertian netral juga sudah saya berikan penjelasannya. Jika masih diterjemahkan sebagai "bebas berbuat apa saja", "semua tidak ada artinya", "absurd", itu adalah pengertian/pemahaman Anda sendiri. Semoga terhindar dari pengertian yang salah.
[/quote]

Saya belum melihat anda memberikan defenisi apa itu "perbuatan netral"

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #55 on: 15 February 2013, 07:25:51 AM »
Bang William, jangan keliru, anda harus bisa membedakan antara seorang puthujjana dan bukan puthujjana, dalam hal ini anda telah menyamakan seorang mulia dengan puthujjana.

Tadinya sy pikir sy aj yg menduga Bro Surya berpikir dirinya bukan puthujjana, ternyata Bro Indra menduga demikian juga

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #56 on: 15 February 2013, 07:38:41 AM »
Maka dari itu, sejak awal saya sudah tulis bahwa ini terlalu jauh dibahas, tapi beberapa anggota forum seperti menggiring pembahasan ke arah ini, padahal belum ada sangkut pautnya (sejauh yang saya tangkap) dari topik yang dibawakan Sdr. William.


Kan anda sudah menjelaskan hukum sebab-akibat.
IMO, tiak salah orang2 berpikiran begitu (termasuk saya) krn anda sendiri yg mulai menulis: "puthujjana hanya tau baik-buruk secara dogma, cobalah untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya"

Kalimat ini jelas menunjukkan dimana posisi anda dan dimana posisi saya (dan yg lain)..
Sy pun segera menanggapi pemikiran anda ini, krn dalam diskusi yg kita fokuskan adalah materi, bukan kamu puthujjana dan saya bukan

Quote
Kalau mau sedikit menggunakan nalar, sebenarnya yang dibahas akan bermanfaat bila sama-sama bisa dibuktikan, bisa diamati bersama. Kalau sebatas teori dan ajaran belaka, hanya akan berakhir debat keyakinan bila sama-sama kukuh walau belum mampu membuktikan.


Sudah brp kali sy tulis, bahwa pendapat sy juga menggunakan nalar dan sudah dibuktikan, sudah diamati.. Sy justru belum jawaban yg tegas:

"apakah perbuatan seorang ibu yg membakar diri dan anak2nya, krn motivasi ingin mulia ingin anak2nya tidak menanggung malu dan kelaparan, termasuk kamma baik, kamma netral, atau kamma buruk?"

(jika keberatan dengan kata "baik-buruk" -krn dualitas menurut anggapan anda- maka tukar saja dengan kata "lurus-tidak lurus)

Untuk pertanyaan yg mudah ini, pertanyaan yg mendasar -tidak usah orang beragamapun- mudah menjawabnya, anda belum menjawab secara tegas

Ditunggu jawabannya Bro

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #57 on: 15 February 2013, 08:17:12 AM »
Yang benar adalah: mereka tau kapan mesti bicara secara bahasa sehari2 dan kapan bicara kebenaran-hakiki

Saya belum melihat anda memberikan defenisi apa itu "perbuatan netral"

::

Jadi kapan bicara kebenaran hakiki? Setahu saya dari diskusi kita, belum sedikit pun bahkan mendekati makna hakiki, hanya berputar di perbuatan salah dan benar secara dogma.

Netral adalah perbuatan yang tidak memiliki landasan sejati, timbul dan menghilang karena ada sebab-sebab pendukung. Jika ini kurang jelas, buktikanlah (dengan pengamatan dalam Vipassana-Bhavana).

Jika orang belum merealisasi anatta secara langsung, memang sulit mengerti. Berharap mengerti ajaran Buddha hanya dari teori dan penjelasan, sama seperti orang ingin mahir berenang hanya dari membaca dan mendengar teori/konsep.

Semoga bisa direnungkan, kurangi ego dan belajar melihat dari sisi netral. Salam pencerahan.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #58 on: 15 February 2013, 08:19:39 AM »
Tadinya sy pikir sy aj yg menduga Bro Surya berpikir dirinya bukan puthujjana, ternyata Bro Indra menduga demikian juga

::

Saya sudah pernah mengingatkan di pesan pribadi (PM), bahwa Anda sebagai TS harus bisa menjaga alur diskusi. Bila Anda sendiri mulai mengubah fokus pembahasan pada diskusi personal, bukan substansi, maka saya akan undur diri dari pembahasan ini (Anda yang mulai, semoga bukan Anda yang merusak diskusi Anda sendiri).

Salam.  _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Semua Perbuatan adalah Netral, Niatlah yg menentukan. Benarkah?
« Reply #59 on: 15 February 2013, 08:23:26 AM »
Interupsi!
Jenis karma :
Karma lurus
 berbuah lurus
Karma tdk lurus berbuah tdk lurus
Karma lurus dan tdk lurus berbuah lurus dan tdk lurus
Karma bukan lurus dan bukan tdk lurus berbuah bukan lurus dan tidak lurus.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything