5 Hal Mengecewakan dari Kehadiran iPhone 5S
http://id.berita.yahoo.com/5-hal-mengecewakan-dari-kehadiran-iphone-5s-130557504.html
Akhirnya iPhone 5S telah resmi dirilis Apple. Namun sayangnya, Apple kembali (lagi) merilis iPhone barunya dengan spesifikasi dan fitur yang sesuai dengan prediksi dan rumor yang sudah beredar.
Ya, tidak ada surprise alias kejutan di iPhone 5S ini. Bahkan fitur paling canggih dan revolusioner yang terdapat di iPhone 5S, yakni pengenal sidik jari sudah lama disebut-sebut dan telah menjadi rahasia umum.
Memang sebenarnya pergantian generasi dari "seri tanpa S" ke "seri S" sejak dulu tidak membawa perubahan yang besar. Namun sebenarnya bukan hal kecil tersebut yang dipermasalahkan. Berikut adalah 5 daftar hal yang mengecewakan dari kehadiran iPhone 5S ini berdasarkan versi CNET:
1. Layar yang sama saja
iPhone 5S tetap memiliki ukuran layar yang sama dengan iPhone 5, yakni 4 inch. Resolusi yang digunakan pun sama, yakni 1136 x 640 piksel dengan kerapatan 326 ppi. Hal ini tentunya tidak cukup menjual, mengingat ponsel-ponsel pintar bersistem operasi lain kini sudah berkembang dengan ukuran layar yang lebih besar, yaitu sekitar 5 inch. Resolusi yang digunakan di ponsel-ponsel pintar lain pun sudah mencapai resolusi Full HD 1080p.
2. Processor 64 bit? Maaf, ini cuma ponsel, bukan komputer
Era perkembangan processor ponsel tampaknya sudah mulai mengalami kejenuhan. Tapi Apple masih saja terus mengeksplorasi sisi ini dengan menawarkan iPhone 5S dengan processor Apple A7 dengan kapabilitas 64 bit. Processor yang lebih canggih mengkonsumsi daya baterai yang lebih banyak. Sepertinya hal inilah yang membuat Apple tidak banyak menyinggung soal daya tahan baterai dari iPhone 5S. Akankah sama borosnya dengan Android?
3. Tidak ada perbaikan di kemampuan daya tahan baterai
Seperti yang sudah disebutkan di atas, era perkembangan processor ponsel tampaknya sudah mulai jenuh. Para pengguna ponsel pintar kini menginginkan ponsel dengan daya tahan baterai yang lebih lama dengan kapasitas baterai yang lebih besar.
Apple tidak melirik ke sisi ini dan tidak berinovasi dengan kemampuan daya tahan baterai di iPhone 5S nya. Padahal jika Apple berinovasi dengan menawarkan daya tahan baterai yang sangat lama, maka mereka akan berada satu tingkat di atas (atau setidaknya sama dengan) Android.
4. Tidak ada versi 128GB
Generasi ketujuh, dan Apple masih berkutat dengan pilihan maksimum pada kapasitas 64GB. Cukup mengherankan. Mengingat Apple sudah menyediakan iPad dengan kapasitas 128GB, maka sepertinya sudah waktunya Apple untuk curi start dalam menawarkan ponsel dengan memori internal super-besar. Apalagi konten-konten ponsel masa kini cukup menguras memori.
5. Inovasi minim. Mana inovasimu, Apple?
Salah satu fitur paling canggih dan revolusioner yang terdapat di iPhone 5S adalah fitur pengenal sidik jari. Fitur yang sudah lama disebut-sebut dan telah menjadi rahasia umum ini adalah salah satu bukti inovasi Apple di sektor ponsel pintar dalam jangka waktu beberapa tahun belakangan ini. Hanya itu saja?
Pendapat tsb diatas memang benar kalau dilihat hanya dari sisi kemajuan teknologi, yg artinya jauh dibawah harapan para pencinta maupun pembenci produk Apple.
Lalu apa motif Apple melaunch produk murahan seperti itu?
Setelah coba iseng tanya ke mbah gugle, berapa sih komposisi penjualan hardware dibandingkan terhadap penjualan apps software dan iTunes song yg di download.?
Ternyata ngga ada datanya.
Tapi ada satu hal yg menarik yg bisa dilihat di website ini :http://techcrunch.com/2013/06/10/apples-app-store-hits-50-billion-downloads-paid-out-10-billion-to-developers/
Dari site tsb, berita yg penting adalah :
Jumlah kumulatif yg dibayarkan oleh Apple kepada pembuat software pihak ke 3 sampai dengan JUne 2013 adalah USD 10 Billion, dibandingkan dengan cummulative sampai Des 2012 yg berjumlah USD 5B, lalu Des 2011 sebesar USD 2,5 B
Artinya pertumbuhan royalty yg dibayar ke pihak ke 3 meningkat 2 kali lipat pada thn 2012 thd 2011, dan setengah tahun 2013, sdh 2 kali lipat thn 2012, yg bisa diperkirakan minimal sampai Des 2013, akan 4 kali lipat dari 2012.
Itu baru nilai royalty yg dibayarkan pada vendor software, apps, musik dan film, bukan sales revenue dari software , apps, music dan film. (+eBook yg baru dilaunch)
Kita semua tahu, biaya utk membuat software yg terbesar adalah pada penciptaan program, sedangkan kalau software tsb direkam dalam bentuk CD, maka sebetulnya biaya perangkat keras/CD tsb hampr tidak ada artinya dibandingkan dengan nilai software itu sendiri.
Dengan model iTune Store utk download musik,dan video ; App Store utk download software dan aplikasi secara online, dan eBook store utk download buku secara online; praktis tidak ada benda fisik yg harus diproduksi (=biaya lagi), tidak perlu dibuatkan packaging dgn design yg menarik utk melindungi CD (=biaya lagi) ; tidak perlu biaya pengiriman benda fisik ke penjual diseluruh dunia (biaya lagi); tidak ada biaya untuk menarik dari peredaran dan memusnahkan produk yg tidak laku/obsolete,
Maka biaya pengadaan software , apps, musik dan eBook, praktis nol, hanya perlu server gede, yg mungkin terbesar di dunia.
Dengan demikian bisa diduga, % margin keuntungan yg di dapat dari perusahaan Apple dari penjualan soaftware, apps, musik, video dan eBook, jauh lebih besar daripada % margin keuntungan penjualan perangkat keras spt iMac, Macbook, IPad, IPhone dan kawan kawan -nya.
Lagipula , produk tidak berwujud fisik tersebut, praktis tidak memerlukan biaya marketing, setiap orang yg membeli iPhone, akan otomatis mencari software/apps yg dibutuhkan di Appstore, mau lagu atau film, cari iTunes.
Sehingga persentase Net profit thd sales untuk kelompok produk tidak berwujud fisik ini akan jauh jauh lebih besar daripada persentasi Net profit thd sales utk produk hardware.
Jika demikian, makin banyak unit hardware yt terjual, past akan makin banyak yg berkunjung ke app store dan iTunes utk membeli apa yg dibutuhkan.
Artinya bagi Apple, akan terjadi penambahan persentase Net profit yg luar biasa besarnya daripada hanya fokus mengembangkan hardware yg selain mahal, (dikritk pula) dan celakanya dalam 1 tahun sdh di ikuti oleh perusahaan sejenis.
Maka kesimpulannya, sebagai company, sekarang Apple sedang berusaha menembus pasar segmen menengah bawah yg jumlahnya jauh lebih besar, sehingga otomatis jumlah pengunjung App store , iTunes dan eBook store meningkat drastis , otomatis profit makin bertumpuk pula.