//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: kebijaksanaan dalam membunuh  (Read 74367 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #15 on: 16 June 2011, 09:07:14 PM »
Quote from: DN 16 Mahaparinibbana Sutta
4.8. ‘Seandainya seorang bhikkhu mengatakan: “Teman-teman, aku mendengar dan menerima ini dari mulut Sang Bhagavā sendiri: inilah Dhamma, inilah disiplin, inilah Ajaran Sang Guru,” maka, para bhikkhu, kalian tidak boleh menerima atau menolak kata-katanya. Kemudian, tanpa menerima atau menolak, kata-kata dan ungkapannya harus dengan teliti dicatat dan dibandingkan dengan Sutta-sutta dan dipelajari di bawah cahaya disiplin. Jika kata-katanya, saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti tidak selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini bukan kata-kata Sang Buddha, hal ini telah keliru dipahami oleh bhikkhu ini,” dan kata-katanya itu harus ditolak. Tetapi jika saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini adalah kata-kata Sang Buddha, hal ini telah dengan benar dipahami oleh bhikkhu ini.” Ini adalah kriteria pertama.’

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #16 on: 17 June 2011, 06:06:22 AM »
ini ajaran yg berbahaya, setelah nyamuk, kemudian binatang buas spt macan, singa, dll juga berbahaya oleh karena itu harus dibunuh, penganut ajaran ini menganggap membunuh binatang buas adalah pembunuhan yg bijaksana. selanjutnya meningkat lagi, para perampok, pencopet, maling, dll juga berbahaya, oleh karena itu harus dibunuh, penganut ajaran ini menganggap membunuh orang jahat adalah pembunuhan yg bijaksana. sekanjutnya meningkat lagi, teman2ku, sanak saudaraku, orang tuaku, dst ... dst, adalah orang yg berbahaya (silakan cari definisi bahaya yg bisa membenarkan perbuatan), maka membunuh mereka adalah pembunuhan yg bijaksana.

dalam pancasila, sila 1 berbunyi, "saya melatih diri untuk menghindari pembunuhan" tidak ada klausul tambahan "kecuali membunuh makhluk berbahaya"

IMO, awalnya bibit teroris mulai dari sini  8->
« Last Edit: 17 June 2011, 06:18:02 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #17 on: 17 June 2011, 06:13:10 AM »
^ intinya pembunuhan dalam bentuk apapun tidak dianjurkan buddhism?

sesuai Buddha Dhamma  :yes:
« Last Edit: 17 June 2011, 06:17:23 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline jin mabok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 174
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #18 on: 17 June 2011, 10:06:21 AM »
saya terkadang bunuh nyamuk karena saya tahu kalo misalnya ituh nyamuk gak saya bunuh
ntr pasti dibunuh ama ortu (terutama bokap).
Dari mana saya tahu kalau nyamuk2 tsb pasti bakal dibunuh bokap? Karna tiap x bokap ke toilet, pasti bawa raket nyamuk buat perang ma tuh nyamuk.
jadi saya mikirnya, "daripada bokap saya yg dpt kamma buruk gara" bunuh nyamuk, mending saya aja". gak tega soalnya liat bokap dapet kamma buruk.

Kira2 tindakan saya ini membunuh dgn bijaksana kah? [-o< [-o<

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #19 on: 17 June 2011, 10:21:21 AM »
 [at] atas,

mgkn butuh kondisi yg pas utk menyadarkan pada ortu bahwa membunuh nyamuk itu adalah tindakan yang tidak baik dan menanam kamma buruk..

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #20 on: 17 June 2011, 10:47:58 AM »
saya terkadang bunuh nyamuk karena saya tahu kalo misalnya ituh nyamuk gak saya bunuh
ntr pasti dibunuh ama ortu (terutama bokap).
Dari mana saya tahu kalau nyamuk2 tsb pasti bakal dibunuh bokap? Karna tiap x bokap ke toilet, pasti bawa raket nyamuk buat perang ma tuh nyamuk.
jadi saya mikirnya, "daripada bokap saya yg dpt kamma buruk gara" bunuh nyamuk, mending saya aja". gak tega soalnya liat bokap dapet kamma buruk.

Kira2 tindakan saya ini membunuh dgn bijaksana kah? [-o< [-o<


tetep tidak ada nyang nama nya membunuh dengan bijaksana, itu pinter2 dalam membunuh, ga mau bokap nyang bunuh, tp ente yg bunuh, tetep ada niat dan hasil nyamuk nyang gepeng...

itu adalah pilihan hidup ente, tp bukan lah suatu kebenaran apalagi kebijaksanaan...
« Last Edit: 17 June 2011, 10:49:43 AM by dato' tono »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #21 on: 17 June 2011, 10:48:11 AM »
maaf, double post...

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #22 on: 17 June 2011, 11:11:51 AM »
mo nanya nih....membunuh nyamuk dianggap pembunuhan yg besar ?

bahkan ada lho suttanya (tp lupa, tolong siapa yg bisa kasih suttanya, tentu sy kasih door prize), kalo sang Buddha tidak pernah menjalani kehidupan sebagai binatang yang berukuran kecil, yang terkecil adalah ketika beliau menjadi burung puyuh (ada parittanya, sory ga bisa quotekan, buku paritta sy udah sy kemas dlm dos rapi dibungkus, siap2 mo pulang sih). begitu pula dlm vinaya yg dianggap pelanggaran parajika ketika dia mencuri lebih dari 5 masaka, ini satuan mata uang yg berlaku ketika itu, mungkin kalo kita ya rupiah. jadi kalo dibawah itu bukan pelanggaran parajika (walau mencuri dilarang, termasuk membunuh juga dilarang).

sekali lagi maaf ya, bukan sy bermaksud menyetujui pembunuhan, BUKAN, tapi agar kita juga JANGAN terlalu GARIS KERAS, sang Buddha aja melarang kita ekstrim kok, jadi kalo kita membunuh nyamuk itu bukan pembunuhan besar menurut saya tapi sebaiknya dihindari dg memasang obat nyamuk elektrik (yg aman) atau kipas angin. dan sekali lagi JANGAN ada yang salah paham. pembunuhan apapun adalah dilarang, maka sebaiknya kita hindari. kalo bisa menghindari membunuh nyamuk tentu lebih baik khan. apalagi membunuhi itu nyamuk dg penuh kepuasan ...nahhh...bener2 KAMMA BURUK....sekecil apapun kalo dilakukan dg penuh kepuasan maka akan menghasilkan kamma yg besar. begitu pula persembahan yg paling kecilpun kalo dilakukan dg sepunuh hati maka akan membuahkan kebajikan yg besar pula.
« Last Edit: 17 June 2011, 11:17:48 AM by pannadevi »

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #23 on: 17 June 2011, 11:14:15 AM »
saya terkadang bunuh nyamuk karena saya tahu kalo misalnya ituh nyamuk gak saya bunuh
ntr pasti dibunuh ama ortu (terutama bokap).
Dari mana saya tahu kalau nyamuk2 tsb pasti bakal dibunuh bokap? Karna tiap x bokap ke toilet, pasti bawa raket nyamuk buat perang ma tuh nyamuk.
jadi saya mikirnya, "daripada bokap saya yg dpt kamma buruk gara" bunuh nyamuk, mending saya aja". gak tega soalnya liat bokap dapet kamma buruk.

Kira2 tindakan saya ini membunuh dgn bijaksana kah? [-o< [-o<


pasangi aja diplafon kipas angin, pasti ga ada nyamuk, waktu masuk toilet khan nyalain lampu, nah fan nya juga disambung ke kontaknya lampu jadi bersamaan nyalanya, maka toilet akan bersih dari nyamuk.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #24 on: 17 June 2011, 11:15:39 AM »
mo nanya nih....membunuh nyamuk dianggap pembunuhan yg besar ?

bahkan ada lho suttanya (tp lupa, tolong siapa yg bisa kasih suttanya, tentu sy kasih door prize), kalo sang Buddha tidak pernah menjalani kehidupan sebagai binatang yang berukuran kecil, yang terkecil adalah ketika beliau menjadi burung puyuh (ada parittanya, sory ga bisa quotekan, buku paritta sy udah sy kemas dlm dos rapi dibungkus, siap2 mo pulang sih). begitu pula dlm vinaya yg dianggap pelanggaran parajika ketika dia mencuri lebih dari 5 masaka, ini satuan mata uang yg berlaku ketika itu, mungkin kalo kita ya rupiah. jadi kalo dibawah itu bukan pelanggaran parajika (walau mencuri dilarang, termasuk membunuh juga dilarang).

sekali lagi maaf ya, bukan sy bermaksud menyetujui pembunuhan, BUKAN, tapi agar kita juga JANGAN terlalu GARIS KERAS, sang Buddha aja melarang kita ekstrim kok, jadi kalo kita membunuh nyamuk itu bukan pembunuhan besar menurut saya tapi sebaiknya dihindari dg memasang obat nyamuk elektrik (yg aman) atau kipas angin.

Saya pribadi tidak menyetujui pembunuhan sebagai hal yang terpuji. Sebab menurut saya, semua makhluk hidup --- seburuk apapun fisiknya, sekecil apapun ukuran tubuhnya, sejahat apapun sifatnya; tetap punya hak asasi untuk hidup. ;D Namun dalam keadaan tertentu, saya tidak mencela bila memang ada makhluk hidup yang perlu dibunuh. Itu pun dengan catatan memang sudah sangat terpaksa.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #25 on: 17 June 2011, 11:19:58 AM »
apakah anda punya referensi sutta/ajaran dalam buddhist yg menyataken pembunuhan boleh dilakukan dengan suatu alasan ? ato ada cerita buddhist yg menyatakan bahwa pembunuhan yg bersifat khusus/mendesak bole dilakukan dengan cara bijak ?

di jataka Mahayana ada kan, bodhisatta membunuh perampok di kapal (CMIIW)... pembunuhan oleh bodhisatva dikatakan sebagai UPAYA KAUSALYA...
tapi itu MAHAYANA dan
gw kan Theravada...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #26 on: 17 June 2011, 11:24:03 AM »
mo nanya nih....membunuh nyamuk dianggap pembunuhan yg besar ?

bahkan ada lho suttanya (tp lupa, tolong siapa yg bisa kasih suttanya, tentu sy kasih door prize), kalo sang Buddha tidak pernah menjalani kehidupan sebagai binatang yang berukuran kecil, yang terkecil adalah ketika beliau menjadi burung puyuh (ada parittanya, sory ga bisa quotekan, buku paritta sy udah sy kemas dlm dos rapi dibungkus, siap2 mo pulang sih). begitu pula dlm vinaya yg dianggap pelanggaran parajika ketika dia mencuri lebih dari 5 masaka, ini satuan mata uang yg berlaku ketika itu, mungkin kalo kita ya rupiah. jadi kalo dibawah itu bukan pelanggaran parajika (walau mencuri dilarang, termasuk membunuh juga dilarang).

sekali lagi maaf ya, bukan sy bermaksud menyetujui pembunuhan, BUKAN, tapi agar kita juga JANGAN terlalu GARIS KERAS, sang Buddha aja melarang kita ekstrim kok, jadi kalo kita membunuh nyamuk itu bukan pembunuhan besar menurut saya tapi sebaiknya dihindari dg memasang obat nyamuk elektrik (yg aman) atau kipas angin. dan sekali lagi JANGAN ada yang salah paham. pembunuhan apapun adalah dilarang, maka sebaiknya kita hindari. kalo bisa menghindari membunuh nyamuk tentu lebih baik khan. apalagi membunuhi itu nyamuk dg penuh kepuasan ...nahhh...bener2 KAMMA BURUK....sekecil apapun kalo dilakukan dg penuh kepuasan maka akan menghasilkan kamma yg besar. begitu pula persembahan yg paling kecilpun kalo dilakukan dg sepunuh hati maka akan membuahkan kebajikan yg besar pula.

jadi yang membunuh nyamuk, kalian aman dari kemungkinan membunuh bodhisatta (calon sammasambuddha) karena bodhisatta mahasatta tidak akan terlahirkan menjadi binatang yang lebih kecil dari ukuran burung puyuh. wkwkwkwkwkwk
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #27 on: 17 June 2011, 11:25:29 AM »
Saya pribadi tidak menyetujui pembunuhan sebagai hal yang terpuji. Sebab menurut saya, semua makhluk hidup --- seburuk apapun fisiknya, sekecil apapun ukuran tubuhnya, sejahat apapun sifatnya; tetap punya hak asasi untuk hidup. ;D Namun dalam keadaan tertentu, saya tidak mencela bila memang ada makhluk hidup yang perlu dibunuh. Itu pun dengan catatan memang sudah sangat terpaksa.

sangat terpaksa ? misalnya ketika akan dibunuh... balik membunuh... wkwkwkwkwk
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Janindra d' Sihamuni

  • Sebelumnya: phrajonathan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 567
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Buddho,Dhammo,Sangho Pathithito Mayham
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #28 on: 17 June 2011, 11:27:38 AM »
di jataka Mahayana ada kan, bodhisatta membunuh perampok di kapal (CMIIW)... pembunuhan oleh bodhisatva dikatakan sebagai UPAYA KAUSALYA...
tapi itu MAHAYANA dan
gw kan Theravada...
aye juga masih sampai sekarang meragukan upaya kausalya,bahkan jataka tersebut saya juga ragu akan keberadaannya........
iya,katane bodhisatta membunuh perampok tsb yang akan membunuh 100 orang lainnya,dan 100 orang tersebut akan membunuh lagi 100 orang saat kapal itu telah berlabuh (cmiiw),akibat bodhisatta membunuh perampok tsb,maka jatuhlah korban yang lebih banyak lagi...karena 100 orang itu tidak dibunuh....
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: kebijaksanaan dalam membunuh
« Reply #29 on: 17 June 2011, 11:30:58 AM »
aye juga masih sampai sekarang meragukan upaya kausalya,bahkan jataka tersebut saya juga ragu akan keberadaannya........
iya,katane bodhisatta membunuh perampok tsb yang akan membunuh 100 orang lainnya,dan 100 orang tersebut akan membunuh lagi 100 orang saat kapal itu telah berlabuh (cmiiw),akibat bodhisatta membunuh perampok tsb,maka jatuhlah korban yang lebih banyak lagi...karena 100 orang itu tidak dibunuh....

maka-nya bro... mungkin dulu bhikkhu yang ceramah itu pakai referensi Mahayana... wkwkwkwkw
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything