//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Ananda bersalah?  (Read 42923 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #30 on: 14 August 2010, 09:48:39 PM »

Seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon, jadi kalau begitu apakah Sang Buddha memang sengaja mencari alasan untuk menyalahkan Ananda? tidak ada catatan di manapun bahwa ada Buddha yang hidup lebih dari 4/5 ayukappa. ini menunjukkan bahwa Sang Buddha pasti parinibbana pada saat itu. pertanyaan saya: kenapa harus menyalahkan Ananda? seolah2 Ananda adalah kambing-hitam di sini.

Sdr. Indra yang baik (niru gaya nyapanya om Fabian :) ), jika kita membaca Mahaparinibbana Sutta dengan seksama, maka kita akan menemukan kejanggalan bagaimana Ananda dipersalahkan oleh Sang Buddha sendiri:

1. Pada awalnya Sang Buddha sudah menyatakan kepada Ananda bahwa Beliau sudah tua (dalam perumpamaan sebagai kereta tua yang rusak dan bertahan hanya dengan tambalan/perbaikan di sana sini) dan usianya sudah matang (tinggal menunggu waktu aja).

2. Kemudian Mara muncul dan memohon kepada Sang Buddha agar meninggal dunia secepatnya. Saat itu Mara mengingatkan Sang Buddha pada janji Beliau ketika minggu kelima setelah pencerahan bahwa Beliau tidak akan meninggal sebelum para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika menguasai dan menjalankan Dhamma. Dan Mara menagih janji Beliau tersebut karena melihat para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika saat itu sudah berkembang dalam Dhamma. Sang Buddha pun memenuhi janjinya dengan mengatakan bahwa tiga bulan dari saat itu Beliau akan meninggal dunia.

3. Sang Buddha menyatakan kepada Ananda bahwa siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan kekuatan batin (iddhipada) dapat memperpanjang umur mereka, termasuk Sang Buddha sendiri jika Beliau menginginkannya. Tetapi Ananda tidak dapat menangkap isyarat tersebut karena dikuasai oleh Mara.

Kontradiksinya adalah jika memang Sang Buddha sudah menyatakan dirinya sudah uzur, kenapa Beliau menarik kata-kata Beliau sendiri dan mengatakan Beliau bisa memperpanjang umurnya? (poin 1)

Jika memang Sang Buddha sudah berjanji kepada Mara untuk meninggal dunia, kenapa Beliau mau melanggar janjinya dengan mendorong Ananda agar memohon kepada Beliau untuk memperpanjang umurnya? (poin 2)

Jika memang Sang Buddha memiliki kemampuan memperpanjang umurnya dan menginginkan demikian, mengapa Beliau harus menunggu permohonan Ananda? (poin 3)

Dari analisa ini (yang terdapat dalam buku Ven. Pategama tersebut), kita dapat mengatakan bahwa "there is something wrong in the Mahaparinibbana Sutta", dan "something wrong" tersebut disebabkan karena para pengikut Buddhis pada masa awal tidak dapat menerima kenyataan bahwa Sang Buddha meninggal dunia karena sebab alamiah (seperti yang disimpulkan pada kutipan di atas).
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #31 on: 14 August 2010, 09:54:43 PM »
Sdr. Indra yang baik (niru gaya nyapanya om Fabian :) ), jika kita membaca Mahaparinibbana Sutta dengan seksama, maka kita akan menemukan kejanggalan bagaimana Ananda dipersalahkan oleh Sang Buddha sendiri:

1. Pada awalnya Sang Buddha sudah menyatakan kepada Ananda bahwa Beliau sudah tua (dalam perumpamaan sebagai kereta tua yang rusak dan bertahan hanya dengan tambalan/perbaikan di sana sini) dan usianya sudah matang (tinggal menunggu waktu aja).

2. Kemudian Mara muncul dan memohon kepada Sang Buddha agar meninggal dunia secepatnya. Saat itu Mara mengingatkan Sang Buddha pada janji Beliau ketika minggu kelima setelah pencerahan bahwa Beliau tidak akan meninggal sebelum para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika menguasai dan menjalankan Dhamma. Dan Mara menagih janji Beliau tersebut karena melihat para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika saat itu sudah berkembang dalam Dhamma. Sang Buddha pun memenuhi janjinya dengan mengatakan bahwa tiga bulan dari saat itu Beliau akan meninggal dunia.

3. Sang Buddha menyatakan kepada Ananda bahwa siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan kekuatan batin (iddhipada) dapat memperpanjang umur mereka, termasuk Sang Buddha sendiri jika Beliau menginginkannya. Tetapi Ananda tidak dapat menangkap isyarat tersebut karena dikuasai oleh Mara.

Kontradiksinya adalah jika memang Sang Buddha sudah menyatakan dirinya sudah uzur, kenapa Beliau menarik kata-kata Beliau sendiri dan mengatakan Beliau bisa memperpanjang umurnya? (poin 1)

Jika memang Sang Buddha sudah berjanji kepada Mara untuk meninggal dunia, kenapa Beliau mau melanggar janjinya dengan mendorong Ananda agar memohon kepada Beliau untuk memperpanjang umurnya? (poin 2)

Jika memang Sang Buddha memiliki kemampuan memperpanjang umurnya dan menginginkan demikian, mengapa Beliau harus menunggu permohonan Ananda? (poin 3)

Dari analisa ini (yang terdapat dalam buku Ven. Pategama tersebut), kita dapat mengatakan bahwa "there is something wrong in the Mahaparinibbana Sutta", dan "something wrong" tersebut disebabkan karena para pengikut Buddhis pada masa awal tidak dapat menerima kenyataan bahwa Sang Buddha meninggal dunia karena sebab alamiah (seperti yang disimpulkan pada kutipan di atas).

Bro Seniya yg baik juga,
saya kok tidak menangkap bagian yg menjadi jawaban atas pertanyaan saya? mengenai sebab Sang Buddha meninggal dunia apakah alamiah atau tidak mungkin lebih baik kita bahas dalam thread terpisah

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #32 on: 14 August 2010, 09:56:10 PM »
bro Seniya yang baik, (saya tidak ikutan bro fabian lo)
ada beberapa pendapat, antara lain karena tuduhan ini pertama bermula dari Ven.Maha Kassapa yang menjatuhkan tuduhan kesalahan kepada beliau, sehingga beberapa scholars berpendapat karena Ven.Maha Kassapa kurang cocok dg beliau, ini berdasarkan kuliah aja sih, tp belum nyari suttanya, karena Ven.Ananda amat dicintai wanita sehingga dipandang rendah atau lebih tepat nya dipandang sebelah mata oleh beliau. Sedang para bhikkhu yang lain karena cemburu Ven.Ananda saja yg dapat dekat dengan Sang Buddha (walau tidak diungkapkan dan walau mereka semua arahat, namun tetap ada rasa kurang suka dengan Ven.Ananda).

mettacittena,

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #33 on: 14 August 2010, 09:56:41 PM »
Menurut Kitab Komentar,  istilah satu kappa adalah āyukappa atau rata2 kehidupan manusia saat itu. Oleh karena itu, Sang Buddha, dengan kekuatan iddhinya, mampu bertahan hidup selama satu kappa / rata2 kehidupan manusia saat itu atau bahkan lebih dari itu. Buddha Gotama bisa mampu bertahan hidup selama 100 tahun dan bahkan bisa lebih dari itu. Kitab komentar selanjutnya menjelaskan bahwa ketika saatnya Sang Buddha parinibbāna beliau bisa masuk ke dalam pencapaian (samāpatti) dan melalui satu pencapaian samāpatti beliau bisa mempertahankan kehidupannya selama 10 bulan. Dengan cara demikian, beliau bisa mempertahankan kehidupannya selama 100 tahun atau lebih. Kitab komentar juga mengutip kejadian di Veḷuvagāmaka (dalam Mahāparinibbānasutta) di mana Sang Buddha terkena penyakit yang keras dan saat itu seharusnya Sang Buddha parinibbāna. Namun beliau berpikir bahwa tidak pantas bagi beliau untuk parinibbāna tanpa memberi tahu murid2nya terlebih dahulu. Kemudian dengan kekuatan batinnya, beliau mempertahankan hidupnya. 10 bulan kemudian, Sang Buddha parinibbāna setelah tiga bulan sebelumnya māra datang dan meminta beliau untuk parinibbāna.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #34 on: 14 August 2010, 09:59:14 PM »
bro Indra yang baik,
maksudnya bro Seniya itu, beliau juga sama dengan anda, melihat adanya kejanggalan dari sutta Mahaparinibbana, sehingga beliau juga sependapat dg anda. (bener ga ya bro seniya)

mettacittena,

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #35 on: 14 August 2010, 10:00:23 PM »
bro Seniya yang baik, (saya tidak ikutan bro fabian lo)
ada beberapa pendapat, antara lain karena tuduhan ini pertama bermula dari Ven.Maha Kassapa yang menjatuhkan tuduhan kesalahan kepada beliau, sehingga beberapa scholars berpendapat karena Ven.Maha Kassapa kurang cocok dg beliau, ini berdasarkan kuliah aja sih, tp belum nyari suttanya, karena Ven.Ananda amat dicintai wanita sehingga dipandang rendah atau lebih tepat nya dipandang sebelah mata oleh beliau. Sedang para bhikkhu yang lain karena cemburu Ven.Ananda saja yg dapat dekat dengan Sang Buddha (walau tidak diungkapkan dan walau mereka semua arahat, namun tetap ada rasa kurang suka dengan Ven.Ananda).

mettacittena,

dalam banyak sutta justru disebutkan bahwa Bhikkhu Ananda paling akrab dengan Bhikkhu Maha Kassapa, bahkan seperti kakak-adik

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #36 on: 14 August 2010, 10:05:59 PM »
bro Seniya yang baik, (saya tidak ikutan bro fabian lo)
ada beberapa pendapat, antara lain karena tuduhan ini pertama bermula dari Ven.Maha Kassapa yang menjatuhkan tuduhan kesalahan kepada beliau, sehingga beberapa scholars berpendapat karena Ven.Maha Kassapa kurang cocok dg beliau, ini berdasarkan kuliah aja sih, tp belum nyari suttanya, karena Ven.Ananda amat dicintai wanita sehingga dipandang rendah atau lebih tepat nya dipandang sebelah mata oleh beliau. Sedang para bhikkhu yang lain karena cemburu Ven.Ananda saja yg dapat dekat dengan Sang Buddha (walau tidak diungkapkan dan walau mereka semua arahat, namun tetap ada rasa kurang suka dengan Ven.Ananda).

mettacittena,

dalam banyak sutta justru disebutkan bahwa Bhikkhu Ananda paling akrab dengan Bhikkhu Maha Kassapa, bahkan seperti kakak-adik

bro Indra yang baik,
saya memang mendapatkan dari kuliah demikian, wkt pembahasan sutta Mahaparinibbana, mengapa Ven.Maha Kassapa menjatuhkan sangsi dukkata kepada Ven.Ananda, dijelaskan dosen saya demikian. wah saya musti minta senior almamater saya yang sekarang jadi dosen saya nih.

Rev.Peacemind yg saya hormati,
apakah data referensi pendukung untuk masalah pribadi yang sebenarnya ada antara Ven.Maha Kassapa dengan Ven.Ananda? thanks seblm n sessdnya.

mettacittena,

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #37 on: 14 August 2010, 10:18:59 PM »
 [at] pannadevi:

Saya jg pernah baca pendapat para scholar bhw Mahakassapa tdk menyukai Ananda. Ini jg dpt dibaca dr buku ttg kehidupan Mahakassapa (kalau tdk salah judulnya "Mahakassapa: The Father of Sangha").

 [at] indra:

Maaf,bro,bukan gak mau jwb pertanyaannya,tetapi memang dibingungkan jg dg kejanggalan2 dlm Mahaparinibbana Sutta. Tentang sebab kematian Sang Buddha saya lebih cenderung pd sebab alami (Beliau udah tua,sakit2an,& tdk memungkinkan utk bertahan hidup lama). Kenyataan bhw Sang Buddha dpt memperpanjang usianya jika ada permohonan kayaknya gak masuk akal (dg menimbang kejanggalan2 di atas) & melanggar hukum ketidakkekalan.

Btw,menurut saya,tdk perlu membahas lebih jauh krn sebab apakah Sang Buddha meninggal dunia krn Sang Buddha sudah wafat jg. Apalagi dg mencari kesalahan2,saya rasa Sang Buddha tdk akan hidup kembali. Lagipula cukup dg meyakini penjelasan/komentar Pali saya rasa udah bs menjwb pertanyaannya (utk yg ini sam. Peacemind & Pannadevi bs menjelaskan lebih baik drpd saya).

Mettacitena.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #38 on: 14 August 2010, 10:26:17 PM »
Seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon, jadi kalau begitu apakah Sang Buddha memang sengaja mencari alasan untuk menyalahkan Ananda? tidak ada catatan di manapun bahwa ada Buddha yang hidup lebih dari 4/5 ayukappa. ini menunjukkan bahwa Sang Buddha pasti parinibbana pada saat itu. pertanyaan saya: kenapa harus menyalahkan Ananda? seolah2 Ananda adalah kambing-hitam di sini.
Tentu saja akan terlihat seolah mengambinghitamkan Ananda jika kita mengambil premis dasar bahwa seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon. Premis demikian cenderung timbul pada Buddhisme belakangan yang memandang seorang Sammasambuddha sebagai sosok adiduniawi yang maha-tahu dan maha-melihat yang tidak jauh berbeda dari Tuhan dalam bentuk personal.

Tetapi dalam MN 71: Tevijja Vacchagotta Sutta, Sang Buddha menjelaskan pada Vacchagotta bahwa beliau tidaklah demikian. Kembali pada pertanyaan, jika kita hubungkan apa yang Sang Buddha katakan pada MN 71 dengan Maha-Parinibbana Sutta kita akan sampai pada kesimpulan bahwa memang Ananda salah dan karenanya wajar Sang Buddha menyalahkan Ananda.
appamadena sampadetha

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #39 on: 14 August 2010, 10:26:49 PM »
[at] pannadevi:

Saya jg pernah baca pendapat para scholar bhw Mahakassapa tdk menyukai Ananda. Ini jg dpt dibaca dr buku ttg kehidupan Mahakassapa (kalau tdk salah judulnya "Mahakassapa: The Father of Sangha").

 [at] indra:

Maaf,bro,bukan gak mau jwb pertanyaannya,tetapi memang dibingungkan jg dg kejanggalan2 dlm Mahaparinibbana Sutta. Tentang sebab kematian Sang Buddha saya lebih cenderung pd sebab alami (Beliau udah tua,sakit2an,& tdk memungkinkan utk bertahan hidup lama). Kenyataan bhw Sang Buddha dpt memperpanjang usianya jika ada permohonan kayaknya gak masuk akal (dg menimbang kejanggalan2 di atas) & melanggar hukum ketidakkekalan.

Btw,menurut saya,tdk perlu membahas lebih jauh krn sebab apakah Sang Buddha meninggal dunia krn Sang Buddha sudah wafat jg. Apalagi dg mencari kesalahan2,saya rasa Sang Buddha tdk akan hidup kembali. Lagipula cukup dg meyakini penjelasan/komentar Pali saya rasa udah bs menjwb pertanyaannya (utk yg ini sam. Peacemind & Pannadevi bs menjelaskan lebih baik drpd saya).

Mettacitena.

bisa minta tolong di quote kan bro? thanks seblm n sesdhnya.

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #40 on: 14 August 2010, 10:31:33 PM »
Seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon, jadi kalau begitu apakah Sang Buddha memang sengaja mencari alasan untuk menyalahkan Ananda? tidak ada catatan di manapun bahwa ada Buddha yang hidup lebih dari 4/5 ayukappa. ini menunjukkan bahwa Sang Buddha pasti parinibbana pada saat itu. pertanyaan saya: kenapa harus menyalahkan Ananda? seolah2 Ananda adalah kambing-hitam di sini.
Tentu saja akan terlihat seolah mengambinghitamkan Ananda jika kita mengambil premis dasar bahwa seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon. Premis demikian cenderung timbul pada Buddhisme belakangan yang memandang seorang Sammasambuddha sebagai sosok adiduniawi yang maha-tahu dan maha-melihat yang tidak jauh berbeda dari Tuhan dalam bentuk personal.

Tetapi dalam MN 71: Tevijja Vacchagotta Sutta, Sang Buddha menjelaskan pada Vacchagotta bahwa beliau tidaklah demikian. Kembali pada pertanyaan, jika kita hubungkan apa yang Sang Buddha katakan pada MN 71 dengan Maha-Parinibbana Sutta kita akan sampai pada kesimpulan bahwa memang Ananda salah dan karenanya wajar Sang Buddha menyalahkan Ananda.

bro Jerry yang baik,
dalam sutta tsb sang Buddha tidak menjawab 10 pertanyaan (unanswered question) dari ascetic Vacchagocca karena pertanyaan beliau walaupun dapat dijawab dengan mudah oleh sang Buddha namun hal tsb tidak akan membuat ascetic Vacchagocca merealisasi nibbana.

mettacittena,

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #41 on: 14 August 2010, 10:33:10 PM »
Namaste Neri,

Yang Samaneri katakan tentang 10 pandangan spekulatif.. Itu Sutta yang lain, persisnya MN 72: Aggi-Vacchagotta Sutta.
appamadena sampadetha

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #42 on: 14 August 2010, 10:37:09 PM »
 [at] pannadevi:

Coba lihat di sini http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel345.html#ch7. Walaupun komentar tdk mengatakannya sbg ketidaksukaan melainkan sbg tindakan mendisiplinkan,tetapi secara awam terlihat spt ketidaksukaan/ketidakcocokan antara Mahakassapa dg Ananda.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #43 on: 14 August 2010, 10:39:46 PM »
mungkin kisah dalam Sutta dari Kassapasamyutta (Samyutta Nikaya) berikut ini yg dianggap Bhikkhu Mahakassapa tidak cocok degan Bhikkhu Ananda.

Quote

10 Tempat Tinggal Bhikkhunī

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Yang Mulia Mahākassapa sedang berdiam di Sàvatthã di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Pada suatu pagi, Yang Mulia Ānanda merapikan jubah dan, [215] membawa mangkuk dan jubah, ia mendekati Yang Mulia Mahākassapa da berkata: “Marilah, Yang Mulia Mahākassapa, kita pergi ke tempat tinggal para bhikkhunã.”

“Engkau pergilah, sahabat ânanda, engkau adalah orang sibuk dengan banyak tugas.”

Untuk ke dua kalinya Yang Mulia Ānanda berkata kepada Yang Mulia Mahākassapa: “Marilah, Yang Mulia Mahàkassapa, kita pergi ke tempat tinggal para bhikkhunī.”

“Engkau pergilah, sahabat Ānanda, engkau adalah orang sibuk dengan banyak tugas.”

Untuk ke tiga kalinya Yang Mulia Ānanda berkata kepada Yang Mulia Mahākassapa: “Marilah, Yang Mulia Mahàkassapa, kita pergi ke tempat tinggal para bhikkhunī.”

Maka, pada pagi hari itu, Yang Mulia Mahākassapa merapikan jubah dan, membawa mangkuk dan jubahnya, pergi ke kediaman para bhikkhuni bersama dengan Yang Mulia Ānanda. Ketika ia tiba ia duduk di tempat yang telah disediakan. Kemudian sejumlah bhikkhunī mendekati Yang Mulia Mahākassapa, memberi hormat kepadanya, dan duduk di satu sisi. Ketika mereka duduk di sana, Yang Mulia Mahākassapa memberikan instruksi, menasihati, menginspirasi, dan menggembirakan para bhikkhunā itu dengan khotbah Dhamma, setelah itu ia bangkit dari duduknya dan pergi.

Kemudian Bhikkhunī Thullatissā, menjadi tidak senang, mengungkapkan ketidak-senangannya sebagai berikut: “Bagaimana mungkin Guru Mahākassapa berpikit untuk membabarkan Dhamma di depan Guru Ānanda, sang bijaksana dari Videhi – ini bagaikan seorang penjual-jarum [216] yang berpikir untuk dapat menjual jarum kepada seorang pembuat-jarum!”

Pernyataan Bhikkhunī Thullatissā ini terdengar oleh Yang Mulia Mahàkassapa dan ia berkata kepada Yang Mulia ânanda: “Bagaimana ini, Sahabat Ānanda, apakah aku si penjual-jarum dan engkau di pembuat-jarum, atau aku adalah pembuat-jarum dan engkau adalah penjual-jarum?”

“Bersabarlah, Yang Mulia Kassapa, perempuan memang bodoh.”

“Tunggu dulu, Sahabat ânanda! Jangan memberi kesempatan pada Sangha untuk memeriksamu lebih jauh. Bagaimana menurutmu, Sahabat Ānanda, apakah engkau yang oleh Sang Bhagavā ditampilkan di depan para Bhikkhu Sangha, dengan mengatakan: ‘Para bhikkhu, sejauh apapun Aku menginginkan, terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan pikiran dan pemeriksaan, dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari keheningan. Ānanda juga, sejauh apapun ia menginginkan, terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, masuk dan berdiam dalam jhāna pertama.’?”

“Bukan, Yang Mulia.”

“Akulah orangnya, sahabat, yang oleh Sang Bhagavā ditampilkan di depan para Bhikkhu Sangha, dengan mengatakan: ‘Para bhikkhu, sejauh apapun Aku menginginkan …Aku masuk dan berdiam dalam jhāna pertama. Kassapa juga, sejauh apapun ia menginginkan, terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, masuk dan berdiam dalam jhāna pertama.’

(Tanya-jawab yang sama diulangi untuk pencapaian meditatif lainnya dan enam pengetahuan langsung, seperti dalam sutta sebelumnya.) [217]

“Akulah orangnya, sahabat, yang oleh Sang Bhagavà ditampilkan di depan para Bhikkhu Sangha, dengan mengatakan: ‘Para bhikkhu, dengan hancurnya noda-noda, dalam kehidupan ini aku masuk dan berdiam dalam kebebasan batin tanpa noda, kebebasan oleh kebijaksanaan, menembus untuk diriKu dengan pengetahuan langsung. Kassapa juga, dengan hancurnya noda-noda, dalam kehidupan ini masuk dan berdiam dalam kebebasan batin tanpa noda, kebebasan oleh kebijaksanaan, menembus untuk dirinya dengan pengetahuan langsung.”

“Sahabat, seseorang mungkin saja berpikir bahwa enam pengetahuan langsung yang kumiliki dapat disembunyikan sebagaimana usaha untuk menyembunyikan seekor gajah setinggi tujuh atau tujuh setengah cubit dengan sehelai daun kelapa.”

Tetapi Bhikkhunī Thullatissàā jatuh dari kehidupan suci

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah Ananda bersalah?
« Reply #44 on: 14 August 2010, 10:43:20 PM »
[at] pannadevi:

Coba lihat di sini http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel345.html#ch7. Walaupun komentar tdk mengatakannya sbg ketidaksukaan melainkan sbg tindakan mendisiplinkan,tetapi secara awam terlihat spt ketidaksukaan/ketidakcocokan antara Mahakassapa dg Ananda.

link di atas selain menceritakan "ketidak-cocokan" juga menceritakan keakraban dan kasih sayang antara keduanya

 

anything