//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apa sih Nibbana itu?  (Read 22141 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #45 on: 28 April 2009, 07:41:05 PM »
udah akh cape mo tidur..., bisa gak ada habis-habisnya pertanyaannya itu-itu bae (semua juga  berpandangan seperti itu, umum).
Tapi klo pada ngerti (jago-jago), kenapa gak ada yang jadi Buddha/orang tercerahkan. Adakah yang salah sesungguhnya? pada mengigau atau lagi berkhayal?  ~X(  :))  :))

Saudara coeda yang baik,

Dari jaman Sang Buddha Gotama hingga jaman sekarang sudah jutaan, mungkin milyaran mahluk yang mencapai kesucian/tercerahkan dengan mempraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan.

Baca dimana dikatakan tak ada yang tercerahkan?

sukhi hotu


klo saya balik pertanyaannya untuk anda bgmn? kenyataannya?


Betul bro Kuda, anda jangan melekat dengan ego anda tentang Udana, lepaskanlah, ada pepatah jaman dulu :
“Saya telah berhenti. Anda sendiri yang terus berlari ! berhentilah angulimala”   ;D


klo saya balik saya yang memang sudah diam tetapi anda yang memang masih berlari,
mengapa anda tidak dapat mencerap? menyisihkan dulu ego anda dan menanggalkan konsep (diri) untuk menyelami.

 ;D  ;D  ;D Seperti satu orang dikelilingi (dikeroyok) banyak orang di seputarnya.
Bertubi-tubi suara menggema seperti ombak mengepung ke tepi pantai,
satu orang mewakili satu pendapat (bisa nyeleneh, bisa juga itu yang benar), banyak orang mewakili satu pendapat (bisa juga itu pandangan umum saja, bisa juga itu adalah kebenaran),
tetapi klo kebenaran yang umum adalah semua orang tahu dan sudah/memang berpikir demikian,
bahkan yang satu orangpun bisa berpikir demikian tetapi siapakah yang tidak menduga-duga Nibanna,
tetapi yang satu orang memiliki pandangan yang tidak dapat/belum dapat terselami oleh yang umum.
« Last Edit: 28 April 2009, 07:44:49 PM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #46 on: 28 April 2009, 07:46:23 PM »
nanti teman-teman perhatikan penjelasan saya kepada miss savana. paling-paling menimbulkan kebingungan, kekacauan dan perdebatan lagi.  ;D

mana nih miss savana, koq belum jawab pertanyaanku pada reply#35?
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #47 on: 28 April 2009, 08:10:39 PM »
udah akh cape mo tidur..., bisa gak ada habis-habisnya pertanyaannya itu-itu bae (semua juga  berpandangan seperti itu, umum).
Tapi klo pada ngerti (jago-jago), kenapa gak ada yang jadi Buddha/orang tercerahkan. Adakah yang salah sesungguhnya? pada mengigau atau lagi berkhayal?  ~X(  :))  :))

Saudara coeda yang baik,

Dari jaman Sang Buddha Gotama hingga jaman sekarang sudah jutaan, mungkin milyaran mahluk yang mencapai kesucian/tercerahkan dengan mempraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan.

Baca dimana dikatakan tak ada yang tercerahkan?

sukhi hotu


klo saya balik pertanyaannya untuk anda bgmn? kenyataannya?


Betul bro Kuda, anda jangan melekat dengan ego anda tentang Udana, lepaskanlah, ada pepatah jaman dulu :
“Saya telah berhenti. Anda sendiri yang terus berlari ! berhentilah angulimala”   ;D


klo saya balik saya yang memang sudah diam tetapi anda yang memang masih berlari,
mengapa anda tidak dapat mencerap? menyisihkan dulu ego anda dan menanggalkan konsep (diri) untuk menyelami.

 ;D  ;D  ;D Seperti satu orang dikelilingi (dikeroyok) banyak orang di seputarnya.
Bertubi-tubi suara menggema seperti ombak mengepung ke tepi pantai,
satu orang mewakili satu pendapat (bisa nyeleneh, bisa juga itu yang benar), banyak orang mewakili satu pendapat (bisa juga itu pandangan umum saja, bisa juga itu adalah kebenaran),
tetapi klo kebenaran yang umum adalah semua orang tahu dan sudah/memang berpikir demikian,
bahkan yang satu orangpun bisa berpikir demikian tetapi siapakah yang tidak menduga-duga Nibanna,
tetapi yang satu orang memiliki pandangan yang tidak dapat/belum dapat terselami oleh yang umum.

Saudara kuda, terus terang saya memang berlari, dan tersesat, sedang mencari jalan, pedoman saya sementara mau tidak mau adalah sutta, sedangkan anda yang sudah diam dan tidak berlari bagi saya terlihat anda itu melekat pada pandangan "aneh" terhadap "satu" Sutta yaitu Udana yang sepertinya ingin anda hubungkan dengan keyakinan anda entah seperti apa dan entah juga apa pemahaman anda terhadap isi tipitaka yang lain, semoga saja anda benar tercerahkan bukan iusi ego anda yang merasa tercerahkan :)

saya beri kisah zen nih :
Asalkan memajukan dan memenangkan sebuah argumentasi tentang agama Buddha dengan orang-orang yang tinggal di sana, seorang bhikshu kelana boleh menginap di sebuah vihara Zen. Jika kalah, ia harus pergi dan melanjutkan perjalanan.
 
Di sebuah vihara di belahan utara Jepang, tinggallah dua orang bhikshu. Yang lebih tua adalah seorang terpelajar, sedangkan yang lebih muda adalah orang bodoh dan hanya mempunyai sebuah mata.
 
Seorang bhikshu datang dan memohon untuk menginap. Sebagaimana biasanya, ia menantang mereka untuk berdebat tentang ajaran yang tertinggi. Saudara yang lebih tua, karena keletihan belajar sepanjang hari itu, meminta saudara mudanya untuk menggantikannya. "Pergilah dan hadapi dialognya dengan tenang," ia memperingatkan.
 
Demikianlah, bhikshu muda dan orang asing itu pergi ke altar dan duduk. Tidak lama kemudian, pendatang itu bangkit dan menghampiri saudara tua dan berkata, "Saudara muda anda adalah seorang yang mengagumkan. Ia mengalahkan aku." "Ceritakan dialog itu kepadaku," kata saudara yang tua.
 
"Baiklah", jelas si pendatang, "Pertama-tama, saya mengacungkan sebuah jari,  melambangkan Buddha, Ia yang mencapai Pencerahan. Ia pun mengacungkan dua jari, melambangkan Buddha beserta ajaran Beliau. Saya mengacungkan tiga jari, melambangkan Buddha, ajaran, dan pengikut Beliau, yang hidup dalam keharmonisan. Kemudian, ia melayangkan kepalan tinjunya ke wajah saya, menunjukkan bahwa ketiga-tiganya berasal dari kebijaksanaan. Demikianlah dia menang dan saya tidak berhak untuk menetap." Setelah itu, si pendatang pun pergi.
 
"Kemanakah rekan itu?" tanya saudara muda, berlari menjumpai saudara tuanya.
"Saya tahu anda memenangkan perdebatan tadi."
"Menang apa! Saya ingin memukulnya."
"Ceritakanlah tentang perdebatan tadi," pinta saudara tua itu.
 
"Mengapa, begitu melihat saya, ia mengacungkan satu jari, menghina saya dengan menyindir bahwa saya hanya mempunyai sebuah mata. Oleh karena ia adalah pendatang, saya kira saya harus bertindak sopan terhadapnya, sehingga saya mengacungkan dua jari, bersyukur baginya karena mempunyai dua mata. Kemudian, bedebah yang tidak sopan itu mengacungkan tiga jari, menyiratkan bahwa di antara  kita berdua hanya ada tiga bola mata. Oleh karenanya, saya marah dan mulai meninjunya, tetapi ia berlari keluar dan perdebatan itu pun berakhir."
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #48 on: 28 April 2009, 08:28:53 PM »
udah akh cape mo tidur..., bisa gak ada habis-habisnya pertanyaannya itu-itu bae (semua juga  berpandangan seperti itu, umum).
Tapi klo pada ngerti (jago-jago), kenapa gak ada yang jadi Buddha/orang tercerahkan. Adakah yang salah sesungguhnya? pada mengigau atau lagi berkhayal?  ~X(  :))  :))

Saudara coeda yang baik,

Dari jaman Sang Buddha Gotama hingga jaman sekarang sudah jutaan, mungkin milyaran mahluk yang mencapai kesucian/tercerahkan dengan mempraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan.

Baca dimana dikatakan tak ada yang tercerahkan?

sukhi hotu


klo saya balik pertanyaannya untuk anda bgmn? kenyataannya?

boleh anda bertanya balik ke saya, kenyataannya saya belum mencapai nibbana, kenapa ? karena kondisi saat ini berbeda dengan kondisi pada saat jaman buddha. kehidupan sebagai seorang samana dapat dijalankan dengan sempurna, bandingkan dengan jaman sekarang, dimana kondisi lingkungan dan informasi tidak memungkinkan seseorang untuk menjalankan kehidupan samana dengan sempurna...

loh koq bs demikian... ok, pencapaian nibbana itu membutuhkan proses dan latihan, bukan cm sekedar berkata "ya saya percaya", bukan cm sekedar mendapatkan pengurapan dan penyerahan diri kepada mahluk adi kodrati (dipegang kepala langsung jatuh pingsan)... bukan sekedar yakin dan menerima ajaran... jika kita tidak latihan, apakah anda bisa mencapai hasil nya ? tidak ? kenapa ? (sy tunggu jawabannya)

namun anda boleh mengatakan ketuhanan dr agama anda yg anda katakan sebagai kebenaran sejati sebagai suatu hal yg umum, namun sayang keberadaan si tuhan tidak pernah terbukti sampai saat ini, selain dipaksakan terbukti dengan memberikan segala macam pernyataan dan kesaksian dr yg asli sampe palsu demi menyatakan keberadaannya dan memuliakan namanya... seakan dia benar adanya... kasihan sungguh kasihan untuk orang2 tipe seperti itu...

anda ga perlu menceritakan perumpamaan demi perumpamaan dr kr****n untuk menyatakan keberadaan tuhan, seperti cerita tukang cukur... pd saat anda meminta pertolongan si tuhan anda merasa seakan diberikan pertolongan, tentunya anda juga bs meminta hal yg lebih luar biasa, anda bisa meminta si tuhan muncul untuk menampakkan batang hidungnya... kenapa ga bisa ? bahkan sy akan mengikuti tuhan itu... kenyataannya ?? tidak bisa, itu bukti yg sangat kuat bahwa si tuhan hanya lah imajinasi hasil karangan manusia yg diwariskan turun temurun..

anda tentu menyanggah tuhan akan menampakkan batang hidung nya jika dia mau, ga usah ngeles, tinggal bilang ke tuhan harus munculkan ga perlu tunggu mau ga mau, tuhan koq cemen... pake acara tergantugn mood nya jg :)) tuhan bukan childish... tp semua itu terbalik untuk konsep ketuhanan dari kr****n/agama samawi, tuhan memiliki 1001 alasan/pembelaan dr setiap tindakannya (asumsi tuhan itu ada)

back to topic, nibbana selama belum terealisasi selama itu pula menjadi teori bagi manusia dan jika orang terbiasa untuk berimajinasi, maka dia akan mencari tau dan mulai berimajinasi bagaimana kondisi nibbana, situasi nibbana, rasa nya mencapai nibbana... klo kayak gitu udah siap2 saja jd penghuni RSJ... buddhism adalah agama yg berbicara realita karena itu dibutuhkan intelektual dari orang kritis dan logis, bukan didasarkan pada imajinasi belaka yg penuh pengharapan didalam kehampaan berharap keselamatan yg tidak kunjung tiba...
« Last Edit: 28 April 2009, 08:33:59 PM by dhanuttono »

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #49 on: 28 April 2009, 09:24:17 PM »
udah akh cape mo tidur..., bisa gak ada habis-habisnya pertanyaannya itu-itu bae (semua juga  berpandangan seperti itu, umum).
Tapi klo pada ngerti (jago-jago), kenapa gak ada yang jadi Buddha/orang tercerahkan. Adakah yang salah sesungguhnya? pada mengigau atau lagi berkhayal?  ~X(  :))  :))

Saudara coeda yang baik,

Dari jaman Sang Buddha Gotama hingga jaman sekarang sudah jutaan, mungkin milyaran mahluk yang mencapai kesucian/tercerahkan dengan mempraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan.

Baca dimana dikatakan tak ada yang tercerahkan?

sukhi hotu


klo saya balik pertanyaannya untuk anda bgmn? kenyataannya?


Saudara Coeda yang baik,

Tentu saja di Tipitaka banyak sekali disebutkan mahluk-mahluk yang mencapai pencerahan.

Pada Jaman sekarang guru-guru meditasi seperti Mahasi Sayadaw, Ledi Sayadaw, Webu Sayadaw, Acharn Mun, Acharn Thate dlll. Saya yakin mereka sudah mencapai pencerahan...

pertanyaannya apakah saudara Coeda pernah membaca Tipitaka? buku apa yang pernah dibaca? tolong sebutkan. Apakah pernah bermeditasi untuk membuktikan?

sukhi hotu,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #50 on: 29 April 2009, 03:40:37 PM »
                  aku ini sifatnya tanpa inti diri yg kekal,aku ini berubah-ubah,aku ni tidak mutlak
aku yg sekarang tidaklah sama dg aku yg dulu namun bukan pula benar2 berbeda.emagnya kenapa sih?
km ini suka nanya orang tp g menjawab pertanyaan orang n replynya selalu nga ada yg berkaitan dg pernyataan orang alias mencari pertanyaan baru.nah khan km tanya mengenai apakah nibana dan mutlak itu lalu sy jawab                   

nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana,nibana adalah keadaan mutlak 1+1=2 adalah konsep mutlak
(nah anda harus tanggapi yg ini dulu donk biar sy tidak penasaran br nanya lg mengenai kebaradaan aku/diri)bgt lah berdiskusi

dan satu lagi ya tanggapannya mengenai udana yg menurut saya bertolak belakang dg tuhan samawi
karna udana itu dalam mahayana klo disimpulkan adalah setiap makhluk memiliki SIFAT KEBUDDHAAN

dan reply 25 dari bung dhannauttomo juga harus dijawab dulu sebelum anda menanya saya,saya khan penasaran
jgn mengelak terus,karena mengelak itu adalah sift samawi


yg lainnya juga harus menanggapi thread dr teman2 donk,klo setuju tulis setuju klo ada tambahan ya ditambah,klo g setuju tulis g setuju n alasannya.bgt lo.

tidak boleh melenceng dari topik karna akan membingungkan pembaca
seprti konsep diri/aku itu melenceng dari topic

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #51 on: 29 April 2009, 03:46:32 PM »
          raplu 35 isinya bro markos liat jamnya....,klo aku mo layani terus... Grin
gimana saya menjawab?

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #52 on: 30 April 2009, 07:24:07 AM »
...
« Last Edit: 30 April 2009, 07:26:41 AM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #53 on: 30 April 2009, 08:09:09 AM »
Betapa repotnya aku harus lompat sini lompat sana... apalagi boro-boro ditambahkan, reputasiku malah dikuras habis bahkan kemarin sampai minus  ;D


quote dari topik meditasi ala mahayana :
saudara coedabgf yg baik,
masalah pertanyaan saya yg dulu sudah dapat jawabannya? ^^ hehehe

Quote
padahal kekosongan bagi yang tercerahkan adalah terbebas dari sifat-sifat atau kemelekatan-kemelekatan pada pandangan-pandangan dunia atau segala tubuh/bentuk yang bersifat duniawi yang anicca anatta
anda paham benar arti tercerahkan....dan bebas dari kemelekatan....

"apakah kelahiran merupakan penderitaan?"
mohon orang tercerahkan jawab. ^^

mudah-mudahan jawabannya tidak sama dengan dulu, karena ujung-ujung nya yang saya minta adalah  "kebenaran sejati" dari anda katakan...
tetapi sampai sekarang.... aduh...mana jawabannya. ^^


bro mercedes, mudah itu jawabannya dan saya tahu jalan pemikiran anda sebab bahkan itu adalah pandangan secara umum umat pembina jalan umum, yang seolah-olah itu adalah suatu pengetahuan/pemahaman pemikiran kebijaksanaan, pertanyaan anda dengan pola yang sama seperti pernyataan sis savana dibawah ini :


quote dari topik Theravada - Abhidhamma - Re: Apa sih Nibbana itu?
                  nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana

miss savana ayo kita belajar, aku diri (yang diakui sebagai keberadaan awam diri makhluk misalnya miss savana deh) yang terdiri dari nama-rupa (duniawi) ini sifatnya apa menurut ajaran guru Buddha?

                  aku ini sifatnya tanpa inti diri yg kekal,aku ini berubah-ubah,aku ni tidak mutlak
aku yg sekarang tidaklah sama dg aku yg dulu namun bukan pula benar2 berbeda.emagnya kenapa sih?
km ini suka nanya orang tp g menjawab pertanyaan orang n replynya selalu nga ada yg berkaitan dg pernyataan orang alias mencari pertanyaan baru.nah khan km tanya mengenai apakah nibana dan mutlak itu lalu sy jawab                  

nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana,nibana adalah keadaan mutlak 1+1=2 adalah konsep mutlak
(nah anda harus tanggapi yg ini dulu donk biar sy tidak penasaran br nanya lg mengenai kebaradaan aku/diri)bgt lah berdiskusi

dan satu lagi ya tanggapannya mengenai udana yg menurut saya bertolak belakang dg tuhan samawi
karna udana itu dalam mahayana klo disimpulkan adalah setiap makhluk memiliki SIFAT KEBUDDHAAN

dan reply 25 dari bung dhannauttomo juga harus dijawab dulu sebelum anda menanya saya,saya khan penasaran
jgn mengelak terus,karena mengelak itu adalah sift samawi


yg lainnya juga harus menanggapi thread dr teman2 donk,klo setuju tulis setuju klo ada tambahan ya ditambah,klo g setuju tulis g setuju n alasannya.bgt lo.

tidak boleh melenceng dari topik karna akan membingungkan pembaca
seprti konsep diri/aku itu melenceng dari topic

          raplu 35 isinya bro markos liat jamnya....,klo aku mo layani terus...  ;D
gimana saya menjawab?


jawabannya saya pakai penjelasan anda sis savana :
aku ini sifatnya tanpa inti diri yg kekal,aku ini berubah-ubah,aku ni tidak mutlak
aku yg sekarang tidaklah sama dg aku yg dulu namun bukan pula benar2 berbeda.emagnya kenapa sih?
km ini suka nanya orang tp g menjawab pertanyaan orang n replynya selalu nga ada yg berkaitan dg pernyataan orang alias mencari pertanyaan baru.nah khan km tanya mengenai apakah nibana dan mutlak itu lalu sy jawab                 

nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana,nibana adalah keadaan mutlak 1+1=2 adalah konsep mutlak
(nah anda harus tanggapi yg ini dulu donk biar sy tidak penasaran br nanya lg mengenai kebaradaan aku/diri)bgt lah berdiskusi


seperti juga pernyataan pertanyaan bro mercedes sbb :
"apakah kelahiran merupakan penderitaan?"
mohon orang tercerahkan jawab.


jawabannya nih pertanyaan lagi deh  ;D :))
saya tanya, semua itu produk (berasal) dari apa?


silahkan renungkan jawaban pertanyaan saya (semua mewakili jawaban pertanyaan dan gambaran kondisi anda dan tingkatan kebijaksanaan pemikiran/pandangan anda)  dengan pandangan/pemahaman/pengetahuan teman/umat. (dan dengan hubungannya yang guru Buddha bilang 'spekulasi' )
good hope and love
sahabat, coedabgf
« Last Edit: 30 April 2009, 08:17:33 AM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #54 on: 30 April 2009, 08:40:20 AM »
                  aku ini sifatnya tanpa inti diri yg kekal,aku ini berubah-ubah,aku ni tidak mutlak
aku yg sekarang tidaklah sama dg aku yg dulu namun bukan pula benar2 berbeda.emagnya kenapa sih?
km ini suka nanya orang tp g menjawab pertanyaan orang n replynya selalu nga ada yg berkaitan dg pernyataan orang alias mencari pertanyaan baru.nah khan km tanya mengenai apakah nibana dan mutlak itu lalu sy jawab                  

nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana,nibana adalah keadaan mutlak 1+1=2 adalah konsep mutlak
(nah anda harus tanggapi yg ini dulu donk biar sy tidak penasaran br nanya lg mengenai kebaradaan aku/diri)bgt lah berdiskusi

dan satu lagi ya tanggapannya mengenai udana yg menurut saya bertolak belakang dg tuhan samawi
karna udana itu dalam mahayana klo disimpulkan adalah setiap makhluk memiliki SIFAT KEBUDDHAAN

dan reply 25 dari bung dhannauttomo juga harus dijawab dulu sebelum anda menanya saya,saya khan penasaran
jgn mengelak terus,karena mengelak itu adalah sift samawi


yg lainnya juga harus menanggapi thread dr teman2 donk,klo setuju tulis setuju klo ada tambahan ya ditambah,klo g setuju tulis g setuju n alasannya.bgt lo.

tidak boleh melenceng dari topik karna akan membingungkan pembaca
seprti konsep diri/aku itu melenceng dari topic

          raplu 35 isinya bro markos liat jamnya....,klo aku mo layani terus...  ;D
gimana saya menjawab?


jawabannya saya pakai penjelasan anda sis savana :
aku ini sifatnya tanpa inti diri yg kekal,aku ini berubah-ubah,aku ni tidak mutlak
aku yg sekarang tidaklah sama dg aku yg dulu namun bukan pula benar2 berbeda.emagnya kenapa sih?
km ini suka nanya orang tp g menjawab pertanyaan orang n replynya selalu nga ada yg berkaitan dg pernyataan orang alias mencari pertanyaan baru.nah khan km tanya mengenai apakah nibana dan mutlak itu lalu sy jawab                 

nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana,nibana adalah keadaan mutlak 1+1=2 adalah konsep mutlak
(nah anda harus tanggapi yg ini dulu donk biar sy tidak penasaran br nanya lg mengenai kebaradaan aku/diri)bgt lah berdiskusi


seperti juga pernyataan pertanyaan bro mercedes sbb :
"apakah kelahiran merupakan penderitaan?"
mohon orang tercerahkan jawab.


jawabannya nih pertanyaan lagi deh  ;D :))
saya tanya, semua itu produk (berasal) dari apa?


silahkan renungkan jawaban pertanyaan saya (semua mewakili jawaban pertanyaan dan gambaran kondisi anda dan tingkatan kebijaksanaan pemikiran/pandangan anda)  dengan pandangan/pemahaman/pengetahuan teman/umat. (dan dengan hubungannya yang guru Buddha bilang 'spekulasi' )
good hope and love
sahabat, coedabgf

boleh tahu apa yg anda maksud dengan "Semua"?

Karena sejauh yg saya tahu, "semua" itu hanyalah proses yg berlangsung timbul dan tenggelam?
Sama seperti anda menanyakan "air sungai" itu berasal dari apa? air, akar pohon, lumpur, angin, hujan, atau dari apa?

Jika memang anda memang merasa sudah tercerahkan dan kami semua masih "bodoh"...... saya akan tutup thread ini dan saya akan buka thread baru "Penjelasan rekan coedabgf yang tercerahkan".

Mohon dengan hormat mengingat ini ada di thread Abhidhamma, saya minta penjelasan mengenai kitab2 yg ada dalam abhidhamma.

Dimulai dari kitab no. 1 : Dhammasangani, bagian Tikamatika dan Dukamatika (sisanya saya juga belum baca), mulai dari Tikamatika yang pertama.

Mohon petunjuknya.......

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih Nibbana itu?
« Reply #55 on: 24 November 2009, 02:09:42 PM »
Nibbàna

1 Nibbàna is supramundane (lokuttara), that is, beyond the
31 planes of existence, beyond the world of mind and
body(i.e. the five aggregates).

2 Nibbàna is realized through the knowledge belonging
to the Four Paths and the Four Fruits. It is observed by
magga-nana and phala-nana.

3 Nibbàna is the object of the four Paths and their Fruits.

4 When the cause of suffering, that is, defilements (kilesas)
are completely eradicated by the 4 Path-wisdoms,
suffering is also annihilated. Then only bliss (pãti) and
peacefulness (santi) exist in the mental stream. This
unique bliss and peacefulness is called Nibbàna.

In Sanskrit, Nibbàna is called Nirvàna which is composed
of ‘ni’ and ‘vàna’. ‘Ni’ implies ‘to be free from’, and ‘vàna’ means
‘weaving or craving’. It is this craving (tanhà) which acts as a
cord to connect the series of lives of an individual in the course
of his wanderings in Samsara – the eternal cycle of birth and
death.

As long as one is entangled by craving, one accumulates
fresh kammas which will give rise to new birth and death
repeatedly. When all forms of craving are annihilated by the
four Paths, kammic force ceases to operate and one escapes from
the cycle of birth and death. Then one is said to attain Nibbàna.
The Buddhist concept of ‘Deliverance or Liberation’ is this escape
from the ever-recurring cycle of birth and death and all the
misery associated with them.

By nature or intrinsically Nibbàna is peaceful (santi). As such
it is unique. Though it is single by santi-lakkhana, Nibbàna is
viewed as twofold according to the way it is experienced before
and after the death of an arahat.

1 Sa-upàdisesa-Nibbàna
Sa – with, upàdi – the five aggregates grasped by craving and
false view; sesa – remaining.
In Buddhas and arahats, though all defilements (kilesàs) have
been annihilated, vipàka-cittas and their concomitants (together
known as vipàka-namakkhandha) and kammaja-råpas still remain.
Yet Buddhas and arahats can experience Nibbàna fully. The
element of Nibbàna which is realized by Buddhas and arahats
before death with vipàka-nàmakkhandha and kammaja-råpas
remaining is called sa-upàdisesa Nibbàna-dhàtu.

2 Anupàdisesa-Nibbàna
This is the Nibbàna experienced by Buddhas and arahats after
death. The element of Nibbàna which is realized without any
vipàka-nàmakkhandha and kammaja-råpa remaining is called
anupàdisesa Nibbàna-dhàtu.
Sa-upàdisesa Nibbàna = Kilesa Nibbàna, i.e. it is attained by
the annihilation of kilesàs.
Anupàdisesa Nibbàna = Khandha Nibbàna, i.e. it is attained
by the annihilation of the five aggregates.

Three Modes of Nibbàna

1 Sunnata-Nibbàna
Nibbàna is devoid of lust, hatred and ignorance; it is
also devoid of groups of råpa and nàma. So it is called
Su¤¤ata-Nibbàna.
Su¤¤a – void or zero; here it means that lust, hatred,
ignorance, råpa and nàma are zero, but it does not mean
that Nibbàna is ‘nothingness’.

2 Animitta-Nibbàna
Material groups, which are composed of råpa-kalàpas,
have dif ferent forms and shapes. Mental g roups
consisting of citta and its concomitants may be assumed
to have some kind of form for they can be seen by certain
persons who have developed super-normal power
(abhinnàs). Nibbàna, however, has no form and shape at
all. Thus it is called Animitta-Nibbàna.

3 Appanihita-Nibbàna
Nibbàna has no nàma and råpa nor any form and shape
to be longed for by taõhà (craving or lust). Neither is
there any lust or craving in Nibbàna. Nibbàna is abso
lutely free from lust as well as from the hankerings of
lust. So it is known as Appanihita-Nibbàna.

Some more Definitions of Nibbàna

Nibbàna may also be characterised by the following virtues.
1 Accutam – It has past death, and thus no death occurs
in Nibbàna.

2 Accantam – It has past the end called death, so it is
endless.

3 Asankhatam – It is not conditioned by the four causes
viz., kamma, citta, utu and àhàra. Hence it is eternal and
is neither a cause nor an effect.

4 Anuttaram – It is superior to and more noble than any
Dhamma.

5 Padam – It is an objective reality (vatthu-dhamma) that
can be realized by ariyas (noble persons).

Sumber : Buddha Abhidhamma Ultimate Science~Dr.Mehm Tin Mon

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 24 November 2009, 02:13:45 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

 

anything