//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mau makan beras EMAS ? (GMO, GMF)  (Read 4741 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Mau makan beras EMAS ? (GMO, GMF)
« on: 21 November 2010, 07:25:26 PM »


Beras Emas ber vitamin A

Nasi putih biasanya tidak memiliki beta karoten-terdeteksi. Namun rekayasa genetika Beras Emas-2 dari Syngenta Corporation does.1 Sampai sekarang, bagaimanapun, para ilmuwan belum diketahui berapa efisien tubuh kita dapat mengubah beta karoten di Golden Rice-2 menjadi retinol.
Penelitian yang dipublikasikan dalam edisi 2009 dari American Journal of Clinical Nutrition memberikan jawaban ilmiah. Agricultural Research Service tanaman fisiolog Michael A. Grusak, karotenoid peneliti Guangwen Tang, dan rekan melaporkan, untuk pertama kalinya, temuan-temuan mereka bahwa satu 8-ons cangkir dimasak Beras Emas-2 menyediakan sekitar 450 mikrogram retinol. Itu 50 sampai 60 persen dari orang dewasa Recommended Dietary Allowance vitamin A.

http://www.goldenrice.org/

May 2010 - Golden Rice-2 shines in nutrition study, published in the Agricultural Research Magazine of the USDA.
http://www.goldenrice.org/PDFs/USDA_GR2_2010.pdf



Rekayasa genetika (GM) makanan makanan yang berasal dari organisme hasil rekayasa genetika. organisme dimodifikasi secara genetis memiliki perubahan tertentu dimasukkan ke dalam DNA mereka dengan teknik rekayasa genetika. Teknik ini jauh lebih tepat daripada mutagenesis (mutasi breeding) di mana suatu organisme terkena radiasi atau bahan kimia untuk membuat perubahan yang tidak spesifik tapi stabil. Teknik lainnya dimana manusia memodifikasi organisme makanan termasuk pemuliaan selektif (tanaman pembibitan dan pembiakan hewan), dan variasi somaklonal.
makanan GM pertama kali diletakkan di pasar pada awal 1990-an. Biasanya, makanan yang diubah secara genetik produk tanaman transgenik: kedelai, jagung, kanola, dan minyak biji kapas. Produk hewani juga telah dikembangkan, meskipun seperti dari Juli 2010 tidak ada saat ini di pasar. [1] Pada tahun 2006 babi adalah kontroversial [2] [3] direkayasa untuk memproduksi omega-3 asam lemak melalui ekspresi gen cacing gelang. [4] Para peneliti juga telah mengembangkan jenis rekayasa genetik babi yang mampu menyerap fosfor tanaman lebih efisien, dan sebagai konsekuensinya kandungan fosfor pupuk mereka berkurang sebanyak 60%. [5] (wikipedia)


dan beberapa makanan spt jagung, kacang kedele, pepaya hawai dan kapas telah dilakukan GMO (genetic modified organism)

Mohon di share tentang GMO, GMF...
bagaimana dgn nasib benih2 asli kacang2an...
apakah dgn adanya GMO, mereka akan punah akhirnya ?
Bagaimana juga dgn benih2 asli yg kelihatan kurang baik, tetapi mengandung kebaikan?  :'( :'(

« Last Edit: 21 November 2010, 07:26:58 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Bill Gates mendukung GMF di Afrika...
« Reply #1 on: 21 November 2010, 07:33:54 PM »
(NaturalNews) Friday, June 25, 2010 by: David Gutierrez, staff writer

The Bill and Melinda Gates Foundation terus melempar mendukung di belakang berisiko rekayasa genetika (GM) biji sebagai alat untuk makan Afrika lapar, mengabaikan teknologi dapat diandalkan dan lebih aman yang sudah ada.

Tidak lama setelah publik menyalahkan kritik GM untuk memperpanjang kelaparan di Afrika, Gates mengumumkan bahwa yayasannya bermitra dengan anak perusahaan DuPont Pioneer Hi-Bred untuk mengembangkan hasil yang lebih tinggi strain GM jagung. Dua tahun lalu, Gates Foundation juga bermitra dengan Monsanto untuk mengembangkan jagung toleran kekeringan-GM.

Perusahaan mengklaim bahwa benih GM akan dikirimkan ke petani kecil secara gratis. Namun Monsanto mengatakan jagung yang toleran kekeringan tidak akan siap sampai tahun 2012, di mana titik itu akan diperkenalkan ke pasar komersial. Ini tidak akan tersedia untuk para petani Afrika miskin sampai 2016.

Pioneer menggunakan teknik pemuliaan konvensional (non-GM) untuk menghasilkan jagung menghasilkan lebih tinggi pada tahun 2014. Tidak ada tanggal yang diproyeksikan untuk ketika versi GM strain baru ini akan dikembangkan.

"Sulit untuk tidak berpikir bahwa Monsanto, Dupont dan sejenisnya mereka akan kembali ke dalam Madoff Bernie pertanian," menulis "Grist" blogger Tom Laskawy. "Yayasan Yakinkan mudah tertipu bersama dengan pemerintah federal untuk mengirim miliaran dalam dolar penelitian cara mereka didasarkan pada janji ajaib hasil mengagumkan Kadang di jalan,. Tentu saja."

Sebagai catatan Laskawy, Nigeria Nasional Release Varietas Komite telah berkembang - tanpa menggunakan bioteknologi - berbagai strain jagung baru yang tahan terhadap kekeringan, hama, penyakit, dan kesuburan tanah miskin. Ini benih konvensional dibesarkan tidak menimbulkan salah satu risiko terdokumentasi dengan baik tanaman GM, seperti kesehatan beracun dan efek lingkungan, produksi "gulma super" dan kontaminasi dari tanaman organik melalui penyerbukan silang, penggunaan pestisida meningkat, atau mendorong monokultur dan hilangnya keanekaragaman benih.

"Jika Bill Gates saja, belum lagi USDA Chief Tom Vilsack atau Hillary Clinton, akan menghabiskan sebagian uang mereka mendapatkan benih tersebut hari ini Nigeria ke tangan petani," tulis Laskawy. "Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk menyalurkan miliaran dolar untuk raksasa biotek karena, well, 2016 tidak benar-benar begitu lama menunggu."
Google Translate for my:SearchesVideosEmailPhoneChat
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Beras Emas - LIPI
« Reply #2 on: 21 November 2010, 07:47:53 PM »
Dunia sempat dikejutkan dengan padi hasil rekayasa genetik "Golden Rice" (padi emas) pada tahun 2000 [1]. Padi varitas baru yang berhasil didapatkan ini adalah sebuah temuan mutakhir dalam bidang bioteknologi tanaman pangan. Varitas baru tersebut tidak bisa dihasilkan dengan persilangan biasa (breeding), tetapi melalui teknik DNA rekombinan atau rekayasa genetik. Ide rekayasa padi yang mengandung beta-karoten pada awalnya muncul ketika para ahli biotek menemukan sebuah fenomena dimana terdapat banyak anak-anak yang mengalami kekurangan vitamin A terutama di benua Asia dan Afrika.

Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan kebutaan dan bisa memperburuk penderita diare, sakit pernafasan dan penyakit cacar air. Selain itu, pemberian vitamin A secara oral menjadi hal yang problematik karena kurangnya infrastruktur yang menunjang. Maka sebuah alternatif sangat dibutuhkan untuk memeratakan konsumsi vitamin A khususnya pada anak-anak. Salah satu terobosan yang bisa dilakukan adalah merekayasa padi agar bisa menghasilkan beta-karoten (provitamin A) pada biji (endosperma)-nya. Padi menjadi pilihan karena merupakan bahan pangan utama bagi hampir seluruh penduduk dunia. Bagaimana rekayasa golden rice dilakukan sehingga bijinya bisa mengandung beta karoten dan berwarna orange kekuningan?

Rekayasa Padi Golden Rice
Rekayasa padi golden rice memang baru terdengar saat keberhasilan tersebut termuat dalam jurnal Science pada tahun 2000. Namun sebenarnya sekitar sepuluh tahun sebelumnya, ilmuwan Jepang telah mengawali mengisolasi gen yang menyandi jalur biosintesa karotenoid dari bakteri fitopatogenik Erwinia uredovora [2]. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa gen CrtI mengkode enzim phytoene desaturase yang bertanggung jawab untuk mengubah phytoene menjadi lycopene.

Beberapa tahun berselang, ilmuwan Eropa melaporkan bahwa di dalam biji padi terdapat bahan dasar (prekusor) untuk biosintesa karotenoid, termasuk beta-karoten, yaitu geranyl geranyl diphosphate (GGDP) [3]. Namun secara alami biji padi tidak menghasilkan phytoene karena terjadi penghambatan fungsi dari enzim phytoene synthase (PHY) dalam mengubah GGDP menjadi phytoene.

Meskipun demikian, penghambatan fungsi enzim tersebut bisa dihilangkan dengan cara mengintroduksi gen phy dari tanaman daffodil (bunga narsis/ bakung) dengan menggunakan promoter spesifik untuk endosperma [3]. Selain phy dan CrtI, masih ada satu enzim lagi yang diperlukan untuk mengubah lycopene menjadi beta-karoten yaitu lycopene cyclase (LYC) yang juga berasal dari tanaman daffodil. Secara ringkas, rekayasa jalur biosintesa beta-karoten pada golden rice bisa dilihat pada skema berikut:

Transformasi dengan menggunakan Agrobacterium menunjukkan bahwa modifikasi jalur biosintesa beta karoten berhasil dilakukan. Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisa fotometrik dengan menggunakan HPLC (high-performance liquid chromatography) yang menunjukkan adanya karotenoid, termasuk beta-karoten, pada golden rice yaitu 1.6 mikrog/g [1]. Keberhasilan ini dilanjutkan dengan uji coba pada varietas yang berbeda seperti indica (IR 64) dan japonica (Taipei 309). IR 64 dan Taipei 309 dipilih karena kedua varitas tersebut paling banyak digemari di kawasan Asia, terutama Asia Tenggara dan China. Namun demikian, hasil yang dicapai masih kurang memuaskan karena kandungan karotenoid pada varitas IR 64 dan Taipei 309 tersebut masih tergolong rendah yaitu berturut-turut 0.4 mikrog/g dan 1.2 mikrog/g [4].

Golden Rice 2
Munculnya golden rice pada tahun 2000 langsung mendapat reaksi keras dari para oposisi GMO (genetically modified organism). Reaksi ini muncul karena adanya kekhawatiran masyarakat akan tingkat keselamatan konsumsi golden rice. Namun polemik yang muncul tersebut tidak mematahkan semangat dua peneliti utama golden rice, yaitu Ingo Potrykus dan Peter Beyer, untuk terus berkarya dan melakukan penelitian dengan tujuan lebih meningkatkan kandungan beta-karoten pada biji padi.

Bahkan untuk menjawab polemik yang muncul tersebut, Ingo Potrykus menulis sebuah artikel dalam jurnal Plant Physiology dengan judul "Golden Rice and Beyond" yang merupakan penjelasan menyeluruh terhadap status golden rice dan bagaimana seharusnya masyarakat umum menyikapinya [5].
Penelitian peningkatan kandungan beta-karoten pada golden rice terus dilakukan selama kurang lebih lima tahun. Fokus riset masih bertumpu pada tingkat efisiensi ke-3 jenis gen yang telah diintroduksikan yaitu psy, crtI dan lyc. Sehingga pada akhirnya para ahli tersebut merumuskan hipotesa bahwa gen psy-lah yang paling berperan dalam jalur biosintesa karotenoid tersebut.

Untuk menguji kebenaran hipotesa, mereka mengisolasi dan menguji efisiensi gen psy dari berbagai tanaman seperti Arabidopsis, wortel, paprika, jagung, tomat, bahkan padi sendiri. Pengujian awal dilakukan dengan cara overeskpresi gen-gen psy pada callus jagung. Callus dipilih karena sifat integrasinya yang stabil terhadap gen yang ditransformasikan (transgene) [6].

Seleksi efisiensi dilakukan berdasar jumlah karotenoid yang diproduksi dan warna callus (intensitas warna) yang menunjukkan tingkat efisiensi transgene. Gen psy dari jagung menunjukkan tingkat efisiensi paling tinggi dibanding dengan psy dari tanaman lainnya. Berdasar pada hasil tersebut, maka transfromasi pada padi lakukan dengan menyisipkan gen psy dari jagung bersama dengan gen crtI. Hasil yang dicapai bisa dibilang memuaskan karena kandungan karotenoid pada biji "Golden rice 2" mencapai 37 mikrog/g [7], yang berarti 23 kali lipat dibanding golden rice generasi pertama. Dari total karotenoid tersebut, 31 mikrog/g-nya adalah beta-karoten. Penampakan biji golden rice generasi pertama dan golden rice 2 bisa dilihat pada gambar berikut:


RDA (recommended daily allowance) dari vitamin A untuk anak-anak berumur 1 sampai 3 tahun adalah 300 mikrog. Sedangkan faktor konversi beta-karoten (provitamin A) dari total makanan adalah 12. Dengan menggunakan faktor konversi tersebut maka bisa dibuat semacam hitungan sederhana yaitu 24 mikrog/g provitamin A, sehingga 72 gram berat kering golden rice 2 mampu menyediakan 50% RDA untuk anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa golden rice 2 memiliki sebuah potensi yang besar untuk menyelamatkan anak-anak dari kekurangan vitamin A.

Satu lagi pertanyaan yang timbul di benak para petani dan masyarakat pada umumnya yaitu bagaimana mendapatkan benih golden rice dan mahalkah harganya? Sebenarnya pertanyaan ini sudah lama menjadi topik diskusi para perakit (ilmuwan) dan penyuntik dana riset golden rice itu sendiri (Syngenta). Dan berdasarkan berita dari IRRI (International Rice Research Institute) yang dikutip kantor berita Reuters, pengujian penanaman golden rice di lahan di Asia (Philipina) telah dimulai awal April tahun ini. Sedangkan untuk para petani, benihnya baru bisa didapatkan pada tahun 2011. Dengan mudahnya para petani mendapat benih dan membudidayakan golden rice, maka secara tidak langsung akan dapat menekan harganya. Namun terlepas dari itu semua, keamanan konsumsi bagi anak-anak untuk kelengkapan kebutuhan vitamin A tetap menjadi prioritas utama.

Bahan bacaan:
1. Ye, X. et al. Engineering the provitamin A (beta-ca

Oleh Oleh M. Suudi 

(Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
« Last Edit: 21 November 2010, 07:49:46 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Mau makan beras EMAS ? (GMO, GMF)
« Reply #3 on: 21 November 2010, 08:13:37 PM »
rasanya makan nasi kuning dah cukup dah bukan nya vit a kebanyakan tidak bisa di cerna oleh tubuh kita dan mempunyai efek racun bila disimpan terlalu banyak dalam tubuh kita.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mau makan beras EMAS ? (GMO, GMF)
« Reply #4 on: 22 November 2010, 06:04:15 AM »
rasanya makan nasi kuning dah cukup dah bukan nya vit a kebanyakan tidak bisa di cerna oleh tubuh kita dan mempunyai efek racun bila disimpan terlalu banyak dalam tubuh kita.
1. apa hubungan nasi kuning dengan golden rice ?
2. yang sedang dibicarakan adalah beta karoten, bukan retinol (vit A)
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mau makan beras EMAS ? (GMO, GMF)
« Reply #5 on: 23 November 2010, 06:58:39 PM »
1. apa hubungan nasi kuning dengan golden rice ?
2. yang sedang dibicarakan adalah beta karoten, bukan retinol (vit A)


kalau nasi kuning kan warna dari kunyit,
sedangkan golden rice warna kuning muda bervitamin A
  beta karoten spt yg terdpt pada wortel....

bisa jadi warna kuning mudanya diciptakan utk membedakan dgn beras biasa...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Mau makan beras EMAS ? (GMO, GMF)
« Reply #6 on: 03 December 2010, 09:17:28 PM »
apa pun berasnya, yang paling enak beras solok  ;D