//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Choa

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 28
1
anda kurang teliti membaca kalimat saya, mohon baca sekali lagi.

maksud saya jika hari ini atau kelak ada pandangan dari pihak luar bahwa agama buddha adalah agama faith yang sama dengan agama samawi lainnya, trus anda mau apa?
apa anda akan adakan jumpa pers untuk mengklarifikasikan?

dan pada kalimat bawah, saya menulis bahwa agama buddha adalah faith atau bukan. itu tergantung pada personal praktisinya masing2. harusnya dari kalimat ini anda bisa menilai dan mengambil kesimpulan pandangan saya.

soal saya bodoh, ya sudahlah saya serahkan penilaian ini pada anda. toh bisa dibilang impas, karena jujur saya juga menilai anda arogan. so, apa bedanya?

nah sebelum saya menjawab

saya klarifikasi satu hal saya tidak menyebut anda bodoh
yang saya maksud adalah yang ngepost OOT, yang tidak ada hubunganya dengan isi
thread ini, saya rasa anda tahu siapa dan ID mana yang saya maksud
dan ID tersebut tidak pernah saya quote,

baik kita kembali ke topik,
yang saya tanyakan disini apa bukti bahwa agama buddha bukan agama faith semata?

2
Tergantung manfaat kepada masing-masing orang, kalau buat saya agama Buddha adalah untuk mengisi data di KTP. Bagaimana menurut anda Mr.Choa?
Keyakinan ada banyak versi. Keyakinan buta, keyakinan karena sudah dibuktikan, keyakinan karena merasa sudah pintar.
Keyakinan buta contohnya "si buta dari goa hantu" yang yakin bahwa dunia itu gelap. Dibilang ada terangpun tetap aja ngotot bilang gelap. Salah siapa dalam kasus ini. Si butakah atau yang memberi tahu bahwa terang itu ada?

Keyakinan yang sudah dibuktikan contohnya ketika seseorang akan menikah,dia begitu yakin akan bahagia hanya bermodalkan cinta. Ternyata setelah dijalani? Jawab saja sendiri yah.

Keyakinan karena merasa sudah pintar. Contohnya:Mr choa diantara para orang tolol disini.

Berbahagialah orang yang tahu dan merasa dirinya tolol. Karena dengan begitu dia akan selalu belajar. Tapi sungguh kasihan orang yang merasa dirinya pintar karena saat itu dia akan berhenti belajar dan akan menjadi bodoh. Karena orang pintar tidak perlu belajar lagi. Namanya aja sudah pintar. Apakah anda merasa pintar Mr Choa?

ha ha ha

saya tidak pernah mengatakan anda tolol
kenyataan anda baru satu kali ini saja ketemu postingan dengan saya

kalau mau bicara tolol
"saya pegang kata-kata saya memang member disini tololnya minta ampun
baik secara pikiran intelektual dan spiritual'
suatu thread baik-baik comentnya OOT"

jika karena saya menololkan member disini karena landasan cetana tidak benar
saya tangung kammaya, kalau ada pihak-pihak yang merasa tidak tolol dan bodoh

silahkan patahkan argumen saya dengan logika pikiran juga
biasanya memang orang tolol dan bodoh itu bergaul sesamanya, bukan sebaliknya

ada orang yang mengkritik muka kita buruk,
lalu ada yang langsung marah
ada yang langsung melihat muka sendiri

nah dimanakah kita??

cukup mengenai tolol dan bodohnya sampai sini

back to topik
jika anda mengangap agama buat KTP saja itu standarisasi anda,

kalau anda jeli saya tidak merasa pintar disini, coba baca baik-baik tulisan disini
dari halaman satu sampai akhir, coba lihat member yang komen ngak jelas juntrunganya
membuat saya bingung, ini forum buddhis atau forum apa

jika mereka (kualitas) seperti ini merupakan hal biasa dan memang seperti ini di sini
saya malu mengakui ini forum buddhis (pribadi) dan pendapat orang termasuk saya
adalah sah-sah saja.

lalu anda bertanya apakah anda sudah pintar choa?
buktikan dong, ehipasiko

jika ternyata saua bodoh dan sok tau, kamu camkan tulisan saya jangan di baca
nah masalahnya apakah anda siap jika angapan anda salah

???
satu pertanyaan tentang kelemahan diri sendiri apakah kita mampu mengakui
kekurangan kita

who know

3
Seremonial / Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« on: 23 April 2012, 03:28:11 PM »
sarira atau relik adalah sisa dari kremasi / per-abuan orang yang meninggal ? apakah yang ada relik-nya pasti merupakan orang suci ? ini menjadi pertanyaan yang harus di-justifikasi supaya jelas.

kalau menurut saya

hanya orang yang masuk level kesucian saja yang mampu menghasilkan
sarira dari hasil kremasi jasadnya

4
Keyakinan n praktek itu satu kesatuan, tdk mungkin berdiri masing2

anda kurang tegas menempatkan posisi anda
bisa di jabarkan lebih detail

5
saya rasa jika pun ada anggapan dari pihak lain bahwa agama buddha adalah Faith sama seperti agama lain, emang kenapa? saya tidak melihat kesalahannya dimana?

orang/pihak lain cenderung menilai sesuatu seperti yang dilihat didengar, nah yang membuat mereka melihat mendengar kan kita sendiri sebagai umat buddha. nah dengan begitu jika ada pandangan bahwa agama buddha adalah faith, kan gak salah. wong praktisinya sendiri hanya sekedar faith kok. salah siapa?

lain kasusnya jika kita pantau dari dalam, keyakinan buta adalah suatu kebodohan bathin. namun keyakinan pada sesuatu yang telah di 'ehipasiko'nya adalah sesuatu yang sama sekali bukan kebodohan bathin. jadi apakah agama buddha adalah agama faith, menurut saya itu tergantung siapa personnya.

NB : tidak bermaksud flame, ini hanya opini pribadi.

baik anda menjelaskan dengan tegas bahwa agama buddha adalah faith
and you no problem with that

keyakinan masalahnya tidak sama dengan kenyataan
lalu kalau basicnya keyakinan maka ada 2 hal yang pasti dari suatu hal yang
berlandaskan keyakinan semata

pertama keyakinan bisa saja benar
kedua keyakinan bisa saja salah

disini dasar dari suatu hal yang berlandaskan keyakinan hanya punya 50 %
probalitas sesuai dengan kenyataan

maka, maximum agama buddha yang berdasarkan keyakinan semata hanya
ada kemungkinan benar dan sesuai kenyataan 50 % saja

and you fine with that

ps; ternyata disini selain tolol membernya banyak yang bodoh secara intelek juga
 ha ha ha ha

luar bisa, orang bodoh akan berkumpul dengan segerombolan orang bodoh
tidak perduli apa latar belakang mereka
thread simple saja tidak bisa sumbang pikiran :))

6
maaf kalo saya kurang ngerti maksud OSnya...
soalnya tadi anda bilang itu termasuk pertanyaan, tapi sekarang anda bilang itu opini??? ??? ???

yah sudahlah terserah anda
saya rasa kita terlalu banyak OOT, sampai tidak membahas pokok masalahnya

7
yg terakhir emg berusur ad hominem... terpengaruh dari thread lain yg dibuat johan3000... jadi niat nyindir pula.
maaf maaf :)

btw OS itu apa?
OS= Opening Statement.

Statemen Pembuka, masudnya itu Post 1 /argumen pertama dari Thread Strater (TS).

8
jika dilihat-lihat, apakah ini pertanyaan atau pernyataan??
atau saya yang memang tidak bisa membedakan pertanyaan dan pernyataan?? ??? ???

anda bacanya sebagian sebagian
entahlah apa yang ada di pikiran anda

saya sampaikan para pemeluk agama lain mengangap agama buddha sama seperti
mereka berbasis "faith"

nah ngerti maksud OSnya?
silahkan sumbang saran atau bantahan terhadap opini tsb

9
Menurut saya,
Agama Buddha:
Keyakinan didapat  melalui proses mempelajari, menelaah, mengerti, dari situ baru meyakini. Keyakinan kita lebih memakai logika. Setelah menelaah ada bagian yg tidak dimengerti kita boleh mempertanyakannya agar mengerti, baru meyakini.  Itulah yg tertuang dalam Kalama Sutta yg bukan mengajarkan umat Buddha untuk tidak percaya segala sesuatu, tetapi pengertiannya adalah jangan sampai kita percaya secara membabi buta, namun harus terlebih dahulu dipelajari, ditelaah, dan dimengerti baru diyakini.
Keyakinan juga dapat timbul setelah kita pelajari, telaah dan mengerti, kemudian kita praktekkan / latih, dari situ timbul keyakinan.

Agama lain :
Keyakinan adalah suatu kepercayaan yang mutlak tentang apa yg dikatakan kitab suci dan  tuhan dimana sering tidak boleh dipertanyakan karena itu adalah kehendak tuhan. Jika kita menelaah dan mempertanyakan maka berarti keyakinan kita tidak kuat / goyah.
Keyakinan dapat timbul karena sebab luar yg tidak dapat kita mengerti (kuasa tuhan)  _/\_

kalau apa yang anda tulis "benar", seharusnya "kefanatikan buta" itu tidak ada
pada umat buddhis, nyatanya kefanatikan dapat dengan terang benderang dilihat

so klaim anda FAIL,!

10
ada faith, tapi bukan berarti agama faith.
itu sih mengeneralisir.

kalama sutta itu berujung pada pemahaman masing2 individu,
kalau tidak percaya seseorang yg hidup merealisasikan dhamma, namun lebih percaya sutta, yah gpp.
toh pencerahan juga sifatnya individu kok.

wah, tau yg namanya deduksi ga?
kalau sutta bertentangan dg fakta sebelumnya yg sudah terbukti, menurut saya maka tinggalkan saja.
tetapi 1 sutta janggal bukan berarti semua sutta salah.

kalau tidak berdasarkan sutta, maka berdasarkan faith?
ga juga, nama & rupa kan ada skrg. yah diamati saja. sutta itu kan cuma petunjuk, sedangkan objek nya sendiri semua orang ada kok. opaniyako ;)

bro Choa sudah merealisasikan nibbana? maka ga usah pusing kalau ga diakui orang lain ;)

saya rasa ini bukan bahasan individu
sebenarnya anda cukup memahami OS tetapi kok ujung-ujung tulisan anda melenceng
apakah ada masalah secara pribadi dengan saya sebagai TS
atau memang kurang paham dengan apa yang saya tulis

sepertinya tulisan anda ambigu

11
Sang Buddha mengatakan bahwa Beliau tidak membabarkan teori, apapun yg Beliau babarkan merupakan hasil dari Pemahamammya, Pencerahannya dan Penyadarannya tentang Kebenaran.
Ajaran Sang Buddha menekankan pada praktek dan penyadaran. Dalam ajaran Buddha terdapat tiga praktek/latihan dasar, yaitu: praktek/latihan moral kebajikan (Sila Sikkha), praktek/latihan konsentrasi (Samadhi Sikkha) dan praktek latihan kebijaksanaan (Panna Sikkha).

Namun tentunya kita harus mempelajari, menelaah, mengerti, kemudian meyakini suatu ajaran disertai mempraktekkan/ latihan.
Tanpa mempelajari, menelaah, mengerti suatu ajaran kita tidak dapat mempraktekkannya secara benar.
Keyakinan mendorong kita  untuk mempraktekkan/melatih.
Namun dapat juga mempraktekkan/melatih menghasilkan keyakinan.
 
Menurut saya agama Buddha mencakup Keyakinan yang disertai Praktek / Latihan.

Namun sering kali orang menginterpretasikan satu ajaran yg sama dengan pemahaman yg berbeda.
Bahkan Sang Buddha sendiri menyadarinya dan mengajarkan dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan pemahaman orang yg diajarnya.
Dalam suatu diskusi sering kali pesertanya adalah sama2 umat yg dalam taraf belajar.
Akan muncul berbagai pendapat, tetapi kita tetap harus mengambil rujukan pada inti dasar Ajaran Sang Buddha, yg membawa kebaikan untuk kita dan orang lain.  _/\_

dalam penjelasan anda termasuk logig bagi sesama buddhis
tetapi jika anda nyatakan pendapat anda pada para umat agama lain

maka mereka akan mengatakan

apa bedanya buddhis dengan agama samawi, wong basicnya sama-sama faith
ini maksud OS saya di depan

bagaimana menyangah opini seperti ini
mari kita sama-sama mencari perfektip yang sama

note; bagi yang tidak berniat diskusi atau tidak mengerti OS thread ini
ada baiknya jangan ngepost saja

terima kasih

12
[at] Choa

Bagaimana jika saya katakan agama Buddha adalah pengetahuan tentang biologi, kimia dan fisika?

satu kata "tepat"

13
_/\_
menurut saya memang benar agama Buddha adalah keyakinan / faith yang berasal dari Ehipasiko .....
yaitu yakin yang hanya yakin tanpa menelusuri batinnya...
atau sudah mantap dengan keyakinan karena sudah melihat kebenarannya, dan mempraktekkannya...

seperti halnya kita bisa menjadi umat Buddhist karena sudah yakin pada Dhamma...
namun keyakinan kita terhadap Dhamma tentunya sudah berlandaskan Ehipasiko bukan ?

dan saya rasa bukan melanggar Kalama Sutta.... karena Kalama Sutta bersifat netral , bukan melarang namun hanya menganjurkan
jika kita mengatakan mengutip isi Sutta sama dengan melanggar Kalama Sutta, bukankah kita sendiri sudah mengutip Kalama Sutta ketika kita menyatakan itu pelanggaran ?
hahaha jangan pusing2 lah.... anda berpikir belat belit....
tak usa melihat kesalahan orang lain.... carilah kedamaian dalam batin  :)

menurut saya tergantung siapa yang kita ajak bicara....
di dalam Kalama Sutta, Hyang Bhagava sedang berbicara kepada orang2 yang sedang benar2 pusing memilih keyakinan mana yang sebenernya bener ?
namun, jika sesama umat Buddhist, tentunya bolehlah menjadikan isi Sutta sebagai rujukan, toh sudah sama2 umat Buddhist ....
jadi jangan disamakan donk tatacaranya....

saya setuju dengan pandangan anda
kalau di teliti dari tulisan anda, maka kebuddhisan anda bukan "hanya" berdasarkan
faith semata, berbeda dengan agama lain yang menempatkan segala sesuatu berdasarkan
faith (iman) sebagai landasan pikiran keberagamaan mereka,

berarti ada penelitian dan penempatan case by case untuk masing-masing sutta

anumodana

14
saya mempertanyakan komentar yang satu ini...
yang jadi maslah adalah OS ini malah bertanya
dan anda bertanya balik?

ini bukan stetemen
jadi mengerti ngak isi OS thread ini

15
berarti harus ehipassiko semua ya?
1-anda OOT
2-tidak di praktekan = agama lain (ini kenyataan)

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 28