Mencari Kebenaran
1.
Menyelami Chan! Bukanlah hal yang misterius.
Seperti yang kusaksikan, ini memperpendek sebab dan akibat.
Di luar pikiran tiada Dharma
Jadi bagaimana seseorang berbicara tentang surga di atas?
2.
Menyelami Chan! Bukanlah arena belajar.
Pembelajaran menambah sesuatu yang bisa diteliti dan didiskusikan.
Kesan yang dirasakan tidak bisa dikomunikasikan.
Pencerahan hanyalah medium transmisi.
3.
Menyelami Chan! Bukanlah banyak bertanya.
Terlalu banyak bertanya adalah penyakit Chan.
Cara terbaik hanyalah mengamati kebisingan dunia.
Jawaban untuk pertanyaanmu? Tanya pada hatimu.
4.
Menyelami Chan! Bukanlah ajaran para murid.
Penceramah demikian adalah tamu dari luar pintu.
Chan yang ingin kamu ceramahkan
hanyalah perbincangan tentang kura-kura yang menjelma ikan.
5.
Menyelami Chan! Tak bisa dilukiskan.
Saat kau melukiskannya kau kehilangan maknanya.
Saat kau menemukan bahwa pembuktianmu adalah tanpa substansi
Kamu menyadari bahwa kata-kata tak lebih dari sekadar debu.
6.
Menyelami Chan! Mengenali hakikat sejati diri sendiri!
Senantiasa bergerak mengikuti arus ke mana-mana.
Saat kau tidak memalsukannya dan membuang waktu membersihkan dan mengasahnya,
Diri Sejati-mu akan selalu bersinar hingga lebih terang daripada cahaya.
7.
Menyelami Chan! Layaknya memanen harta karun.
Namun sumbangkanlah pada yang lain. Engkau tidak membutuhkannya.
Seketika segalanya akan hadir di hadapanmu,
Segalanya sempurna dan segalanya tuntas.
8.
Menyelami Chan! Menjadi pengikut ketika diterima
Belajar bagaimana pasrah dengan kehidupan dan kematiannya.
Memahami ini dengan teliti ia menjadi melihatnya dengan jelas.
Dan kemudian ia tertawa hingga merobohkan Pertapa Gunung Dingin.
9.
Menyelami Chan! Membutuhkan skeptisme besar;
Namun skeptisme yang besar menutup jalan memutar setapak itu.
Lompatilah puncak tinggi misteri tersebut.
Putar langit dan bumi-mu menjadi terbalik.
10.
Menyelami Chan! Abaikan takhayul yang tak masuk akal itu
Hal itu membuat beberapa orang mengaku bahwa mereka mencapai Chan.
Keyakinan bodoh dari mereka yang belum terbangunkan.
Dan mereka adalah yang membutuhkan pendalaman Chan!
11.
Menyelami Chan! Tiada jarak ataupun kedekatan.
Pengamatan seperti harta karun keluarga.
Apakah dengan mata, telinga, tubuh, hidung atau lidah -
sulit dikatakan mana yang paling mentakjubkan untuk dipakai.
12.
Menyelami Chan! Tidak ada perbedaan kelas.
Yang bersujud dan yang disujudi masing-masing adalah Buddha.
Beban dan ikatannya terikat satu sama lain.
Bukankah ini prinsip utama kita... satu-satunya yang seharusnya paling diamati?