Mungkin ini bisa dijadikan perbandingan.
Setahu saya, dalam Theravada seseorang mulai menjalankan karir sebagai Maha-Bodhisatta adalah ketika ia yang telah bertekad/iklar di depan seorang Sammasambuddha dan mendapatkan konfirmasi dari para Sammasambuddha dan sebelumnya telah melakukan 4 tahap dalam 4 masa yaitu:
1. masa keputusan batin,
2. masa aspirasi dan penempaan mental,
3. masa aspirasi dan penempaan ucapan, dan
4. masa aspirasi dan penempaan tindakan fisik.
Contoh.
Masa keputusan batin
Dalam literatur dikatakan jauh sebelum menjadi Bodhisatta, ”Gotama" adalah seorang anak penjual kayu bakar. Pada kehidupan ini ia beraspirasi pada diri sendiri bahwa ia akan menjadi Yang Tercerahkan. Pada saat ini, ia bukanlah seorang Bodhisatta, bukan calon Buddha. Kita bisa mengatakannya sebagai seorang Aspirator.
Kemudian 4 kali kelahiran berikutnya setelah menjadi tukang kayu bakar, ia menjadi seorang brahmana bernama Kumara yang memiliki banyak pengikut salah satunya adalah ”Metteya” (pada saat itu namanya bukan Metteya). Kumara dan ”Metteya” beraspirasi menjadi Yang Tercerahkan. Pada saat ini, mereka juga bukanlah seorang Bodhisatta, hanya seorang Aspirator.
Kemudian 2 kali kelahiran berikutnya, ia menjadi seorang putri raja sekaligus saudara tiri dari Buddha Purana Dipankara. Pada saat ini ia beraspirasi di depan Buddha Purana Dipankara. Pada saat ini, ia juga bukanlah seorang Bodhisatta. Dan pada saaat ini Buddha Purana Dipankara memberikan konfirmasi mengenai kedatangan Buddha Dipankara yang akan memberikan konfirmasi mengenai kedatangan Buddha Gotama.
Masa aspirasi dan penempaan mental
Pada masa Buddha Brahmadeva, Aspirator ”Gotama” mulai beraspirasi secara mental dihadapan Buddha Brahmadeva, dan dilakukan selama 7 asankheyyas.
Masa aspirasi dan penempaan ucapan
Pada masa Buddha Purana Sakyamuni, Aspirator ”Gotama” mulai beraspirasi secara ucapan dihadapan Buddha Purana Sakyamuni, dan dilakukan selama 9 asankheyyas.
Masa aspirasi dan penempaan tindakan fisik
Pada masa Buddha Dipankara, Aspirator ”Gotama” yang saat itu bernama Sumedha beraspirasi secara tindakan fisik dihadapan Buddha Dipankara. Sebelum masa kehadiran Buddha Dipankaran pun ia sudah melakukan aspirasi ini. Saat inilah Buddha Dipankara memberikan konfirmasi munculnya Buddha Gotama. Dan setelah penempaan inilah maka seorang Aspirator mulai menjalankan karir sebagai Bodhisatta. Dan jika tujuannya adalah menjadi Sammasambuddha maka ia disebut dengan Maha-Bodhisatta.