Dari beberapa sumber yang pernah saya dapati adalah :
1. kononnya sewaktu Miao shan diusir oleh ortunya ke hutan dengan harapan bahwa Miao Shan akan segera menemui ajalnya, Miao Shan tinggal sendiri di hutan, kemudian Miao Shan bertemu dengan seekor Sapi, dimana kononnya pada saat itu sapi tersebut adalah Carnivora, dan sapi tersebut ingin menyantap Miao Shan, namun dikarenakan Miao Shan tidak takut dan Miao Shan juga mengajarkan cinta kasih dan welas asih kepada si Sapi, akhirnya si Sapi bersumpah (setelah mendengarkan pencerahan dari Miao Shan) bahwa mulai detik tersebut, si Sapi tidak akan memakan makhluk hidup lagi, maka mulai saat itu, si Sapi berubah menjadi Herbivora.
2. Kononnya ayah dari Miao Shan, (setelah diusir ke hutan), dikarenakan orang tuanya masih mendengar bahwa Miao Shan masih hidup dan memberikan pengaruh yang cukup besar (dimana orang tuanya mendengarkan hasutan dari lawan Miao Shan, maaf saya sudah lupa namanya) maka ayah dari Miao Shan mengirimkan seorang panglima untuk membunuh anaknya sendiri (Miao Shan)
Pada mulanya panglima itu memang berniat untuk membunuh Miao Shan, namun setelah panglima tersebut bertemu dengan Miao Shan, dan setelah mendengarkan wejangan dan pencerahan dari Miao Shan, akhirnya atas pengorbanan dari Sapi tersebut, (sapi yang sudah bertobat) maka si Sapi mengorbankan ke dua bola matanya untuk diberikan kepada Panglima tersebut, yang kemudian oleh panglima tersebut dibawakan kepada orang tuanya Miao Shan, sebagai barang bukti bahwa Panglima tersebut telah membunuh si Miao Shan.
Dikarenakan sapi tersebut sudah bertobat, dan menjalankan seluruh ajaranNya, dan telah rela berkorban untuk menyerahkan ke dua bola matanya demi untuk menyelamatkan Miao Shan, akhirnya si Panglima itu mulai memberikan instruksi kepada anak buahnya semua untuk tidak mengkonsumsi daging Sapi.
3. Kononnya begini, di daerah Tiongkok itu dulunya sangat miskin, dimana mungkin untuk 1 desa mereka hanya memiliki 1 atau mungkin 2 ekor sapi saja, dan sapi tersebut digunakan untuk membajak sawah, terus susunya juga diambil untuk kebutuhan masyarakat, maka sapi ini merupakan makhluk yang sangat mandraguna, untuk menghindari dari berbagai macam ancaman, maka kepala ddesa / kepala kampung tersebut mulai menciptakan sebuah mitos, dimana kepala kampung tersebut diberikan mimpi oleh sang Kwan Im, untuk tidak mengkonsumsi sapi tersebut.
Hal ini dilakukan oleh kepala kampung untuk mengantisipasi si Sapi dari kejahatan (ancaman dari Luar) dan mitos ini berkembang sampai ke kampung tetangga bahkan sampai diturunkan ke anak cucunya.
4. Pernahkah anda melihat kondisi seekor sapi, 1 hari sebelum disembelih?
Pengalaman saya begini,
1. sekitar tahun 1995, saya pernah mengikuti temen saya (pribumi) untuk tinggal di kampungnya (daerah pemotongan hewan). dimana tujuan saya semula adalah berekreasi, sekaligus menambah pengalaman. Pada hari H -1 (1 hari sebelum hari pemotongan Sapi), biasanya sapi tersebut dipuasakan.
karena terbebas dari rumah, kami itu begadang, bercanda gurau dengan anak2 kampung, ada yang bermain gitar (Maklum sudah lama temen saya tidak pulang kampung), sekitar jam 12 malam, saya mendengar suara sapi.... Saya tidak tahu kenapa sapi itu meraung-raung seperti suara orang yang sedang menangis, suara itu terdengar sampai sekitar jam 2 pagi, dikarenakan saya sudah tidak tahan lagi dengan suara tersebut, saya mencoba untuk menanyakan kepada temen saya, suara apa itu?
dan oleh teman saya dijelaskan bahwa itu adalah suara sapi, dan umumnya sapi itu akan mengeluarkan suara tersebut (meraung-raung) pada hari H-1 sampai hari H (hari Penyembelihannya)
2. Dan dikarenakan suara itu, rasa ingin tahu saya semakin bertambah, akhirnya saya memutuskan untuk tidak tidur, sambil menunggu kapa sapi tersebut berhenti menangis, kalau perlu saya akan menunggu sampai sapi tersebut disembelih.
Pada hari H, sekitar jam 5 pagi saya bersama dengan temen saya melihat acara penyembelihannya. percaya atau tidak saya serahkan kepada pembaca, kalau sapi itu bisa menangis?
Sapi tersebut bisa berlinang air mata.......
3. dan coba bayangkan bagaimana kondisinya sewaktu kaki sapi tersebut diikat, dan sapi tersebut dijatuhkan untuk mempermudah penyembelihannya? sapi tersebut berusaha untuk memberontak, terus terang saja saya sendiri tidak berani melihatnya, sampai-sampai saya tinggali arena penyembelihannya, sampai terdengar suara "Bluk" kemudian terdengar suara sapi itu meraung dan semakin lama semakin kecil akhirnya hilang.
Terus terang saja, pada saat itu saya merasa sangat berdosa, kenapa saya harus melihat kejadian begitu, apakah karena rasa ingin tahu saya saja???
Percaya atau tidak, sebelum tahun 1995 (sebelum saya menyaksikan kejadian tadi) saya ini adalah salah satu penggemar daging sapi, Sate Padang daging sapi, Rendang Sapi, Mie Sop daging Sapi, dll. namun setelah saya menyaksikan tragedi pembunuhan itu, saya menjadi antipati terhadap daging sapi, baik secara sadar ataupun tidak sadar, terus terang saja, saat ini saya tidak mampu mengkonsumsi daging sapi lagi.
Dan yang paling menyedihkan pada akhir-akhir ini, dikarenakan harga daging sapi terus menanjak naik, oleh para pemilik sapi tersebut, ingin menaikkan berat sapi tersebut, 1-2 hari sebelum hari H, sapi tersebut dicocoki dengan air, dimana pada mulut sapi tersebut dimasukkan pipa air kemudian, sapi itu dipaksa untuk meminum air tersebut. hal ini bertujuan untuk menaikkan berat timbangan sapi tersebut, kadang kala ada yang kelebihan sampai2 sapi tersebut terjatuh, dikarenakan kakinya sudah tidak mampu menahan berat badan ditambah lagi dengan berat air yang dipaksakan masuk kedalam mulutnya melalui pipa tersebut... Ampun deh, dan kasihan deh...
Regards
EK