hmmm bener juga, tidak akan ada yang memahami situasi kondisinya, kecuali yang mengalaminya sendiri.
bro Kuswanto bilang begini :
enak aja dikasih ke perampok. mending kalo polisi bisa nemuin itu penjahat. motor adik saya aja di embat ma maling, lom ktemu-ktemu ampe skarang.
eh, malah si perempuan itu yang menelepon polisi. katanya, dia punya polisi yang jadi pelanggan dia. "Hallo mas! Ini ada orang macem-macem, gak mau bayar! tolong mas cepetan ke sini! gak pake lama! bawa temen-temen mas sepolsek! ntar mas datang ke sini saya udah telanjang, ntar tuduhannya gampang, saya di perkosa ma orang brengsek ini. ini saksinya banyak! mas tinggal tangkep n penjarakan aja dia".
mendengar seperti itu, saya balik nantang, "silahkan panggil polisi ke sini! anda punya beking polisi? saya gak takut! saya wartawan, besok muka anda akan tersebar di surat kabar Bandung.
eh trus itu cewek laporin lagi ke temannya yang katanya polisi itu, "Mas, mas, dia bilangnya wartawan mas, gimana?"
Trus perempuan itu berkali-kali menanyakan kepada saya "bener kamu itu wartawan?"
"Ya, apa perlu saya tunjukan kartu identitas saya?" tanya saya.
"Tadi katanya kamu kerja di rumah sakit?" tanya dia gak percaya.
"Kerja di rumah sakit itu cuma dari pagi hingga sore, tapi jadi wartawan itu kerjanya 24 jam. mana polisi yang katanya temen anda itu?" kata saya.
aneh juga, perampok kok ngeper ma wartawan ya? setelah mereka tau saya wartawan, saya dilepasin begitu aja bro.. langsung aja saya melesat ke rumah adik saya bro, buat ngasih tau adik, tentang kejadian tersebut supaya adikku hati-hati di jalan.
sejak saat itu, saya gak berani lagi ngajak-ngajak orang di jalanan
Seharusnya bro melakukan ini:
- Bilang sama perampoknya, tunggu sebentar! Hanya 1 menit,tidak pake lama. Kalian akan dapatkan yang kalian inginkan.
Kemudian bro meditasi dan langsung masuk jhana 4. Pakai objek api.Terus keluarlah dari jhana. Nanti dari lubang hidungnya bro bisa keluar api. Begitu melihat bro seperti itu,dijamin perampoknya lari.
Atau bro lakukan seperti perkataan bro dhanutono. Berpura-puralah jadi banci. Dan dengan lemah gemulai dan jari-jari melentik bro bicara pada si mbak. Gimana toh si mbak, ngomong-nya yang buener aja. Bukankan kita sesama jenis? Ga mungkinlah piring beradu ama piring. Ga asyik lagi....
Setelah itu, bro berbalik dan mengejar yang pria-prianya dengan gaya tangan hendak memeluk dan majukan bibir seperti ingin mencium.Dan berkata," Ayo..sini mas, biar ike cium sampai mas-nya ga bisa napas. Ike suka deh dengan punya mas."
Biasanya para pria kabur kalau udah ketemu banci.