Buddhisme dan Kehidupan > Vegetarian

Pikiran Lebih Jernih dengan Vegetarian

(1/5) > >>

F.T:
Sabtu, 7 Maret 2009 | 02:40 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Lukas Adi Prasetyo

YOGYAKARTA, JUMAT - Menjadi seorang vegetarian, pikiran manusia lebih jernih dan gembira, sebab ikut mengambil peran dalam pelestarian alam, kasih sayang terhadap binatang, dan menghargai kehidupan.

Hal itu disampaikan Kamalanathan Sappani, dokter, penggiat vegetarian, yang juga Medical Director Metronik iCares SDN BHD Malaysia, ketika berbicara dalam seminar vegetarian yang diselenggarakan Indonesia Vegetarian Society (IVS), Jumat (6/3) malam.

"Kita harus mengambil satu langkah untuk menyelamatkan bumi, dengan melihat menu makan kita," ujarnya.

Menurut Kamalanathan, ada ungkapan you are is what you eat (Anda adalah apa yang Anda makan). Menurutnya, itu sangat tepat menggambarkan manusia dan pola makannya sekarang yang asal makan. Manusia tidak berpikir bagaimana proses dan dampak makanan itu pada tubuh dan psikologis .

Daging adalah makanan yang menurutnya tidak perlu dimakan karena banyak alasan, salah satunya dari sisi kesehatan dan perikehidupan. Kamalanathan sendiri mengaku sangat bahagia menjadi vegetarian. 

"Dengan bervegetarian, saya riil menyelamatkan ayam, kambing, sapi, dan hewan-hewan dari kematian yang tidak perlu hanya demi keinginan perut. Dengan bevegetarian, pikiran saya bebas dan jernih, serta bisa berpikir dengan lebih baik. Saya mendapat kegembiraan dan semakin paham bagaimana ke hidupan dan bumi harus dihargai," paparnya.

Dalam acara itu, Kamalanathan menjawab beberapa pertanyaan dari peserta. Salah satunya tentang, jika daging sudah terbukti merugikan kesehatan, mengapa masih ada dokter yang makan daging.

"Kalau Anda menanyakan kepada dokter yang suka makan daging, ya tentu mereka menjawab bahwa manusia tidak perlu bervegetarian, kan," jawab Kamalanathan.

Ia lalu memberi gambaran bahwa di negeri asalnya, yakni India, tradisi tidak makan daging berkaitan erat dengan religi yang ditaati . Tak bisa dimungkiri, itu sangat membantu. Rumah sakit-rumah sakit di India menyediakan vegetarian, dan dokter-dokternya vegan.

"Semua, sekarang menuju ke organik. Gerakan vegetarian akan semakin meluas. Ada satu hari dalam setahun untuk mengingatkan orang untuk menengok bahaya daging (meatless day ), dan sesudahnya pasti ada orang yang dengan sadar bervegetarian," ujarnya.

Prasasato Satwiko, profesor yang juga Koordinator Bidang Teknologi Pusat Studi Energi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), yang juga pembicara, mengutarakan, sangat susah mengajak orang untuk mencerna dan menganalisis apa menu di piring yang disantap.

"Kita belajar energi, mencari sumber energi, mencari penyebab mengapa bumi makin rusak, mengapa hewan punah, mengapa banyak pe nyakit. Semua mengarah pada gaya hidup, pola konsumsi. Tak usah ke mana-mana mencari jawabannya, cukup lihatlah menu piring. Daging, tidak perlu ada di piring, karena memang tidak perlu dan tubuh tidak memerlukan," ucap Prasasto.

Banyak anggapan salah terkait vegetarian. Misalnya tubuh menjadi lemah, kurang gizi. Namun anggapan itu amat mudah dipatahkan. Menurut Prasasto, jika tubuh terasa lemas karena tidak makan daging, itu hanya sugesti. Dengan kata lain, itu menunjukkan bahwa daging memang sudah menguasai manusia dan membuat ketergantungan yang tidak perlu.

"Itu hanya ketakutan-ketakutan. Kurang gizi, bukan alasan. Itu bisa dipenuhi dengan makanan nabati yang bervariasi," ujar Kamalanathan.

Banyak tokoh hebat yang bervegetarian dan jelas tidak bisa disebut bodoh. Mereka antara lain atlit lari AS Carl Lewis, filsuf Socrates, Phytagoras, ilmuwan Charles Darwin, Albert Einstein, seniman Leonardo da Vinci, tokoh kemanusiaan Mahatma Gandi, hingga tokoh perempuan kebanggaan Indonesia, RA Kartini.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah peserta menanyakan antara lain mengapa bawang putih sebaiknya tidak dimakan. Koordinator IVS Yogyakarta-Jawa Tengah Chindy Tanjung mengatakan, efek bawang akan sama dengan daging. "Sebab bawang juga bersifat asam. Bawang putih bisa membuat emosi orang naik. Itu ada tinjauan ilmiahnya," ujar Chindy yang adalah dokter gigi ini.

Walau demikian, menurut Kamalanathan, seseorang tetap bisa disebut vegan meski tetap menyantap bawang putih, maupun jamur. Hanya saja ia mengingatkan bahwa konsumsinya jangan berlebih, secukupnya saja. "Jumlahnya seperti bumbu, sedikit saja, tidak apa-apa," ujarnya.     

K:

--- Quote ---Dengan bervegetarian, saya riil menyelamatkan ayam,...
--- End quote ---

imho..

dengan bervegetarian, kita tidak menyelamatkan makhluk lain.. semoga dengan kita bervegetarian kita tidak bebesar hati karena telah berjasa pada mereka.. akan tetapi, berbahagialah karena anda bisa memiliki kesempatan untuk dapat bervegetarian dan selangkah lebih maju dalam mengembangkan metta-karuna :)

dengan bervegetarian, pikiran kita tidak serta merta jadi lebih jernih.. kita tetap mesti melatihnya agar lebih jernih :)

thx MarFel atas postingannya..

cmiiw..
mohon petunjuknya teman2..

kullatiro:
yang benar lebih jernih benar soalnya kalau makan daging rasanya berat kalo lagi vege lebih ringan

Tekkss Katsuo:
vege aja harus fanatik...........=))

bond:

--- Quote from: daimond on 12 January 2010, 08:39:03 PM ---yang benar lebih jernih benar soalnya kalau makan daging rasanya berat kalo lagi vege lebih ringan

--- End quote ---

Ngak juga, saya pernah lihat orang yang vegetarian playboy, nah loh  ^-^ apakah pikirannya jernih?.
Ada juga yg vegetarian suka liat film Miyabi in action..apakah pikirannya lebih jernih.?
Juga pernah ada teman vegetarian penuh dengan muslihat dan omong besar? apakah itu pikirannya lebih jernih?
Ada juga yang non vegetarian tapi kelakuannya baik, sopan dan bersahabat, apakah pikirannya ngak lebih jernih?


Maksudnya makan daging rasanya lebih berat? saya vege juga  kepalanya berat kalau migrain kumat ^-^

Menjadi seorang vegie tidak perlu merasa superior dan wah..gue vegie, biasa ajalah....Tolak ukur kejernihan pikiran bukan dari makanan tapi dari melatih sila samadhi panna.

Jadi kesimpulan pikiran lebih jernih dengan ukuran menjadi vegetarian adalah salah total. Tetapi jika dibarengi sila samadhi panna maka sedikit banyak membantu dalam kadar tertentu tapi itupun hanya sifatnya optional.

Saya sendiri vegie. Dan apa yang saya lihat orang vegie tidak selalu lebih baik dari non vegie demikian sebaliknya. Yang menjadi lebih baik adalah orang yang menjalankan sila samadhi panna.

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version