//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: nibbana VS alam dunia  (Read 20366 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #30 on: 24 July 2009, 01:57:14 PM »
Quote
benarkah dalam ajaran budha, kehidupan ini dianggap sebauah penderitaan?

Dalam pandangan Buddhism, kurang tepat kalo dikatakan bahwa "Hidup ini adalah Penderitaan".

Yang tepat, Buddhism memandang hidup ini sebagai "Dukkha".

Apa itu Dukkha ?

Arti Dukkha itu bukan hanya berarti penderitaan. Arti Dukkha itu adalah sesuatu yang tidak tetap, sesuatu yang berubah. Sebagai contoh, (jangan tersinggung, ini hanya sebuah illustrasi saja) :

Saudara Adi Isa sedang merasa sangat bahagia karena mendapatkan kenaikan jabatan di perusahaan. Karena mendapatkan kenaikan jabatan, Saudara Adi Isa tentu merasa hidup ini sangat bahagia, hidup ini penuh kebahagiaan, hidup ini indah.

Namun di saat-saat kebahagiaan yang dirasakan, Saudara Adi Isa tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa Ibu anda telah meninggal dunia karena penyakit kronik yang sudah lama dideritanya (jangan tersinggung, ini cuma contoh saja). Apa yang anda rasakan ketika mendengar kabar itu ? Sedih bukan ?

Tentu anda akan merasakan kesedihan yang luar biasa karena Ibu, sebagai sosok yang sangat anda cintai dan anda kasihi, Ibu yang telah melahirkan anda, yang merawat anda selama ini dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang telah pergi untuk selama-lamanya.

Pada saat anda merasakan kebahagiaan karena kenaikan jabatan yang anda dapatkan, tiba-tiba kebahagiaan itu lenyap begitu saja setelah mendengar kabar duka tersebut. Kemanakah hilangnya perasaan bahagia itu ?

Nah, itulah mengapa Buddhism memandang hidup ini sebagai "Dukkha". Sesuatu yang berubah, sesuatu yang tidak tetap inilah yang disebut Dukkha. Jadi, kata Dukkha yang ada dalam Buddhism itu bukan hanya mengacu pada suatu perasaan tidak bahagia (kesedihan). Dukkha lebih tepat mengacu pada sesuatu yang berubah dan tidak tetap.

Semoga dapat dipahami dan direnungkan  _/\_
 
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #31 on: 24 July 2009, 08:08:45 PM »
 [at]  Indra
Kalo diizinkan utk menambahkan sedikit pelengkap..
Quote
Dukkha lebih tepat mengacu pada perasaan yg timbul terhadap sesuatu yang berubah dan tidak tetap.
appamadena sampadetha

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #32 on: 25 July 2009, 08:57:55 AM »
[at]  Indra
Kalo diizinkan utk menambahkan sedikit pelengkap..
Quote
Dukkha lebih tepat mengacu pada perasaan yg timbul terhadap sesuatu yang berubah dan tidak tetap.


Terima kasih atas penambahan dan pembetulannya  _/\_

Saat kemarin sesudah memutuskan koneksi internet, saya jadi ingat apa yang saya sampaikan bahwa "Dukkha itu adalah sesuatu yang tidak tetap" adalah kurang tepat, karena hal itu lebih mengacu pada konsep 'Anicca'. Untung ada saudara Xuvie yang membetulkannya. Terima kasih  :)

Anicca, Dukkha, dan Anatta adalah sesuatu yang saling berkaitan dan berhubungan, yang mana disebut sebagai Tilakkhana.

Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #33 on: 26 July 2009, 06:15:27 AM »
Dukkha itu sepertinya bukan hanya mengacu pada perasaan yang timbul terhadap sesuatu yang berubah dan tidak tetap.


Dalam MN 141

Quote
Sariputta's elaboration
[Ven. Sariputta:] "Now what, friends, is the noble truth of stress? Birth is stressful, aging is stressful, death is stressful; sorrow, lamentation, pain, distress, & despair are stressful; association with the unbeloved is stressful; separation from the loved is stressful; not getting what is wanted is stressful. In short, the five clinging-aggregates are stressful.

"And what is birth? Whatever birth, taking birth, descent, coming-to-be, coming-forth, appearance of aggregates, & acquisition of [sense] spheres of the various beings in this or that group of beings, that is called birth.

"And what is aging? Whatever aging, decrepitude, brokenness, graying, wrinkling, decline of life-force, weakening of the faculties of the various beings in this or that group of beings, that is called aging.

"And what is death? Whatever deceasing, passing away, breaking up, disappearance, dying, death, completion of time, break up of the aggregates, casting off of the body, interruption in the life faculty of the various beings in this or that group of beings, that is called death.

"And what is sorrow? Whatever sorrow, sorrowing, sadness, inward sorrow, inward sadness of anyone suffering from misfortune, touched by a painful thing, that is called sorrow.

"And what is lamentation? Whatever crying, grieving, lamenting, weeping, wailing, lamentation of anyone suffering from misfortune, touched by a painful thing, that is called lamentation.

"And what is pain? Whatever is experienced as bodily pain, bodily discomfort, pain or discomfort born of bodily contact, that is called pain.

"And what is distress? Whatever is experienced as mental pain, mental discomfort, pain or discomfort born of mental contact, that is called distress.

"And what is despair? Whatever despair, despondency, desperation of anyone suffering from misfortune, touched by a painful thing, that is called despair.

"And what is the stress of association with the unbeloved? There is the case where undesirable, unpleasing, unattractive sights, sounds, aromas, flavors, or tactile sensations occur to one; or one has connection, contact, relationship, interaction with those who wish one ill, who wish for one's harm, who wish for one's discomfort, who wish one no security from the yoke. This is called the stress of association with the unbeloved.

"And what is the stress of separation from the loved? There is the case where desirable, pleasing, attractive sights, sounds, aromas, flavors, or tactile sensations do not occur to one; or one has no connection, no contact, no relationship, no interaction with those who wish one well, who wish for one's benefit, who wish for one's comfort, who wish one security from the yoke, nor with one's mother, father, brother, sister, friends, companions, or relatives. This is called the stress of separation from the loved.

"And what is the stress of not getting what is wanted? In beings subject to birth, the wish arises, 'O, may we not be subject to birth, and may birth not come to us.' But this is not to be achieved by wanting. This is the stress of not getting what is wanted. In beings subject to aging... illness... death... sorrow, lamentation, pain, distress, & despair, the wish arises, 'O, may we not be subject to aging... illness... death... sorrow, lamentation, pain, distress, & despair, and may aging... illness... death... sorrow, lamentation, pain, distress, & despair not come to us.' But this is not to be achieved by wanting. This is the stress of not getting what is wanted.

"And what are the five clinging-aggregates that, in short, are stressful? The clinging-aggregate of form, the clinging-aggregate of feeling, the clinging-aggregate of perception, the clinging-aggregate of fabrications, the clinging-aggregate of consciousness: These are called the five clinging-aggregates that, in short, are stressful.

"This, friends, is called the noble truth of stress.

— MN 141

There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #34 on: 26 July 2009, 10:25:33 AM »
Rule # 6876868, setiap kutipan jika bersumber dalam bahasa non-indonesia maka harus diterjemahkan dulu.

kalau males translate, bisa pake jasa translator, saya menyediakan jasa ini dengan harga bersaing

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #35 on: 26 July 2009, 10:30:22 AM »
order 1 pak! bayaran nanti sore.
There is no place like 127.0.0.1

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #36 on: 26 July 2009, 09:31:37 PM »
Mempunyai perasaan itulah dukkha.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #37 on: 26 July 2009, 09:55:06 PM »
para pria memang tidak berperasaan... -> bebas dari dukkha :P  *joke*

ada juga alam yg hanya rupa saja, tanpa nama/batin. tetap saja itu dukkha.
There is no place like 127.0.0.1

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #38 on: 26 July 2009, 10:18:18 PM »
Masih lum ktmu pnjlasan yg dtrima mngenai makhluk yg cuma rupa aja. Kalo memang dmikian maka dukkha itu bukan cuma skedar prasaan aj.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #39 on: 27 July 2009, 10:38:58 AM »
ada juga alam yg hanya rupa saja, tanpa nama/batin.

Boss... boleh tau alam apa itu ?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #40 on: 27 July 2009, 03:24:54 PM »
namanya: asannasatta

ini aku quote dari postingan ce lily...


Quote
Quote from: Mr. Wei on 09 April 2009, 11:50:28 PM
Ternyata postingan gw gak masuk ya... pantesan  ... gw post ulang deh...

Apakah makhluk yang hidup tanpa batin seperti di rupa brahma itu, bisa melakukan kamma?

maksudnya makhluk asannasatta? makhluk asannasatta tidak mempunyai batin dan mereka tidak bisa melakukan kamma. Makhluk Asannasatta tumimbal lahir dengan Materi (rupa) yaitu Jivitanavakakalapa Rupa.
Jivitanavakakalapa Rupa terdiri dari :
1. Unsur tanah/padat
2. Unsur air/cair
3. Unsur api/panas
4. Unsur angin/gerak
5. Warna
6. Bau
7. Rasa
8. Makanan
9. Unsur Kehidupan

Jadi susah yah untuk bayangin bentuk makhluk asannasatta itu...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9922.0.html

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #41 on: 28 July 2009, 06:40:32 PM »
namanya: asannasatta

ini aku quote dari postingan ce lily...


Quote
Quote from: Mr. Wei on 09 April 2009, 11:50:28 PM
Ternyata postingan gw gak masuk ya... pantesan  ... gw post ulang deh...

Apakah makhluk yang hidup tanpa batin seperti di rupa brahma itu, bisa melakukan kamma?

maksudnya makhluk asannasatta? makhluk asannasatta tidak mempunyai batin dan mereka tidak bisa melakukan kamma. Makhluk Asannasatta tumimbal lahir dengan Materi (rupa) yaitu Jivitanavakakalapa Rupa.
Jivitanavakakalapa Rupa terdiri dari :
1. Unsur tanah/padat
2. Unsur air/cair
3. Unsur api/panas
4. Unsur angin/gerak
5. Warna
6. Bau
7. Rasa
8. Makanan
9. Unsur Kehidupan

Jadi susah yah untuk bayangin bentuk makhluk asannasatta itu...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9922.0.html

::

tanya dong,

apa yang membedakan makhluk ini dengan pohon?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #42 on: 28 July 2009, 07:45:46 PM »
namanya: asannasatta

ini aku quote dari postingan ce lily...


Quote
Quote from: Mr. Wei on 09 April 2009, 11:50:28 PM
Ternyata postingan gw gak masuk ya... pantesan  ... gw post ulang deh...

Apakah makhluk yang hidup tanpa batin seperti di rupa brahma itu, bisa melakukan kamma?

maksudnya makhluk asannasatta? makhluk asannasatta tidak mempunyai batin dan mereka tidak bisa melakukan kamma. Makhluk Asannasatta tumimbal lahir dengan Materi (rupa) yaitu Jivitanavakakalapa Rupa.
Jivitanavakakalapa Rupa terdiri dari :
1. Unsur tanah/padat
2. Unsur air/cair
3. Unsur api/panas
4. Unsur angin/gerak
5. Warna
6. Bau
7. Rasa
8. Makanan
9. Unsur Kehidupan

Jadi susah yah untuk bayangin bentuk makhluk asannasatta itu...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9922.0.html

::

tanya dong,

apa yang membedakan makhluk ini dengan pohon?

Aku juga masih heran dgn makhluk ini.
Masih lom bisa ngebayangin kek apa..

Mungkin lebih baik nanya ke yg nge-post? (*lirik ce lily*)

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #43 on: 28 July 2009, 07:48:49 PM »
oh ya.. baru teringat.. dulu saya juga kepikiran makhluk ini mungkin tanaman... pernah sy nanya ke Gunasaro atau siapa gitu... katanya bukan

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: nibbana VS alam dunia
« Reply #44 on: 28 July 2009, 09:29:01 PM »
Di Brahmajala Sutta dijelaskan mengenai 2 pandangan 'Adhicca samuppana' yg menyatakan bahwa atta dan loka terjadi secara kebetulan. Pandangan yg pertama adalah mereka yg terlahir di alam Asannasatta Brahma. Tampaknya habisnya usia makhluk di alam tsb ada 2, pertama berdasarkan umur atau karma pendukung hidupnya yg habis. Kedua, seperti yg ada diceritakan di Brahmajala Sutta bahwa seketika timbul sebuah unsur batin, seketika itu pula mereka terjatuh dan terlahir ke alam lain.

Sedangkan soal dukkha, kembali saja lah ke pengertian 'kamus' tiap-tiap orang. Di Sutta tsb pun jelas tertulis bentuk2 dukkha tsb merupakan bentuk perasaan yg timbul. Kalo soal alam Brahma tanpa pencerapan merupakan dukkha, Krn makhluk Asannasatta tsb tentu tdk merasakan dukkha (tanpa pencerapan) jadi dukkha itu terlihat dan terasa bukan oleh makhluk di alam tsb. Singkatnya, kebenaran mengenai terlahir di alam Asannasatta Brahma pun merupakan sebuah bentuk dukkha bukan dialami oleh makhluk di alam tsb melainkan dilihat oleh makhluk (manusia) di luar alam tsb.
Tentang dukkha sbg kemelekatan pada 5 agregat kehidupan, dan 31 alam kehidupan, setuju. :)
« Last Edit: 28 July 2009, 09:30:58 PM by xuvie »
appamadena sampadetha

 

anything