Jika saya mengulas semua kekuatan Mantra Agung ini secara menyeluruh, walau satu kalpa pun tidak akan cukup untuk mengulasnya.”
Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata kepada para Brahma: “Lafalkan Mantra Agung ini 5 kali, buatkan kalung dari benang atau tali 5 warna, kemudian lafalkan Mantra Agung ini 21 kali, simpulkan 21 kali dan kalungkan. Mantra ini telah diucapkan oleh Para Buddha, Tathagata yang lampau sebanyak pasir dari 9,9 milyar sungai Gangga.
Para Buddha, Tathagata tersebut mengucapkan Mantra Agung ini untuk para Bodhisattva yang sedang mengembangkan Sad-Paramita tapi belum sempurna, agar mereka cepat berhasil.
Untuk mereka yang belum mengembangkan Hati Suci, agar Hati Suci mereka segera muncul.
Untuk para Sravaka yang belum mencapai tahapan spritual, agar cepat mencapainya.
Untuk para Dewa dan Pertapa Suci dalam tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta, yang belum membangkitkan Hati Suci yang paling agung (Annutara-Samyak-Sambodhi), agar mereka membangkitkannya.
Untuk semua makhluk yang belum mencapai akar keyakinan dalam Mahayana, dengan kekuatan maha agung Mantra Agung ini, bibit Hati Suci Mahayana dan tunas Hati Suci Dharma akan tumbuh berkembang; dengan Kekuatan kebijakan, welas asih dan kasih sayangku, semua apa yang mereka perlukan akan terpenuhi.
Untuk semua makhluk dari tiga alam kesengsaraan (neraka,preta,binatang), yang hidup di belahan dunia kegelapan dari tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta, jika mereka mendengar Mantra Agung ini, semua akan dapat bebas dari penderitaan.
Untuk kepada Para Bodhisattva yang belum mencapai Bhumi pertama, agar dapat mencapainya dengan cepat dan bahkan mencapai tingkatan Bhumi kesepuluh atau mencapai ke-Buddhaan dengan semua ciri-ciri 32 ciri kesempurnaan dan 80 ciri tambahan (ciri-ciri Samyak-Sambuddha atau seorang Cakravartin).
Jika seorang Sravaka mendengar Mantra Agung ini sekali saja, jika ia melafal dan menulis Mantra Agung ini dan jika ia menenangkan diri dengan pikiran bersih sesuai dengan ajaran Dharma, maka ia akan mencapai empat tingkatan kesucian dengan mudah walaupun ia tidak sengaja mencarinya.
Andaikan semua gunung, sungai, tebing dan lautan di seluruh tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta dapat dimasak; gunung Sumeru dan gunung Cakravada-parvata dapat digoncangkan dan dihaluskan menjadi bubuk, semua makhluk berjumlah yang demikian banyaknya, akan dapat membangkitkan Hati Suci dengan kekuatan Mantra Agung ini.
Jika ada, siapa saja yang menginginkan apa saja dalam kehidupan saat ini, ia harus melakukan Atha-Sila dan selalu melafal Mantra Agung ini selama 21 hari, maka semua keinginannya pasti akan terpenuhi. Dari kehidupan lampau yang paling awal sampai dengan kehidupan yang paling akhir di masa mendatang, semua karma-karma buruknya akan dapat dilenyapkan. Dalam tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta, semua Para Buddha, Bodhisattva, Brahma, Sakra Devanam-Indra, para Dewa Caturmaharajaloka, Pertapa Suci, Raja Naga, semua akan menjadi saksi.”
“Jika ada manusia atau makhluk surgawi, yang melafal dan mengingat Mantra Agung ini, sedang membersihan diri di sungai atau di pesisir pantai, dan ada makhluk di sekitarnya yang terkena percikan air pemandiannya, maka semua dosa-dosa berat mereka akan dapat lenyap dan terlahirkan di Tanah Suci di sepuluh penjuru. Mereka akan terlahirkan secara spontan dari Teratai-Teratai Suci dan tidak akan terlahir dari kandungan, kelembaban atau dari telur. Bayangkan, berapa besar jasa dan pahala bagi Sang Pelafal Mantra Agung.”
“Jika Sang Pelafal Mantra Agung sedang berjalan, angin menerpa rambut dan pakaiannya, jika ada makhluk sekitarnya yang terkena hembusan angin tersebut, maka seluruh rintangan dan karma buruk akan lenyap, tidak akan mendapatkan karma dari tiga alam penderitaan, dan seringkali terlahirkan di depan Para Buddha. Tak terbayangkan berapa besar jasa, pahala dan buah hasil kebajikan Sang Pelafal Mantra Agung.”
“Jika Sang Pelafal Mantra Agung berkata apa saja, tidak peduli baik atau buruk, akan selalu terdengar seperti Suara Agung Dharma bagi semua Mara, pengikut aliran luar, dewa, naga dan makhluk halus, mereka akan menghormati Sang Pelafal Mantra Agung sama halnya seperti menghormati Sang Buddha.”
“Dan kepada Sang Pelafal Mantra Agung, kita semua sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari tubuh-tubuh Para Buddha, karena ia dipuji oleh Para Buddha sebanyak pasir dari 9,9 milyar sungai Gangga;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari sinar-sinar suci, karena ia dipancarkan oleh Sinar Para Buddha;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari welas asih dan kasih sayang, karena ia selalu menolong makhluk dengan Mantra Agung ini;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari ajaran Dharma Agung, karena Mantra Agung ini berisikan semua pintu-pintu kemantraan;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari Dhyana dan Samadhi, karena ratusan dari ribuan Samadhi sering dialaminya;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari ke-Sunyataan, karena ia melihat semua makhluk dengan kebijaksanaan yang berdasarkan ke-Sunyataan;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari keberanian, karena ia selalu dijaga oleh para Naga, Dewa dan Makhluk Suci;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari bahasa agung, karena Suara Mantra Agung keluar tanpa henti dari mulutnya;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari kediaman kekal, karena tiga kemalangan dan tiga kalpa jahat tidak dapat menyentuhnya;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari kebebasan, karena Mara dan pengikut aliran luar tidak dapat menahannya;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari raja pengobatan, karena ia selalu menyembuhkan makhluk dengan Mantra Agung ini;
Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari kekuatan gaib, karena ia dapat dengan bebas mengarungi Dunia Para Buddha.
Pujian dari jasa, pahala dan kemuliaan dari para Pelafal Mantra Agung adalah sangat tak terbatas.”
“Orang budiman, jika ada yang lelah dengan penderitaan duniawi dan menginginkan kebahagiaan dari kehidupan yang panjang, dia harus menetap di tempat yang sunyi dan bersih, buatkan batasan suci, lafalkan Mantra Agung pada pakaian, minuman, makanan, wangi-wangian atau obat-obatan sebanyak 108 kali sesuai dengan ajaran Dharma, maka keinginannya akan tercapai.”
“Cara membuat batasan suci adalah:
Lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada sebuah pisau, kemudian gunakan pisau untuk membuat batasan suci;
atau lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada air bersih secukupnya, kemudian percikan air untuk membuat batasan suci;
atau lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada beberapa biji Tantubha (mustard seeds), kemudian tebarkan untuk membuat batasan suci;
atau lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali, kemudian buatkan batasan suci dengan imajinasi pikiran;
atau lafalkan Mantra Agung ini sebanyak 21 kali ditujukan kepada abu dupa dan gunakan untuk membuat batasan suci;
atau lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada tali 5 warna dan buatkan batasan atau lingkaran suci di tanah atau lantai dengan mengunakan tali tersebut.
Semua cara tersebut bisa digunakan. Jika ia yakin dan menerima Mantra Agung sesuai dengan ajaran Dharma, maka ia akan mendapatkan buah hasilnya.”
“Jika siapa saja bisa mendengar nama dari Mantra Agung ini, dosa-dosa hasil kehidupan lampau tak terukur kalpa-kalpa lamanya, dapat lenyap, bayangkan berapa besar karma kebaikan bagi Sang Pelafal Mantra Agung! Jika siapa saja mampu melafal dan mengingat Mantra Agung ini, kita semua seharusnya tahu bahwa ia telah memberikan persembahan dan menjaga Para Buddha tak terhitung banyaknya dan telah menanam banyak akar kebajikan. Jika ia mampu melafal dan mengingat Mantra Agung sesuai dengan ajaran Dharma untuk membebaskan semua makhluk dari penderitaan, kita semua semestinya tahu bahwa ia memiliki Hati Suci yang maha welas asih, dan akan segera menjadi Buddha.”
“Jika ia melafalkan Mantra Agung kepada semua makhluk yang dilihatnya, membuat mereka mendengarnya sebagai sebab awal pencapaian Hati Suci, maka jasa dan pahalanya sungguh tak terlukisan, tak terbatas dan tidak akan habis dipuji atau diagungkan.”
“Jika ia dapat dengan hati yang tulus, menjalankan Atha-Sila, minta pengampunan semua dosa-dosa masa lampau dengan mewakili semua makhluk, juga minta pengampunan akan dosa-dosanya sendiri selama kalpa-kalpa yang tak terhitung, lafalkan Mantra Agung ini dan jangan biarkan suara lafalan terhenti, maka ia akan mencapai 4 tingkat kesucian di kehidupan ini; jika ia memiliki bakat dan kebijaksanaan dalam ajaran Dharma dan menguasai berbagai kebijakan dalam penglihatan Dharmanya, maka pencapaian tingkatan Dasa-Bhumi tidak akan terlalu sulit baginya, apalagi dengan pencapaian kemakmuran duniawi yang sungguh mudah didapat. Semua keinginannya pasti terpenuhi.”
“Jika ia ingin menguasai makhluk halus, maka ia harus mencari tulang kepala di dalam hutan, bersihkan dan buatkan Altar Suci Mandala di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, berikan persembahan berupa wangi-wangian, bunga-bungaan, minuman dan makanan vegetarian, maka setelah 7 hari, makhluk halus itu akan datang dan mematuhinya.”
“Jika ia ingin menguasai keempat Dewa Caturmaharaja-Loka, maka ia harus melafalkan Mantra Agung ditujukan kepada dupa kayu cendana dan kemudian dinyalakan, maka ia akan mendapat hasilnya, berkat kekuatan kasih sayang dan tekad Bodhisattva yang agung dan kekuatan Mantra Agung yang sungguh luas dan sakti.”
Sang Buddha, Tathagataya kemudian berkata kepada Ananda: “Jika ada bencana yang terjadi di sebuah negeri, jika sang Raja atau Pemimpin negeri dapat menjalankan negeri berdasarkan hukum yang benar, memperjuangkan hak rakyat dan melindungi hak kehidupan binatang, tidak bertindak tidak adil terhadap siapa saja, tidak menyalahkan rakyat, selama 7 hari dan 7 malam, menjaga pikiran dan badan dengan tulus dan tidak malas, dengan bersikap demikian melafal dan mengingat Mantra Agung Kasih Sayang dari Hati Suci yang Maha Agung, maka seluruh bencana akan lenyap, 5 jenis tanaman pangan akan tumbuh subur dan rakyatnya akan hidup damai dan bahagia.”
“Jika sebuah negeri sering diserang oleh musuh dari berbagai negeri yang lain, rakyat tidak merasa aman, para pejabat berkhianat, penyakit menular di mana-mana, hujan dan kemarau menjadi tidak seimbang dan kacau, atau bahkan sampai matahari dan bulan pun tidak dapat memberi manfaat, ketika bencana tersebut tiba, rakyat dengan semestinya membuat patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata yang memandang ke arah barat, berikan persembahan dengan tulus hati berupa wangi-wangian, bunga-bungaan, bendera warna-warni, payung-payung berharga atau makanan dan minuman vegetarian ratusan rasa dan selama 7 hari 7 malam, jika sang Raja atau Pemimpin dapat menjaga badan dan pikiran dengan tulus dan tidak malas, dengan bersikap demikian melafal dan mengingat Kalimat Agung dari Mantra Agung, maka para musuh akan melunak dan kembali ke negerinya masing-masing dan tidak akan mengganggu kembali. Negeri-negeri tersebut akan saling berhubungan dan akan memiliki hubungan yang erat, para pangeran dan pejabat akan setia, ratu dan tuan putri dan para pekerja istana juga akan menjadi setia terhadap sang Raja atau Pemimpin. Naga dan Makhluk halus akan melindungi negeri, hujan akan turun sesuai dengan saatnya, tanaman akan berbuah lebat dan rakyat akan berbahagia.”
“Jika ada siapa saja dalam keluarga yang menderita penyakit yang sangat serius, atau jika ratusan berbagai jenis makhluk halus mencoba menghancurkan seluruh keluarga; atau ada orang-orang jahat berkeinginan untuk berbuat jahat kepada keluarga tersebut; atau seluruh keluarga menjadi tidak rukun, mereka semestinya membuat altar Mandala di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, kemudian sebutkan nama Bodhisattva Avalokitesvara dengan ketulusan hati yang mendalam, kemudian lafalkan Mantra Agung ini 1000 kali, maka seluruh kemalangan akan lenyap, seluruh keluarga akan hidup damai selamanya.”
Ananda bertanya kepada Sang Buddha: “Bhagavate, apa nama Mantra Agung tersebut? Bagaimana menerima dan menjaganya?”
Sang Buddha menjawab: “Mantra Agung ini memiliki banyak nama, salah satunya ialah Luas Maha Sempurna, nama yang lainnya ialah Kasih Sayang yang Luas dan tak Terhalang, nama yang lainnya ialah Dharani Penyambung Kehidupan, nama yang lainnya ialah Dharani Penghalau Kehidupan Yang Buruk, nama yang lainnya ialah Dharani Penghancur Karma Buruk Penghalang, nama yang lainnya ialah Dharani Mutiara Pemberi Segala Keinginanan, nama yang lainnya ialah Dharani Kebebasan Sesuai Dengan Keinginan Hati, nama yang lainnya ialah Dharani Pencapaian Tingkatan Atas dengan cepat. Demikianlah nama-nama Mantra Agung ini yang engkau harus ingat dan menjaganya.”
Kemudian Ananda bertanya kepada Sang Buddha: “Bhagavate, siapa nama Bodhisattva-Mahasattva yang sungguh baik memberi ajaran kepada kita tentang Mantra Agung ini?”
Sang Buddha menjawab: “Bodhisattva ini bernama Avalokitesvara, Makhluk Agung yang Tak Terbatas, juga dikenal dengan nama Seribu Mata Terang. Orang Budiman, Bodhisattva Avalokitesvara memiliki kekuatan agung yang tidak terbayangkan. Kalpa-kalpa tak terhitung yang lalu, ia telah menjadi Seorang Buddha yang bernama Buddha Dharma Suci Terang Benderang Tathagataya. Karena kekuatan tekad kasih sayangnya yang agung, untuk memanggil semua Para Bodhisattva untuk memberi ketenangan dan kebaikan kepada semua makhluk, ia muncul sebagai Bodhisattva. Engkau semuanya, termasuk para Bodhisattva, Brahma, Dewa Trayastrimsa, Naga dan Makhluk Suci sudah semestinya menghormati beliau dan lafalkan namanya dengan tulus, maka semuanya akan mendapatkan jasa, pahala, karma baik yang tak terbatas dan dosa-dosa yang tak terhingga akan lenyap, pada akhir kehidupan akan terlahir di Tanah Suci Buddha Amitabha Tathagataya.”
Sang Buddha kemudian berkata kepada Ananda: “Mantra Agung yang telah diucapkan oleh Bodhisattva Avalokitesvara adalah benar, sejati dan sempurna. Jika berkeinginan untuk mengundang Sang Bodhisattva, maka lafalkan Mantra Agung ini sebanyak 21 kali ditujukan kepada sebuah dupa Guggula dan kemudian dinyalakan, maka Sang Bodhisattva akan muncul.”
“Jika dipengaruhi oleh jiwa kucing, carikan tulang kepala kucing yang sudah mati, bakar sampai menjadi abu, campurkan abu dengan tanah liat yang bersih, dipadatkan dan dibentuk sehingga serupa bentuk kucing. Di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, lafalkan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan ke sebuah pisau tajam, dan model kucing tersebut mulai dipotong hingga 108 potongan dengan melafal dan menyebutkan namanya sekali tiap memotong, maka jiwa kucing tersebut akan pergi dan tidak akan kembali.”
“Jika digigit serangga beracun, campurkan bubuk dupa Karpura dengan dupa Guggula dengan jumlah yang sama, tambahkan 1 mangkuk air sumur murni(*), dimasak dan disaring, kemudian lafalkan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan kepada hasil ramuan di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, hasil ramuan kemudian diminum, maka penyakit pun akan sembuh.”
(*Air sumur murni: air sumur yang paling murni pada waktu pagi hari, air yang pertama diambil)
“jika digigit oleh ular atau kalajengking, lafalkan Mantra Agung sebanyak 7 kali ditujukan kepada bubuk jahe, kemudian oleskan bubuk di sekitar gigitan, maka luka akan segera sembuh.”
“Jika seseorang berkeinginan untuk berbuat jahat terhadapmu, karena dendam dan kebencian, engkau harus mencari tanah liat yang bersih, atau tepung, atau lilin (wax), dan dibentuk tubuh (dummy) orang tersebut. Di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara, lafalkan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan kepada pisau yang tajam, kemudian dummy dipotong 108 kali, tiap potongan dibacakan Mantra sekali dan sebutkan namanya sekali dan bakar semua 108 potongan. Maka orang tersebut akan menjadi bahagia, akan menghormatimu dan menjadi sahabatmu selama akhir hayatnya.”
“Jika engkau mendapat penyakit mata rabun atau kebutaan, atau berwarna keputihan atau kemerahan, carikan buah Haritaki, buah Amala dan buah Vihetaki, tumbuk semua menjadi halus. Sewaktu menumbuk harus dijaga kesuciannya: jangan sampai dilihat oleh wanita yang baru melahirkan atau oleh seekor anjing atau seekor babi dan lafalkan nama Buddha, campurkan bubuk dengan susu atau susu ibu, susu harus dari ibu anak lelaki. Ketika selesai, di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, lafalkan Mantra Agung sebanyak 1008 ditujukan kepada hasil ramuan tersebut, kemudian dioleskan kepada mata yang sakit selama 7 hari penuh, diam dalam ruangan yang hening dan jangan terkena angin, maka mata akan segera sembuh, warna keputihan atau kemerahan akan hilang dan penglihatan pun menjadi tajam.”
“jika terinfeksi oleh demam yang tak kunjung hilang, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada kulit harimau, macan tutul atau serigala, selimutkan kulit tersebut ke sekujur tubuh, maka demam pun akan segera turun. Kulit singa merupakan pilihan yang paling baik.”
“Jika seseorang digigit oleh ular, ambil kotoran telinga sang pasien, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada kotoran telinga tersebut, letakkan pada luka bekas gigitan, maka luka akan segera sembuh.”
“Jika kejahatan melanda hati, sungguh merana hingga berkeinginan untuk mengakhiri kehidupannya, maka carikan peach-gum
sebesar buah persik, campurkan satu mangkuk air yang bersih kemudian dimasak dan diambil sarinya ke dalam setengah mangkuk. Lafalkan Mantra Agung sebanyak 7 kali ditujukan kepada mangkuk ramuan tersebut, kemudian diminum semuanya, maka penyakit akan sembuh. Ramuan ini tidak boleh diracik oleh seorang wanita.”
(* peach gum = di China digunakan untuk pengobatan dan bisa untuk dimakan)