iya tapi dengan adanya sumber pembuat bodoh itu seperti mata air yang rusak tapi tidak ditutup.maka akan ada makhluk yang pergi meminum dan keracunan kembali.
Kalau menurut saya, yang harus 'digalakkan' itu adalah pengetahuannya. Kalau orang sudah banyak tahu, otomatis tidak gampang dikibuli oleh 'racun' itu. Sama seperti ilmu pengetahuan juga hanya mengumpulkan bukti dan menyimpulkan. Dari dulu tidak pernah ada orang dibunuh karena tidak percaya/mengerti sains. Kalau orang dibunuh karena agama, sampai sekarang juga masih banyak.
Apa yang membuat saya cenderung pada Buddhisme adalah kedekatan sifatnya dengan sains dibanding "agama". Menurut saya itu keunggulan. Sangat sayang kalau umatnya justru melepaskan keunggulan tersebut.
nyatanya toh Buddha Bar dibuka aja banyak yang ampe demo2,berusaha untuk tutup tapi kalo aliran sesat semua dibiarkan begitu saja.ironi.
Kembali lagi kalau orang mau berpikir kritis, maka aliran sesat tidak laku. Sebaliknya selama orang tidak mau berpikir (=gampang dibodohi), aliran sesat akan berkembang dengan subur dengan berbagai modelnya. "Hajar" satu, muncul yang lain.