//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 10 pandangan spekulatif  (Read 9517 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 10 pandangan spekulatif
« Reply #30 on: 18 October 2013, 10:07:03 AM »
Segelas aer garam
Diceburin ke kolam

Apakah kolam asin?
Apakah kolam tidak asin?

Apakah sifat2 rasa garam hilang?
Apakah kolam menjadi sifat2 garam/asin?

Apakah butir garam masih ada?
Apakah butir garam sudah tiada?


gak konek nih, filosofinya terlalu tinggi

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: 10 pandangan spekulatif
« Reply #31 on: 18 October 2013, 10:12:54 AM »
Err...
Pandangan pribadi ya...
Atta gautama dah lebur menyatu

So,
kaga ada lagi gautama,
tapi, salah juga kalau dibilang gautama tidak ada




Logika ini,
Mungkin sesuai ama...
Melihat x sebagai dhamma,
Maka disana melihat buddha
(tolong dibenerin sajaknya)
« Last Edit: 18 October 2013, 10:18:16 AM by Kemenyan »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: 10 pandangan spekulatif
« Reply #32 on: 18 October 2013, 10:42:26 AM »
Mengapa lingkarannya gak terpisah?

1. Tathagata ada -> himpunan A
2. Tathagata tidak ada -> himpunan B
3. Tathagata ada dan tidak ada -> himpunan A dan B (A U B)
4. Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada -> himpunan di luar A dan B [A' ∩ B' = (A U B)']

Jika C bukan A, bukan B, bukan A U B, bukan juga (A U B)", maka mungkinkah C=S (Himpunan semesta)?

Logika tetralema itu ada 4 kemungkinan nilai:

1. bernilai benar saja (A)
2. bernilai salah saja (B)
3. bernilai benar dan salah sekaligus (A dan B = A ∩ B)
4. tidak bernilai benar maupun tidak bernilai salah (bukan A dan bukan B = A' ∩ B')

Karena ada yang bernilai benar dan salah, IMO itu berarti anggota himpunan A yang juga menjadi anggota himpunan B (irisan = ∩). Kata penghubung "dan" (and = irisan = ∩) berarti pernyataan logika tsb harus memenuhi kedua himpunan, sedangkan kata penghubung "atau" (or = gabung = U ) berarti pernyataan logika tsb hanya memenuhi salah satu dari kedua himpunan.

Sedangkan C (Tathagata) itu juga bukan termasuk semesta (C <> S) karena C tidak terdefinisikan melalui A, B, A dan B sekaligus, ataupun di luar A dan B tetapi masih dalam semesta [ = (A U B)' ]. Ini sesuai dengan kutipan SN 22.86 di atas:

“Tetapi, Anurādha, jika Sang Tathāgata tidak engkau pahami sebagai nyata dan sebenar-benarnya di sini dalam kehidupan ini, pantaskah engkau menyatakan: ‘Sahabat-sahabat, ketika seorang Tathāgata menggambarkan seorang Tathāgata – jenis individu tertinggi, manusia tertinggi, pencapai pencapaian tertinggi - Beliau menggambarkanNya terlepas dari empat kasus berikut ini: ‘Sang Tathāgata ada setelah kematian,’ atau ... ‘Sang Tathāgata bukan ada juga bukan tidak ada setelah kematian.’?”
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

 

anything