//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan  (Read 21644 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« on: 10 April 2008, 10:31:14 AM »
 _/\_ Mayà apaccavekkhitvà ajja yo pindapàto paribhutto
so neva davàya, na madàya, na mandanàya, na vibhåsanàya
yàvad-eva imassa kàyassa thitiyà yàpanàya
vihimsåparatiyà brahmacariyànuggahàya
iti purànam-ca vedanam pañihaïkhàmi
navam-ca vedanam na uppàdessàmi,
yàtrà ca me bhavissati, anavajjatà ca phàsuvihàro cà ti

Makanan yang aku makan pada hari ini,
bukanlah untuk kemewahan,dipamerkan,mendapatkan pujian,
namun hanya kesederhanaan makan agar tubuh ini dapat terus hidup mempelajari Dhamma
untuk menghindari gangguan tubuh(cth:lemes) dan membantu pencapaian hidup spiritual.
dan saya akan dapat menghilangkan rasa lapar dan tidak menciptakan keinginan untuk terus makan.
dan saya akan dapat bekerja dalam Dhamma tanpa cela dan belajar/hidup dengan tenang.

Seorang Bhikkhu bersahaja dalam makanan yang dipersembahkan kepada dirinya. pada masa Sang Buddha, seorang bhikkhu menggunakan mangkok pindapata untuk mendapat makanan,pada zaman sekarang kita masih melihat ada beberapa bhikkhu yang menggunakan mangkok dan ada yang telah makan dengan menggunakan peralatan makan sekarang seperti piring.

Vinaya menggariskan bahwa seorang Bhikkhu hanya boleh menggunakan satu mangkok makanan dan makanan yang disediakan oleh umat awam apapun juga,seorang bhikkhu tidak diizinkan memilih-milih makanan. Hal ini sangat bergantung pada latihan kesadaran agar tidak melekat pada rasa lidah dan rasa lapar. Makanan yang disediakan akan dimakan dengan cukup dan bisa melanjutkan tubuh ini mempelajari Dhamma

Mari belajar kasus.
1. Bhikkhu perkotaan biasa tinggal di vihara,makan dengan piring, apakah diperbolehkan?
Mangkok pindapata dalah sebuah simbol seorang bhikkhu Buddhis, ia boleh makan apa saja selama didanakan oleh umat dalam hal ini umat dengan tangan sendiri memberikan nasi,lauk,dan minuman kepada bhikkhu maka bhikkhu baru boleh makan.
di piring atau di mangkok,peraturan vinaya mencatat adalah sama saja.hal ini kita akan bedakan bhikkhu yang tinggal di hutan yang melakukan pindapata dengan bhikkhu yang stay di vihara dimana umat menyediakan.

Satu hal paling utama di catat adalah bahwa makanan harus didanakan oleh umat langsung kepada bhikkhu.contoh ,ada umat berdana makanan namun ia tidak mengundang bhikkhu untuk makan melainkan hanya meletakkan di meja saja,seorang bhikkhu tidak akan makan karena ia akan amsuk dalam adinadana veramani. kecuali umat dengan tangan langsung memberikan makanan dan bhikkhu dengan tangan langsung menerima.

2. Bagaimana kalo mangkok sengaja diisi pasir,apakah bhikkhu akan memakannnya juga?
pada zaman Sang Buddha ketika Buddha berpindapata,ada anak kecil yang kurang tahu memasukkan pasir dan kotoran kedalam mangkok Buddha, Sang Buddha dengan cinta kasihnya mengatakan bahwa anak kecil itu telah berdana dan mengatakan buah karma anak kecil suatu hari akan menjadi sebuah bangunan yang besar dan benar anak itu terlahir sebagai seorang raja dengan kerajaan yang luas.
kembali ke pertanyaan, seorang bhikkhu yang menemukan kejadian seperti itu,akan berkata anumodana kepada pendana,kemudia ketika sudah jauh dari pendana,ia bisa membuang dana seperti itu,karena memang tidak cocok sebagai makanan.
Kenapa tidak langsung didepan pendana?karena seorang bhikkhu harus melatih diri agar dana apapun oleh pendana selalu menjadi berkah bagi pendananya dan agar pendana juga bisa belajar cinta kasih dan kebijaksanaan.

3. Lalu bagaimana kalo umat berdana semangkok penuh dan tidak bisa dihabiskan oleh bhikkhu?
seorang bhikku yang tidak bisa menghabiskan makanan yang telah diderma maka sewajarnya ia akan mendermakan kembali makanan yang tidak habis mungkin kepada avuso(rekan bhikkhu),kepada umat yang lapar atau jika ia berada di hutan,ia bisa memberikan makanan kepada makhluk2 di sekitar.
Catatan : bhikkhu tidak dizinkan menyimpan makanan lebih dari setengah hari, dan seorang bhikkhu hanya akan makan pada saat munculnya sinar matahari(pagi) dan pertengahan matahari(siang,biasanya jam 11.00), setelah lewat dari itu makanan tidak akan disimpan.

4. Lalu untuk umat apa saja yang mesti dimengerti?
-. Danakan makanan yang selayaknya bisa dimakan oleh bhikkhu dengan tidak berlebihan atau kekurangan(ingat jalan tengah)
-. di beberapa vihara,umat boleh ikut makan bersama setelah bhikkhu selesai makan,dan sisa sayur bisa dikonsumsi oleh umat agar tidak mubajir.
-. untuk bhikkhu dhutanga, sediakan makanan yang tidak menimbulkan sakit contoh terlalu pedas,terlalu asam,sediakan makanan yang mendukung gizi seorang manusia.

5. Saya melihat ada bhikku yang minum jus setelah tengah hari memang diperbolehkan?
Sang Buddha mengajarkan bahwa setelah tengah hari maka yang disediakan adalah penunjang yang bukan dibuat untuk mengeyangkan namun sebagai obat. contoh coklat murni disediakan agar tidak timbul maag begitu juga dengan madu. yang tidak diizinkan contiohnya madu,mentega,nasi, atau istilah kasarnya makan berat.

Demikian Vinaya ini menjadi lathian seorang bhikkhu agar ia tidak menganggap makanan sebagai kemelakatan dalam dirinya.  _/\_

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #1 on: 10 April 2008, 10:47:25 AM »
sekedar menambahkan saja (mohon koreksi jika salah)

dalam memberikan buah, sebaiknya sudah dalam kondisi yang dikupas (istilahnya dikampyang, sori kalau salah tulis) dan bijinya disebarkan di tanah

karena jika buah masih dalam kondisi utuh dan masih ada bijinya, berarti menghilangkan potensi untuk tumbuhnya

bagi saya, ini juga diterapkan pada diri sendiri mengingat sebenarnya sangat berguna bagi kelangsungan alam  _/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #2 on: 10 April 2008, 10:58:17 AM »
 _/\_ terima kasih atas penambahannya.
Seorang Bhikkhu dalam vinayanya memang seharusnya menjaga hijaunya bumi. tercantum dalam Nissagiya Pacitiya. nanti akan saya bahas kalo waktu memungkinkan. Anda bisa lihat hutan di Thailand,Myanmar begitu asri karena memreka memiliki bhikkhu hutan yang terus menjaga keasrian hutan...
« Last Edit: 10 April 2008, 11:25:51 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #3 on: 10 April 2008, 11:59:09 AM »
Seingat saya, untuk point no 5, memang diperbolehkan, namun tidak boleh ada sari2 nya atau hampasnya..
Contoh: jus jeruk, suka ada kan butiran2 kecilnya, nah hal tersebut tidak diperbolehkan.
(mohon koreksinya jika salah)
Samma Vayama

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #4 on: 10 April 2008, 12:03:29 PM »
 _/\_ mengenai jus jeruk bisa disaring dengan menggunakan penyaring.kalo masih ada,saring sekali lagi.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #5 on: 10 April 2008, 05:05:44 PM »
biasanya disarankan untuk menggunakan juicer bukan blender, karena blender tidak bisa memisahkan seratnya........

pengetahuan tambahan dari rekan yang pernah melayani bhante di Saung Paramita, Ciapus....

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #6 on: 11 April 2008, 01:25:07 PM »
Saya pernah dengar  :-? ...kalo mau berdana makanan ( daging ayam ) ga boleh ada tulangnya...  :)

Bisa tolong jelaskan....bagusnya kondisi daging itu gimana?  :-?

Anumodana...
 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #7 on: 11 April 2008, 01:27:42 PM »
 _/\_ maaf mengenai hal itu saya belum pernah ketemu kasusnya harus dipisahkan tulangnya. berhubung di Thai dan beberapa vihara Theravada disini langsung men-serve tanpa mengeluarkan tulangnya dan juga tidak dijelaskan dalam vinaya.
Jadi mungkin itu lebih berupa adat istiadat atau tata cara masyarakat aja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #8 on: 11 April 2008, 01:28:41 PM »
kalo gak salah karena kalau sudah disuap harus masuk mulut
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #9 on: 11 April 2008, 01:32:48 PM »
tapi biasanya sih dibilang bahwa makanan itu ga boleh keliatan seperti digigit-gigit atau dikunyah-kunyah,well dari pengalaman aku sih ada yang nge-serve daging ayam dan tulang,dan fine2 aja
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #10 on: 11 April 2008, 01:40:10 PM »
_/\_ maaf mengenai hal itu saya belum pernah ketemu kasusnya harus dipisahkan tulangnya. berhubung di Thai dan beberapa vihara Theravada disini langsung men-serve tanpa mengeluarkan tulangnya dan juga tidak dijelaskan dalam vinaya.
Jadi mungkin itu lebih berupa adat istiadat atau tata cara masyarakat aja.

Saya juga ga tau itu adat istiadat ato bukan. Soalnya sy dengar itu dari beberapa teman sy yg suka berdana makanan di vihara dhammacakka (sunter).

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #11 on: 11 April 2008, 01:43:39 PM »
 _/\_ kalo menurut aku,cuman servis dari umat aja biar bhantenya gampang makan . di vinaya ga dijelaskan tapi menurut Sang Buddha,makanan bukan sebagai jalan kesucian melainkan hanya menjaga tubuh agar bisa berpraktek Dhamma. not a real problem menurut aku
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #12 on: 11 April 2008, 01:54:19 PM »
Ada peraturan sekhiya 45 kalau makanan sudah masuk mulut gak boleh dibalikin lagi, jadi harus masuk semua (kecuali buah yang memang bijinya cuma bisa dibuang dari mulut)

Lagian kita berdana makanan dengan usaha lebih seperti mempersiapkan bagian yang terbaik kan lebih baik.

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #13 on: 11 April 2008, 02:51:13 PM »
Oooooooooh gitu.... :)

Anumodana atas penjelasannya  _/\_

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #14 on: 11 April 2008, 04:56:21 PM »
 [at] karuna : anumodana atas penjelasannya... ;)

kalo pemikiran saya, selain sesuai dengan bro karuna, juga kalo dari sisi batin, mungkin bisa digambarkan bahwa jika memang ada tulang + daging seperti itu, jika setelah gigitan pertama, gigitan selanjutnya "seharusnya" cenderung ke lobha... sudut mana yang mau digigit, daging sebelah mana yg lebih enak, dll........

mungkin bisa dilihat dari sisi setidaknya bisa mengurangi kans untuk munculnya lobha mula citta.......

mohon koreksi jika ada salah.......  _/\_

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #15 on: 11 April 2008, 05:06:27 PM »
Bagaimana bhikkhu yg mempraktekan vegetarian, seperti Ajahn Amaro, misalnya umat tidak tahu, lalu memberikan daging, bolehkah bhikkhu tidak memakannya, misalnya cuma sayur atau nasinya saja?  _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #16 on: 11 April 2008, 09:37:41 PM »
Bagaimana bhikkhu yg mempraktekan vegetarian, seperti Ajahn Amaro, misalnya umat tidak tahu, lalu memberikan daging, bolehkah bhikkhu tidak memakannya, misalnya cuma sayur atau nasinya saja?  _/\_
Hm.. Kayaknya ini peranan pengurus vihara buat mem-filter dan juga memberitahukan kepada umat, bahwa bhikkhu yang bersangkutan mempraktekkan vegetarian.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #17 on: 14 April 2008, 08:13:56 AM »
[at] karuna : anumodana atas penjelasannya... ;)

kalo pemikiran saya, selain sesuai dengan bro karuna, juga kalo dari sisi batin, mungkin bisa digambarkan bahwa jika memang ada tulang + daging seperti itu, jika setelah gigitan pertama, gigitan selanjutnya "seharusnya" cenderung ke lobha... sudut mana yang mau digigit, daging sebelah mana yg lebih enak, dll........

mungkin bisa dilihat dari sisi setidaknya bisa mengurangi kans untuk munculnya lobha mula citta.......

mohon koreksi jika ada salah.......  _/\_

Saya akan mengoreksi pernyataan mengenai hal ini berhubung baru saja saya berkonsultasi ke Bhante mengenai hal ini.
1. Soal daging ayam dan tulang,Bhante berkata tidak pernah ada masalah mengenai apakah daging harus diserve tanpa tulang atau beserta tulang namun harap mengingat bahwa persembahan makanan berupa daging harus memiliki syarat kepada Bhante
-.tidak melihat dalam arti Bhante tidak melihat ayam itu dibunuh oleh dia
-. tidak mendengar dalam arti Bhante tidak mendengar bahwa ayam itu dibunuh untuk dia
-. tidak menyuruh dalam arti Bhante tidak merequest daging ayam ke umat

Kalau ingin berdana makanan berupa daging,silahkan namun jangan bilang ke Bhante"eh menu hari ini daging lho Bhante".

2. Mengenai gigitan pertama dan kedua menjadi lobha,harap dicatat bahwa setiap kali kita makan kita akan merenungkan bahwa makanan ini hanya sebatas menjaga tubuh ini tetap hidup agar bisa menjaga Dhamma.mengenai gigitan kedua mengandung lobha, saya ingin bertanya apakah sendok kedua sudah mengandung lobha,kalo begitu makan satu sendok saja biar ga lobha.

3. Mengenai Bhante yang vegetarian.
Hal ini akan dikonfirmasi oleh pengurus vihara.Bhikkhu Theravada tidak memiliki larangan bahkan memberatkan umat yang sudah berdana makanan ternyata ga dimakan sama Bhante, oleh karena itu umat berkoordinasi dengan pengurus vihara dulu.gunakan kebijaksanaan yang tidak membabi buta.

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #18 on: 14 April 2008, 09:57:24 AM »
[at] karuna : anumodana atas penjelasannya... ;)

mungkin bisa dilihat dari sisi setidaknya bisa mengurangi kans untuk munculnya lobha mula citta.......



2. Mengenai gigitan pertama dan kedua menjadi lobha,harap dicatat bahwa setiap kali kita makan kita akan merenungkan bahwa makanan ini hanya sebatas menjaga tubuh ini tetap hidup agar bisa menjaga Dhamma.mengenai gigitan kedua mengandung lobha, saya ingin bertanya apakah sendok kedua sudah mengandung lobha,kalo begitu makan satu sendok saja biar ga lobha.


dear bro nyana,

anumodana atas penjelasan yang lebih lengkapnya...

mengenai gigitan, sepertinya bro nyana belum baca komplit... makanya diatas sengaja saja cut biar jelas....

diatas saya sudah sebut mengenai kans munculnya lobha mula citta pada gigitan

sebenarnya setiap makan, pada putthujana/umat awam (termasuk bhikkhu masih sammuti sangha) pasti ada preferensi (baca: lobha), bahkan pada sendokan pertama

jadi disini sebenarnya yang dimaksud adalah bahwa dengan menambah menggigit misal paha ayam berulang kali, maka akan membuat timbulnya lobha mula citta lainnya

singkatnya jadi : lobha di sendokan dan lobha di gigitan (baca: hrs menggigit yang mana)..... berbeda dengan makan yang sudah dipotong, dimana lobha hanya terjadi pada sendokannya saja.

semalam saya praktekkan sendiri pada waktu makan ikan goreng, dimana saya pisah2kan daging dan tulang  ;)

sekedar info bahwa pada waktu jaman dahulu, pindapatta tidak seperti saat ini dimana makanan sudah ditaruh per kantung.... dahulu bhikkhu akan menerima makanan apa saja, misal sop, ikan asem pedes, semur jengkol, cabe rawit, lalapan, dsbnya.....

begitu dirasa cukup, bhikkhu akan menutup dan kembali ke hutan. Sebelum makan, dia akan mengocok-ngocok patta/bowlnya itu sampai semua makanan tercampur jadi satu, baru setelah itu dia makan.

Disini sudah jelas sekali bahwa ini dilakukan untuk menekan lobha pada waktu makan, dan (mungkin) juga dosa yang muncul karena melihat makanan yang menjijikkan itu (kebayang khan kalo makanan itu dicampur aduk)

semoga bisa dimengerti yah mengenai proses citta yang timbul disini.  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #19 on: 14 April 2008, 10:07:29 AM »
Bagaimana bhikkhu yg mempraktekan vegetarian, seperti Ajahn Amaro, misalnya umat tidak tahu, lalu memberikan daging, bolehkah bhikkhu tidak memakannya, misalnya cuma sayur atau nasinya saja?  _/\_
Hm.. Kayaknya ini peranan pengurus vihara buat mem-filter dan juga memberitahukan kepada umat, bahwa bhikkhu yang bersangkutan mempraktekkan vegetarian.


setuju dengan bro hedi....

kalo di vihara-vihara, biasanya sebelum ada bhante, sudah ada pengumuman dulu dari pengurus vihara, bahwa akan ada bhante A yg akan dhammadesana tgl sekian....

juga disebutkan kalau misalnya ada bhante yang vegetarian....

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #20 on: 14 April 2008, 10:08:10 AM »
 _/\_ ic ic.....perihal gigit menggigit dilihat di poin nomer satu lagi.huehehehhe. soal lobha, kesadaran pada saat makan itulah latihan,mengenai chance munculnya lobha,tantangan seorang dalam menikmati makanan yang disajikan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #21 on: 14 April 2008, 10:18:06 AM »
tul banget bro nyana.....

semalem saya tes wkt makan ikan goreng...... gimana waltu misahin2 tulang ma daging...... juga makan daging, preferensi ambil yang mana dulu..... dsb..dsb......  :-[

begitu banyak lobha mula citta yang muncul  :-[

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #22 on: 08 September 2008, 11:26:06 PM »
wah makan kok milih milih yah, wa biasa di tempat kerja ada makanan dari toko setiap jam makan biasanya kalo dulu pas tidak vegetarian apa saja yang di sediakan asal bisa masuk dalam mulut dan gak eneg pasti dimakan ( yang tidak masuk ke mulut daging ikan pari, daging bebek, daging babi hutan,waduh tuh  beneran rasanya mau muntah biar pun dah dipaksa makan nya).

Pengalaman dari kejadian ini jadi tau ternyata mulut wa juga ada yang tidak bisa di terima kalo jaman dulu pikir nya apa saja pasti bisa di makan.

Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #23 on: 09 September 2008, 08:43:16 AM »
Waduh klo dkasih dana makanan sate gimanaya makannya,saya pernah dengar katanya harus di pisahkan dari lidinya dulu baru boleh d santap apakah itu benar?
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #24 on: 09 September 2008, 09:02:51 AM »
Waduh klo dkasih dana makanan sate gimanaya makannya,saya pernah dengar katanya harus di pisahkan dari lidinya dulu baru boleh d santap apakah itu benar?

Itu bukannya larangan susuk?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #25 on: 09 September 2008, 09:06:19 AM »
Waduh klo dkasih dana makanan sate gimanaya makannya,saya pernah dengar katanya harus di pisahkan dari lidinya dulu baru boleh d santap apakah itu benar?

sepertinya iya, supaya apa yang sudah diambil ditangan( disendok ) bisa masuk kemulut semua...

seperti makan pisang, biasanya juga dipotong-potong dulu... baru potongan-potongannya dimasukan kemulut...

sepertinya ini memang aturan makannya...

itu sih yang saya tau ...


 _/\_

Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #26 on: 09 September 2008, 11:33:48 AM »
Oh begitu ya
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #27 on: 12 September 2008, 09:55:49 AM »
wah makan kok milih milih yah, wa biasa di tempat kerja ada makanan dari toko setiap jam makan biasanya kalo dulu pas tidak vegetarian apa saja yang di sediakan asal bisa masuk dalam mulut dan gak eneg pasti dimakan ( yang tidak masuk ke mulut daging ikan pari, daging bebek, daging babi hutan,waduh tuh  beneran rasanya mau muntah biar pun dah dipaksa makan nya).

Pengalaman dari kejadian ini jadi tau ternyata mulut wa juga ada yang tidak bisa di terima kalo jaman dulu pikir nya apa saja pasti bisa di makan.

dear daimond,

sekedar mengklarifikasi aja bahwa untuk bhikkhu, yang diatur dalam vinaya adalah bukan untuk milih milih mana yang disuka dan yang tidak disuka melainkan mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat untuk perkembangan batin.

jadi jika karena vegetarian, lalu tidak bisa makan (Walau dipaksa), hampir dapat dipastikan itu karena dosa mula citta alias benci terhadap makanan tersebut.
Jika benar  demikian maka ini sangat disayangkan karena semakin banyak dosa mula citta, maka akan semakin mengurangi kualitas batin

Hal sama terjadi pada mereka yang makan semuanya dimana mayoritas citta yang muncul adalah lobha mula citta

Sementara yang seharusnya muncul, adalah kesadaran bahwa makanan adalah hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh semata, bukan untuk memuaskan nafsu akan makanan tertentu atau justru benci pada makanan tertentu

semoga bisa dimengerti yah.........  _/\_

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #28 on: 12 September 2008, 10:32:14 AM »
Delete....
sekedar info bahwa pada waktu jaman dahulu, pindapatta tidak seperti saat ini dimana makanan sudah ditaruh per kantung.... dahulu bhikkhu akan menerima makanan apa saja, misal sop, ikan asem pedes, semur jengkol, cabe rawit, lalapan, dsbnya.....

begitu dirasa cukup, bhikkhu akan menutup dan kembali ke hutan. Sebelum makan, dia akan mengocok-ngocok patta/bowlnya itu sampai semua makanan tercampur jadi satu, baru setelah itu dia makan.

Disini sudah jelas sekali bahwa ini dilakukan untuk menekan lobha pada waktu makan, dan (mungkin) juga dosa yang muncul karena melihat makanan yang menjijikkan itu (kebayang khan kalo makanan itu dicampur aduk)

semoga bisa dimengerti yah mengenai proses citta yang timbul disini.  _/\_

Bro Markos... Anumodana atas penjelasannya..._/\_

Saya pernah lihat rekaman video (di VPDS sebelum kelas Abhdihamma Dr. Mehm Tin Mon di mulai) tentang  PA AUK Meditation Centres ~ Myanmar... Ada rekaman tentang pindapata para Bhikkhu dan ketika Bhikkhu makan, caranya seperti  yang Bro Markos jelaskan itu (dibold)...Sebelum makan, dia akan mengocok-ngocok patta/bowlnya itu sampai semua makanan tercampur jadi satu, baru setelah itu dia makan.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #29 on: 12 September 2008, 11:05:45 AM »
aye dari dulu punya kebiasaan kalau makan suka dicampur jadi satu dan diaduk2x. Sering dimarahin hehehhee. Belakangan baru baru tahu kalau bhikkhu juga gitu yah. lalu dapat "Alasan" kalau dimarahi bilang kalau bhikkhu jg gitu dan ortu jadi speechless :))
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #30 on: 12 September 2008, 11:12:13 AM »
aye dari dulu punya kebiasaan kalau makan suka dicampur jadi satu dan diaduk2x. Sering dimarahin hehehhee. Belakangan baru baru tahu kalau bhikkhu juga gitu yah. lalu dapat "Alasan" kalau dimarahi bilang kalau bhikkhu jg gitu dan ortu jadi speechless :))

:))

Nanti ortu bilang : Benz mau jadi Bhikkhu....:))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #31 on: 12 September 2008, 11:29:57 AM »
soal kebiasaan, saya juga ada beberapa yg aneh dr yg laen... :))

dari kecil saya kalo jalan seringnya mata liat ke arah bawah [sekarang jg kadang2 otomatis nunduk 45 derajat gitu :P]..
kadang2 ie2 bilang: lg cari duit yg jatuh ya gus?  ;D
waktu ikut pabajja samanera thn 2006 di bandung, baru tau kalo itu kebiasaan para monk zaman dulu.   ^:)^

kalo soal makanan, saya ga doyan jenis bawang2, merica, en sahang..   :(
but saya ga vege loh.. paling kalo ambil sila uposatha..
katanya itu kebiasaan Bhante Mahayana China ya.. ^-^

IMO, ya itu tandanya dulu pernah ambil dan menjaga vinaya.
jadi karmic imprintnya kuat, kebiasaannya terbawa hingga ke kehidupan sekarang..
nah, balik ke pribadi masing2, mo diterusin ato ngga usahanya.  ;)
cia yo Suhu Benz! ^_^


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #32 on: 12 September 2008, 11:36:35 AM »
Kebiasaan melihat kebawah menandakan seseorang selalu meletakkan masalah dalam pikirannya dan dia akan terus berpikir mengenai semua hal sehingga kepalanya akan sedikit menunduk kebawah keberatan oleh semua pikirannya. seorang bhikkhu berjalan menunduk kebawah tapi eye gazing 1 m ke depan.itu menandakan konsentrasi terpusat dan dalam setiap dia berjalan menunjukkan kewaspadaan dalam bergerak dan berpikir
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #33 on: 12 September 2008, 07:26:37 PM »
wah kalo jalan melihat kebawah supaya tidak menginjak mahluk hidup kecil dengan tidak sengaja contoh semut, kecoa dll

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #34 on: 13 September 2008, 10:57:22 AM »
Kebiasaan melihat kebawah menandakan seseorang selalu meletakkan masalah dalam pikirannya dan dia akan terus berpikir mengenai semua hal sehingga kepalanya akan sedikit menunduk kebawah keberatan oleh semua pikirannya. seorang bhikkhu berjalan menunduk kebawah tapi eye gazing 1 m ke depan.itu menandakan konsentrasi terpusat dan dalam setiap dia berjalan menunjukkan kewaspadaan dalam bergerak dan berpikir
maksudnya itu apa ya? _/\_
Smile Forever :)

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #35 on: 13 September 2008, 11:22:54 AM »
Mungkin maksudnya ialah, kebiasaan kalao bhante berpindapata mirip seperti orang yang menunduk karena terlalu banyak permasalah di pikirannya...Tetapi bhante yang berpindapata bukan seperti itu, bhante matanya tidak menunduk, tetapi dalam jarak 1 m d depan..
yang aye nangkep sih begitu om..
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #36 on: 13 September 2008, 11:36:04 AM »
Mungkin maksudnya ialah, kebiasaan kalao bhante berpindapata mirip seperti orang yang menunduk karena terlalu banyak permasalah di pikirannya...Tetapi bhante yang berpindapata bukan seperti itu, bhante matanya tidak menunduk, tetapi dalam jarak 1 m d depan..
yang aye nangkep sih begitu om..

Mungkin bisa lebih jelas baca di bukunya bhante Upaseno. Wa lupa yang kuning atau yang hijau.
be happy ^^

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #37 on: 16 September 2008, 12:32:22 PM »
Kebiasaan melihat kebawah menandakan seseorang selalu meletakkan masalah dalam pikirannya dan dia akan terus berpikir mengenai semua hal sehingga kepalanya akan sedikit menunduk kebawah keberatan oleh semua pikirannya. seorang bhikkhu berjalan menunduk kebawah tapi eye gazing 1 m ke depan.itu menandakan konsentrasi terpusat dan dalam setiap dia berjalan menunjukkan kewaspadaan dalam bergerak dan berpikir
maksudnya itu apa ya? _/\_

jarak sudut pandang mata, bro Felix........

kalau terlalu jauh, akan menurunkan konsentrasi karena mata lebih "jelalatan"

namun kalau kurang, akan mengurangi kewaspadaan sehingga mudah "kecelakaan"

cmiiw  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #38 on: 16 September 2008, 12:35:01 PM »
Kebiasaan melihat kebawah menandakan seseorang selalu meletakkan masalah dalam pikirannya dan dia akan terus berpikir mengenai semua hal sehingga kepalanya akan sedikit menunduk kebawah keberatan oleh semua pikirannya. seorang bhikkhu berjalan menunduk kebawah tapi eye gazing 1 m ke depan.itu menandakan konsentrasi terpusat dan dalam setiap dia berjalan menunjukkan kewaspadaan dalam bergerak dan berpikir

wah kalo jalan melihat kebawah supaya tidak menginjak mahluk hidup kecil dengan tidak sengaja contoh semut, kecoa dll

dear bro daimond,

kalau saya bilang, itu selaras dengan apa yang disebut oleh bro nyana... melatih kewaspadaan......   ^:)^

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #39 on: 16 September 2008, 12:36:31 PM »
aye dari dulu punya kebiasaan kalau makan suka dicampur jadi satu dan diaduk2x. Sering dimarahin hehehhee. Belakangan baru baru tahu kalau bhikkhu juga gitu yah. lalu dapat "Alasan" kalau dimarahi bilang kalau bhikkhu jg gitu dan ortu jadi speechless :))

:))

Nanti ortu bilang : Benz mau jadi Bhikkhu....:))

_/\_ :lotus:

loh, bukannya Benz beneran mau, ci???  :whistle:

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #40 on: 17 September 2008, 02:04:58 PM »
kalau pandangannya hanya kedepan 1mtr, bagaimana seorang bhikkhu bisa melihat kalau sekitarnya ada yg membutuhkannya?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #41 on: 17 September 2008, 02:35:14 PM »
kalau pandangannya hanya kedepan 1mtr, bagaimana seorang bhikkhu bisa melihat kalau sekitarnya ada yg membutuhkannya?

Bagaimana jikalau seorang bhikkhu berjalan dengan melihat ke kanan dan kekiri setiap waktu untuk mengecek apakah ada yang memerlukan bantuan dari nya?

Selain indra penglihatan tentu masih ada indra pendengaran,apakah yang membutuhkan bantuan tidak bisa dengan vokal minta tolong dan baiklah katakanlah kondisinya memang tidak memungkinkan untuk bersuara,apakah kondisi lingkungan saat itu tidak membuat seorang bhikkhu yang waspada ini menoleh sebentar untuk mengetahui apa yang terjadi?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #42 on: 17 September 2008, 02:39:24 PM »
Quote
Bagaimana jikalau seorang bhikkhu berjalan dengan melihat ke kanan dan kekiri setiap waktu untuk mengecek apakah ada yang memerlukan bantuan dari nya?
menurut aye seh jalan tengah* aja... alias biasa2 aja...
melihat ke depan dg pandangan cukup luas, tidak berlebihan/celingak-celinguk...

Quote
Selain indra penglihatan tentu masih ada indra pendengaran,apakah yang membutuhkan bantuan tidak bisa dengan vokal minta tolong dan baiklah katakanlah kondisinya memang tidak memungkinkan untuk bersuara,apakah kondisi lingkungan saat itu tidak membuat seorang bhikkhu yang waspada ini menoleh sebentar untuk mengetahui apa yang terjadi?
btw bukankah tujuan menunduk itu meminimalkan ransangan indra??
menurunkan jarak pandang, akhirnya harus lebih ber-focus ke pendengaran, bukannya sama aj?

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #43 on: 17 September 2008, 02:58:36 PM »
Quote
Bagaimana jikalau seorang bhikkhu berjalan dengan melihat ke kanan dan kekiri setiap waktu untuk mengecek apakah ada yang memerlukan bantuan dari nya?
menurut aye seh jalan tengah* aja... alias biasa2 aja...
melihat ke depan dg pandangan cukup luas, tidak berlebihan/celingak-celinguk...

Quote
Selain indra penglihatan tentu masih ada indra pendengaran,apakah yang membutuhkan bantuan tidak bisa dengan vokal minta tolong dan baiklah katakanlah kondisinya memang tidak memungkinkan untuk bersuara,apakah kondisi lingkungan saat itu tidak membuat seorang bhikkhu yang waspada ini menoleh sebentar untuk mengetahui apa yang terjadi?
btw bukankah tujuan menunduk itu meminimalkan ransangan indra??
menurunkan jarak pandang, akhirnya harus lebih ber-focus ke pendengaran, bukannya sama aj?



di level pemahaman teori sih mungkin mungkin aja kita akan berdebat seperti itu....tapi mungkin di pemahaman praktek langsung mungkin agak susah mendefinisikan. eye gazing 1 m itu bukan menunduk lho,beda menunduk dengan melihat ke depan 1 m.perbedaannya sudah saya jelaskan di tempat yang sama di atas.

btw bukankah tujuan menunduk itu meminimalkan ransangan indra??
menurunkan jarak pandang, akhirnya harus lebih ber-focus ke pendengaran, bukannya sama aj?


saat pandangan melemah,indra pendengaran akan mengambil alih dan indra perasa lainnya,tugas bhikkhu adalah menjaga kewaspadaannya setiap waktu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #44 on: 17 September 2008, 03:24:21 PM »
di level pemahaman teori sih mungkin mungkin aja kita akan berdebat seperti itu....tapi mungkin di pemahaman praktek langsung mungkin agak susah mendefinisikan. eye gazing 1 m itu bukan menunduk lho,beda menunduk dengan melihat ke depan 1 m.perbedaannya sudah saya jelaskan di tempat yang sama di atas.
jgn salah paham bro, saya tidak mengajak berdebat...
beberapa hari ini, ketika di jalan, saya malah praktek jalan begitu...
hanya melihat jarak kira2 2mtr (rasanya 1 mtr terlalu tunduk deh...)
efek positifnya: ga lihat2 cw... lebih fokus berjalan...
efek negatifnya: tidak tahu kondisi sekitar... mis, ada anak bersepeda jatuh di seberang jalan.

Quote
saat pandangan melemah,indra pendengaran akan mengambil alih dan indra perasa lainnya,tugas bhikkhu adalah menjaga kewaspadaannya setiap waktu.
terus terang, dari praktek begini, masalah melihat cw2 sexy di jalan memang teratasi...
saya tidak tahu apakah ada cw2 sexy, jd tidak memikirkannya :P
tapi saya pikir kunci akhirnya yah kewaspadaan... (level skr mungkin belom sanggup kalau objeknya yg sexy2... ;D )
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #45 on: 17 September 2008, 04:22:10 PM »
jgn salah paham bro, saya tidak mengajak berdebat...
beberapa hari ini, ketika di jalan, saya malah praktek jalan begitu...
hanya melihat jarak kira2 2mtr (rasanya 1 mtr terlalu tunduk deh...)
efek positifnya: ga lihat2 cw... lebih fokus berjalan...
efek negatifnya: tidak tahu kondisi sekitar... mis, ada anak bersepeda jatuh di seberang jalan.


ngerti kok bukan untuk berdebat hanya menuliskan saja....

Bhikkhu di Thai bila berjalan juga menyertakan kipas besar ,sambil berjalan sambil menutup sebelah kanan atau kiri bila ada cewe sedang berdiri disana...

1 meter biasanya digunakan sebagai bahan latihan meditasi,meskipun Sang Buddha tidak menyebutkan satuan namun dalam beberapa Sutta dikatakan meditasi dengan mata tertuju pada satu titik tidak lebih jauh dari 1 panjang lengan.kalo beberapa guru meditasi mengajarkan 1 meter pandangan mata.
sama seperti ketika saya berlatih Yoga juga tertulis hal yang sama.

ada anak jatuh sekali lagi sudah saya jelaskan melalui adanya pendengaran ,bro
 _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #46 on: 22 February 2010, 08:25:25 PM »
wah, tentang lobha mula citta dan dosa mula citta tolong lebih jauh?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #47 on: 23 February 2010, 10:59:37 PM »
apanya yg mau diperjelas lagi bro?

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #48 on: 24 February 2010, 07:47:19 PM »
gini nih wa blakangan ini kan tidak dapet rantang lagi karena yang masak rumah nya di benerin jadi kita di kasih uang makan nih sementara ini. jadi  banyak bingung nya kalo biasa makan gak milih milih karena untuk mempertahankan kehidupan gitu, sekarang makan nya nyari yang murah meriah lah, yang sehat gak mau daging tiruan kan katanya gak sehat lah mau nya misal: sayur sayur dll (jadi milih milih gitu) apakah baik/ wajar  seperti itu. 

dah gitu sekarang makan kan dak sendok sendiri nasinya gitu jadi kalo makan di rumah makan kadang kadang sayur nya tak habis otomatis  tambah nasi nya  gitu.
« Last Edit: 24 February 2010, 07:50:42 PM by daimond »

 

anything