//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan  (Read 21608 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« on: 10 April 2008, 10:31:14 AM »
 _/\_ Mayà apaccavekkhitvà ajja yo pindapàto paribhutto
so neva davàya, na madàya, na mandanàya, na vibhåsanàya
yàvad-eva imassa kàyassa thitiyà yàpanàya
vihimsåparatiyà brahmacariyànuggahàya
iti purànam-ca vedanam pañihaïkhàmi
navam-ca vedanam na uppàdessàmi,
yàtrà ca me bhavissati, anavajjatà ca phàsuvihàro cà ti

Makanan yang aku makan pada hari ini,
bukanlah untuk kemewahan,dipamerkan,mendapatkan pujian,
namun hanya kesederhanaan makan agar tubuh ini dapat terus hidup mempelajari Dhamma
untuk menghindari gangguan tubuh(cth:lemes) dan membantu pencapaian hidup spiritual.
dan saya akan dapat menghilangkan rasa lapar dan tidak menciptakan keinginan untuk terus makan.
dan saya akan dapat bekerja dalam Dhamma tanpa cela dan belajar/hidup dengan tenang.

Seorang Bhikkhu bersahaja dalam makanan yang dipersembahkan kepada dirinya. pada masa Sang Buddha, seorang bhikkhu menggunakan mangkok pindapata untuk mendapat makanan,pada zaman sekarang kita masih melihat ada beberapa bhikkhu yang menggunakan mangkok dan ada yang telah makan dengan menggunakan peralatan makan sekarang seperti piring.

Vinaya menggariskan bahwa seorang Bhikkhu hanya boleh menggunakan satu mangkok makanan dan makanan yang disediakan oleh umat awam apapun juga,seorang bhikkhu tidak diizinkan memilih-milih makanan. Hal ini sangat bergantung pada latihan kesadaran agar tidak melekat pada rasa lidah dan rasa lapar. Makanan yang disediakan akan dimakan dengan cukup dan bisa melanjutkan tubuh ini mempelajari Dhamma

Mari belajar kasus.
1. Bhikkhu perkotaan biasa tinggal di vihara,makan dengan piring, apakah diperbolehkan?
Mangkok pindapata dalah sebuah simbol seorang bhikkhu Buddhis, ia boleh makan apa saja selama didanakan oleh umat dalam hal ini umat dengan tangan sendiri memberikan nasi,lauk,dan minuman kepada bhikkhu maka bhikkhu baru boleh makan.
di piring atau di mangkok,peraturan vinaya mencatat adalah sama saja.hal ini kita akan bedakan bhikkhu yang tinggal di hutan yang melakukan pindapata dengan bhikkhu yang stay di vihara dimana umat menyediakan.

Satu hal paling utama di catat adalah bahwa makanan harus didanakan oleh umat langsung kepada bhikkhu.contoh ,ada umat berdana makanan namun ia tidak mengundang bhikkhu untuk makan melainkan hanya meletakkan di meja saja,seorang bhikkhu tidak akan makan karena ia akan amsuk dalam adinadana veramani. kecuali umat dengan tangan langsung memberikan makanan dan bhikkhu dengan tangan langsung menerima.

2. Bagaimana kalo mangkok sengaja diisi pasir,apakah bhikkhu akan memakannnya juga?
pada zaman Sang Buddha ketika Buddha berpindapata,ada anak kecil yang kurang tahu memasukkan pasir dan kotoran kedalam mangkok Buddha, Sang Buddha dengan cinta kasihnya mengatakan bahwa anak kecil itu telah berdana dan mengatakan buah karma anak kecil suatu hari akan menjadi sebuah bangunan yang besar dan benar anak itu terlahir sebagai seorang raja dengan kerajaan yang luas.
kembali ke pertanyaan, seorang bhikkhu yang menemukan kejadian seperti itu,akan berkata anumodana kepada pendana,kemudia ketika sudah jauh dari pendana,ia bisa membuang dana seperti itu,karena memang tidak cocok sebagai makanan.
Kenapa tidak langsung didepan pendana?karena seorang bhikkhu harus melatih diri agar dana apapun oleh pendana selalu menjadi berkah bagi pendananya dan agar pendana juga bisa belajar cinta kasih dan kebijaksanaan.

3. Lalu bagaimana kalo umat berdana semangkok penuh dan tidak bisa dihabiskan oleh bhikkhu?
seorang bhikku yang tidak bisa menghabiskan makanan yang telah diderma maka sewajarnya ia akan mendermakan kembali makanan yang tidak habis mungkin kepada avuso(rekan bhikkhu),kepada umat yang lapar atau jika ia berada di hutan,ia bisa memberikan makanan kepada makhluk2 di sekitar.
Catatan : bhikkhu tidak dizinkan menyimpan makanan lebih dari setengah hari, dan seorang bhikkhu hanya akan makan pada saat munculnya sinar matahari(pagi) dan pertengahan matahari(siang,biasanya jam 11.00), setelah lewat dari itu makanan tidak akan disimpan.

4. Lalu untuk umat apa saja yang mesti dimengerti?
-. Danakan makanan yang selayaknya bisa dimakan oleh bhikkhu dengan tidak berlebihan atau kekurangan(ingat jalan tengah)
-. di beberapa vihara,umat boleh ikut makan bersama setelah bhikkhu selesai makan,dan sisa sayur bisa dikonsumsi oleh umat agar tidak mubajir.
-. untuk bhikkhu dhutanga, sediakan makanan yang tidak menimbulkan sakit contoh terlalu pedas,terlalu asam,sediakan makanan yang mendukung gizi seorang manusia.

5. Saya melihat ada bhikku yang minum jus setelah tengah hari memang diperbolehkan?
Sang Buddha mengajarkan bahwa setelah tengah hari maka yang disediakan adalah penunjang yang bukan dibuat untuk mengeyangkan namun sebagai obat. contoh coklat murni disediakan agar tidak timbul maag begitu juga dengan madu. yang tidak diizinkan contiohnya madu,mentega,nasi, atau istilah kasarnya makan berat.

Demikian Vinaya ini menjadi lathian seorang bhikkhu agar ia tidak menganggap makanan sebagai kemelakatan dalam dirinya.  _/\_

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #1 on: 10 April 2008, 10:47:25 AM »
sekedar menambahkan saja (mohon koreksi jika salah)

dalam memberikan buah, sebaiknya sudah dalam kondisi yang dikupas (istilahnya dikampyang, sori kalau salah tulis) dan bijinya disebarkan di tanah

karena jika buah masih dalam kondisi utuh dan masih ada bijinya, berarti menghilangkan potensi untuk tumbuhnya

bagi saya, ini juga diterapkan pada diri sendiri mengingat sebenarnya sangat berguna bagi kelangsungan alam  _/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #2 on: 10 April 2008, 10:58:17 AM »
 _/\_ terima kasih atas penambahannya.
Seorang Bhikkhu dalam vinayanya memang seharusnya menjaga hijaunya bumi. tercantum dalam Nissagiya Pacitiya. nanti akan saya bahas kalo waktu memungkinkan. Anda bisa lihat hutan di Thailand,Myanmar begitu asri karena memreka memiliki bhikkhu hutan yang terus menjaga keasrian hutan...
« Last Edit: 10 April 2008, 11:25:51 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #3 on: 10 April 2008, 11:59:09 AM »
Seingat saya, untuk point no 5, memang diperbolehkan, namun tidak boleh ada sari2 nya atau hampasnya..
Contoh: jus jeruk, suka ada kan butiran2 kecilnya, nah hal tersebut tidak diperbolehkan.
(mohon koreksinya jika salah)
Samma Vayama

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #4 on: 10 April 2008, 12:03:29 PM »
 _/\_ mengenai jus jeruk bisa disaring dengan menggunakan penyaring.kalo masih ada,saring sekali lagi.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #5 on: 10 April 2008, 05:05:44 PM »
biasanya disarankan untuk menggunakan juicer bukan blender, karena blender tidak bisa memisahkan seratnya........

pengetahuan tambahan dari rekan yang pernah melayani bhante di Saung Paramita, Ciapus....

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #6 on: 11 April 2008, 01:25:07 PM »
Saya pernah dengar  :-? ...kalo mau berdana makanan ( daging ayam ) ga boleh ada tulangnya...  :)

Bisa tolong jelaskan....bagusnya kondisi daging itu gimana?  :-?

Anumodana...
 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #7 on: 11 April 2008, 01:27:42 PM »
 _/\_ maaf mengenai hal itu saya belum pernah ketemu kasusnya harus dipisahkan tulangnya. berhubung di Thai dan beberapa vihara Theravada disini langsung men-serve tanpa mengeluarkan tulangnya dan juga tidak dijelaskan dalam vinaya.
Jadi mungkin itu lebih berupa adat istiadat atau tata cara masyarakat aja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #8 on: 11 April 2008, 01:28:41 PM »
kalo gak salah karena kalau sudah disuap harus masuk mulut
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #9 on: 11 April 2008, 01:32:48 PM »
tapi biasanya sih dibilang bahwa makanan itu ga boleh keliatan seperti digigit-gigit atau dikunyah-kunyah,well dari pengalaman aku sih ada yang nge-serve daging ayam dan tulang,dan fine2 aja
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #10 on: 11 April 2008, 01:40:10 PM »
_/\_ maaf mengenai hal itu saya belum pernah ketemu kasusnya harus dipisahkan tulangnya. berhubung di Thai dan beberapa vihara Theravada disini langsung men-serve tanpa mengeluarkan tulangnya dan juga tidak dijelaskan dalam vinaya.
Jadi mungkin itu lebih berupa adat istiadat atau tata cara masyarakat aja.

Saya juga ga tau itu adat istiadat ato bukan. Soalnya sy dengar itu dari beberapa teman sy yg suka berdana makanan di vihara dhammacakka (sunter).

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #11 on: 11 April 2008, 01:43:39 PM »
 _/\_ kalo menurut aku,cuman servis dari umat aja biar bhantenya gampang makan . di vinaya ga dijelaskan tapi menurut Sang Buddha,makanan bukan sebagai jalan kesucian melainkan hanya menjaga tubuh agar bisa berpraktek Dhamma. not a real problem menurut aku
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #12 on: 11 April 2008, 01:54:19 PM »
Ada peraturan sekhiya 45 kalau makanan sudah masuk mulut gak boleh dibalikin lagi, jadi harus masuk semua (kecuali buah yang memang bijinya cuma bisa dibuang dari mulut)

Lagian kita berdana makanan dengan usaha lebih seperti mempersiapkan bagian yang terbaik kan lebih baik.

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #13 on: 11 April 2008, 02:51:13 PM »
Oooooooooh gitu.... :)

Anumodana atas penjelasannya  _/\_

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Perihal Makanan dan Dana Makanan
« Reply #14 on: 11 April 2008, 04:56:21 PM »
 [at] karuna : anumodana atas penjelasannya... ;)

kalo pemikiran saya, selain sesuai dengan bro karuna, juga kalo dari sisi batin, mungkin bisa digambarkan bahwa jika memang ada tulang + daging seperti itu, jika setelah gigitan pertama, gigitan selanjutnya "seharusnya" cenderung ke lobha... sudut mana yang mau digigit, daging sebelah mana yg lebih enak, dll........

mungkin bisa dilihat dari sisi setidaknya bisa mengurangi kans untuk munculnya lobha mula citta.......

mohon koreksi jika ada salah.......  _/\_