//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: UCOK  (Read 2951 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
UCOK
« on: 06 September 2007, 02:19:38 PM »

   


Pintu Ajaib

Seorang Batak dari kampung menang undian untuk bisa ke Jakarta dengan
keluarganya.   Sampai di Jakarta mereka sekeluarga pergi belanja ke
Kelapa Gading Mall.  Mereka terheran-heran melihat segala sesuatu di
sana.
Mereka kemudian berhenti di depan dua buah pintu perak yg bisa buka-tutup
sendiri.  Si anak kemudian bertanya kepada bapaknya dgn logat batak
"Pak benda apa ni  ?"
si bapak pun menjawab "Bah! mana aku tau.... seumur hidupku aku tak pernah
melihat benda macam ini!"
Dengan masih terheran-heran, mereka melihat seorang wanita tua menekan
sebuah tombol di depan dua buah pintu perak itu, kemudian pintu terbuka, dan
wanita tua itu masuk ke dalam ruangan kecil didalam dua pintu perak itu.

Mereka melihat lampu dengan angka2 menyala-nyala mulai dari yg paling kiri
ke yg paling kanan dan kemudian balik lagi ke yang paling kiri.

Kedua pintu perak itu kemudian terbuka, dan keluarlah seorang wanita cantik
dan sexy dari sebuah ruangan di dalam kedua pintu itu.

Si bapak kemudian berbisik kepada anaknya, "Cepat.. kau panggil mamakmu
cok!"

==================================
Kalau Merah Tidak Berhenti

Pada suatu hari si Ucok sedang naik mobil dengan kawan-kawannya di tengah
kota, sampai di suatu persimpangan lampu merah menyala, namun si Ucok tetap
tancap gas.., tentu saja kawan-kawannya ketakutan dan menegur si Ucok..

"Cok.., tadi kan lampu merah.., bisa tabrakan nanti kita..?" Dengan santai
Ucok menjawab "Ah.., abangku selalu begitu dan sampai sekarang sehat-sehat
saja".

Tak berapa lama kemudian, mereka tiba persimpangan berikutnya, walaupun
lampu merah menyala, Ucok tetap tancap gas.."wah.., bisa mati nih kita.."
Lagi-lagi Ucok menjawab "Tenang aza kalian.., abangku selalu menerobos lampu
merah dan sampai sekarang dia sehat-sehat saja.."

Sampai ketika mereka tiba lagi di suatu persimpangan, lampu hijau yang
menyala.. dengan serta merta si Ucok menginjak rem sampai mobilnya berhenti.
Kawan-kawan si Ucok heran dan bertanya " kok malah berhenti..? kan lampu
hijau..?"

Kata Ucok : "Tentu saja aku berhenti.., bisa kau bayangkan, di sebelah sana
kan lagi merah. Lha kalo abangku lewat dari sebelah sana..? bisa hancur
kita....!!!"

==================================

Enggak Nyambung

Ada orang medan, namanya Ucok Ginting. Dia pergi liburan ke yogya. Sampai di
yogya, dia pergi ke warung dan pesan es dawet(es cendol).

Ucok : "Pesan es dawet satu gelas mak!!"
Penjual : "Sampun telas mas!" (Sudah habis mas!)
Ucok : "Haruslah itu... harus pake gelas!!"
Penjual : "Mboten wonten mas!" (Tidak ada mas!)
Ucok : "Wah.. haruslah itu.. harus pake santan biar enak!"
Penjual : "Edan!!!!"
Ucok : "Betul itu aku memang dari medan!"
Penjual : "Sinting!!!!!"
Ucok : "Hey... tau pula kau namaku Ginting..!!"
Penjual : "??????###?#?#?#?"

==================================
Ir. Ucok

Ucok Jagurduk baru pulang dari Jerman. Setelah 5 tahun belajar di negerinya
Hitler akhirnya berhasil juga 'Jagurduk' menggondol gelar Dr. Ing. di bidang
Aeronautika.

Tidak lama setelah melepas lelah sejenak akibat Jet-leg dalam penerbangan
Frankfurt-Polonia Medan, disambung lagi dengan naik Taxi ke kampungnya di
pinggir Toba, maka mulailah Jagurduk berbual-bual dengan saudara-saudaranya
yang sudah lama tidak berjumpa dan dianggapnya masih 'ulok' itu.

"Wah hebaat kali negeri Jerman itu bah, tidak ada apa-apanya negeri kita ini
dibanding negara itu. Benar-benar maju sekali. Aku kalau tidak terpaksa
maulah aku tinggal di sana saja.

"Coba kalian bayangkan disana kita tak perlu capek-capek lagi memotong babi
atau kerbau untuk mendapatkan daging. Dengan satu alat yang sangat canggih,
maka babi atau kerbau hidup tinggal kita masukkan ke dalam mesin itu, maka
dalam sekejap akan keluar steak dan sosis.

Sambil tidak lupa Ucok membayangkan bentuk 'sosis' pada saudara-saudaranya".

"Hi Jagurduk" teriak Tulang Pangaribuan yang dari tadi diam saja. "Kalau
cuma itu, tidak perlu kau sombong kali. Disini 30 tahun yang lalu bapak kau
malah lebih hebat lagi, dia masukkan 'sosis'nya ke Mesin Mak kau maka keluar
'kerbau' macam kau ini".

Ucok pun langsung tripping(san)!

=================================

Teks Proklamasi
Seorang anak .....sambil nangis pulang sekolah..
si Bapak nya nanya.. Khenapha kau ucok??!!! akhu liat wajah kau kusut kali
la...
si Ucok : aku diusir bu guru Pak..
si Bapak : kenapa ???
si anak : Bu Guru khan nanya.. siapa yg tandatangan teks proklamasi
si Bapak : lalhu kau jawab apha ..?
si Ucok : bukan aku Buk..sumpah bukan aku !!
si Bapak : salah lah kau itu !!, sekarang masuk sekolah suzah nak... mengaku
sazza apa salahnya .. ?!
si Ucok : iya ..ya . Pak yach !!
  
esok hari ini si anak pulang cepat lagi .. dengan wajah yg lebih kusut
lagi..
si Bapak : macammanaa Cok ??
si ucok : diskor Pak .. tiga hari .. gara gara akhu ikut saran Bapak ..
si Bapak : hayoo ... kita balek ke sekola kauuuuu .. aku kase tau bu guru
kauu yg benar ..

di sekolah :
Bu guru : wah .. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa ini ?
pak Ucok (bicara pelan) : begini bu Guru ... aku kase tahu bu guru mengena'i
Proklamasi itu ..
Bu guru (bengong) : yah .. kenapa pak Ucok ???
Pak Ucok : sebenar nya bu Guru salah zuga.. masak si Ucok yg ditanya ? khan
dia belum lahir bu ?
Bu guru (bengong lagi) : trus ..?
Pak Ucok : sebenarnya .. ini terus terang lho buk .. sebenarnya yg
tandatangan teks Proklamasi itu ... aku .. Bu..
Bu guru : keluarrrrrrrrrrrr !!!!!!!!!!!

dijalan :
si Bapak : macammana ni Cok, kau tidak ngaku..salah .. aku yg ngaku salah
zuga .... pusiiiinggggggg aku tanteeeeeee ..

  
tiba tiba mereka ketemu pak RT...
pak RT : wah.. ada apa ini pak Ucok sama anak ini..kok wajah kusut .. piyee
toh ??
Pak Ucok : (maka mulai lah pak Ucok bercerita )
pak RT langsung ketawa ngakak : Ha .....Ha..... itu bukan masalah besar pak
......ha....ha...... mana .. manaa teks nya ? .. tak tandatangani..

==================================
Bekal Makan Siang

Tiga orang kuli bangunan sedang bekerja di lantai 35 disuatu gedung
bertingkat di Jakarta. Pada saat makan siang mereka mulai membuka bekalnya
masing-masing.

Kardiman: "Gile beneer, tempe lagi - tempe lagi...bosen aku. Kalau besok
masih disangoni tempe lagi, aku mau loncat dari lantai ini".

Liem Ban Pit : "Haiya...lagi-lagi Capcai, tiap hali capcai tiap hali capai
bosen laa....., kalau besok pagi isteli owe kasih capcai lagi, owe juga mau
loncat saja dari gedung ini".

Ucok : "Bah, masak babi panggang lagi hari ini. Kalau besok masih panggang
juga....aku juga mau loncat dari gedung ini bah."

Maka begitulah besok harinya, saat makan siang mereka duduk bertiga dan
mulai membuka bekalnya.
Kardiman dapat bekal tempe lagi...dan meloncatlah dia ke bawah, modar.
Begitu pula si Ban Pit, dapat capcai lagi...loncat kebawah,..ko'it.
Si Ucok buka bekal, babi panggang lagi..loncat, mate ma.

Untuk menghormati persahabatan mereka, ketiganya dimakamkan di tempat
pemakaman yang sama.
Isteri Kardiman tersedu-sedu katanya.." oalah mas kok nggak bilang-bilang
kalau sudah bosen tempe,...coba mas Kardiman bilang, pasti kumasakin ayam
goreng mas..".

Isteri si Ban Pit juga merintih " aduh Koh..coba engkoh bilang sudah bosen
capcai, pasti owe masakin fuyung hai, dan engkoh tidak mati".

Tapi tiba giliran si Butet isteri Ucok, dia melotot "Jangan lihatin aku
bah...bang Ucok selalu beli makanan sendiri sebelum berangkat kerja"

==================================
Sumpit Sakti

Tiga orang lelaki sedang menikmati Mie Bakso terlibat dalam perdebatan seru.
Lelaki pertama, Cina mengatakan bahwa nenek moyangnya meninggalkan warisan
berupa Sumpit, yang terkenal diseluruh dunia. Mie baru nikmat dimakan
bilamana digunakan sumpit.

Yang dari Jawa mengatakan, penemuan nenek moyangnya malahan lebih berfungsi
dari pada sumpit cina. Kami bisa mengambil tutup coca cola, tutup teh botol,
puntung rokok tanpa harus menunduk. Katanya sambil mengeluarkan sumpit
pemulungnya.

Ucok.. tidak mau kalah berdebat.
"Sumpitku tidak terbuat dari bambu, juga lebih pendek. Tapi jangankan
puntung rokok, dompetmu bisa kuambil tanpa kau sadari,"

Sambil memperlihatkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk sumpit dan
memperagakan cara mengambil dompet.


There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: UCOK
« Reply #1 on: 06 September 2007, 02:26:39 PM »
Ucok pulang sekolah, nangis pula. Bapaknya heran lalu nanya :


Bapak     : Kenapa kau Cok?? Aku liat wajah kau kuzut kali...

Ucok       : Aku diusir Bu Guru Pak..

Bapak     : Woalaah! Kenapa??

Ucok       : Bu Guru kan nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?

Bapak     : Lantas kau jawab apa?

Ucok       : Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!

Bapak     : Ah, zaalah kaulah itu! Ngaku aja kau, apa zalahnya.. Zekarang masuk sekolah zusah nak.

Ucok       : iya.. ya Pak yaaa!


Esoknya si Ucok pulang cepat.. dengan tampang yang lebih kusut lagi..


Bapak        : Macam manaa Cok??

Ucok          : Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak.

Bapak        : Hayoo... kita balek ke sekolah kau itu. Aku kaazi tahu Bu Guru kau yang zeebenarnya.


di sekolah


Bu Guru  : Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?

Bapak (bicara pelan) : Begini Bu Guru... aku kasih tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu..

Bu Guru (bengong)           : Yah.. kenapa Pak Ucok??

Bapak        : Sebenarnya Bu Guru rada salah juga. Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?

Bu Guru (makin bengong)            : Trus?

Bapak     : Begini lho Bu, ini terus terang lho Bu.. Yang bener... yang tanda tangan teks Proklamasi itu... aku.. Bu..

Bu Guru  : Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!


Di Jalan


Bapak     : Macam mana ini Cok, kau nggak ngaku... zalah. Kau ngaku zalah pulak! Aku yang ngaku, zalah zuga.... Puuzing kepala aku.


Tiba tiba mereka ketemu pak RT,


Pak RT   : Wah.. ada apa Pak Ucok sama anak ini.  Kok kusut banget wajahnya. Onok opo to? Kepiyee critane?


Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru.

............. Pak RT langsung ketawa ngakak.


Pak RT   : Ha..... Ha..... Itu bukan masalah besar pak Ucok.
              .

              .

              Mana.. mana teksnya? Biar saya yang tandatangan
There is no place like 127.0.0.1

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: UCOK
« Reply #2 on: 06 September 2007, 08:28:03 PM »
yang proklamasi kok dobel ko?
gw demen yang lift neh... kakakaka...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: UCOK
« Reply #3 on: 06 September 2007, 08:29:11 PM »
wah copasnya double :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline harta

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 600
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • Wanna Shopping?? ^o^
Re: UCOK
« Reply #4 on: 07 September 2007, 07:55:19 AM »
 :))  :))  :))
hahaha... Geblek tuh bekal makan siangnya ucok..
 =))  =))  =))
~May All Beings Be Happy~