Apakah ada di antara bro n sis, ada yg mengalami Jhana ?
Ini pertanyaan sulit dan terlalu jauh, karena sebelum mencapai jhana, ada syarat-syarat yang mendahuluinya,
yakni nimitta (tanda bathin atas obyek meditasi).
Jadi, pertanyaannya, apakah ada yang sudah mencapai nimitta? Tidak juga, karena sebelum nimitta ada syarat-syarat yang mendahuluinya, yakni ada konsentrasi yang kuat, kokoh dan penuh pada obyek. Misalnya, meditasi dengan obyek anapanasati, apakah seseorang yogavacara sudah mampu berkonsentrasi pada nafas sebanyak semisal 200 kali pernafasan berturut-turut tanpa sekalipun kehilangan fokus?
Jadi, pertanyaan yang lebih cocok mungkin adalah "apakah ada di antara bro n sis, yang sudah mampu berkonsentrasi pada obyek meditasi secara kuat, kokoh dan penuh?" (dalam contoh di atas semisal sampai 200 kali pernafasan berturut-turut).
Jika seorang yogavacara MAMPU berkonsentrasi pada obyek meditasinya sedemikian kuat, tanda batin akan obyek (nimitta), akan muncul, dan nimitta adalah syarat mutlak tercapainya jhana.
Pengalaman pribadi saya.
17 tahun lalu, karena satu hal pernah giat samatha bhavana setiap malam. Konsisten tiap malam selama hampir sebulan. Awalnya hanya kuat duduk 15 menit, lalu setengah jam, lalu 1 jam. Hingga satu malam (entah malam keberapa saya tidak ingat), saya masuk pada satu keheningan luar biasa yang belum pernah saya alami seumur hidup saya. Keheningan yang bahkan bisik-bisik di tetangga terdengar dengan sangat jelas (biasanya tidak terdengar karena tetangga berjauhan. Posisi rumah tidak berdempet dengan rumah lain/dipisahkan oleh jalan).
Dan ketika saya selesai bermeditasi, saat saya berdiri, saya ambruk. Saya berbaring di lantai tidak bergerak. Saya baru sadar bahwa kaki kiri saya kram. Saya melihat jam dinding, saya kaget karena ternyata saya telah duduk selama hampir 3 jam, walau saya merasa saya tidak duduk selama itu. Ini rekor terlama saya duduk bermeditasi.
Apakah itu suatu pencapaian?
Menurut saya itu sebuah pencapaian, masuk pada konsentrasi yang tajam. Sangat tajam.
Tapi itu hanya 1 kali. Selanjutnya lagi, saya kesulitan untuk masuk pada "state" itu lagi. Salah satu sebabnya adalah gangguan "si pelaku". Ada ekspektasi/harapan untuk mencapai keheningan itu lagi. Ketika mulai terkonsentrasi, batin berceloteh "wah, ini nih" dan celoteh si pelaku itu merusak proses yang mana seharusnya hanya ada "si pengamat".
Hingga akhirnya saya pindah dari tempat tersebut dan di tempat baru tidak mendukung untuk bermeditasi lagi.
Akhir-akhir ini saya kembali rajin bermeditasi samatha bhavana dengan obyek anapanasati. Setiap malam jam 10, dan ini sudah malam ke 7, dan saya merasakan ada kemajuan dalam berkonsentrasi dan sudah sanggup duduk hingga 1 jam.
Bagi yang berminat praktik meditasi (tidak hanya mendiskusikannya), ini ada artikel bagus dari Ajahn Brahmavamso
http://www.dhammatalks.net/BI/Bhikkhu_Brahm_Metode_Dasar_Meditasi.htm dan Bhikkhu Kassapa
http://www.dhammatalks.net/BI/Bhikkhu_Kassapa_Anapanasati.htm#PP