//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - sanjiva

Pages: 1 [2]
16
Theravada / Pertanyaan mengenai Kappa / Kalpa
« on: 04 May 2013, 02:47:28 PM »
Menurut catatan gw dari berbagai sumber dikatakan bahwa :

Ada tiga macam Kappa, yaitu :
1. Antara Kappa.
2. Asankheyya Kappa.
3. Maha Kappa.

1 Asankheyya Kappa = 20 Antara Kappa.
1 Maha Kappa          =  4 Asankheyya Kappa

Dikatakan pula di RAPB, sammasambuddha pannadika memerlukan waktu pencapaian 4 asankheyya kappa dan 100.000 kappa.


Pertanyaan:
1.  Kappa yg 100.000 itu termasuk kappa yg mana?

2.  Jika 100.000 kappa adalah Antara kappa, kenapa dituliskan tidak dikecilkan ke kappa yg lebih tinggi?
     Perhitungannya :
     -  4 asankheyya kappa = 1 Maha Kappa
     - 100.000 kappa / 20 = 5.000 Asankheyya Kalpa = 1.250 Maha Kappa
    Jadi seharusnya disebutkan waktu yg diperlukan adalah 1.251 Maha Kappa ?

3.  Ada beberapa referensi yang menyebutkan angka tahun untuk kappa,
    -  Berapa tahunkah itu?
    -  Untuk kappa yg mana?

4.  Sang Buddha pernah berkata kepada Ananda, jika Beliau mau maka bisa hidup sampai 1 kappa.
     Maksudnya berapa lama (tahun) ?

17
Keluarga & Teman / Survei : Media Sosial Rusak Pertemanan
« on: 17 April 2013, 11:28:46 AM »
Survei: Media Sosial Rusak Pertemanan



Survei menemukan bahwa seiring melonjaknya penggunaan media sosial, perilaku yang kasar dan tidak sopan pun meningkat.

Survei menunjukkan bahwa orang-orang semakin kasar di media sosial dan dua dari lima pengguna mengakhiri hubungan setelah pertengkaran virtual.



LONDON — Sikap kasar dan saling melempar hinaan merusak pertemanan di Internet, dibuktikan oleh sebuah survei yang menunjukkan bahwa orang-orang semakin kasar di media sosial dan dua dari lima pengguna mengakhiri hubungan setelah pertengkaran virtual.

Seiring melonjaknya penggunaan media sosial, survei tersebut menemukan bahwa perilaku kasar pun meningkat, dengan 78 persen dari 2.698 orang melaporkan peningkatan sikap kasar di Internet dan orang-orang tidak ragu bersikap tidak sopan di dunia maya dibandingkan di dunia nyata.

Satu dari lima orang telah mengurangi pertemuan langsung dengan seseorang yang mereka kenal di dunia nyata setelah berhubungan di Internet.

Joseph Grenny, salah satu direktur firma pelatihan korporat VitalSmarts yang melakukan survei yang hasilnya diumumkan Rabu (10/4), mengatakan bahwa perseteruan di Internet sekarang sering merembet ke dunia nyata dengan 19 persen orang memblokir atau menendang seseorang dari jaringan media sosial mereka karena pertengkaran virtual.

"Dunia telah berubah dan sejumlah signifikan hubungan terbentuk di dunia maya namun kesopanan tidak berbanding lurus dengan teknologi," ujar Grenny saat merilis survei yang dilakukan selama tiga minggu pada Februari itu.

"Yang sangat mengejutkan adalah begitu banyak orang tidak senang dengan perilaku ini namun orang-orang masih melakukannya. Mengapa Anda mengata-ngatai orang lain di Internet namun tidak ke wajahnya secara langsung?"

Data dari Pew Research Center menunjukkan bahwa 67 persen orang dewasa di dunia maya di Amerika Serikat menggunakan situs-situs jaringan sosial dengan Facebook sebagai yang terpopuler, sementara lebih dari setengah orang Inggris memiliki akun Facebook.

Survei tersebut mengikuti pertengkaran-pertengkaran yang sangat terpublikasi antara orang-orang di dunia maya.

Pemain sepakbola Inggris Joey Barton, dipanggil oleh komite etik federasi sepakbola Perancis setelah menyebut pemain belakang Paris St Germain, Thiago Silva "overweight ladyboy (banci gendut)" di Twitter.

Petinju Curtis Woodhouse mendapat pujian secara luas setelah ia menemukan seorang pengguna Twitter yang menyebutnya "aib" dan "lelucon" setelah kekalahannya, lalu pergi ke rumahnya untuk memaksanya meminta maaf.

Grenny mengatakan bahwa para responden survei memiliki kisah-kisah tersendiri seperti anggota keluarga yang tidak mau lagi berbicara setelah pertengkaran di Internet ketika seorang pria memasang foto memalukan saudara perempuannya, menolak menghapuskannya, dan malah menyebarkannya ke semua kontak.

Ketegangan di tempat kerja juga seringkali berasal dari pembicaraan di forum perbincangan ketika para pekerja membicarakan kolega lain secara negatif.

"Orang-orang sepertinya sadar bahwa pembicaraan-pembicaraan penting seperti itu tidak seharusnya dilakukan di media sosial. Namun seperti ada dorongan untuk mengeluarkan emosi saat itu juga dan melalui kenyamanan situs-situs ini," ujar Grenny.

Grenny menyarankan tekanan sebaya diperlukan untuk mendorong perilaku yang benar di dunia maya jika orang berlaku di luar batas.

Ia mengatakan ada tiga aturan yang dapat memperbaiki perbincangan di dunia maya, yaitu menghindari monolog, mengganti kata-kata yang malas dan menghakimi, serta tidak menyerang secara personal terutama jika emosi sedang naik.

“Ketika membaca respon terhadap tulisan Anda di Internet dan Anda merasa pembicaraan menjadi terlalu emosional untuk pertukaran di dunia maya, Anda benar. Berhenti saja. Lakukan hal itu di dunia nyata, atau lebih baik lagi, bicarakan secara langsung," ujarnya.
Sumber : VOA Indonesia

18
TRIBUNNEWS.COM,PALEMBANG--Kongkalikong penjualan obat ternyata menguntungkan semua pihak yang terlibat. Dokter mendapat jatah 10-20 persen dari harga obat yang diberikan perusahaan farmasi.

Sementara sales marketing yang menjembatani transaksi juga kecipratan bonus gaji berlipat. Konspirasi berlangsung secara terbuka di Palembang.

Sales perusahaan farmasi beramai-ramai mendatangi tempat praktik dokter membawa brosur obat dan penawaran kerjasama. Dokter tugasnya hanya menuliskan resep obat mahal produksi perusahaan tersebut.

Bila penjualan berlangsung lancar, perusahaan farmasi juga dengan mudah memenuhi permintaan dokter.

"Bisa sampai puluhan juta keluarkan uang untuk kebutuhan oknum dokter. Uang itu diperoleh dari jumlah obat yang laku dijual oleh dokter. Mau mobil baru, tinggal telepon," ujar Dayat, seorang sales distributor perusahaan farmasi, Jumat (8/2).

Bonus atau dana sponsor yang diberikan kepada oknum dokter tersebut dihitung berdasarkan keuntungan penjualan obat.

"Kami juga tidak sembarangan kasih. Kami hitung apakah dokter itu berhasil menjual obat dari kita dengan jumlah yang disepakati atau tidak. Kalau berhasil, baru kami berani kasih bantuan sponsorship," ungkapnya.

Pengakuan seorang dokter yang enggan disebutkan namanya, kongkalikong ini tambah berjalan mulus apabila sales menjalin kerjasama dengan dokter praktik yang langsung menyediakan obat untuk pasien (tidak dibeli di apotek). Bahkan, ada satu oknum dokter yang hanya menulis resep obat hanya dari dua merek.

Dokter harus menyediakan merek tertentu karena sebelumnya telah terjalin kesepakatan dengan sales obat. Kerjasama itu bervariasi, mulai dari satu sampai lima tahun.

Sales bisa memutuskan perjanjian apabila oknum dokter tak lagi mencantumkan obatnya di resep. Dampak yang dirasakan misalnya, sales menarik dan menghentikan pembayaran kredit mobil.

Menurut dokter sumber Tribun ini, sebenarnya setiap produsen obat itu telah memiliki buget promosi. Meski tidak menjalin kesepakatan dengan sales obat, dia tetap dibantu ketika butuh pinjaman mobil untuk menghadiri seminar di luar kota.

Obat yang ditawarkan oleh sales umunya merupakan golongan obat paten dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan obat generik. Dokter incaran tentu saja dokter yang memiliki jumlah pasien lebih banyak.

"Kami cari dokter yang pasiennya banyak atau dokter spesialis penyakit tertentu yang belum begitu banyak di Palembang. Ini yang akan melancarkan pencualan obat," tutur Tono.

Transaksi dan pemberian layanan ekstra bagi dokter dengan menjadi sponsornya tidak dilarang dalam bisnis penjualan obat. Ia berani memastikan transaksional seperti ini dilakukan oleh distributor obat mana pun.

Perbedaan konsep pemberian bonus dibedakan berdasarkan jenis perusahaan distributor obat. Khusus untuk perusahaan distributor berbendera luar negeri terikat oleh aturan yang melarang pemberian barang tertentu. Anak perusahaan farmasi internasional yang berbisnis di Indonesia tidak dapat melakukan transaksi sebebas distributor asal dalam negeri. Mereka terikat dengan aturan yang ditetapkan oleh perusahaan.

"Kalau untuk perusahaan internasional seperti saya ini tidak semua boleh dilakukan, kami terikat aturan, tidak sebebas perusahaan dalam negeri yang sampai berani memberikan DP mobil," ungkapnya.

Dia mengatakan, biasanya dokter minta tiket pesawat perjalanan ke luar kota dan luar negeri, akomodasi tertentu seperti biaya sewa kendaraan operasional selama berada di luar kota, penginapan hotel dengan tarif beragam.

Berbagai keperluan ini juga termasuk kepentingan seminar atau pun workshop resmi yang diselenggarakan lembaga tertentu. "Biasanya mereka (oknum dokter, Red) telepon atau ngabari ketika kita visit (ke tempat praktik dokter). Kalau mereka butuh sponsor untuk keperluan tertentu di luar kota, tidak pakai basa basi, langsung ngomong. Saya butuh Rp 10 juta misalnya, atau saya butuh tiket nih," tuturnya.

Pertanyaan muncul, kenapa para sales obat ini sanggup memberikan 'bantuan' dengan jumlah yang besar? Dari mana dana mereka peroleh? Ternyata selisih penjualan obat sangat signifikan. Perusahaan distributor tertentu memiliki angka diskon yang berbeda yang diberikan kepada dokter sebagai user mereka.

Jumlah diskon ini tidak seluruhnya dikeluarkan kepada sang dokter yang membeli obat tersebut. Marketing biasa memainkan angka keuntungan pada selisih diskon tersebut. Misalnya untuk satu merek obat mendapat diskon sebesar 50 persen dari perusahaan, jumlah itu tidak diberikan sepenuhnya kepada dokter.

Marketing hanya memberikan diskon harga 10, 15 atau 20 persen. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh akan menjadi lebih besar. Dari keuntungan inilah kemudian biaya 'servis' tadi diperoleh.

Sales bisa memperoleh untung besar dengan sistem seperti ini. Ia akan lebih cepat memenuhi target penjualan yang diberikan oleh perusahaan. Keuntungan yang diperolehnya bisa satu bulan gaji, bahkan lebih jika ia berhasil closing sesuai yang ditargetkan oleh perusahaannya.

"Dokter juga untung, mereka juga dapat sponsor dari kami. Kalau mau apa tinggal kontak," terangnya.


Sumber:
http://id.berita.yahoo.com/jual-obat-mahal-dokter-dapat-bonus-mobil-dari-185524505.html


Sepertinya sudah menjadi rahasia umum ya?  :-?  Udah lama mendengar praktek beginian.
Bagaimana komentar Anda?

19
-Tambahan jataka, vimanavatthu, petavatthu, dan lain-lain di Khuddaka Nikaya
-Perbedaan eksistensi Sarvastivada & Sautantrika
-Kitab-kitab belakangan seperti Saddharmapundarikasutra
-Konsep pemutaran roda dharma berkali-kali di mana secara bertahap muncul aliran baru dan menyatakan mengajarkan pemutaran roda dharma terakhir
-Tathagatagarbha
-dll

Tinggal cari saja, semua aliran memiliki pemahaman dan tafsirannya sendiri serta punya kitabnya sendiri untuk mendukungnya. Dan lebih lucu lagi, sebagian juga mengklaim diajarkan oleh Buddha sendiri.

Apakah gw bisa minta referensi untuk yg dibold di atas?   Menarik sekali.  :-?

Kalau yg 3 paling bawah sudah jadi rahasia umum kayaknya, juga sebagian diakui faktanya seperti itu oleh kaum itu sendiri.  :whistle:

20
Kafe Jongkok / Benarkah Facebook Membuat Anda Cemburu?
« on: 24 January 2013, 09:23:40 AM »
TEMPO.CO, Jakarta- Facebook dapat membuat Anda merasa terisolasi secara sosial dan sengsara karena melihat gambar bahagia teman lain yang memicu perasaan iri. Dua penelitian mengklaim bahwa satu dari tiga orang akan merasa lebih buruk setelah mengunjungi situs tersebut. Disitulah akan muncul ketidakpuasan dengan kehidupan teman lain yang meningkat.

Peneliti Jerman dari Universitas Humboldt Berlin dan Universitas Teknik Darmstadt mempelajari 600 orang dan menemukan bahwa mereka yang dapat mengakses jejaring sosial ini tanpa banyak memberi kontribusi lebih cenderung merasa buruk setelah itu. Citra positif dari teman-teman yang menikmati liburan, komentar kehidupan bahagia mereka atau hanya posting gambar hewan peliharaan ternyata cukup memicu perasaan cemburu. (Lihat juga: Facebook Lebih Menggairahkan Ketimbang Bercinta).

Kelompok uji Facebook mengatakan apa yang membuat mereka gusar tak lain adalah posting liburan bahagia dari teman Facebook yang diikuti dengan sedikit tulisan kehidupan luar biasa. Para akademisi mengatakan orang-orang yang berselancar banyak dalam situs ini berada dalam bahaya menjadi terisolasi secara sosial dan dapat mengalami depresi.

Tiga puluh persen dari 600 responden memperlihatkan sikap iri sebagai sumber utama ketidakbahagiaan Facebook. Sementara hanya 36 persen saja yang mengatakan bahwa mereka kadang-kadang frustasi setelah membuka laman jejaring sosial ini.

"Kami secara ilmiah menunjukkan bahwa jaringan online yang disediakan akses ke banyak berita positif dan profil sukses teman akan memicu kecemburuan itu," ujar Hanna Krasnova dari Universitas Humboldt. Salah satu contoh kecemburuan peserta studi adalah karena teman situs telah menerima ucapan selamat ulang tahun yang lebih banyak daripada dirinya.

"Sukses, bakat dan harta menyebabkan reaksi iri," kata peneliti. Setiap orang yang memosting selalu berusaha untuk menggambarkan diri mereka sebaik mungkin. Oleh karena itu postingan selalu didominasi dengan kabar-kabar positif.

Teman Facebook menggunakan situs ini sebagai ukuran kesusksesan dan popularitas mereka sendiri. Tetapi bagi orang-orang yang menganggap berlebihan kebahagiaan orang lain hanya dengan membaca status, seringkali akan menyusun basis kecemburuan yang sempurna.

Tidak semuanya buruk memang. Penelitian lain mengklaim bahwa pengguna Facebook dapat merasa terhubung dengan orang lain melalui situs ini.


---------------------------------------

Benar apa engga ya?  ::)   Bagaimana pendapat Anda ?

21
Keluarga & Teman / Romo Cornelis Wowor sakit keras ?
« on: 15 January 2013, 01:04:59 PM »
Rekan2, gw mendengar selentingan berita katanya Pak Wowor saat ini sedang sakit keras dan berada dalam perawatan di RS.  Apakah benar dan adakah yang tahu beritanya yang lebih lengkap?

22
Siangnya Mengemis - Malam Hari Makan di Fastfood


Menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati hati dan cermat ketika memberi sedekah bagi pengemis. Terkadang kondisi pengemis tersebut adalah teknik belaka agar orang kasihan kepadanya. Lihat saja pengemis yang satu ini, siangnya mengemis, malamnya makan di Fast Food !

Siang :






Malam :

23
Kafe Jongkok / [WARNING] Sering berkata 'ciyus' bakal susah masuk surga
« on: 16 November 2012, 01:55:11 AM »
WARNING!!! KATA "CIYUS" PENGHALANG MASUK SURGA!!


Kata-kata "Ciyus" trus disambung "miapah" sekarang sangat populer di semua kalangan, baik dari kalangan anak-anak, remaja sampai orang tua sering menggunakan kata-kata "CIYUS","MIAPAH".

Tapi taukah anda ternyata kata-kata tersebut berdampak sangat buruk, bahkan bisa menghalangi anda masuk SURGA. Ini serius lho! 

Berikut ini alasannya:
Fakta: ShowHide
Ya iyalah kalau ciyus  gak bisa SURGA tapi masuk CULGA, ini ENELAN loh.  :P

Serius amat bacanya  :))

24
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Minta Saran: Tambah RAM laptop
« on: 15 October 2012, 07:21:53 PM »
Gw lagi pertimbangkan mau upgrade RAM laptop (DDR3) yg semula 2GB menjadi 8GB.  Slot total ada 2 di laptop dan 1 slot dipakai yg 2Gb ini.

Pertanyaan :
1/  Apakah sebaiknya gw tambah jadi :
     -  8GB (2 X 4GB) dual channel, sementara RAM 2GB lama gak dipakai lagi, atau
     -  10GB (ditambah 1 X 8GB), jadi RAM lama masih dipakai tapi tidak dual channel.

2.  Seberapa penting faktor dual channel ketimbang RAM lebih besar 2GB ?
     Yang mana yg lebih besar pengaruhnya terhadap performance laptop?

Soal harga, yg 1X 8GB lebih mahal Rp 30.000 ketimbang yg 2 X 4GB.

25
Humor / Kisah Dokter Muda PTT Di Daerah Terpencil
« on: 08 August 2012, 09:05:39 PM »
Kisah Dokter Muda PTT Di Daerah Terpencil

Doyke si dokter muda, baru saja kelar PTT di daerah terpencil.
Sekarang ia baru boleh buka praktek untuk umum.
Betapa senangnya Doyke menjalani hari pertamanya sebagai dokter umum.

Suster pendampingnya, Elly, memberitahu bahwa ada seorang laki-laki ingin menemuinya.  "Asyik, pasien pertamaku !" teriak batin Doyke.  Ia pun meminta suster Elly mempersilakan laki-laki itu masuk.

Doyke pun pura-pura sibuk. Ia mengangkat telpon dan pura-pura sedang online. "Ya, benar sekali.  Ongkosnya 200 ribu. Ya, saya tunggu anda pukul 4 sore nanti. Oke. Jangan telat, saya sibuk sekali," kata Doyke pura-pura bikin janji dengan pasien di ujung telepon.

Ia kemudian meletakkan gagang telepon dan menatap laki-laki yang duduk di hadapannya.   "Maaf, saya membuat Bapak nunggu lama. Apa keluhan Bapak ?" tanya Doyke berwibawa.  "Ah, nggak ada yang sakit, kok, Dok," kata laki-laki itu.   "Saya petugas telkom yang mau pasang line telepon."


 :)) :)) :))

26
Mau sedikit berbagi kebahagiaan yg gw temukan hari ini.

Langsung to the point aja, satu gambar mengandung seribu makna...

Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Spoiler: ShowHide


Bonus :  ^-^
Spoiler: ShowHide


Ternyata perbedaan bukanlah suatu halangan bagi kita untuk saling mencintai dan mengasihi   :x ;D

27
Kafe Jongkok / Mau Nonton Film Apa Minggu Ini ?
« on: 11 July 2012, 11:03:35 AM »
Buat yang hobbynya nonton di bioskop, share dong film apa yang mau anda tonton dalam minggu ini ?

Boleh juga film di tv yang ada jadwal tayangnya di muka.

Yang mau mengulas sedikit movie yang baru ditonton juga dipersilahkan.

28
Adakah rekan2 di sini yang tahu bagaimana cara mendapatkan (beli / didanakan) buku "The Secret of Peta, Mahkluk Peta / Hantu Beserta Kisah Nyatanya" karangan Ir. UAP Antony, SH terbitan Yayasan Dhammananda.  Bukunya cukup tebal dan hardcover.

Isi bukunya mirip2 kisahnya Paramita Devi, tapi isinya lebih tebal karena ada dasar teorinya dan tulisan2 yang membahas dhamma yang berhubungan dengan judul buku.

29
Gw baru baca ada fotografer yg menulis di suatu situs fotografi sbb :

(awal kutipan)
"... ceritanya malam ini saya membaca berita di kompasiana, ada berita yang menarik sekali untuk dibaca, yang berjudul "Beradabnya (sebagian) fotografer kita"

Di berita itu disebutkan teryata ada beberapa fotografer yang "mungkin" mengatas-namakan agar mendapatkan FPE (nyomot dari istilah di FN happy), mereka melupakan etika serta toleransi.

Berikut Beritanya :

Sabtu, 5 Mei 2012. 04.30 WIB.
Saya standby di Stasiun Tugu di Yogyakarta, menjemput kawan-kawan ACI yang ikut merayakan Waisyak di Candi Mendut dan Candi Borobudur hingga keesokan harinya. Bersamaan dengan mereka, para fotografer tumpah ruah dari kereta asal Jakarta. Backpack, kamera, kamera dan kamera. Beberapa dikalungkan atau ditenteng keliling stasiun. Dari situ saya tahu, akan banyak sekali pemburu foto Waisyak di Borobudur.

Minggu, 6 Mei 2012. 09.00 WIB.
Saya ke Candi Mendut untuk mengantar Diki, seorang kawan penganut Buddha mengikuti detik-detik perayaan Waisyak. Sudah banyak fotografer yang bertengger, siap membidik, di tiap sudut Candi Mendut. Mereka tampak handal dengan kamera dan lensa canggih.

Siapa sangka, apa yang saya lihat selanjutnya adalah perburuan. Para fotografer itu berburu dengan buas. Buas, dalam konteks ini, adalah mengambil gambar dengan jarak superdekat. Dekat dengan siapa? Tentu saja para Banthe yang sedang berdoa. Misal, dari belakang altar yang menghadap langsung Banthe pemimpin doa. Atau, berjongkok di depan mereka dengan jarak yang amat dekat, mengambil gambar lekat-lekat, di depan muka sang Banthe yang sedang khusyuk berdoa!

Pulang dari Candi Mendut, saya ceritakan hal yang menjanggal di hati itu kepada Gilang. Teman saya yang juga seorang fotografer itu rupanya merasakan hal yang sama. Katanya, beberapa fotografer memang mengambil foto secara serampangan. Mengganggu upacara sembahyang yang harusnya berlangsung khidmat.

Minggu, 6 Mei 2012. 16.00 – 23.30 WIB.

Candi Borobudur sudah dijejali turis dan fotografer. Semakin malam, perburuan semakin sengit. Suara jepretan kini dibarengi dengan sinar flash yang menyilaukan. Saya sendiri berada di posisi para Banthe itu, di altar sebelah kanan, persis di depan paduan suara Walubi. Para Banthe lain sedang melantunkan kidung doa di depan altar Buddha. Sementara para fotografer memotret dari samping kiri dan kanan, tak sampai satu meter jauhnya. Beberapa Banthe sampai mengerjapkan mata terkena sinar flash yang menyilaukan.

Saya mengikuti Pradhakshina, ketika para umat Buddha mengeliling candi sebanyak tiga kali. Ketika prosesi itu pun, para fotografer mengikuti. Hujan flash kembali mengguyur, bertubi-tubi. Banyak mata mengerjap. Banyak mata pula, punya fotografer, yang membara.

Saya sempat menegur salah satu fotografer dengan flash menyilaukan dari kameranya. Kepada saya ia bersungut. Di saat bersamaan ia juga melantunkan sumpah serapah.

Sebenarnya malam itu, cahaya dari altar sangat terang. Pencahayaan di Borobudur pun sangat memungkinkan bagi para fotografer untuk tidak menggunakan sinar flashnya. Sebutlah saya amatir, tapi itulah yang saya lihat: beberapa fotografer memang tidak peka.

Ah, sebagai umat Muslim, saya jadi membayangkan bagaimana rasanya dihujani flash seperti itu ketika sedang shalat. Saya sendiri pun, walaupun bukan fotografer, juga ikut memotret pakai kamera pocket. Saya juga merasakan sulitnya mencari momen.Tapi saya tak tahan melihat tingkah mereka yang mengambil gambar tanpa perasaan. Saya menyebut mereka, pathetic. Tidak manusiawi.

Waisyak. Betapa seluruh dunia tahu kalau Buddha adalah agama yang dekat dengan alam. Keseimbangan lahir-batin tercermin dalam kesakralannya beribadah. Waisyak adalah perayaan tertinggi mereka, bagian dari agama mereka, yang apik bila dijadikan objek tulisan apalagi terekam kamera. Tapi, Waisyak kali ini berbeda. Tak hentinya saya mengelus dada. Saya tak tega umat Budha dieksploitasi sebegitu rupa seenaknya. Bagaimanapun Waisyak adalah upacara keagaamaan yang sakral, bukan ladang perburuan photo tanpa aturan.

Berita di tulis oleh :Farchan Noor Rachman.

Beberapa point yang saya tangkap disini adalah :

    Fotografer yang melakukan itu hanya mempelajari tehnik fotografi dan tidak pernah belajar Etika ber-fotografi.
    Perbedaan antara upacara agama dengan pariwisata beda seujung kuku sehingga mereka merasa mereka berhak mendapatkan gambar terbaik dengan mengorbankan toleransi umat ber-agama.
    Arogansi : karena diceritakan oleh penulis, bahwa ada beberapa fotografer yang ditegur, malah mengumpat.

Pertanyaan yang muncul bagi saya adalah : pengunaan lampu Flash yang frontal dari berbagai fotografer dari penjuru dunia berkumpul di satu area apakah sangat diperlukan ???

Bolehkah sekiranya rekan-rekan fotografer  dapat memberikan pendapat tentang hal ini....

sambil nunggu pendapat, saya ngopi-ngopi dulu... "
[/i](akhir kutipan)

Gw bukan pendukung atau simpatisan Walubinya SHM yg tahun ini Waisakan di Borobudur, tapi kejadian yang ditulis di atas sungguh membuat gw prihatin.
Bagaimana tanggapan rekan-rekan di sini ?

Pages: 1 [2]
anything