//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Mas Tidar

Pages: 1 ... 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19
211
Waroeng Mandarin / ying hua cao
« on: 07 October 2011, 06:06:48 PM »
didengar enak... tp blm tau artinya




mudah2an ada yang mau bantu translate (ngarep.com)

212
Humor / kilas parodi - kompas (2008 12 15)
« on: 02 October 2011, 12:07:32 PM »
Wife   : Honey... what are you looking for ?
husband   : nothing.
wife   : nothing...??? You've been reading our meriage certiificate for an hour??
husband   : I was just looking for the expiry date


wife   : you always carry my photo in your handbag to the office. Why?
husband   : when there is a problem, no matter how imposible I look at your picture and the problem disappears.
wife   : you see how miraculous and powerful I am for you
husband   : Yes, I see your picture and say to myself, "what other problem can there be grater than this one ?"


interview to millionaire: to whom do you owe your success as a millionaire?
millionaire : I owe everything to my wife
interviewer : wow, she must be some woman. what were you before you married her?
millionaire : billionaire

213
Seremonial / HBD om Sunce™
« on: 22 September 2011, 09:15:16 AM »
Semoga usaha lantjar jaya & always happy  <:-P <:-P <:-P


214
Meditasi / Terobosan Dalam Meditasi Ketenangan (Samatha Bhavana)
« on: 20 September 2011, 12:46:20 PM »
Dua Makalah Perihal Meditasi
Yang Disajikan Pada World Buddhist Summit
Di Yangon, Myanmar
9 - 11 Desember 2004

Terobosan Dalam Meditasi Ketenangan
(Samatha Bhāvanā)


oleh:
Pa Auk Tawya Sayadaw
dan
Dr. Mehn Tin Mon



Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhasa


"Ringkasan"

Tujuan dari Latihan Sāmadhi (Sāmadhi-Sikkhā) adalah untuk memurnikan batin dari rintangan [batin] (nīvarana) dan kotoran [batin] (kilesā) lainnya sehingga  mencapai kemurnian batin (Cittavisuddhi), dan mendigdayakan batin agar dapat melaksanakan vipassanā secara efektif.

Menurut Āloka-Sutta[1] dan Pacalāyamāna-Sutta[2], bahkan kebijaksanaan [batin] yang bersekutu dengan konsentrasi persiapan (parikamma-samādhi) saja sudah mulai memancarkan cahaya. Kami menemukan bahwa cahaya tersebut menjadi semakin terang seiring dengan semakin meningkatnya tingkat konsentrasi. Pada tingkat menjelang konsentrasi (upacāra-samādhi), cahaya itu menjadi sangat terang dan mempunyai kekuatan menmbus hingga pada organ-oragan didalam tubuh dan kemudian hingga realitas terahikiki (paramattha). Tanpa konsentrasi yang benar (samasamādhi), realitas hakiki tidak dapat diamati hanya dengan pengetahuan langsung sehingga vipassanā tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Terutama rūpāvacara-jhāna yang ke-4 adalah senjata terampuh untuk melaksanakan vipassanā secara efektif.

Keempat puluh objek meditasi samatha yang telah dipaparkan oleh Buddha akan menghasilkan konsentrasi yang benar sebagaimana yang dijelaskan dalam naskah pali. Penyadaran (sati) atas keluar masuknya nafas (ānāpānssati)[3] ternyata cocok bagi banyak meditator untuk mengembagkan konsentrasi hingga tingkat jhāna ke-4. Tidak seperti objek meditasi yang lain, ānāpānssati menjadi semakin halus pada setiap tingkat yang lebih tinggi, sampai hampir tidak terasakan lagi. Karena itu, sati yang kuat dan kebijaksanaan yang tajam adalah sangat penting. Juga, keyakinan (saddhā) yang kuat, semangat (vīriya) yang kuat, kegigihan konsentrasi (samadhi) kuat, tuntunan yang benar dan pemahaman (Pañña) yang benar, semua itu diperlukan agar bisa berhasil mengembangkan ānāpānssati.

Penyimpangan apapun dari instruksi Sang Buddha akan menghambat kemajuan. Penafsiran yang benar atas tanda-tanda meditasi (nimitta), penyeimbangan kecakapan batin (indriya) dan faktor-faktor pencerahan (bojjhaṅga), serta pengembahgan kemampuan untuk menguasai setiap tingkatan jhāna, mutlak dibutuhkan.

Dengan didukungoleh rūpāvacara-jhāna ke-4 dari ānāpānssati seorang yogi dapat dengan cepat mengembangkan Empat Meditasi Perlindungan [4] sampai pada tingkat dimana semua manfaat yang bisa diberikan dapat dinikmati. Ia juga siap untuk segera mengembangkan sepulu kasina[5] agar mencapai empat rūpāvacara-jhāna lalu diteruskan untuk mencapai empat arūpāvacara-jhāna.

Meditasi pemilihan empat unsur (catudhātuvavatthāna)[6] merupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan upacāra-samādhi dengan cepat. Sang Yogi lantas dapat mengamati ke-32 bagian tubuh (kotthāsa) [7], baik secara internal maupun secara eksternal (baik dari tubuhhnya sendiri maupun dari tubuh pihak lain). Kemudian dengan merenungkan kejijikan rangka jasmani[8] baik secara internal maupun secara eksternal, ia dapat mengembangkan rūpāvacara-jhāna yang pertama. Kemudian dengan mengambil warna putih dari tengkorak seorang meditator yang duduk didepannya sebagai kasina putih[9], ia juga dapat mengembangkan rūpāvacara-jhāna yang keempat. Jhāna tersebut memancarkan cahaya yang lebih terang daripada jhāna keempat dari ānāpānssati. Jhāna ini merupakan senjata yang lebih ampuh dalam melaksanakan vipassanā.





1 - A.1, 456
2 - A.2, 463
3 - Vs.1, 263
4 - Vs.1, 94; D.Ti.2. 296 ff
5 - Abh. A. 2. 242-243; Vs.1. 115 ff
6 - M.1, 72-73
8 - M. 1 72-73
9 - Abh. A. 2. 242-243

216
Kaki Lima / Toko Bunga
« on: 12 September 2011, 12:18:53 PM »
Ada yang tau lokasi toko Bunga diseputaran jkt barat ?

218
Meditasi / Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi
« on: 09 September 2011, 01:49:53 AM »
[Keuntungan Dari Pengembangan Konsentrasi]

120. Akan tetapi, pertanyaan (viii) APA SAJA KEUNTUNGAN DARI PENGEMBANGAN KONSENTRASI? juga ditanyakan (Bab III, butir 1). Dalam hal ini, keuntungan - keuntungan dari pengembangan konsentrasi, ada lima, yaitu seperti kediam yang bahagia disini dan sekarang, dan sebagainya. Karena pengembangan dari konsentrasi penyerapan memberikan keuntungan berupa kediaman yang bahagia disini dan sekarang bagi para Arahat yang telah menghancurkan kekotoran batinnya, yang mengembangkan konsentrasi, erpikir: 'Kami akan mencapai dan berdiam dalam penyatuan pikiran sepanjang hari'. Karena itu, Sang Buddha berkata, "Tetapi, Cunda, bukan ini yang disebut sebagai penghapusan dalam diri para siswa Sang Buddha; ini disebut kediaman yang bahagia didalam diri para siswa Sang Buddha (M.i,40).

121. Ketika orang biasa dan para siswa suci mengembangkannya, mereka berpikir: ' Sesudah keluar dari sini, kami akan berlatih pandangan-terang dengan kesadaran yang terkonsentrasi', pengembangan dari konsentrasi penyerapan memberikan mereka keuntungan dari pandangan terang, dan begitu pula konsentrasi akses sebagai suatu metode untuk tiba pada kondisi kondisi yang terbuka lebar didalam [keadan-keadaan] yang ramai45. Karena itu Sang Buddha berkata: 'Para bhikkhu, kembangkanlan konsentrasi; seorang bhikkhu yan terkonsentrasi akan mengerti dengan benar' (S.iii, 13).

122. Tetapi ketika mereka telah menghasilkan delapan pencapaian, dan selanjutnya bercita-cita pada jenis -jenis keukuatan batin (Abhinna) yang telah diuraikan dalam cara yang dimulai dengan 'Setelah menjadi satu, ia menjadi banyak' (Bab XII, butir 2), mereka menghasilkannya dengan masuk pada jhana sebagai dasar dari abhinna dan keluar darinya, selanjutnya pengembangan dari konsentrasi-penyerapan memberikan mereka keuntungan dari bermacam-macam abhinna, kapan saja disana ada kesempatan. Karena itu Sang Buddha berkata: 'Ia mencapai kemampuan untuk menjadi seorang saksi, dnegan penembusan melalui abhinna, dari setiap keadaan yang direalisasi dengan abhinna bilamana pikirannya cenderung, kapanapun ada kesempatan' (M.iii, 96; A.i,245)[322]

123. Ketika orang biasa tidak kehilangan jhana mereka, dan mereka menginginkan terlahir kembali dialam brahma, sbb: 'Biarlah kami terlahir kembali dialam brahma', atau meskipun mereka tidak membuat aspirasi, selanjutnya pengembangan konsentrasi - penyerapan memberikan mereka keuntungan dengan peningkatan dari keberadaan yang sekarang, karena hal itu, Sang Buddha berkata: 'Dimanakah mereka muncul kembali sesudah pengambangan jhana pertama yan terbatas? Mereka Muncul kembali di dalam kolompok 'Rombongan Dewa Brahma (Vbh.424), dan sebagainya. Dan bahkan pengembangan dari konsentrasi akses menjamin peningkatan ke kelahiran di alam-alam kebahagiaan pada alam kenafsuan (kama-loka).

124. Tetapi ketika Sang Buddha  / Para Suci yang sudah menghasilkan delapan pencapaian dengan mengembangkan konsentrasi itu berpikir: 'Kami akan memasuki pencapaian dari penghentian, dan dengan tanpa kesadaran selam tujuh hari kami akan tinggal didalam kebahagiaan disini dan sekarang dengan mencapai penghentian yang adalah nibbana', selanjutnya pengembangan dari konsentrasi penyerapan memberikan sebagai penguasaan, berkenaan dengan... enambelas macam perilaku dari pengetahuan, dan sembilan macam perilaku pada konsentrasi, adalah pengetahan tentang pencapaian dan penghentian' (Ps.i,97; lihat Bab XXIII, butir 18 dst).

125. Demikianlah bagaimana keuntungan dari pengembangan konsentrasi adalah rangkap lima sebagai kediaman yang bahagia disni dan sekarang, dan sebagainya.

Jadi orang bijaksana janganlah gagal dalam ketekuanan
Pada pencarian konsentrasi;
Yang membersihkan pengorot dari noda-noda46
Dan membawa pahala dari perhitungan masa lalu.

126. Dan pada titik ini di dalam Jalan Kesucian, yang diajarkan di bawah judul sila, samdhi, panna, dalam kalimat 'Bila seseorangyang bijaksana, kokoh dalam sila...', maka samadhi telah selngkapnya dijelaskan.
Bab kesebelas menyimpulkan 'Pemaparan
tentang Konsentrasi' dalam Jalan kesucian, yang
disusun dengan tujuan untuk menggembirakan orang
orang yang baik



Foot Note:
45: Ini adalah sebuah kiasan pada M.i,170, dan sebagainya; 'Proses dari suatu kehidupan/keberadaan didalam lingkaran kelahiran-kembali, yang mana adalah tempat yang sangat mengekang, yang dipenuhi kekotoran kekotoran nfasu-keinginan, dan sebagainya' (Pm.371).
46: 'Sudana -- membersihkan': tidak ada dalam kamus P.T.S. Lihat judul pada Penjelasan Majjhima Nikaya. Bacaan lainnya disin adalah sodhana.


ref: Visuddhi Magga, jilid 5, hal: 122-124, terbitan: Mutiara Dhamma, Denpasar - Bali

219
Kafe Jongkok / Garuda vs Iran
« on: 02 September 2011, 09:38:50 PM »
Nobar yuks.... SCTV 22.00
pasang taruhan ?

220
SaraniyaDhamma Sutta

Spoiler: ShowHide

Demikianlah telah saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava berdiam di Jetavana, Arama milik hartawan Anathapindika, di dekat kota Savatthi. Saat itulah Sang Bhagava memanggil para bhikkhu, "Wahai para bhikkhu!"

"Baik, Yang Mulia," sahut para bhikkhu kepada Sang Bhagava. Sang Bhagava lalu membabarkan sutta ini.

"Duhai para Bhikkhu, terdapat enam hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk saling ditolong, untuk ketidak-cekcokan, kerukunan dan kesatuan. Apakah Keenam hal itu ?"

"Duhai para  Bhikkhu, di Ajaran ini, seorang Bhikkhu memiliki perbuatan yang disertai dengan cinta-kasih terhadap sesama brahmacari(1), baik didepan ataupun dibelakang mereka. Inilah hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk saling ditolong, untuk ketiada-cekcokan, kerukunan dan kesatuan."

"Satu hal lagi, duhai para Bhikkhu, di Ajaran ini, sorang Bhikkhu memiliki ucapan yang disertai dengan cinta-kasih terhadap sesama brahmacari, baik didepan ataupun dibelakang mereka. Inilah hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk saling ditolong, untuk ketiada-cekcokan, kerukunan dan kesatuan."

"Satu hal lagi, duhai para Bhikkhu, di Ajaran ini, seorang bhikkhu memiliki pikiran yang disertai dengan cinta-kasih terhadap sesama brahmacari, baik didepan ataupun dibelakang mereka. Inilah hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk saling ditolong, untuk ketiada-cekcokan, kerukunan dan kesatuan."
 
"Satu hal lagi, duhai para Bhikkhu, di Ajaran ini, seorang Bhikkhu berbagi catupaccaya yang diterima, sebagai sesuatu yang pantas, yang diperoleh dengan cara yang pantas, meskipun barang dua tiga suap makanan; menggunakannya sebagai milik bersama dengan sesama brahmacari pelaksana sila. Inilah hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk saling ditolong, untuk ketiada-cekcokan, kerukunan dan kesatuan."

"Satu hal lagi , duhai para Bhikkhu, di Ajaran ini, seorang Bhikkhu memiliki kesamaan dalam pelaksanaan sila dengan brahmacari, baik di depan atupun dibelakang mereka; sebagai pelaksana sila yang tidak terputus-putus, yang tidak berlobang, yang tidak belang, yang tidak bernoda disana sini, yang mengatasi, yang dipuji bijaksana, yang tak disertai dengan tanha dan pandangan salah, yang dilaksanakan demi (pengembangan) samadhi. Inilah hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk saling ditolong, untuk ketiada-cekcokan, kerukunan dan kesatuan."

"Satu hal lagi, duhai para Bhikkhu, di Ajaran ini, seseorang bhikkhu memiliki kesamaan dalam pemegangan pandangan benar (sammaditthi) dengan sesama brahmacari, baik di depan atau pun dibelakang mereka; yang luhur, yang menjadi pembimbing, membimbing pelaksana ke akhir dukkha secara benar. Inilah hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk saling ditolong, untuk ketiada-cekcokan, kerukunan dan kesatuan."


"Duhai para Bhikkhu, inilah hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati; menunjang untuk saling ditolong, untuk ketiada-cekcokan, kerukunan dan kesatuan."


Demikian Sang Bhagava bersabda. Para bhikkhu berpuas hati dan bergembira atas sabda Sang Bhagava.





(dicuplik dari Paritta Suci (Buku Biru), Hal 187 terbitan Sangha Theravada Indonesia)
brahmacari: Orang yang bukan perumah tangga, yakni sebagai bhikkhu/bhikkhuni/pertapa siswa Buddha (pelaksana kehidupan luhur) dsb.
Keterangan untuk catupaccaya : 4 kebutuhan pokok (makanan, obat2an, tempat tinggal dan jubah, http://www.sinhaladictionary.org/index.php/print/,19525,18.xhtml)

221
Kesehatan / Tinnitus, hearing problem
« on: 31 August 2011, 03:24:15 PM »
hi all,

kami sdh skian tahun ngalami "T" (skitar 5thn) ditelinga sebelah kiri,
- pertama tama saya dpt "T" pas perjalan dilaut, tp saat itu kami abaikan. Kami berpikir bhw kondisi badan lelah dan capek membuat kondisi "T" datang. Dan berharap setelah kondisi badan normal akan hilang dengan sendiri-nya.
Sering kali "T" datang, tapi akan hilang dg sendirinya setelah beberapa jam.

- setelah ada waktu, coba ke dokter THT indo, hasil dr rekomen koter kluarga, dicek telinganya (di-intip) & dibersihkan dan finally dibilang: "Kamu baru demam" dan diberi obat turun panas. Dokter spesialis $ [at] %& [at] #%

-beberapa waktu berselang, coba periksa lagi ke dokter THT di singp, dicek, di-intip (ga ada kotoran), dilakukan uji frekwensi untuk mengetahui kemampuan pendengaran. Hasil uji frekwensi tsb, si dokter rada kaget krn ada beberapa frekwensi yg seharusnya ga bisa didengar tp bisa didengar dg baik terutama di Frekwensi rendah, lebih condong ke normal.
Kami disana tidak ingin menjalani uji frekwensi tp kami ingin mendapatkan pengobatan dan si dokter mengatakan bahwa masalah ini bukan berada disaluran telinga tapi berada sisi bagian dalam gendang telingan, syaraf dan si dokter angkat tangan. No treatment for this issue.

Sebenarnya "T" ini bukan suatu big problemo dalam kehidupan sehari hari tp dalam suatu keadaan ini sering kali menjadi big problemo
- pada saat mendengarkan telephone, kadang ada yg "miss".
- pada saat mendengarkan percakapan, sering kali ada yang "miss"
- pada saat membaca, suara dengan frekwensi tertentu bisa membuyarkan konsetrasi.

pernah bertemu seorang teman yang menjadi assisten pak Merta (Bali Husada), mengatakan bahwa masalah "T" berkaitan dengan ginjal,
weksss.... tambah parah aja conclusion-nya.


untuk saat ini solusi yang paling mujarab, tinggal ditempat yang jauh dr kebisingan.
Dari RR, apakah ada yang bisa share tentang ini, atau ada info bgmn menyembukannya ?

222
diterjemahkan dlm bhs indonesia: http://www.dhammaweb.net/videodb/author.php?author=Agganna,




Pengisi waktu diliburan panjang ;D

223
very easy english to listen
1.


2.




till 6





_/|\_

224
Meditasi / Meditation at Pa-Auk Tawya Meditation Centre
« on: 26 August 2011, 11:43:55 PM »
Meditasi di Pusat Meditasi Hutan Pa-Auk


- Sebuah percakapan dengan Yang Mulia Pa-Auk Twaya Sayadaw, kepala vihara dan guru dari pusat meditasi hutan Pa-Auk
by Jeffrey Po of "For You" Magazine


JPo: Selamat pagi, Sayadaw dan selamat datang di Singapura. Dapatkan Sayadaw menceritakan kepada pembaca tentang pusat meditasi Sayadaw di Myanmar ?

Sayadaw: Pusat meditasi Pa-Auk terdiri dari 3 vihara, dekat desa Pa-Auk, diluar kota Mawlamyine (baca: Moulmein), ibu kota dari propinsi Mon, sebelah barat daya kota Yangon. Saya kepala vihara ketiga sejak Pusat Meditasi Hutan Pa Auk berdiri sejak 100 tahun yang lalu. Tempatnya mencakupi sekitar 400-500 acres dan ada sekitar 300 kuti, 3 asrama, 5 aula meditasi, sebuah aula pindapatta, ruang makan, klinik kesehatan, perpustakaan dan lain lain. Ada sekitar 800 yogi. Selama musim liburan sekolah atau festival, populasinya meningkat mencapai 1500 yogi. Kebanyakan yogi berasal dari bhikkhu lokal, dengan sejumlah sayalay dan umat awam wanita. Ada sekitar 150 yogi yang berasal dari luar negeri, kebanyakan dari mereka telah ditahbiskan di Pa Auk Tawya. Sebagain besar dari mereka berasal dari Asia Tenggara, Asia Timur dan beberapa dari barat. Ada juga sejumlah biksu dan biksuni Mahayana.



Jpo: Apa yang Sayadaw ajarkan di pusat meditasi ?

Sayadaw: Kami mengajarkan menurut teks Pali dan tujuan dari pengajaran adalah untuk para yogi mencapai Nibbāna. Hal itu memerlukan pengetahuan secara penuh dan langsung terhadap susunan mentalitas (batin) dan materialitas, (nāma-rūpa), yang paling hakiki, yang disebut meditasi vipassanā. Untuk mencapai pengetahuan secara sempurna seseorang perlu mengermbangkan  konsetrasi yang mendalam (samādhi), yang disebut dengan meditasi samatha. Untuk mengembangkan samatha, pertama kali seseorang memerlukan latihan kemoralan (sīla).
Pada  pusat meditasi kami, pertama kali seseorang mengambil sembilan sīla untuk umat awam, sepuluh sīla untuk samanera atau sayalay atau aturan Pātimokkha untuk para bhikkhu yang telah ditahbiskan. Setelah melatih kemoralan secara baik, seseorang kemudian berlatih meditasi samatha. Jika seseorang berhasil, orang tersebut akan mencapai apa yang telah Sang Buddha sebut dengan cahaya kebijaksanaan (paññ-āloka). Dengan pengembangan dan latihan lebih jauh, seseorang mencapai jhānas, dan kemudian setelah itu cahaya kebijaksanaan akan sangat kuat, sangat terang. Kemudian seseorang menggunakan cahaya kebijaksanaan-nya untuk melanjutkan latihannya ke meditasi vipassanā.



JPo: Berkenankah Sayadaw menjelaskan lebih jauh tentang cahaya kebijaksanaan ?

Sayadaw: Cahaya kebijaksanaan adalah sebuah kemanunggalan pikiran secara alami yang terjadi secara mendalam (citt-ek-aggatā). Adalah perlu untuk mengembangkan cahaya kebijaksanaan ini, agar seseorang dapat menembusi realita yang paling hakiki. Kecuali seseorang menembusi realitas hakiki, dia tidak dapat berlatih meditasi vipassanā. Dengan cahaya kebijaksanaan, seseorang pada meditasi empat unsur akan dapat melihat bahwa tubuh seseorang dan materialitas yang tersusun oleh partikel sub atomic, yang timbul dan tenggelam dengan kecepatan yang luar biasa. Mereka disebut dengan rūpa-kalāpa. Mereka tidak dapat terlihat kecuali seseorang mengembangkan cahaya kebijaksanaan - itu adalah tidak mungkin.

Tetapi mereka bukanlah materi yang paling hakiki. Yogi perlu untuk menembusi rūpa-kalāpa untuk melihat masing masing tipe dari materialitas dari masing masing rūpa-kalāpas. Merekalah yang membentuk rūpa-kalāpa, dan merekalah materialitas yang paling hakiki. Kemudian yogi perlu untuk menganalisa berbagai macam dari tipe materialitas ini, untuk mengetahui secara penuh dengan pengetahuan secara langsung, dan untuk melihat bahwa setiap jenis materialitas adalah tanpa substansi permanen (anatta).

Kemudian yogi perlu mengikuti cara yang sama untuk sepenuhnya mengetahui dengan pengetahuan langsung terntang berbagai macam jenis mentalitas (batin) yang paling hakiki, dan untuk melihat batin adalah juga tanpa substansi yang permanen. Yogi kemudian perlu untuk mengikuti proses ini dengan perhatian terhadap bentuk materialitas dan mentalitas (batin) pada masa lalu, masa depan, secara internal (didalam), secara eksternal (diluar) dan lain sebagainya. Hanya jika yogi dapat sepenuhnya memahami dengan pengetahuannya bahwa dunia dan diri seesorang terbentuk bukan dari apapun tetapi hanyalah mentalitas (batin) dan materialitas (nāma-rūpa), tanpa substansi yang permanen. Ini adalah vipassanā yang diajarkan oleh Sang Buddha. Tetapi banyak yang tidak menerima pengajaran kami. Banyak orang dari asia dan barat mengeluh dan berkata bahwa rūpa-kalāpa tidak disebutkan di dalam sutta sutta. Ini adalah benar. Didalam sutta, Sang Buddha tidak memberikan latihan secara detail, hanya petunjuk umum.

Tetapi jika seseorang mengetahui arti praktis dari sutta, seseorang akan memahami bahwa didalam 'Mahā-Rāhul-Ovāda' sutta, Sang Buddha memberitahukan anaknya untuk menganalisa elemen angkasa. Anaknya sedang mengacu pada latihan menganalisa rūpa-kalāpa.




bersambung ....

225
Humor / Gejala Flu ...
« on: 26 August 2011, 02:28:17 PM »
Mulai besok Tgl 27 Aug - 05 Sept 2011 akan ada virus penyakit baru yg sasaran nya tidak lain adalah:
IRT - Ibu Rumah Tangga
Gejalanya  adalah SBB: 

1. Cepat EMosi
2. Ngorok selagi tidur lelap
3. Kadang2 lupa mandi
4. Bawa sapu kemana2 dlm rumah
5. Kain lap selalu di pundak
6. Ringan tangan
7. Muka cemberutan
8. Ga ada dandanan
9. Pastinya kemana2 pake daster
10. Liat suami baca koran marah


Waspadalah!!!!!
Nama penyakit itu adalah: FLU BABU.....

Pages: 1 ... 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19