//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab  (Read 13695 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
[ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« on: 06 October 2008, 11:52:16 PM »
 _/\_
bagaimana membedakan antara kemelekatan dan tanggung jawab?
dalam konteks, melepas dan tanggung jawab
mis: seseorang ingin meninggalkan keduniawian, namun ia mempunyai seorang istri dan seorang anak.
Mohon sumbangsihnya..
thx b4
Samma Vayama

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #1 on: 06 October 2008, 11:55:20 PM »
selesaikan dulu tanggung jawabnya, kalau kebutuhan anak dan istri sudah terjamin dan anak istri sudah memberikan persetujuan baru silahkan pergi

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #2 on: 07 October 2008, 03:48:39 PM »
_/\_
bagaimana membedakan antara kemelekatan dan tanggung jawab?
dalam konteks, melepas dan tanggung jawab
mis: seseorang ingin meninggalkan keduniawian, namun ia mempunyai seorang istri dan seorang anak.
Mohon sumbangsihnya..
thx b4

kalo saya boleh usul:
1. coba orang tersebut sering2 ikut pabbaja deh......
2. coba juga untuk mencoba mulai mempraktekkan vinaya2 kebhikkhuan dalam hidup sehari2

hal ini untuk menghindari "gejolak" sementara dimana "meninggalkan kemelekatan", sebenarnya adalah kemelekatan baru pada kehidupan yang "kelihatannya lebih enak"
Dapat terlihat dari banyaknya bhikkhu2 yang hanya bertahan 1 - 2 tahun saja


Selagi melakukan cara hidup ini dalam waktu yang cukup lama, juga gunakan untuk berbincang2 dengan istri, anak dan orang tua mengenai kemungkinan untuk hidup sebagai bhikkhu

Dengan melakukan ini, diharapkan dapat menempuh hidup suci dengan tidak terbebani apapun

semoga bisa bermanfaat  _/\_

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #3 on: 07 October 2008, 05:00:23 PM »
selesaikan dulu tanggung jawabnya, kalau kebutuhan anak dan istri sudah terjamin dan anak istri sudah memberikan persetujuan baru silahkan pergi
apakah sang gotama, telah menyelesaikan tangungg jawabnya?
apakah istrinya menyetujiunya? setahu saya beliau bukannya kabur...

n jika harus menyelesaikan tanggung jawab, lama dong
Samma Vayama

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #4 on: 07 October 2008, 05:01:49 PM »
_/\_
bagaimana membedakan antara kemelekatan dan tanggung jawab?
dalam konteks, melepas dan tanggung jawab
mis: seseorang ingin meninggalkan keduniawian, namun ia mempunyai seorang istri dan seorang anak.
Mohon sumbangsihnya..
thx b4

kalo saya boleh usul:
1. coba orang tersebut sering2 ikut pabbaja deh......
2. coba juga untuk mencoba mulai mempraktekkan vinaya2 kebhikkhuan dalam hidup sehari2

hal ini untuk menghindari "gejolak" sementara dimana "meninggalkan kemelekatan", sebenarnya adalah kemelekatan baru pada kehidupan yang "kelihatannya lebih enak"
Dapat terlihat dari banyaknya bhikkhu2 yang hanya bertahan 1 - 2 tahun saja


Selagi melakukan cara hidup ini dalam waktu yang cukup lama, juga gunakan untuk berbincang2 dengan istri, anak dan orang tua mengenai kemungkinan untuk hidup sebagai bhikkhu

Dengan melakukan ini, diharapkan dapat menempuh hidup suci dengan tidak terbebani apapun

semoga bisa bermanfaat  _/\_
mantaf neh bro jawabnye..
but, jika memang tekad nya sudah bulat, dan ia, tidak terikat pada perihal kebiara-an. namun ia menjadi seorang petapa yg tidak terikat tradisi.
bagaimana ia harus bertindak?
Samma Vayama

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #5 on: 07 October 2008, 05:22:44 PM »
dear andry,

mungkin kisah andai2nya bisa lebih diperjelas rule dan batasannya??

misal dia mo jadi apa, dan apa aja gitu??? biar andai2nya ga makin melebar kemana2......  ;D

soalnya kalo andai ini dan itu melulu, saya rasa ga akan beres2  _/\_

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #6 on: 07 October 2008, 05:34:12 PM »
Gini loh bro,
saya pikir, bagaimana bagi seseorang yang telah terikat oleh "keluarga"
jika kehidupan berkeluarga adalah kita sendiri yg memutuskan.
namun bagaimana dengan kelahiran didalam keluarga? siapa yg mau? tak ada kan...
nah, kemarin terlintas ,
lalu bagaimana dengan seseorang yg ingin melepas keduniawian?
namun masih ada katakanlah tanggungan, entah itu ortu/adik/kakak/istri/anak/dll
nah kapan? saat yg tepat untuk ,melepas?
jika harus menunggu tanggungan ini beres, keburu hilang dong kesempatan itu!
Samma Vayama

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #7 on: 07 October 2008, 05:49:26 PM »
selesaikan dulu tanggung jawabnya, kalau kebutuhan anak dan istri sudah terjamin dan anak istri sudah memberikan persetujuan baru silahkan pergi
apakah sang gotama, telah menyelesaikan tangungg jawabnya?
apakah istrinya menyetujiunya? setahu saya beliau bukannya kabur...

n jika harus menyelesaikan tanggung jawab, lama dong
Siddhattha dan Yasodhara bukan hanya dalam kehidupan terakhir ini saja bersuami istri,
Bahkan pada masa Buddha Dipankara, Sumitta (kelak menjadi Yasodhara) berkata kepada Bodhisatta Sumedha: "Biarlah aku selalu mendampingimu dalam berbagai kehidupanmu dalam  Samsara hingga Engkau mencapai Kebuddhaan."

Jadi kepergian Gotama meninggalkan keduniawian sama sekali bukan kabur sperti yang dituduhkan oleh Sdr. Andry. bahkan boleh dibilang Yasodhara memang mendukung kepergian Siddhattha.


Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #8 on: 07 October 2008, 06:00:57 PM »
Siddhattha dan Yasodhara bukan hanya dalam kehidupan terakhir ini saja bersuami istri,
Bahkan pada masa Buddha Dipankara, Sumitta (kelak menjadi Yasodhara) berkata kepada Bodhisatta Sumedha: "Biarlah aku selalu mendampingimu dalam berbagai kehidupanmu dalam  Samsara hingga Engkau mencapai Kebuddhaan."

Jadi kepergian Gotama meninggalkan keduniawian sama sekali bukan kabur sperti yang dituduhkan oleh Sdr. Andry. bahkan boleh dibilang Yasodhara memang mendukung kepergian Siddhattha.
Ooh begitu toh..
thx bro indra...
Samma Vayama

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #9 on: 07 October 2008, 06:04:37 PM »
Tanggung jawab itu sendiri merupakan kemelekatan...
Dimana letak tanggung jawab seorang pangeran dari suku sakya yang meninggalkan kerajaan...

Bukankah suku sakya menjadi kehilangan seorang penerus kerajaan?
Saya kira ini tidak akan pernah habis...

Inilah dilema samsara...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #10 on: 08 October 2008, 11:01:52 AM »
Gini loh bro,
saya pikir, bagaimana bagi seseorang yang telah terikat oleh "keluarga"
jika kehidupan berkeluarga adalah kita sendiri yg memutuskan.
namun bagaimana dengan kelahiran didalam keluarga? siapa yg mau? tak ada kan...
nah, kemarin terlintas ,
lalu bagaimana dengan seseorang yg ingin melepas keduniawian?
namun masih ada katakanlah tanggungan, entah itu ortu/adik/kakak/istri/anak/dll
nah kapan? saat yg tepat untuk ,melepas?
jika harus menunggu tanggungan ini beres, keburu hilang dong kesempatan itu!

dear bro andry

Ada cerita mengenai kakak dan adik yang akan berdana kepada seorang buddha.
Dana itupun jumlahnya sama besar, dimana yang membedakan hanyalah citta/pikiran mereka saat berdana saja
Si Adik berdana sambil berpikir "semoga dengan dana ini, akan membuat saya merealisasi nibbana"
sementara si Kakak berpikir "Semoga dengan dana ini, akan membuat saya merealisasi nibbana. Tapi kalau belum nibbana, alam surga juga boleh lah"

Perbedaan pikiran ini saja, membuat si Adik lebih cepat mencapai nibbana sementara si Kakak baru mencapai setelah kehidupan beberapa Buddha (dapat dibayangkan berapa lamanya), dengan tentunya juga singgah di alam surga

moral cerita adalah "tetapkan satu tujuan", ga usah melenceng kiri dan kanan.
Sama seperti bertekad mencapai nibbana, ga perlu berniat ke alam surga.
Sudah pasti jika melakukan cara2 yang sesuai dengan jalan menuju nibbana, PASTI akan singgah ke alam surga

Jadi kalau sudah menetapkan tujuan untuk hidup suci, lakukan cara-cara untuk mencapainya misalnya dengan menjaga sila, banyak melakukan bhavana, menjaga perbuatan,ucapan dan pikiran, dan lain sebagainya

Jangan takut, Kesempatan akan selalu ada, selama dia konsisten dengan tujuan yang ingin dicapainya

Mengenai menikah : saya ingin sharing karena saya baru menikah  :P
sebelum menikah, banyak rekan buddhis yang sudah menikah, bilang bahwa mereka merasa pernikahan menjadi "beban"
sementara bagi saya, setelah menikah, saya bisa lebih banyak diskusi dengan istri saya mengenai abhidhamma (citta, cetasika, dsbnya), walau juga banyak akusala timbul karena pola pikir 2 orang yang berbeda.
Sejujurnya dengan semakin banyaknya diskusi, membuat keyakinan/saddha, juga pengetahuan dhamma kami menjadi bertambah karena kami selalu saling mengingatkan jika ada yang melakukan akusala (semoga bisa menjadi seperti Sumitta dan Sumedha ;) )


Semoga bisa bermanfaat yah  _/\_

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #11 on: 08 October 2008, 12:35:18 PM »
hidup adalah pilihan.

menjadi petapa / perumah tangga juga adalah pilihan.

jika menjadi petapa dan harus meninggalkan keluarga ini adalah pilihan

keluarga masih bergantung pada kita sehingga kita membatalkan niat untuk menjadi petapa, ini juga pilihan.

bagaimana seharusnya?

yg seharusnya dilakukan adalah mengambil keputusan yg terbaik, yang tidak menimbulkan penyesalan mendalam, yang tidak menimbulkan kepedihan. Pilihan harus dilakukan dengan hati yg mantap. Menjadi petapa atau perumah tangga.

Saran Bro Markos bagus juga, cobalah kehidupan membiara beberapa bulan dulu... karena biasanya banyak yg salah menilai 'keinginan'nya. Perasaan2 merindukan kehidupan biara sebenarnya bisa saja adalah rasa jenuh yg timbul karena keruwetan kehidupan duniawi, dan biasanya perasaan ini hanya sementara.... jika memutuskan kehidupan membiara, biasanya akan bosan lagi dan ingin lagi kehidupan duniawi.....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #12 on: 08 October 2008, 02:34:24 PM »
Tanggung jawab itu sendiri merupakan kemelekatan...
Dimana letak tanggung jawab seorang pangeran dari suku sakya yang meninggalkan kerajaan...

Bukankah suku sakya menjadi kehilangan seorang penerus kerajaan?
Saya kira ini tidak akan pernah habis...

Inilah dilema samsara...

setuju...
tanggung jawab itu sendiri adalah suatu kemelekatan...
ketika berbuat seseutu utk memenuhi tanggung jawab, tidak ada (metta) yg tulus di sana...
pemenuhan tanggung jawab itu dilakukan agar diri ini dipandang sbg seseorang yg "bertanggung jawab"
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #13 on: 08 October 2008, 04:50:53 PM »
nga selalu sih pemenuhan tanggung jawab itu supaya dipandang sebgai orang yg bertanggung jawab. Bisa juga karena kemelekatan tidak ingin si objek menderita, dst. misalnya tidak ingin anak/istri yg ditinggal itu menderita atau tidak bahagia dst. itu metta kan? tapi itu kemelekatan.
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab
« Reply #14 on: 08 October 2008, 05:20:31 PM »
nga selalu sih pemenuhan tanggung jawab itu supaya dipandang sebgai orang yg bertanggung jawab. Bisa juga karena kemelekatan tidak ingin si objek menderita, dst. misalnya tidak ingin anak/istri yg ditinggal itu menderita atau tidak bahagia dst. itu metta kan? tapi itu kemelekatan.
betul juga...
bisa jg karena takut 'yg ditinggalkan' menderita
entah layak disebut metta atau enggak, gak tau :P
sebab kalau metta yg demikian, berpotensi utk menghasilkan dosa... (jgn2 ini akarnya dosa... :)) )
mis: anak kita (metta-in) dicubit ;D

yup... itu kemelekatan jg...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

 

anything