//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sebuah ide liar...  (Read 24968 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Sebuah ide liar...
« on: 30 June 2008, 02:26:59 PM »
Berangkat dari konsep (secara umum) bahwa--Pikiran manusia dibentuk secara dini.
Dan terutama pada masa anak-anak...

Pada usia 0 - 6 tahun, anak benar2 seperti 'sponge' yang menyerap apapun yang diberikan.
(Bagi yg py anak usia 0-6 dan ingin anaknya mo maem banyak, mo maem sayur dll, sy ada sebuah tips sederhana yg 90% berhasil, silahkan kontak sy, akan sy share secara personal  :) )

Pada usia dibawah 15 tahun, Reticular Activating System (RAS) yang berfungsi sebagai filter juga masih blm berfungsi optimal.

Karena itu sekarang banyak sekali pola pendidikan yang dimulai sejak dini.
Di agama tetangga, dogma seringkali ditanamkan dengan cara yg sama.
Hasilnya ketika udah 'gede' jadilah orang-orang dogmatis penuh yg sering kita jumpai.

Beberapa bulan yg lalu,
Sy pernah terlibat dengan berbagai guru sekolah minggu buddhis di daerah sy,
Untuk menyusun kurikulum untuk sekolah minggu buddhis.

Muncul sebuah wacana yang 'liar'....,
Bagaimana kalo 'mind setting' sejak dini juga ditanamkan di pola pendidikan buddhisme,
at least untuk menanamkan saddha, bukannya dogma

Kita bermimpi bagaimana kalo adik2 kita di sekolah minggu,
jadi demen banget bermeditasi...., seasyik kalo mereka maen PS  ;D
jadi bangga banget menyandang predikat buddhist dari dini,
jadi berpola pikir 'anatta' sejak masih SD  :whistle:
jadi punya saddha yang kuat pada Triratna,
jadi berpikir yang berpusat pada diri sendiri,
jadi ga terkontaminasi ama 'tuhan' sejak masih kecil...

Mind setting dilakukan dengan meluangkan waktu untuk 'terapi' setelah sekolah minggu
Pasti akan terserap dengan luar biasa oleh mereka

Tapi tuh mah masih mimpi...,
kita disini juga masih pro-kontra  ^-^

Bagaimana menurut anda semua?

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #1 on: 30 June 2008, 02:46:30 PM »
[at]atas...
Menurut saya itu tidak perlu...
Jangan2 yang ditanamkan malah jadi "gila"...:)
Dhamma Bhagava begitu dalam dan mudah disimpangkan oleh pihak manapun...
Menurut saya biarkan dia mengalir sebagaimana adanya...
Tidak ada yang perlu dibanggakan dalam Buddhisme....
"Banyak manusia yang matanya tertutup oleh debu,dan ada sedikit manusia yang matanya ditutupi oleh debu"

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #2 on: 30 June 2008, 08:07:58 PM »
Kalo menurut saya mah diajarin sila dulu deh sebaik2nya...
Klo masih anak2 dikasih anatta bisa mabok... aye aja dikasih anatta masih mabok2 :))

Offline sarita

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 2
  • Gender: Female
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #3 on: 30 June 2008, 08:22:14 PM »
kalau masih anak-anak jangan diajarin yang susah-susah kayak pengertian bahasa pali atau apa...
yang penting mengerti inti dari ajaran buddha...

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #4 on: 30 June 2008, 11:53:22 PM »
Yup saya setuju dgn diajarkan sila dahulu..
kejujuran yang terpenting >>> sapa yg jujur dapat hadiah getu..(karena tidak melanggar ke 5 sila selama 1 minggu).
atau diajarkan satipathana (lucu kan) semua anak2 sekolah minggu berteriak
angkat..angkat...angkat... rapat..rapat... bungkuk..bungkuk... tunduk..tunduk... sentuh..sentuh..dingin..dingin..angkat..angkat... (ber Anjali) ;D
Samma Vayama

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #5 on: 30 June 2008, 11:58:52 PM »
Jangan, jangan diiming2i apa2, karena yang ada mereka nanti berbuat baik demi sesuatu, dan dimana ssuatu itu uda gak ada, mereka gak mau baik lagi.

Kita ajarkan cinta kasih, yang mengajarkan bahwa sudah sepatutnya kita mengasihi semua makhluk.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #6 on: 01 July 2008, 12:08:55 AM »
Jangan, jangan diiming2i apa2, karena yang ada mereka nanti berbuat baik demi sesuatu, dan dimana ssuatu itu uda gak ada, mereka gak mau baik lagi.
Pada awal mulanya di kasih iming-iming ,namun dgn berjalannya waktu >> diharapkan terciptanya kesadaran..dan nantinya akan jalan dgn sendirinya...
sebab targetnya kan anak kecil ...
Samma Vayama

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #7 on: 01 July 2008, 08:16:02 AM »
Jangan, jangan diiming2i apa2, karena yang ada mereka nanti berbuat baik demi sesuatu, dan dimana ssuatu itu uda gak ada, mereka gak mau baik lagi.
Pada awal mulanya di kasih iming-iming ,namun dgn berjalannya waktu >> diharapkan terciptanya kesadaran..dan nantinya akan jalan dgn sendirinya...
sebab targetnya kan anak kecil ...

S E T U J U

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #8 on: 02 July 2008, 02:20:47 AM »
[at]atas...
Menurut saya itu tidak perlu...
Jangan2 yang ditanamkan malah jadi "gila"...:)
Dhamma Bhagava begitu dalam dan mudah disimpangkan oleh pihak manapun...
Menurut saya biarkan dia mengalir sebagaimana adanya...
Tidak ada yang perlu dibanggakan dalam Buddhisme....
"Banyak manusia yang matanya tertutup oleh debu,dan ada sedikit manusia yang matanya ditutupi oleh debu"

Salam,
Riky

iya, Dhamma itu dalam... anak-anak rada sulit terima karena mereka selalu mengeluhkan susah...

gw ambil contoh gw deh...

Dari masuk sekolah sampai tamat kuliah gw disodorin agama tetangga... malah gw sempat aktif di agama tetangga sampai umur 22 tahun... (telat banget jodoh gw dengan Dhamma) setelah kenal Dhamma gw otodidak sendiri tentang Dhamma sampai sekarang.

malahan teman gw yang dari masuk sekolah sampai tamat kuliah belajar banyak Dhamma (begitu berjodoh dengan Dhamma) dengan alasan susah di main pindah aja ke agama gw dulu... ada juga teman gw yang punya basic begini dengan alasan di terima di vihara tertentu main masuk aja ke maitreya...  #:-S #:-S #:-S #:-S

Dulu ada teman gw co pdkt ama gw awalnya Buddhis. dia bilang sama gw... " aku mau masuk agama K aja deh..."
Gw tanya : napa lu mau masuk K, agama B kan bagus ?
Co jawabnya : Agama K lebih gampang... gak kayak B.

saat itu juga IL Feel gw sama co malas begini... 
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #9 on: 02 July 2008, 05:55:56 AM »
kalo aye pikir sih, yg penting menanamkan pola berpikir kritis dan rasa bertanggung jawab. Yang lebih penting sih orang tua yg memberikan contoh dalam kehidupannya.

Dengan berpikir kritis, dogmatisasi bisa lebih terbendung ^-^
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #10 on: 02 July 2008, 08:35:37 AM »
hehehe... cocok, suhu ^:)^
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #11 on: 02 July 2008, 03:00:06 PM »
Anak kecil yang terlahir di keluarga biasa,
akan menggangap ular sebagai binatang yang berbahaya

Anak seorang pawang ular,
akan menganggap ular sebagai binatang yang lucu

Pola pikir anak bagaimanapun jg ikut dibentuk oleh lingkungan terkecilnya,
yaitu keluarganya....

Sebagai orang tua,
kita pasti py tanggung jawab secara moral untuk pembentukan pola pikir dari anak2 kita.

Memang setiap orang bertanggung-jawab dan memiliki karmannya masing2
But, kalo kita ingin anak kita,
karma baiknya mendapatkan ladang yg subur
agar dapat kenal dan belajar buddha dhamma,
kita juga mesti ikut mengondisikan ladangnya agar subur... :)

Bener ga ya? ^-^

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #12 on: 02 July 2008, 03:03:33 PM »
kalo aye pikir sih, yg penting menanamkan pola berpikir kritis dan rasa bertanggung jawab. Yang lebih penting sih orang tua yg memberikan contoh dalam kehidupannya.

Dengan berpikir kritis, dogmatisasi bisa lebih terbendung ^-^

Setuju...
Memberikan contoh artinya sejak dini kita harus 'berani' mengenal pola pikir dan cara bertindak ala dhamma ke anak kita....
Banyak lho orang tua buddhis (generasi muda) yang tau banget ttg konsep dhamma tapi masih memberikan contoh pada anaknya yg masih kecil untuk berdoa pada tuhan diatas sana ..... :)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #13 on: 02 July 2008, 03:07:14 PM »
Anak kecil yang terlahir di keluarga biasa,
akan menggangap ular sebagai binatang yang berbahaya

Anak seorang pawang ular,
akan menganggap ular sebagai binatang yang lucu

Pola pikir anak bagaimanapun jg ikut dibentuk oleh lingkungan terkecilnya,
yaitu keluarganya....

Sebagai orang tua,
kita pasti py tanggung jawab secara moral untuk pembentukan pola pikir dari anak2 kita.

Memang setiap orang bertanggung-jawab dan memiliki karmannya masing2
But, kalo kita ingin anak kita,
karma baiknya mendapatkan ladang yg subur
agar dapat kenal dan belajar buddha dhamma,
kita juga mesti ikut mengondisikan ladangnya agar subur... :)

Bener ga ya? ^-^

Benar Bro... :jempol: ... aye setuju... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #14 on: 02 July 2008, 03:24:51 PM »
aye kalo denger anak aye nyanyi "pelangi2x... ciptaan tuhan..." aye selalu protes... :))

anak aye tanya, tuhan itu apa... aye jawab.... penjelasan atas sesuatu yg belum dimengerti manusia >:D
There is no place like 127.0.0.1

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #15 on: 02 July 2008, 04:46:42 PM »
aye kalo denger anak aye nyanyi "pelangi2x... ciptaan tuhan..." aye selalu protes... :))

anak aye tanya, tuhan itu apa... aye jawab.... penjelasan atas sesuatu yg belum dimengerti manusia >:D

berat punya bapak begini...  #:-S #:-S #:-S
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #16 on: 02 July 2008, 06:13:39 PM »
^ bapak yang menjaga anaknya dari kebohongan publik yang dibenarkan...
Masa pelangi ciptaan Tuhan?
Masih banyak lo pembodohan2 terhadap anak kecil dari lagu2 anak2...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #17 on: 07 July 2008, 12:15:26 PM »
Kalo begitu...,
Kalo anda punya anak ato (misal) anda punya anak,
Apa yang ingin anda berikan kepada anak2 kita...
agar ladangnya subur...
sehingga dapat mengenal buddha dhamma
dengan lewat praktek dan contoh yang nyata?

Mengingat pas dia sekolah ntar ...
pasti sesuatu yang bukan paradigma buddhisme yang akan dicekokkan selama 12-15 tahun dia bersekolah nanti?  :whistle:

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #18 on: 08 July 2008, 10:00:27 AM »
Berandai2 dikit ah..
~Kalao sekolah, lebih suka kalo anak masuk sekolah umum,tap ada kelas khusus pelajaran agama masing2.Jadi kalo bisa, dari kecil sudah bisa belajar saling menghargai kepercayaan laen.
~Ajak bergabung dalam komunitas-komunitas berbasis sosial dan budaya, cth maen bersama tmn2 vihara, organisasi pemuda.-->sosialisasi adalah wajib, ntar anak kuper lg... ::)
~Ajarkan meditasi bersama.-->meditasi itu seperti sex education, harus diajarkan sejak dini.. ^-^
~Biasakan berpikir kritis.-->kalo anak salah, tanya kenapa?tunjukkan akibat.Jgn cma asal hukum.

Yah, tulisan2 di atas masih sebatas teori sih...Masih lama bgt tuh baru isa praktek.
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #19 on: 08 July 2008, 10:25:57 AM »
kalo aye pikir sih, yg penting menanamkan pola berpikir kritis dan rasa bertanggung jawab. Yang lebih penting sih orang tua yg memberikan contoh dalam kehidupannya.

Dengan berpikir kritis, dogmatisasi bisa lebih terbendung ^-^

Setuju...
Memberikan contoh artinya sejak dini kita harus 'berani' mengenal pola pikir dan cara bertindak ala dhamma ke anak kita....
Banyak lho orang tua buddhis (generasi muda) yang tau banget ttg konsep dhamma tapi masih memberikan contoh pada anaknya yg masih kecil untuk berdoa pada tuhan diatas sana ..... :)

Omong2 soal Tuhan YME....Kemarin sy beres2 buku sekolah anak sy dan sy liat n baca2 buku agama buddha kelas 2 SD (yg Di susun Dep Agama RI~Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha~Jakarta 2003), di tengah2 buku ada 1 bab yg bertulisan Tuhan Yang Maha Esa. Cuplikannya sbb :
Saddha terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Saddha (bhs Pali) atau sradha (bhs sansekerta) berarti kenyakinan, kepercayaan. Setiap umat beragama memiliki saddha atau kenyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Umat Buddha yakin adanya Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan YME di sebut Sanghyang Adi Buddha. Kita umat Buddha memuji Tuhan YME dengan memanjatkan paritta Vandana.
Marilah kita memuji kepada Tuhan YME, dengan memanjatkan paritta vandana.
VANDANA
Namo Sanghyang Adi Buddhaya 3x
Artinya : Terpujilah Tuhan YME

Di samping Sanghyang Adi Buddha, ada pula yang menyebut Tuhan YME dengan sebutan Parama Buddha, Yang Esa. Meskipun kita menyebut Tuhan YME dengan sebutan yg berbeda-beda, namun Tuhan adalah satu.

Hakekat Tuhan YME
Hakekat Tuhan YME sebagai sesuatu yang tidak diciptakan, yang tidak dilahirkan, yang mutlak dan yang kekal abadi. Jadi tidak ada yang menciptakan Tuhan. tidak ada yang melahirkan Tuhan. Kalau ada tuhan yang di ciptakan, yang dilahirkan, maka Tuhan itu tidak kekal, ia akan bisa mati seperti kita.
Tuhan tidak dilahirkan, karena itu Tuhan itu tidak mengenal sakit, umur tua dan mati. Tuhan itu kalau dilahirkan, maka ia akan mengenal sakit umur tua dan mati. Sang Buddha bukan Tuhan karena Sang Buddha di lahirkan sebagai manusia, yang mengenal sakit, umur tua dan mati.

*****
Weleh...weleh.....

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #20 on: 08 July 2008, 11:08:31 AM »
 [at]  atas,

Bukannya "Namo Sanghyang Adi Buddhaya 3x" ini masih kontroversi dan hanya dipakai oleh buddhayana..sedangkan theravada tidak menggunakan kata2x tsb. Dan hal ini sudah dibahas panjang lebar di thread yang lain...

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #21 on: 08 July 2008, 11:14:26 AM »
Di sekolah Bhinneka Tunggal Ika (jembatan 5).... kalo yang agama Buddha itu adalah theravada kan? cmiiw...

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #22 on: 08 July 2008, 02:48:20 PM »
well, bukan alirannya sih, tapi majelisnya.

kalau di MBI, theravadanya ada namo sanghyang adi buddhaya
There is no place like 127.0.0.1

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #23 on: 08 July 2008, 04:04:29 PM »
Masa bodoh-lah dengan segala macam kontroversi istilah antar majelis dan aliran2 ...  ???

Yang penting bagaimana supaya konsep dan pola pikir yg ga sesuai dengan buddhisme itu ga dijejalkan ke pikiran anak2 kita...

Yang lebih penting lagi, bagaimana cara paling effektif untuk menanamkan paradigma buddhisme sejak awal ke anak2 kita....

Kayaknya itu tanggung-jawab kita semua sebagai orang tua buddhis  :)

Offline guanih

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 2
  • There's no way to peace, peace is the way
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #24 on: 08 July 2008, 04:19:01 PM »
Jadi ingat ceramah ajahn bramn (the right to believe), menurut dia ada 2 hal yang penting untuk ditanamkan pada anak:
1. Selalu bertanya (kritis).
Bertanya, bertanya dan bertanya..
Ketika anak bertanya jangan pernah dijawab 'tidak, tinggal percaya saja'.
2. Jujur.
Bukan hanya jujur dalam ucapan tetapi jujur mengenai pikiran, sehingga tidak menerima apa yang tidak masuk akal.
Terus bertanya hingga secara jujur pada diri sendiri bahwa ini sesuai dengan pengalamanku, ini masuk akal.

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #25 on: 09 July 2008, 02:00:01 PM »
Jadi ingat ceramah ajahn bramn (the right to believe), menurut dia ada 2 hal yang penting untuk ditanamkan pada anak:
1. Selalu bertanya (kritis).
Bertanya, bertanya dan bertanya..
Ketika anak bertanya jangan pernah dijawab 'tidak, tinggal percaya saja'.
2. Jujur.
Bukan hanya jujur dalam ucapan tetapi jujur mengenai pikiran, sehingga tidak menerima apa yang tidak masuk akal.
Terus bertanya hingga secara jujur pada diri sendiri bahwa ini sesuai dengan pengalamanku, ini masuk akal.
Make a sense bro.... :)

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #26 on: 21 July 2008, 10:30:39 AM »
Back again...,
Baru kemarin sy tiba dari satu tempat latihan meditasi di Blitar Jawa Timur, untuk menghadiri undangan dari suatu organisasi pemuda buddhis yang bikin acara disana sekaligus latihan meditasi.

Tapi bukan hy itu yg sy dapat, sy dapat 'special gift' disana..., sy mendapatkan kesempatan langkah untuk diskusi secara empat mata + dua jam lebih dengan bhante uttamo (yang akan bervassa disana) dan juga mengisi acara yang sama....

Banyak pencerahan dan tambahan dhamma dari sana... :))

Salah satunya kita jg ngebahas 'ide liar' ttg pendidikan anak buddhis, yang akan sy sharekan disini....

(Hasil diskusi sy dan bhante, dalam sudut pandang penulisan sy. Jadi kalo ada kesalahan ato tidak relevan dengan dhamma jelas merupakan kesalahan sy dalam menginterpretasikan hasil diskusi sy)
Mendidik anak jelas adalah tanggung-jawab kita sebagai ortu buddhist.
Kata bhante, kalo kita dapet ato py makanan enak, trus kita makan sendiri tanpa bagikan ke anak kita, tuh namanya kita ortu egois n jelas ga hidup sesuai dhamma...
Karena dhamma adalah 'makanan enak' maka kita jelas py kewajiban tuk share ke anak-anak kita dari dini

Anak kayak harddisk kosong,
Yang lama ato sebentar akan diformat oleh kehidupan
Daripada ntar formatnya salah bentuk oleh lingkungan n sekolahnya
mending sedari awal kita harus berani dan jujur untuk melakukan format pada anak kita sendiri
Generasi buddhis yang sekarang umurnya 30 - 50 thn kebanyakan adalah hasil format dari 'pencarian' oleh diri sendiri dan bukan dibentuk oleh orang tua mereka, termasuk saya.
Butuh effort yang luar biasa, dan kehilangan begitu banyak generasi buddhis, sampai tersisa beberapa gelintir 'freak'  ;D, yang bertahan dan melakukan format ulang pada dirinya sendiri agar bisa belajar dan praktek dhamma dengan benar.
Kata bhante, itupun hasil formatnya pasti ga bisa bersih-bersih benar, banyak sekali kontaminan pikiran yang ga relevan dengan dhamma, tetap nyantol di pikiran kita semua sampai sekarang.

Meskipun begitu,
bukan berarti anak-anak kita dan generasi berikutnya harus mengikuti pola yang sama
Maka melakukan format pada anak-anak kita dengan berani memberikan dan share ttg dhamma secara lugas, apa adanya, dan lengkap pada anak2 kita jadi salah satu option format yang lain.

Apakah ini bukan salah satu bentuk pemaksaan dogma juga, seperti di tetangga?

Sebagaian besar generasi buddhis diatas 30an akan bilang ttg hal ini..., dan akan menyerahkan format anak2 mereka sepenuhnya dengan menggunakan dalil 'karma' , biarlah kalo dah karmanya kan anak tuh sendiri pasti kenal dhamma juga, ga usah dipaksakan dsb dsb....

Jawaban bhante atas pertanyaan ini sunggu menarik. Semua ungkapan -- dogma, hukum, adat, bahkan agama sendiri adalah simbol. Tetapi bukan berarti kita tidak membutuhkan simbol itu diawal. Kalo kita makan daging kelapa, tetap kita harus beli dan butuh batoknya juga. Meski kita ga boleh melekat ke batok tsb.

Hidup ini udah penuh dogma. 1 +  1 = 2 saja sudah dogma. Berhitung itu urut dari 1, 2, 3, dst itu juga dogma. Apa salahnya kita menambahkan satu 'dogma' baru lagi dalam kehidupan ini? Masalahnya bukan di dogma-nya, tapi bagaimana cara kita menggunakan dan tau kapan kita harus melepasnya.... :)

Yang pasti....,
Hal ini akan selalu diwarna pro ama kontra dan perdebatan...
so ga usah terlarut di pro kontranya...
Tapi yg setuju segera saja action
minimal dari diri sendiri, dari anak-anak kita sendiri
dan biarlah lingkaran pengaruh akan melebar sendiri seiiring dengan hasil yang ada...

Cerita dari bhante...
Salah satu umat bhante, suami-isteri buddhis sudah menerapkan cara ini pada anak mereka sendiri
mulai dari dalam kandungan bahkan dah dikenalin ama paritta2, dsb
Saat sekolah, pas pagi hari ada acara doa bersama...
Semua anak sekelas pada berdoa kecuali  tuh anak.., yang malah asik pelototin temen2nya yang berdoa
Ibu guru yang melihat hal itu, segera menegur si anak,
"Anak kenapa kamu tidak berdoa, seperti temen2 yang lain?"
Si anak menjawab dengan lugas dan cepat.
"Ibu guru sendiri kenapa juga ga berdoa? Buktinya ibu bisa liat sy ga berdoa....."

.......... :)
Semoga menginspirasi

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #27 on: 21 July 2008, 01:44:30 PM »


Pada usia 0 - 6 tahun, anak benar2 seperti 'sponge' yang menyerap apapun yang diberikan.
(Bagi yg py anak usia 0-6 dan ingin anaknya mo maem banyak, mo maem sayur dll, sy ada sebuah tips sederhana yg 90% berhasil, silahkan kontak sy, akan sy share secara personal  :) )


Bagusnya sih di share di sini aja Bro Aditya, biar pada tau semua, soalnya banyak yg punya anak umur segitu di forum ini.... he3

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #28 on: 21 July 2008, 01:54:12 PM »
Jadi ingat ceramah ajahn bramn (the right to believe), menurut dia ada 2 hal yang penting untuk ditanamkan pada anak:
1. Selalu bertanya (kritis).
Bertanya, bertanya dan bertanya..
Ketika anak bertanya jangan pernah dijawab 'tidak, tinggal percaya saja'.
2. Jujur.
Bukan hanya jujur dalam ucapan tetapi jujur mengenai pikiran, sehingga tidak menerima apa yang tidak masuk akal.
Terus bertanya hingga secara jujur pada diri sendiri bahwa ini sesuai dengan pengalamanku, ini masuk akal.

Ini benar sekali, didiklah anak kita untuk bersikap kritis dan juga kita selalu siap menjawab pertanyaannya. Jangan dijawab dengan hal2 yg sembrono, usahakan jawab dengan jujur tapi dengan bahasa sederhana yg bisa deimengerti anak.

Contoh:
~ anak (8 thn): kenapa kita lahir?
~ ortu: karena kita dulunya tamak, mau ini itu, dan juga sering marah2, nggak mau ini nggak mau itu, akibatnya kita lahir lagi, syukur2 lahir menjadi manusia, ketemu papa mama, gimana kalo lahir di alam hantu atau jadi binatang, mau?
~ anak: nggak
~ ortu: makanya, kamu jangan marah2 dan kesal2, jangan banyak mau ini itu... makan aja pa yg disediakan, oke?

Perbincangan begini tidak akan langsung berhasil mengubah tingkah laku si anak yg mungkin rada bandel, namun jika sering2 dilakukan, lama kelamaan diharapkan akan te-record dipikirannya dan bisa membentuk sifatnya menjadi lebih sabar.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #29 on: 21 July 2008, 01:59:06 PM »
Oh ya , mo sharing juga tentang perbincangan dengan anak soal Setan.

Biasanya anak2 agak takut dengan tempat2 gelap / sering takut membayangkan sosok hantu yg ada dalam imajinasi mereka. Kita dapat menenangkannya dengan perbincangan berikut:

anak: ma/pa, temanin dong pergi kencing
ortu: kok takut, takut apa?
anak: takut hantu
ortu: kita tidak perlu takut hantu, karena hantu2 adalah makhluk yg menderita, mereka dulunya orang2 yg berbuat jahat, ketika mati, maka akan lahir jadi hantu / setan yg hidupnya menderita dan memohon belas kasihan kita. Kita malah harus kasihan sama mereka, lho. Kita harus sering2 mendoakan agar mereka bisa berbahagia...

Dengan begini maka si anak tidak akan terlalu takut lagi akan sosok hantu dan mulai bisa berpikir jernih dan juga menanam karuna pada batinnya.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #30 on: 21 July 2008, 04:36:53 PM »
^
^
Dulu waktu SMP 1 gtu g aja masih takut hantu :))

Tapi sejak uda banyak belajar Dhamma (SMP 3) uda ngerti gtuan juga, jadinya uda gak .

Pernah juga waktu SMP 1 takut anjing, n gak takutnya sejak ngerti Dhamma, pake jurus diatas juga :))

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #31 on: 25 July 2008, 05:03:12 PM »


Pada usia 0 - 6 tahun, anak benar2 seperti 'sponge' yang menyerap apapun yang diberikan.
(Bagi yg py anak usia 0-6 dan ingin anaknya mo maem banyak, mo maem sayur dll, sy ada sebuah tips sederhana yg 90% berhasil, silahkan kontak sy, akan sy share secara personal  :) )


Bagusnya sih di share di sini aja Bro Aditya, biar pada tau semua, soalnya banyak yg punya anak umur segitu di forum ini.... he3

::
Bukannya ga mau share,
Tapi mesti teknik ini sederhana, tapi cukup effektif. Dan bisa digunakan untuk memberikan masukan, baik yang positif maupun negatif.

Takutnya ntar yg blm punya anak, karena pingin mencoba trus pake anak tetangga, ato keponakan, wah ntar sy jadi ketambahan akusala kamma :) hehehe

Silahkan PM, pasti sy share.
Salah satu teman di DC sudah melakukan, dan mencobanya 1x pada anaknya, dan cukup effektif hasilnya.

Offline mo_mink

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 1
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #32 on: 14 August 2008, 09:37:29 AM »
Sanggha terkasih
Semoga anda semua dalam keadaan sehat, damai dan bahagia

Saya hanya sekilas membaca beberapa reply di judul ini dan tertarik untuk memberikan komentar
Aku setuju untuk menamamkan keyakinan sejak kecil kepada anak-anak Buddhis kita. Bicara tentang pembinaan anak-anak, kita jauh tertinggal. sangat jauh dan jika tidak ada sesuatu yang dilakukan, kita akan semakin jauh tertinggal
ada 2 hal yang perlu dibenahi segera
a. Pembinaan Pembina Gelanggang Anak-anak Buddhis (mari kita tinggalkan istilah Sekolah Minggu..)
b. Kurikulum

Yang pertama lebih penting karena menyangkut sumber daya manusia dan yang ke-2 bisa menyusul setelah yang pertama berjalan dan berhasil

Sekian dari saya

dengan cinta kasih
mo_mink [at] yahoo.com

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #33 on: 15 August 2008, 01:48:20 PM »
 [at]  Mo Mink,

Pembinaan "Pembina Gelanggang Anak2 Buddhist", bagaimana caranya ya?
Apakah dibuatkan suatu buku panduan atau diadakan training terpusat, yah katakanlah 3 hr sd seminggu untuk para calon pembina ini?

Selama ini (yg sy tau di Buddhayana) kan sudah ada sekolah minggu untuk menunjang kurikulum anak2 Buddhist (SD, SMP, SMA). Apakah sama dengan ini?

Anumodana atas saran dan diskusinya

willi

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #34 on: 18 August 2008, 01:47:17 PM »
[at]  Mo Mink,

Pembinaan "Pembina Gelanggang Anak2 Buddhist", bagaimana caranya ya?
Apakah dibuatkan suatu buku panduan atau diadakan training terpusat, yah katakanlah 3 hr sd seminggu untuk para calon pembina ini?


willi

::
Just do it together...
(at) mo mink..., ayo jadi starter untuk memulai usaha ini.
saya daftar sebagai volunteer salah satu narasumbernya...

Offline thitis

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #35 on: 21 August 2008, 12:38:42 AM »
namo buddhaya
salam kenal
saya budi
kbtln saya pernah jadi pengurus sekolah minggu
wah ... tertarik neh ma forum dhammacitta, klo bisa maw ikutan nimbrung, sambil belajar dhamma

Offline thitis

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #36 on: 21 August 2008, 12:42:42 AM »
kalo menurut saya seh, untuk membina sekolah minggu ... biar langgeng dan byk anak ikutan
buatlah suasana yang menyenangkan, dan jgn kembalikan mereka pada suasana sekolah yg formal dan membosankan
palage wktnya pas liburan, tetapi mereka juga tahu dan paham, sehingga senang beragama buddha

with metta
budi


Offline thitis

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #37 on: 21 August 2008, 12:46:06 AM »
o ya, masalah buku panduan atau kurikulum sangat perlu ... lah
krn biar terarah sesuai tujuan pembelajaran sekolah minggu itu, tapi ya disesuaikan dengan kondisi dan pemikiran siswa atau anak2 sekolah minggu

be happy
budi

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #38 on: 21 August 2008, 11:54:55 AM »
namo buddhaya
salam kenal
saya budi
kbtln saya pernah jadi pengurus sekolah minggu
wah ... tertarik neh ma forum dhammacitta, klo bisa maw ikutan nimbrung, sambil belajar dhamma

Halo juga om budi, salam kenal.

dengan amat senang jika mau bergabung saling berbagi :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #39 on: 01 September 2008, 10:01:24 PM »
Gimana kalau kita susun banyak buku2 dhamma yang bisa dikonsumsi oleh anak2 kecil :)

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #40 on: 05 September 2008, 02:58:56 PM »
Ada buku yang sangat bagus untuk pengajar Sekolah Minggu yaitu Di Zi Gui atau Budi Pekerti
Di situ diajarkan mengenai hal2 sederhana yg seharusnya dilakukan oleh setiap orang.
Jaman sekarang moral manusia semakin merosot dikarenakan di sekolah2 sudah tidak diajarkan lagi Budi Pekerti. Yang diajarkan hanya ilmu pengetahuan dan teknologi saja dan yg diutamakan adalah prestasi serta persaingan.

Buku itu cocok untuk dijadikan bahan untuk mengajar di Sekolah Minggu ataupun di Sekolah2.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #41 on: 08 September 2008, 01:47:00 PM »
Ada buku yang sangat bagus untuk pengajar Sekolah Minggu yaitu Di Zi Gui atau Budi Pekerti
Di situ diajarkan mengenai hal2 sederhana yg seharusnya dilakukan oleh setiap orang.
Jaman sekarang moral manusia semakin merosot dikarenakan di sekolah2 sudah tidak diajarkan lagi Budi Pekerti. Yang diajarkan hanya ilmu pengetahuan dan teknologi saja dan yg diutamakan adalah prestasi serta persaingan.

Buku itu cocok untuk dijadikan bahan untuk mengajar di Sekolah Minggu ataupun di Sekolah2.

iya ide bagus, pertama2 mesti kuatkan pondasi sang anak apalagi di zaman sekarang ini _/\_ :lotus: :)
Smile Forever :)

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #42 on: 12 September 2008, 09:38:31 AM »
Anak-anak, sejauh yang sy tau, paling suka bermain...
Mesti dirancang sebuah dhamma yang bisa disajikan dengan apik lewat sebuah permainan...

Sebagai contoh,
sy pernah mengajak anak-anak di sekolah minggu buddhist, untuk mengamati seekor tikus yang diletakkan pada sebuah wadah dengan enam pintu keluar. Kemudian kita bersama-sama bermain dan menebak lewat pintu yang mana tikus tersebut akan keluar?

Semua anak menjawab.
Dan tidak semua jawaban benar tentunya...

Sy tanyakan lagi pada mereka,
Bagaimana ya caranya agar tebakan selalu jadi benar?
Agar kita bisa memastikan lewat pintu yang mana tikus tersebut keluar?

Salah satu menjawab,
Gampang ko..., tutup aja 5 pintu yang lain, pasti kita tau ke pintu mana tikus akan keluar dengan pasti
(..hahahaha....)

Baru masuk ke dhammanya...,

Bener sekali....
nah diri kita ternyata juga punya 6 pintu keluar...,
dan di dalam diri kita juga ada tikus yg nakal sekali (pikiran maksudnya)....,
yang selalu bergerak dan ga bisa ditebak keluar lewat mana
ayo permainan kita lanjutkan dengan tikus didalam diri kita
kita belajar menutup 5 pintu yang lain (mata, telinga, perasa, pengecap, pembau)
sehingga hanya ada satu yang terbuka yang disebut dengan pikiran kita....
permainan ini namanya meditasi...,
mau bermain?

(mauuuu.....)

nah mari kita mulai,
pertama bla bla bla...

jadilah sebuah pelajaran anapanasati bhavana yang menarik buat anak-anak... :)

ada ide lain?

Offline oddiezz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • in vain
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #43 on: 12 September 2008, 09:58:47 AM »
Anak-anak, sejauh yang sy tau, paling suka bermain...
Mesti dirancang sebuah dhamma yang bisa disajikan dengan apik lewat sebuah permainan...

Sebagai contoh,
sy pernah mengajak anak-anak di sekolah minggu buddhist, ......

bro adit membimbing sekolah minggu di mana ?
di vihara desa sini ga attractive, anak2nya udah makin sedikit, terutama yang cowo2
abis nothing's new. same old stuff, puja bakti, maen2 pulang,
Memang utk anak kecil harus menarik baru ada semangat utk ikutan sekolah minggu, meski bukan itu tujuan pokoknya.
Yah bukan karena pembinanya ga semangat, tapi yah gitu..less of creativity...
Eschew Obfuscation! Espouse Elucidation!

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #44 on: 12 September 2008, 10:06:27 AM »
Bro Oddiezz,
Kebetulan saat ini sy tidak membimbing di salah satu sekolah minggu,
Tapi lebih suka jadi 'pengelana' yang mencoba untuk share ke berbagai vihara, sekolah minggu, dan siapapun yang mau... :)
Secara khusus memang sy py minat yang besar sekali pada pengembangan anak-anak dan remaja. Sy ingin memberikan sumbangsih untuk perubahan tersebut dan memulai dari diri sy sendiri.

Tadi cerita sy itu waktu sy diminta untuk memberikan contoh2 pembelajaran dhamma dengan metode otak kanan di salah satu vihara di surabaya.

Bro di vihara di daerah mana?
Barangkali pas kalo sy lagi berkelana disana, sy akan mencoba share,
mungkin masalahnya bukan di ga semangat ato kurang kreatifitas,
tapi mungkin butuh angin segar untuk bisa maju lebih pesat lagi...

Anytime kalo mo berbagi mengenai pengembangan sekolah minggu di daerah anda...
Sy sangat siap lho...dan juga sangat senang :)

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #45 on: 17 September 2008, 08:03:14 AM »
wah keren bro aditya....
ide-nya sangat kreatif....
Punya usul, bagaimana klo ide kreatif kyk gtu dijadikan buku?
Klo jadi buku, penyebaran ide pun dapat berkembang cukup luas..Tidak terbatas hanya dengan pengembaraan saja,yang cenderung terbatas penyebarannya...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #46 on: 18 September 2008, 03:21:26 PM »
wah keren bro aditya....
ide-nya sangat kreatif....
Punya usul, bagaimana klo ide kreatif kyk gtu dijadikan buku?
Klo jadi buku, penyebaran ide pun dapat berkembang cukup luas..Tidak terbatas hanya dengan pengembaraan saja,yang cenderung terbatas penyebarannya...
wah keren bro aditya....
ide-nya sangat kreatif....
Punya usul, bagaimana klo ide kreatif kyk gtu dijadikan buku?
Klo jadi buku, penyebaran ide pun dapat berkembang cukup luas..Tidak terbatas hanya dengan pengembaraan saja,yang cenderung terbatas penyebarannya...
Nah tuh ide menarik.. , ada ide bgmn memulainya bro?

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #47 on: 18 September 2008, 06:52:35 PM »
Wah, saya sih kaga tau bagaimana seluk beluk terlahirnya sebuah buku, tapi cba aja, bro tulis rangka bukunya...Dan coba masukkan ke beberapa publisher buddhist...Mereka seharusnya dapat tertarik dengan ide2 baru diluar dari buku2 yang selama ini...Klo tidak salah, ide pengembangan kepribadian anak sejak dini belum pernah diterbitkan di indonesia...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #48 on: 23 September 2008, 09:04:13 AM »
 _/\_,
OK...so let's start just now...
Saya akan menuliskan ide2 sy secara berkala di thread ini.
siapa aja yg merasa berguna boleh menggunakannya.
siapa yg mempublikasikan ulang juga boleh2 aja, malah direkomendasikan...
ntar kalo dah terkumpul banyak siapa tau dhammacitta press jadi tertarik menerbitkan :whistle:

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #49 on: 23 September 2008, 10:39:52 AM »

...

Muncul sebuah wacana yang 'liar'....,
Bagaimana kalo 'mind setting' sejak dini juga ditanamkan di pola pendidikan buddhisme,
at least untuk menanamkan saddha, bukannya dogma

Kita bermimpi bagaimana kalo adik2 kita di sekolah minggu,
jadi demen banget bermeditasi...., seasyik kalo mereka maen PS  ;D
jadi bangga banget menyandang predikat buddhist dari dini,
jadi berpola pikir 'anatta' sejak masih SD  :whistle:
jadi punya saddha yang kuat pada Triratna,
jadi berpikir yang berpusat pada diri sendiri,
jadi ga terkontaminasi ama 'tuhan' sejak masih kecil...

Mind setting dilakukan dengan meluangkan waktu untuk 'terapi' setelah sekolah minggu
Pasti akan terserap dengan luar biasa oleh mereka

Tapi tuh mah masih mimpi...,
kita disini juga masih pro-kontra  ^-^

Bagaimana menurut anda semua?

Bro Aditya yg baik,

Lihat bagaimana SUKSES Sesame Street dlm tayangan TV 
pembelajaran anak2 (walaupun handicap tidak interaktif),

Program ini dapat membuat minat belajar anak2 bertambah........

LEARNING WITH FUN (dgn hiburan).......

protes : jangan pakai ide LIAR..................(LIAR itu bukan kata positif)
« Last Edit: 23 September 2008, 10:55:01 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #50 on: 25 September 2008, 02:52:35 PM »
 _/\_,
Thanks dukungannya bro Johan.
Yup....kalo begitu mulai sekarang kita pake saja istilah 'care for our kids ideas'  ;D
Karena ide2 segar ini semuanya didedikasikan untuk anak-anak kita, anak-anak buddhis.
We care for our kids, don't you?

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #51 on: 25 September 2008, 03:23:50 PM »
another care for our kids idea...,

Katakan pada sebuah sesi di sekolah minggu anda...
Selain kalender sebagai alat manusia untuk mengukur waktu, juga jam atau arloji,
bagaimana berteka-teki dengan arloji ?

Mintalah kesediaan adik sekolah minggu menatap sebuah permukaan arloji, dan mintalah ia menunjukkan sebarang angka, misalnya 9 (tidak perlu mengatakannya), cukup dalam hati saja, kemudian mintalah ia membilang mulai dari angka yang dipilih ditambah 1, yakni 10, terus sampai 20 setelah itu ia harus mengatakan stop !.

Bersamaan dengan itu anda menunjuk secara acak angka demi angka pada jam tersebut dan saat adik sekolah minggu berkata “stop” secara pasti tunjukan Anda akan juga sampai pada angka 9, sesuai dengan pilihan adik sekolah minggu tadi....

Sampai sini, adik2 sekolah minggu akan merasa 'amazing' karena angkanya selalu tertebak.
Is it magic? Nah sekarang saatnya belajar 'rahasia'nya bersama-sama....

Sebenarnya ini adalah penerapan dari ilmu matematika sederhana saja. (belajar matematikanya lain kali aja ya... :) )
Yang harus dilakukan sebenarnya kita adalah menunjuk mulai dari angka 7 dan bergerak berlawanan jarum jam sampai adik sekolah minggu mengatakan 'stop'. Maka dapat dipastikan telunjuk kita akan selalu berhenti pada pilihan yang tak disebutkan tadi....

minta mereka mencoba masing-masing secara berpasangan....

setelah anda mendapatkan 'attention' secara saatnya 'mencantolkan' dhammanya....

adik-adik pernah denger pattica samuppada?
nah tuh kayak jam arloji juga..., ada 12 poin disana...
ayo sekarang 'sulapnya' kita praktekkan dengan jam pattica samuppada...
(anda gambarkan 12 poin paticca di papan tulis kayak lingkaran jam)

mulai dari
angka 12 - ketidak tahuan (avijja)
angka 11 - umur tua dan kematian (jara-marana)
angka 10 - kelahiran (jati)
angka 9 - kamma bhava
angka 8  - kemelekatan (upadana)
angka 7 - keinginan/tanha
angka 6 - perasaan (vedana)
angka 5 - kontak (phassa)
angka 4 - 6 indera dasar (salayatana)
angka 3 - nama dan rupa
angka 2 - kesadaran kelahiran kembali (vinnana)
angka 1 - bentuk2 pikiran (sankhara)

ayo maen sekali lagi...
pilih saja salah satu dari paticca samupadda ...
kita pasti bisa menebaknya...
jangan lupa semua dimulai dari apa rahasianya?

mereka akan jawab sama-sama...
angka 7.....

nah angka 7 tuh apa...?
tanha atau keinginan...

nah paticca samupadda juga sama.....
semua kelahiran...umur tua, kematian, dan apapun...
dimulai dari tanha....

dst...dst...dst

jadi asik deh belajar paticca samuppada..
belajar tentang dukkha dan penyebabnya...
dan pasti anak-anak minimal lebih cepet hapal dan tau tentang paticca samuppada...
selanjutnya terserah anda....

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #52 on: 25 September 2008, 04:20:35 PM »
:jempol:
There is no place like 127.0.0.1

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #53 on: 25 September 2008, 04:35:47 PM »
_/\_,
Thanks dukungannya bro Johan.
Yup....kalo begitu mulai sekarang kita pake saja istilah 'care for our kids ideas'  ;D
Karena ide2 segar ini semuanya didedikasikan untuk anak-anak kita, anak-anak buddhis.
We care for our kids, don't you?

bro bagaimana dgn yg ini

innovation4Kids....
 
atau

newIdea4Kids...

biasanya istilah sebaiknya lebih pendek... dan mudah diucapkan maupun diingat....


ide2 Aditya... memang manteeeep
« Last Edit: 25 September 2008, 04:38:03 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline koiichi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: 1
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #54 on: 15 November 2008, 05:49:09 PM »
sbnrnya tergntung dgn org tua juga sehh.. yg penting, kita usahakan spy anak tst tdk bosan utk pergi ke vhr. selama ini, dlm hal pmbljrn agama buddha sll dianggp ssh dibnngkan dgn agama tetangga. ini krn disebabkan penggunaan bhs pali n sansekerta didlm pmbljran. smntra pljran agama tetangga simple n mdh dimengerti

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #55 on: 16 November 2008, 08:14:28 AM »
setuju untuk poin ortu-nya...
ortu tuh salah satu faktor penting dalam pembinaan anak buddhist..
yuk bikin seminar 'buddhist parenting', ntar sy bantu pasti :)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #56 on: 17 November 2008, 06:29:50 AM »
kalau di tangerang sudah beberapa kali ada seminar parenting bro. btw lokasi dimana? Kalau ada diadakan berikutnya nanti bisa saya kenalkan ke panitia dan bisa bergabung :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #57 on: 17 November 2008, 07:54:36 AM »
 _/\_ bro sumedho,
Sy ada di surabaya, tp setiap minggu saya selalu punya jadwal tetap ke jakarta/bandung.
Wah saya senang sekali kalo dapat kesempatan seperti itu, dan pasti mau bantu.
Sy bisa coba share pengalaman sy mungkin dalam terapi2 yg saya lakukan pada beberapa klien anak/remaja yang pernah sy tangani. Kebanyakan teryata berakar dari 'parenting' yg kurang tepat. Semoga ntar bisa berguna buat para ortu buddhis dalam berperan serta mengembangkan generasi muda buddhis yang buddhis :)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #58 on: 17 November 2008, 08:44:04 PM »
kalau ada acara parenting lagi, pasti nama bro aditya yg nongol nanti. semoga nanti ada kesempatan utk bisa bergabung.
There is no place like 127.0.0.1

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #59 on: 17 November 2008, 11:16:44 PM »
_/\_ bro sumedho,
Sy ada di surabaya, tp setiap minggu saya selalu punya jadwal tetap ke jakarta/bandung.
Wah saya senang sekali kalo dapat kesempatan seperti itu, dan pasti mau bantu.
Sy bisa coba share pengalaman sy mungkin dalam terapi2 yg saya lakukan pada beberapa klien anak/remaja yang pernah sy tangani. Kebanyakan teryata berakar dari 'parenting' yg kurang tepat. Semoga ntar bisa berguna buat para ortu buddhis dalam berperan serta mengembangkan generasi muda buddhis yang buddhis :)

Bro orang psikologi? Salam kenal. Saya juga berlokasi di Surabaya.

Namun, hati-hati tuh bro saat kita mengatakan "our kids" atau "anak-anak kita", seolah-olah kita jadi pemilik dari anak tersebut.

Di luar itu semua ide bro buat mengajarkan Buddhisme untuk anak-anak keren abis deh...   :jempol:
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #60 on: 19 November 2008, 09:41:16 AM »
Salam kenal juga sobat,
Secara fakta sy bukan orang (lulusan) psikologi, tp mgk salah satu pembelajar psikologi.
Mengenai terapi, kebetulan sy seorang certified hypnotherapist.

Wah, akhirnya ketemu sobat dari sby juga nih di forum ini...,
jadi bisa saingan bikin kopi darat ntar :)

Masukan boljug tuh, pasti akan sy perhatikan berikutnya.

Bro Sumedho: Saya tunggu kabar baik dan kesempatan dana dhamma-nya lho...

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #61 on: 26 January 2009, 03:51:37 PM »
coba di ajak nonton/ mengundang barongsai dan dragon dance.

anatta seperti diketahui barongsai terdiri dari rupa ( kepala ( eye mekanisme dan mouth mekanisme)dan kain badan sampai ekor) dan nama secara spesifik disini adalah citta (dua orang pemain nya) ketiga bagian ini adalah bagian bagian dari barongsai( anatta) dengan obyek pengamatan yang sederhana membuat mereka mudah mengerti.

sedikit di buat lelucon dengan hanya kepala saja tanpa penggerak citta, atau rupa saja dengan salah satu pemain bagian ekor saja.

kenapa tiga bagian karena jaman dulu benda benda yang di pakai penduduk sangat sederhana dari kapak( bagian besi dan gagang), sumpit ( dua bagian) dll.


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #62 on: 09 February 2009, 10:44:04 AM »
Apakah ide liar udah menjadi kenyataan......


never give up!....


thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #63 on: 29 June 2009, 06:01:13 PM »
Apakah ide liar udah menjadi kenyataan......


never give up!....


thanks!
In continously progress bro Johan..., I will never never never and never give up.., thanks bro.

Offline Dick Yoshua

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 2
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #64 on: 30 October 2009, 07:03:26 PM »
Klu saya usul, ajarin Buddha Dhamma secara dasar coz ank2 itu diajarin mslh Pali, mreka pasti g ngerti!!!
Misalx ttng pancasila, itu bsa d bwt materi slama 5x pertemuan!
Mreka diajak nyanyi, dan maen serta cerita dhamma!!!

Mettacitena

Yoshua, IPGABI Mojokerto

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #65 on: 30 October 2009, 07:53:17 PM »
^
^

kalau bisa singkatan2 dikurangi bro.. biar gampang dimengerti

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline hardymika

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 3
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #66 on: 30 October 2009, 09:22:21 PM »
sebagian dhamma bisa diajarkan ke anak, tp untuk konsep seperti anatta sptnya masih terlalu berat.
kelebihan dari anak kecil adalah sifatnya yang polos, namun kurang bijak.Sedangkan ada dhamma yang perlu dipahami dengan kebijaksanaan, sebab kalo sampai disalahartikan nantinya malah jadi 'sesat'.
AaAAAaaaAHhHHHHHHHHH

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #67 on: 30 October 2009, 09:48:39 PM »
Klu saya usul, ajarin Buddha Dhamma secara dasar coz ank2 itu diajarin mslh Pali, mreka pasti g ngerti!!!
Misalx ttng pancasila, itu bsa d bwt materi slama 5x pertemuan!
Mreka diajak nyanyi, dan maen serta cerita dhamma!!!

Mettacitena

Yoshua, IPGABI Mojokerto
^
^

kalau bisa singkatan2 dikurangi bro.. biar gampang dimengerti



 [at] Dick Yoshua yg baik,
mohon perhatikan permintaan moderator, selanjutnya dikurangi singkatan yg membingungkan...anak muda suka main singkatan2 yang aneh2...coba untuk bilang "misalnya"...yoshua nulis "misalx" ...bandingkan dengan 5x...berarti kalo disamakan bacanya jadi "misal kali"...khan agak sulit yg belum biasa...saya aja juga ikut bingung kok bacanya...ok ya...selanjutnya dikurangi singkatan yg membingungkan...

utk perkenalan biar pecah telur ini +GRP yahhh...

selanjutnya yoshua daripada mainan game main kesini aja, belajar dhamma, atau belajar yg lainnya pengetahuan mau bahasa inggris juga ada, mau bahasa mandarin juga ada ....lhooo...kok malah sy jadi tukang promosi ya???  ;D ;D permisi...permisi...para glomod, mod yg baik...maaf ya....

may all beings be happy

mettacittena,

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #68 on: 18 November 2009, 01:33:10 PM »
Klu saya usul, ajarin Buddha Dhamma secara dasar coz ank2 itu diajarin mslh Pali, mreka pasti g ngerti!!!
Misalx ttng pancasila, itu bsa d bwt materi slama 5x pertemuan!
Mreka diajak nyanyi, dan maen serta cerita dhamma!!!

Mettacitena

Yoshua, IPGABI Mojokerto
^
^

kalau bisa singkatan2 dikurangi bro.. biar gampang dimengerti



 [at] Dick Yoshua yg baik,
mohon perhatikan permintaan moderator, selanjutnya dikurangi singkatan yg membingungkan...anak muda suka main singkatan2 yang aneh2...coba untuk bilang "misalnya"...yoshua nulis "misalx" ...bandingkan dengan 5x...berarti kalo disamakan bacanya jadi "misal kali"...khan agak sulit yg belum biasa...saya aja juga ikut bingung kok bacanya...ok ya...selanjutnya dikurangi singkatan yg membingungkan...

utk perkenalan biar pecah telur ini +GRP yahhh...

selanjutnya yoshua daripada mainan game main kesini aja, belajar dhamma, atau belajar yg lainnya pengetahuan mau bahasa inggris juga ada, mau bahasa mandarin juga ada ....lhooo...kok malah sy jadi tukang promosi ya???  ;D ;D permisi...permisi...para glomod, mod yg baik...maaf ya....

may all beings be happy

mettacittena,

Jo...nih sy tambah GRP +1 jg...
biar tetap semangat ...
tuk bantu babarkan dhamma buat adik2 di mojokerto
dah kangen juga nih mampir di mojokerto

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sebuah ide liar...
« Reply #69 on: 18 November 2009, 01:36:31 PM »
sebagian dhamma bisa diajarkan ke anak, tp untuk konsep seperti anatta sptnya masih terlalu berat.
kelebihan dari anak kecil adalah sifatnya yang polos, namun kurang bijak.Sedangkan ada dhamma yang perlu dipahami dengan kebijaksanaan, sebab kalo sampai disalahartikan nantinya malah jadi 'sesat'.
sy pribadi berpendapat bahwa semua dimulai dari 'pembelajaran' - banyak anak2 di zaman guru Buddha dulu yang sudah mengerti Dhamma dari dini. Tinggal action dimulai dari diri sendiri tuk 'berani' dan konsisten praktekkan dhamma di keluarga, dan biasakan anak2 kita.