Topik yang sudah lama sekali
Lalu apakah anda akan mengatakan bahwa Relik Sang Buddha yang berbicara?
Ya, seperti itu yang saya tangkap dalam kisah lenyapnya relik. Mungkin seperti hasil rekaman suara yang mendengarkan nenek/kakek kita yang sudah meninggal tapi tetap bisa terdengar suara nenek/kakek dalam rekaman tersebut, dan tentu saja rekaman suara tersebut bukan nenek/kakek kita yang bangkit lagi dari kematian.
Lagi pula masalah yang ingin diketahui sekarang kan, apakah ketika Sang Buddha yang telah mencapai anupadisesa-nibbana, masih dapat meninggalkan keajaiban2nya, jika ya maka ada kemungkinan Nimitta-Buddha itu ada, seperti yang dilihat Acariya Mun, Lu Sheng Yen mungkin, makin bikin bingung saja
Wah tak terasa sudah 3 tahun yang lalu
Ada perbedaan antara kisah lenyapnya relik dengan penglihatan Ajahn Mun dan LSY. Dalam kisah lenyapnya relik tidak ada seorang Buddha bahkan tidak dikatakan adanya gambaran Buddha yang muncul karena kehendak Sang Buddha yang sudah parinibbana. Dalam kisah ini kita mungkin bisa mengatakan adanya sisa-sisa kekuatan Sang Buddha.
Sedangkan kasus Ajahn Mun dan LSY yang saya tangkap, dikatakan Sang Buddha sendiri secara pribadi yang berperan. Dalam kasus Ajahn Mun, Sang Buddha yang sudah parinibbana
berkehendak, sekali lagi
berkehendak untuk melakukan kontak/interaksi dan memunculkan wujud entah bersifat materi atau hanya ilusi. Dalam kasus LSY jelas Sang Buddha dikatakan bisa minum kopi bersamanya. Jadi dalam kedua kasus ini bukan menampilkan sisa-sisa kekuatan Sang Buddha tapi Sang Buddha yang sudah parinibbana sendiri secara pribadi yang berperan.
Pertanyaannya adalah bagaimana kehendak itu bisa muncul dari mereka yang sudah parinibbana (nibbana tanpa sisa)? Jika ada kehendak maka seharusnya ada pikiran, jika ada pikiran seharusnya ada…..dst.(sebab musabab yang saling bergantungan)