Karena anda mengutip sutta, maka saya pun mengutip sutta yang lainnya. Musavada secara umum diartikan perkataan tidak benar entah jika anda mengartikan hanya berbohong saja dalam mengartikan pali musavada. Jika demikian kita berbeda pandangan dalam melihat pancasila.
saya memang suka mengutip sutta untuk memberikan landasan yg kuat atas argumen saya. sekarang anda mengatakan kita berbeda pandangan padahal tadinya kita telah sependapat yg ditunjukkan pada postingan anda sebelumnya, yaitu
Dalam Jalan Mulia Berunsur 8 pun Buddha mengatakan ucapan benar :Ucapan Benar (Sammã Vãca)
Ucapan Benar adalah berusaha menahan diri dari berbohong/tidak benar (musãvãdã), memfitnah (pisunãvãcã), berucap kasar/caci maki (pharusavãcã), dan percakapan-percakapan yang tidak bermanfaat/pergunjingan (samphappalãpã).
dari postingan itu anda mengatakan "berbohong/tidak benar" adalah musavada, sedangkan yg lainnya bukan musavada. bukankah kita sependapat dalam hal ini?
Saya melihat Jalan mulia berunsur 8 memiliki korelasi dengan pancasila. Oleh karena itu Jalan Mulia berunsur 8 di bagi kedalam 3 kelompok : sila, samadhi, pannya. Dimana penetapan sila dan vinaya haruslah selaras dengan jalan mulia berunsur delapan.
kalau begitu, menurut anda kenapa sila ke 4 tidak berbunyi, "musavada, pisunãvãcã, pharusavãcã sikkhapadam samadiyami"?
vaca2 yg lain selain musavada, ada disebutkan dalam Vinaya, tapi kenapa dalam pancasila hanya musavada yg disebutkan?