//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Doa siapakah yang lebih terkabul?  (Read 1477 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Che Na

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.009
  • Reputasi: 51
  • Gender: Female
  • "Kesaktian tertinggi adalah berjalan diatas bumi "
Doa siapakah yang lebih terkabul?
« on: 20 January 2009, 02:20:25 PM »
Cerita dibawah ini saya dapat dari salah satu temen baik saya dan saya berharap cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi teman2 yang lain.... Gan En
 
 
Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat.
Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke
sebuah pulau kecil yang gersang.

Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun,
mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali
berdoa kepada Tuhan.
Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat
untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal
sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut.

Doa pertama yang mereka panjatkan. Mereka memohon agar diturunkan
makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh
dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya.
Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.

Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan
untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya,
ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah
seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke
satu itu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap
saja tidak ada apa-apanya.

Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan
makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang
diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak
mendapatkan apa-apa.

Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya
dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah
kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan
istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan
pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang
tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak
pantas menerima pemberian Tuhan karena doa-doanya tak terkabulkan.
Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari
langit menggema, "Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada
di sisi lain pulau ini?"

"Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang
dikabulkan," jawab lelaki ke satu ini. "Doa lelaki temanku itu tak
satupun dikabulkan. Maka, ia tak pantas mendapatkan apa-apa."

"Kau salah!" suara itu membentak membahana. "Tahukah kau bahwa
rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan.
Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa."

"Katakan padaku," tanya lelaki ke satu itu. "Doa macam apa yang ia
panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?"
"Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!"

Kesombongan macam apakah yang membuat kita menganggap bahwa hanya
harapan dan doa-doa kita yang terkabulkan? Betapa banyak orang yang
tidak mengorbankan sesuatu demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita
mengabaikan peran orang lain.

(diadaptasi dari "Whose Prayer Was More Powerful?", unknown,
coffeeintherain. com)
 _/\_
Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..