//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dana Dhamma  (Read 51318 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Dana Dhamma
« Reply #45 on: 16 November 2010, 07:39:37 AM »
nah iye seperti orang yang nyumbang hosting, server dll tidak termasuk dana dama yak ;D
tapi mendukung dan memberikan lahan untuk orang berdana dhamma, bukan begitu?
There is no place like 127.0.0.1

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Dana Dhamma
« Reply #46 on: 16 November 2010, 07:40:08 AM »
kalo menurut gw, dana buku dhamma jg termasuk dana dhamma..NIAT untuk menyebarluaskan dhamma dengan cara menyebarkan dhamma..toh kita sdh tau bahasa itu ada yang lisan dan tulisan..

misalnya:

seorang author menulis buku dhamma (tulisan) dan menerbitkannya..sebagai seorang pembaca, kita mngetahui bahwa buku tsb bagus..kemudian kita punya niat untuk memyebarluaskan buku itu dengan niat agar orang lain mengerti dhamma..

sama halnya dengan

Buddha membabarkan dhamma kepada orang2..setelah orang2 mendengarkannya dan berpikir itu bagus..kemudian cermah tsb disebarluaskan oleh orang2 yang mendengarkannya dengan harapan orang lain mengerti dhamma..

bukankah begitu?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dana Dhamma
« Reply #47 on: 16 November 2010, 07:42:41 AM »
tapi mendukung dan memberikan lahan untuk orang berdana dhamma, bukan begitu?
tulll

diambil 18des
ok deh, kalau gitu tar sekalian titip buat suhu dan haa.. yak sekalian ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Dana Dhamma
« Reply #48 on: 16 November 2010, 08:21:17 AM »
Menyumbangkan/memberikan Dhamma secara langsung dengan tujuan agar orang mengerti Dhamma dan mempraktekannya = Dana Dhamma.

Menyumbangkan buku Dhamma/ memberikan buku tentang Dhamma agar dibaca = Dana buku Dhamma

Menyumbangkan pakaian/memberikan pakaian = Dana Pakaian

Memberikan/menyumbangkan uang = Dana Uang.

Menerjemahkan buku dengan sukarela = Dana tenaga dan pikiran

Menyumbang/memberikan server, hosting dll = Dana peralatan IT.

Memberikan/menyumbangkan tanah untuk Vihara = Dana untuk Vihara.


Tetapi jika selain memberikan buku Dhamma dengan tujuan/niat agar orang lain mengerti Dhamma pada orang yang tepat dan  orang itu memang ingin mengetahui sebuah Dhamma yang terkandung dalam buku Dhamma itu dan benar2 dipraktekan maka itu adalah Dana buku dan Dana Dhamma. Ada dua kombinasi dana yang diberikan.

Intinya si pemberi dengan sukarela telah berdana, apa yang diberikan disebut dana. Nah sekarang tergantung jenis dana apa yg diberikan orang itu.

Tetapi dan biasanya Dhamma itu dapat dimengerti bukan sekedar membaca dan didiskusikan saja tetapi dipraktekan. Jika benar2 dipraktekan baru bisa disebut mengerti(berhubungan dengan pandangan benar). Dan dari buku jarang dan hampir tidak ada orang menjadi tercerahkan/ mencapai kesucian karena banyak hal praktek yang harus ditanyakan langsung kepada praktisi yang telah mencapainya. Tetapi ada yang melalui buku Dhamma seseorang menjadi lebih baik dalam kehidupannya karena ada sesuatu yang dia mengerti dan dipraktekan dalam tataran kebenaran konvensional.


Metta.
« Last Edit: 16 November 2010, 08:23:42 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #49 on: 16 November 2010, 08:25:10 AM »
mau tanya dhamma itu apa ya???
Dhamma secara umum adalah kebenaran/fenomena. Secara khusus, jika dalam konteks Ajaran Buddha adalah kebenaran tentang dukkha dan padamnya dukkha.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #50 on: 16 November 2010, 08:27:22 AM »
Pd waktu itu, teman saya sadar sekali, dari 1000 buku yang di"tebar", di kelenteng kelenteng,  mungkin hanya 100 yang dibaca, dan hanya 10 yang membangkitkan minat pembacanya untuk mendalami lebih dalam ajaran Guru Buddha Sakyamuni. Tapi peluang yg  hanya 1% inipun diambil daripada tidak melakukan apa apa,  atau sekedar ikut ikutan memperbanyak buku mantra "Ko Ong Kwan Si Im Keng"

Mencontek semangat dari kepercayaan sebelah : "Benih yang ditaburkan ada yg jatuh dilahan yg subur, maka akan tumbuh, yg jatuh diatas tanah yg gersang akan mati, tetapi terus taburkan benih, tanpa menaburkan benih tidak ada pohon yang akan tumbuh".

Atau "Seorang buta membawa lentera dimalam yang gelap" . Tentunya tidak ada manfaat untuk diri si buta, tetapi orang yg bisa melihat, mendapatkan  manfaat dari cahaya lentera yang dibawanya.
Begitu juga orang yg "tembak tembakan" 1000 buku, mudah mudahan ada yg membaca dan "tercerahkan".
Mohon sekali lagi jangan salah paham. Saya tidak pernah mengatakan cetak buku dhamma adalah perbuatan tidak bermanfaat. Itu amat sangat bermanfaat. Yang saya katakan, itu bukanlah dana dhamma itu sendiri.


Yang ini belum dijawab:
Saya lanjutkan. Katakanlah kita berdana cetak 5 buku, dan disebarkan ke 5 orang.
Orang pertama agamanya lain, langsung diteruskan ke tong sampah;
Orang ke dua Buddhis, tapi acuh tak acuh. Baca dikit, lalu jadi "ganjalan meja";
Orang ke tiga, baca dan membuat kesimpulan: di bawah pohon Bodhi, Buddha mendapat wahyu dari Tuhan;
Orang ke empat, baca dan berkesimpulan: Buddha tidak mengatakan menentang SEMUA pembunuhan, maka ada pembunuhan yang tidak ditentang;
Orang ke lima, baca dan berkesimpulan: Dalam Buddhisme tidak ada Atta, semua nanti pada saatnya binasa semua (nihilisme).

Dikatakan dana dhamma lebih baik daripada dana materi apa pun juga. Sekarang pertanyaannya: Betulkah menyebarkan 5 buku dhamma tadi (yang bro sebut sebagai dana dhamma,) lebih mulia dari persembahan semangkuk nasi susu (dana materi) kepada seorang bodhisatta menjelang pencerahan sempurna?


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #51 on: 16 November 2010, 08:48:14 AM »
kalo menurut gw, dana buku dhamma jg termasuk dana dhamma..NIAT untuk menyebarluaskan dhamma dengan cara menyebarkan dhamma..toh kita sdh tau bahasa itu ada yang lisan dan tulisan..

misalnya:

seorang author menulis buku dhamma (tulisan) dan menerbitkannya..sebagai seorang pembaca, kita mngetahui bahwa buku tsb bagus..kemudian kita punya niat untuk memyebarluaskan buku itu dengan niat agar orang lain mengerti dhamma..

sama halnya dengan

Buddha membabarkan dhamma kepada orang2..setelah orang2 mendengarkannya dan berpikir itu bagus..kemudian cermah tsb disebarluaskan oleh orang2 yang mendengarkannya dengan harapan orang lain mengerti dhamma..

bukankah begitu?

OK, sekarang sudah menangkap arahnya. Sekarang saya tanyakan lagi lebih detail. Dalam hal cetak buku dhamma:
1. Harus mengetahui konsumen buku pasti akan mendapat manfaat, baru dikatakan dana dhamma
2. Tanpa mengetahuinya dengan pasti, asal cetak buku berarti disebut dana dhamma
Yang manakah?



Yang ini belum dijawab:
Itu yang berikutnya akan saya tanyakan. Andaikan si kurir/tukang pos/pembantu mengetahui bahwa ini adalah dhamma yang disampaikan oleh guru ke murid, yang dengan membacanya, si murid akan mencapai pencerahan. Lalu surat itu diperbanyak atau copy-paste ke 1000 orang, lalu bisakah orang itu disebut berdana-dhamma juga?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #52 on: 16 November 2010, 08:58:20 AM »
Menyumbangkan/memberikan Dhamma secara langsung dengan tujuan agar orang mengerti Dhamma dan mempraktekannya = Dana Dhamma.
Ini setuju. Tapi juga dengan tambahan memberikan dhamma secara langsung, bukan selalu bentuknya buku atau ceramah, bisa juga berupa upaya kosalla. Namun apa pun bentuk materi atau gagasan, jika dhamma itu langsung tersampaikan, maka itulah dana dhamma.



Quote
Menyumbangkan buku Dhamma/ memberikan buku tentang Dhamma agar dibaca = Dana buku Dhamma

Menyumbangkan pakaian/memberikan pakaian = Dana Pakaian

Memberikan/menyumbangkan uang = Dana Uang.

Menerjemahkan buku dengan sukarela = Dana tenaga dan pikiran

Menyumbang/memberikan server, hosting dll = Dana peralatan IT.

Memberikan/menyumbangkan tanah untuk Vihara = Dana untuk Vihara.


Tetapi jika selain memberikan buku Dhamma dengan tujuan/niat agar orang lain mengerti Dhamma pada orang yang tepat dan  orang itu memang ingin mengetahui sebuah Dhamma yang terkandung dalam buku Dhamma itu dan benar2 dipraktekan maka itu adalah Dana buku dan Dana Dhamma. Ada dua kombinasi dana yang diberikan.

Intinya si pemberi dengan sukarela telah berdana, apa yang diberikan disebut dana. Nah sekarang tergantung jenis dana apa yg diberikan orang itu.

Tetapi dan biasanya Dhamma itu dapat dimengerti bukan sekedar membaca dan didiskusikan saja tetapi dipraktekan. Jika benar2 dipraktekan baru bisa disebut mengerti(berhubungan dengan pandangan benar). Dan dari buku jarang dan hampir tidak ada orang menjadi tercerahkan/ mencapai kesucian karena banyak hal praktek yang harus ditanyakan langsung kepada praktisi yang telah mencapainya. Tetapi ada yang melalui buku Dhamma seseorang menjadi lebih baik dalam kehidupannya karena ada sesuatu yang dia mengerti dan dipraktekan dalam tataran kebenaran konvensional.


Metta.
Betul, maka saya bilang entah mungkin atau tidak seseorang hanya membaca (tanpa bimbingan sama sekali) langsung mencapai kesucian. Tidak muluk-muluk kesucian, moralitas pun belum tentu orang langsung paham dan mempraktikkan. Tidak muluk-muluk memahami dan praktik moralitas, belum tentu bacanya pun dipersepsi dengan baik, malah bikin teori 'sesat' sendiri. Maka saya meragukan cetak buku asal sebar, bisakah dikatakan dana dhamma? Ataukah cetak buku dengan target konsumen tertentu, atau yang bagaimana.



Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Dana Dhamma
« Reply #53 on: 16 November 2010, 01:18:04 PM »
jd kesimpulan Mr. Kainyn apa? cetak buku dana dhamma atau bukan dana dhamma?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #54 on: 16 November 2010, 02:09:27 PM »
jd kesimpulan Mr. Kainyn apa? cetak buku dana dhamma atau bukan dana dhamma?
Baru kesimpulan sementara, masih tunggu pendapat teman-teman lain. Menurut saya, sesuatu disebut dana dhamma itu bukan pada bentuk perbuatannya (cetak & berdana buku dhamma atau bicara langsung) tapi bagaimana seseorang memahami dhamma itu sendiri dan membuat orang lain mengerti dhamma.


Yup .. cetak buku = dana dhamma atau bukan dana dhamma? ???
bukan kah segala sesuatu dengan tujuan baik termasuk dalam dana dhamma?
apalagi buku nya diberikan secara gratis , tanpa diperjual belikan  ;)
Tidak semua. Dana dhamma PASTI disertai dengan tujuan baik, namun tujuan baik tidak selalu bisa berupa dana dhamma. Setelah beberapa pertanyaan saya dijawab, nanti saya akan tunjukkan kenapa saya berpendapat begitu.


Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Dana Dhamma
« Reply #55 on: 16 November 2010, 02:21:56 PM »
Baru kesimpulan sementara, masih tunggu pendapat teman-teman lain. Menurut saya, sesuatu disebut dana dhamma itu bukan pada bentuk perbuatannya (cetak & berdana buku dhamma atau bicara langsung) tapi bagaimana seseorang memahami dhamma itu sendiri dan membuat orang lain mengerti dhamma.


jadi lebih pada hasilnya?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #56 on: 16 November 2010, 02:47:29 PM »
jadi lebih pada hasilnya?
Tidak sepenuhnya pada hasilnya juga. Seperti saya bilang, ada juga orang-orang yang punya kecenderungan untuk belajar/realisasi sendiri. Jika si A mengerti dhamma, lalu ingin 'berdana dhamma' lewat metode I, ternyata si B tidak mengerti metode I, tapi kemudian memahami sendiri lewat metode II, saya rasa tidak bisa dibilang dana dhamma telah terjadi, walaupun sebagai hasilnya, si 'penerima dana' akhirnya berhasil memahami dhamma. 


Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Dana Dhamma
« Reply #57 on: 16 November 2010, 03:54:04 PM »
Mohon sekali lagi jangan salah paham. Saya tidak pernah mengatakan cetak buku dhamma adalah perbuatan tidak bermanfaat. Itu amat sangat bermanfaat. Yang saya katakan, itu bukanlah dana dhamma itu sendiri.


Yang ini belum dijawab:
Saya lanjutkan. Katakanlah kita berdana cetak 5 buku, dan disebarkan ke 5 orang.
Orang pertama agamanya lain, langsung diteruskan ke tong sampah;
Orang ke dua Buddhis, tapi acuh tak acuh. Baca dikit, lalu jadi "ganjalan meja";
Orang ke tiga, baca dan membuat kesimpulan: di bawah pohon Bodhi, Buddha mendapat wahyu dari Tuhan;
Orang ke empat, baca dan berkesimpulan: Buddha tidak mengatakan menentang SEMUA pembunuhan, maka ada pembunuhan yang tidak ditentang;
Orang ke lima, baca dan berkesimpulan: Dalam Buddhisme tidak ada Atta, semua nanti pada saatnya binasa semua (nihilisme).

Dikatakan dana dhamma lebih baik daripada dana materi apa pun juga. Sekarang pertanyaannya: Betulkah menyebarkan 5 buku dhamma tadi (yang bro sebut sebagai dana dhamma,) lebih mulia dari persembahan semangkuk nasi susu (dana materi) kepada seorang bodhisatta menjelang pencerahan sempurna?


Utk 5 orang tsb buku Dhamma tidak bermanfaat seperti benih yang jatuh ditanah yg gersang.
Tapi seandainya, ada orang yg membaca buku, dan berpendapat pelaksanaan Sila yg ditulis dalam buku tersebut bermanfaat bagi dirinya dan kemudian  ingin mengetahui lebih lanjut, mencari buku buku Dhamma yg lain atau pergi ke Vihara untuk menambah pengertiannya. Bukankah ini bermanfaat?

Jika ada orang yang mencetak Sigalovada Sutta misalnya dalam jumlah banyak, lalu diletakkan di Vihara vihara, dan bisa diambil secara gratis. Jika ada 1 (satu) saja orang yang setelah membaca, lalu dia memahami dan kemudian mengubah perlakuannya kepada bawahannya, lebih menghormati orang tuanya; dana apa yang diberikan pencetak buku tersebut? dana buku? atau dana Dhamma?
Jika bukan dana Dhamma, hanya sekedar buku, mengapa timbul perubahan perilaku?

Saya berpendapat, buku adalah media untuk membabarkan Dhamma, sama dengan Website Dhammacitta.

Saya protes lho, kalau anda hanya membatasi contoh 5 orang saja yang dianggap mewakili 1000 orang yg membaca buku Dhamma. 1000 orang yg membaca, akan ada 1000 pendapat.


Dana materi berupa nasi susu yang diberikan kepada bodhisatva adalah persembahan dana yang luar biasa besarnya, lebih dari menerbitkan buku Dhamma yg disebar begitu saja; dalam hal ini saya setuju 1000%

Dan Bro KK,   jika anda  memberikan nasi susu kepada seorang bodhisatva, (dalam hal ini saya menganggap kriteria bodhisatva  Theravada, yaitu calon Buddha), bisakah anda berikan nama bodhisatva tersebut?
  _/\_
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #58 on: 16 November 2010, 04:15:01 PM »
Utk 5 orang tsb buku Dhamma tidak bermanfaat seperti benih yang jatuh ditanah yg gersang.
Tapi seandainya, ada orang yg membaca buku, dan berpendapat pelaksanaan Sila yg ditulis dalam buku tersebut bermanfaat bagi dirinya dan kemudian  ingin mengetahui lebih lanjut, mencari buku buku Dhamma yg lain atau pergi ke Vihara untuk menambah pengertiannya. Bukankah ini bermanfaat?

Jika ada orang yang mencetak Sigalovada Sutta misalnya dalam jumlah banyak, lalu diletakkan di Vihara vihara, dan bisa diambil secara gratis. Jika ada 1 (satu) saja orang yang setelah membaca, lalu dia memahami dan kemudian mengubah perlakuannya kepada bawahannya, lebih menghormati orang tuanya; dana apa yang diberikan pencetak buku tersebut? dana buku? atau dana Dhamma?
Jika bukan dana Dhamma, hanya sekedar buku, mengapa timbul perubahan perilaku?
:) Karena buku, apapun isinya, adalah objek netral. Ia menjadi buku dhamma atau menjadi buku adhamma karena persepsi si pembaca. Timbul perubahan tingkah laku adalah tergantung bagaimana ia mempersepsinya. 


Quote
Saya berpendapat, buku adalah media untuk membabarkan Dhamma, sama dengan Website Dhammacitta.

Saya protes lho, kalau anda hanya membatasi contoh 5 orang saja yang dianggap mewakili 1000 orang yg membaca buku Dhamma. 1000 orang yg membaca, akan ada 1000 pendapat.
Betul, saya memang sengaja hanya menampilkan 5 yang negatif karena orang sering terlupa bahwa buku itu sendiri adalah netral, dan jika dipersepsi dengan pandangan salah, maka yang diyakini sebagai buku dhamma itu bisa jadi "buku adhamma". Mencetak buku, atau meneruskan (copy-paste) atau merekam dan memberi tahu orang lain, bisa dilakukan semua orang. Namun mengubah pandangan salah seseorang, itu yang sulit. Jika kita bisa mengatasi kesulitan itu, mengarahkan persepsi dan mengubah pandangan salah seseorang, itulah yang saya katakan sebagai dana dhamma.


Quote
Dan Bro KK,   jika anda  memberikan nasi susu kepada seorang bodhisatva, (dalam hal ini saya menganggap kriteria bodhisatva  Theravada, yaitu calon Buddha), bisakah anda berikan nama bodhisatva tersebut?
  _/\_
Ini maksudnya apa yah? Setahu saya, saya tidak pernah memberikan nasi susu pada seorang bodhisatta. Atau saya ada salah ketik sebelumnya?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Dana Dhamma
« Reply #59 on: 16 November 2010, 04:21:01 PM »
OK, sekarang sudah menangkap arahnya. Sekarang saya tanyakan lagi lebih detail. Dalam hal cetak buku dhamma:
1. Harus mengetahui konsumen buku pasti akan mendapat manfaat, baru dikatakan dana dhamma
2. Tanpa mengetahuinya dengan pasti, asal cetak buku berarti disebut dana dhamma
Yang manakah?



Yang ini belum dijawab:
Itu yang berikutnya akan saya tanyakan. Andaikan si kurir/tukang pos/pembantu mengetahui bahwa ini adalah dhamma yang disampaikan oleh guru ke murid, yang dengan membacanya, si murid akan mencapai pencerahan. Lalu surat itu diperbanyak atau copy-paste ke 1000 orang, lalu bisakah orang itu disebut berdana-dhamma juga?


saya jwb general aja ya..saya kira saya sdh tau arah pertanyaan anda..

kalo menurut gw..

kita mencetak buku dhamma yang dianggap bermanfaat bagi orang lain..bagaimana tau bermanfaat? karena kita sdh membacanya..nah, menyebarluaskan dalam arti di sini adalah tidak memberikan kepada orang passer-by (seperti promosi)..tetapi..mereka yang mengambil sendiri sesuai dengan keinginan mereka..kalo mereka mengambil sendiri sesuai denagn keinginan mereka, berarti mengindikasikan mereka punya niat untuk mengetahui isi di dalam buku itu..

contoh kasus: ya saya sendiri..awalnya tidak tau dhamma, tetapi karena berkat buku dhamma yang saya ambil di vihara, saya mulai mengerti sedikit demi sedikit..malah menurut gua dhammadesana di vihara sangat membosankan, dalam pikiran selalu terbesit..duh..bikkhu ini lambat banget bicaranya...udah ga tahan dgrinnya..saya mendapat byk manfaat dr buku yang dibagikan secara gratis tersebut..apakah orang yang memperbanyak tersebut tdk bekontribusi dalam dana dhamma? menurut saya, sangat berkontribusi besar walaupun masih kalah dibandingkan dengan penulisnya..tanpa orang yang menyebarluaskan tersebut, maka saya tidak akan tau dhamma..mungkin saat ini saya masih 'buta'..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

 

anything